Mereka berdua menyudahi tatap menatap karena Sisil datang mendobrak pintu kamar Devan. Devan dan Andika secara bersamaan menoleh Sisil.
"Kakak!" Ucap Sisil tegas
"Iya!" Devan dan Andika bersama sama menjawab dengan tegas.
"Kenapa dengan kalian berdua?" Tanya Sisil mendadak menjadi begitu lembut.
"Tidak!" Devan dan Andika menjawab serempak, sampai sampai membuat Sisil sedikit tersentak.
Tiba-tiba otak cerdik Andika kembali berfungsi seolah ia mendapat notifikasi kalau ada ide baru. Dia membisikkan sesuatu di telinga Devan, "Kak, kau tak ingin mengadakan audisi bukan?. Coba tanyakan pada Sisil apa dia memiliki teman seperti yang kau katakan itu.."
Devan hanya diam, dia merasa sedikit tak nyaman akan ide itu. Andika menggoyang goyangkan bahu Devan lantaran tak mendapat respon setelah ide nya di keluarkan. "Kak..!"
Sisil melipat kedua lengan tangannya menyilang, keningnya berkerut mencoba menerka nerka apa yang kedua kakak tengil nya diskusikan. Devan berdehem sebelum ia berdiri.
Devan yang berdiri tegak di hadapan Sisil, ia terlihat sangat serius dan sangat cool boy. "Sisil, bisa kau membantu ku?" Devan masih saja meninggikan ego nya.
Sisil menaikkan satu alisnya sedikit curiga, "Membantu apa?"
Pertanyaan itu membuat Devan berdecak, jujur dirinya sangat malam untuk menceritakan ulang hal ini. Devan hanya berpaling dan memegangi keningnya, melihat kakaknya sulit untuk mengatakan itu, Andika ikut berdiri. Dia menepuk pelan bahu kanan kakaknya.
"Sudah kak, jika tak ingin cerita maka aku akan cerita"
Devan sedikit tak percaya akan Andika, nyatanya ia juga tak tahu apa benar dengan memberi tahu Sisil kebenaran nya. Andika berjalan ke arah pintu lalu menutup pintu, membuat Devan dan Sisil terheran.
*Cerita apa yang begitu penting bahkan sampai mereka harus menutup pintu begini..
"Sisil, aku minta kerja sama mu." Ucap Andika dengan suara beratnya.
"Kerja sama apa?!!, apapun itu tak ada yang gratis, kau tahu?!" Kini rasa curiga Sisil terbukti, kedua kakak tengil nya hanya akan memanfaatkan dirinya.
"Tenang dulu.." Devan dan Andika secara bersamaan menutup mulut Sisil menggunakan jari telunjuk.
Sisil menepis kedua jemari telunjuk kakaknya, "Jangan menyentuh bibir ku, tangan kalian kampong amuba!"
"Baiklah baiklah.. bisa kau menurunkan volume mu itu?"
Sisil tak merespon ia memutar bola matanya mencari kesibukan lain.
"Akan aku ceritakan awal masalah kak Devan. Dia mengatakan mempunyai calon istri gadis miskin dari desa kepada mami-"
"Lalu?" Ucap Sisil menyela.
"Mami menargetkan untuk bertemu dalam tiga minggu, dan yang sebenarnya kak Devan telah berbohong"
"Hah?!" Sisil terkejut dan sekali lagi Devan juga Andika menutup mulutnya masing masing menggunakan jari telunjuk, mengisyaratkan agar Sisil tidak berisik.
"Oke oke" Sisil mengangguk angguk.
"Kak, katakan!" Ujar Andika menyiku Devan.
"Ermm.. apa.. maksudku bisakah jika kau membantu ku?"
"Aishh kak, bukan seperti itu. Tanyakan yang aku bisikkan padamu tadi!"
"Baiklah baiklah, apa kau mempunyai teman satu sekolah yang berasal dari desa dan kebetulan bukan anak orang berada..?"
Mendengar itu Sisil tertawa terbahak bahak, sampai sampai perutnya terasa kaku dan sedikit sakit. Devan dan Andika saling menatap satu sama lain, mereka bingung dengan respon si bungsu.
"Kak, ayolah, aku bahkan tak menyukai teman satu sekolah ku. Bagaimana aku akan memilihkan mu calon istri dari salah satu teman ku?, kau sangat lucu. Hahahaha.."
"Sudah berhenti tertawa, mami akan mendengar kita!"
Sisil berhenti tertawa, ia kembali memasang wajah datar nya. "Aku tetap tak akan membantu kalian!"
"Sisil, coba fikirkan kembali, ku mohon..." Ujar Devan
"Tidak kak, tidak!. Apa kau sudah gila?, om om seperti mu akan menikahi gadis seumuran dengan adik bungsu mu?"
"Kak, Sisil ada benar nya juga.."
"Andika, kau ini kenapa? aku hanya bertanya sesuai yang kau bisikkan.." Devan memakai jas hitam nya seraya berjalan keluar dari ruangan.
"Kak, tunggu dulu.." Andika mencegah dengan menahan lengan Devan.
"Apa??" Nadanya Devan mulai meninggi entah kenapa, membuat Andika dan Sisil takut.
"Apa kau juga berfikir aku ini om om? Huh!?"
by : @sofiatus.gans
🍵VOTEEEEE🍵 xiexie🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
naurakyu
semangat terus thor ..aku syukaaa bgt ceritanya...asek...
2020-09-30
1
Lilik Diego
koq gak lanjut Thor
2020-09-19
1
Dwi Puspa Rini
lanjut penasaran kelanjutan ceritanya seru 👍👍👍
2020-09-17
0