Hari demi hari terus berganti, dan sore ini adalah hari yang 8 Naya mencari pekerjaan baru, ia melihat sebuah poster yang tertempel di kaca restoran, "Tunggu, bukankah itu..." Naya sedikit menyipitkan matanya untuk membaca.
"Ini lowongan pekerjaan!, aku harus mencoba nya!" Langkah yang penuh semangat itu masuk ke dalam restoran.
Dan sejak hari itu Naya mulai bekerja disana, walau gaji yang jauh berbeda dari pekerjaan yang sebelumnya ia lakoni, Naya tak menyerah. Meski ingin sekali ia berhenti karena lelah, Naya selalu mengingatkan dirinya sendiri akan kondisi adiknya yang butuh uang banyak untuk berobat.
Pagi ini, Naya bangun untuk memasak di dapur. Bahan bahan seadanya yang ia gunakan untuk membuat dua porsi sarapan, di lanjut dengan membangunkan Reihan setelahnya.
"Rei, kakak harus bekerja, kau cepatlah bangun jika tidak kau akan terlambat sekolah.."
CUP
Naya mencium kening Reihan penuh kelembutan, Reihan tersenyum dan perlahan membuka matanya. "Kak, kenapa kau selalu berangkat sepagi ini?"
Naya hanya bisa tersenyum, sungguh uang yang ia dapatkan dari pekerjaan ini tak sebanyak yang dahulu sehingga Naya harus mengayuh sepeda untuk sampai ke restoran untuk mengirit pengeluaran.
"Rei, kau selalu menanyakan hal ini setiap hari. Sudahlah, kakak bosan mendengar nya.." Naya pun pergi.
🍵
"Iya pak?" Naya menghampiri seseorang berpakaian abu abu putih yang terlihat elegan apalagi di tambah dengan kacamata kaca mata.
"Anda ingin memesan sesuatu?"
"Ya" Jawab Devan singkat.
Naya membuka menu yang ia pegang dan di tunjukkan pada Devan.
"Ini pak, silahkan anda sebutkan saya akan menulis nya"
"Istri!" Tegas Devan berdiri dari duduk nya.
"Hah?" Tanya Naya tak mengerti.
"Aku bilang istri. Apa kau tuli?!"
"Maaf pak, itu bukan makanan"
Devan tertawa mendengar Naya yang mengatakan nya dengan polos.
"Apa ku gila, memang siapa yang akan menjadikan istrinya di menu restoran?"
"Pak, anda baik-baik saja kan?"
"Tunggu tunggu!, apa kau tak mengenali ku?"
Naya mengerutkan keningnya lalu menggeleng. Devan membuka kaca matanya, "Bagaimana kalau seperti ini?"
Naya terdiam seketika menyadari jika orang itu adalah Devan, ya, lelaki yang menendang nya dari profesi nya.
Pantas saja bicara nya tak masuk akal, rupanya om om yang tak punya akal itu.. cih, menyebalkan..
Devan menarik paksa buku catatan kecil yang Naya pegang dan melempar nya ke meja. "Kau rupanya gesit juga ya.."
Naya diam, jujur saja ia masih geram akan Devan.
"Kau gesit sekali hingga mendapat pekerjaan dengan mudah.. aku kagum padamu!"
"Cepat katakan apa yang ingin kau pesan, dan jangan mempersulit ku!" Naya geram.
"Aku ingin kau menjadi istri ku dan meninggalkan pekerjaan ini!"
Naya menggeleng tak menyangka, "Ck, benar-benar aneh.." Ucap Naya mengambil menu dan catatan kecilnya lalu berbalik.
Bukan tak ingin melayani para pelanggan, tapi Naya berfirasat kalau Devan akan mempermainkan dia dan membuatnya di tendang kembali dari profesi nya.
"Apa kau tak percaya?"
Langkah Naya terhenti, ia berbalik. "Percaya?"
"Yah, aku hanya ingin menikahimu agar kau menjadi menantu mami ku. Aku tak ada niat untuk mencintaimu, jangan khawatir.."
"Aku juga tak peduli, kau cari saja wanita wanita nakal yang ada di bar.."
"Bar?, Oh astagaa, aku bahkan tak pernah bermain disana-" Ucap Devan terputus dengan sahutan Naya.
"Benarkah?, lelaki sepertimu tak pernah bermain disana?, kau tahu. Lawakan mu itu tak menggelitik padaku.."
"Yah, kau akan menyesal jika tak memikirkan baik baik tawaran dari lelaki baik seperti ku"
"Kau yakin dirimu baik?, ayolah.. jika kau baik maka kau akan mengerti bagaimana aku sangat bergantung pada penghasilan kerja ku saat itu.."
Devan mematung ketika Naya mengatakan itu dan pergi.
🍵
Sore ini Devan ikut menemani Sisil ke bazar, wajahnya benar-benar datar karena baginya setiap hak disana sangat membosankan, kelap kelip lampu, musik musik yang berbaur menjadi satu, orang orang yang berjalan kesana kemari, benar-benar membosankan.
"Kak, apa kau ingin pulang?"
Tentu saja, apa kau tidak melihat jika mereka menatap aneh ke arah ku?, aku tahu wajahku tampan... tapi mereka juga tak bisa terus menatap ku seperti itu, akan jadi berbahaya untukku..
"Ti.. tidak.., tidak ada apa apa.."
Devan terpaksa untuk membuat dirinya bertahan disana, tentu saja hal itu demi sang adik yang paling cantik, Sisil. Apalah Devan yang kaya kalau tak bisa membahagiakan sang adik.
"Kak, aku tahu kau berbohong.. aku bukan akan kecil!, berhenti berpura-pura padaku!" Ucap Sisil menarik lengan Devan untuk duduk bersama di kursi kayu panjang.
"Kalau kau bukan anak kecil kenapa masih terus datang ke bazar seperti ini?"
"Kak, kau tahu kan aku ini imut sekali?, gadis semanis aku mana mungkin tak hadir di acara seperti ini.."
"Yah, yah, kau manis. Sangat sangat manis, sampai membuat ku sakit gigi.."
Suasana menjadi hening kembali, cukup lama Devan hanya membisu ketika ditinggal sangat adik bermain dengan ponsel nya. "Sil, aku ingin bertanya padamu.."
"Hmm?" Jawab Sisil yang matanya masih fokus pada layar ponsel.
"Kau sebagai wanita, memangnya laki-laki yang seperti apa yang kau dambakan?"
Sisil mematikan layar ponsel nya, "Laki-laki?"
"Ya,"
"Yaampun kak, semua wanita tak hanya butuh uang dan cinta, wanita juga butuh kepastian, tanggung jawab dan pembuktian."
"Bukankah aku selalu seperti itu?"
Sisil menatap kakaknya curiga, "Apa kau sedang mengejar seseorang?"
"Tidak, bagaimana seorang Devan yang kaya akan mengejar??"
"Terserah padamu saja, ingin cerita atau tidak. Tapi aku sudah merasa yakin, kelak kau akan datang sendiri padaku untuk masalah mu itu.."
"Katakan, bukankah aku selalu seperti itu?"
"Yah, aku bilang terserah padamu.., kau pasti sudah hafal padaku kan?"
"Ya ya, 'Sisil tak akan mengeluarkan ide nya dengan cuma cuma'"
"Bagus kau mengerti, sekarang mari kita berfoto!" Sisil mengangkat ponsel nya ke udara dan mendekatkan tubuhnya dengan Devan untuk memotret.
by : @sofiatus.gans
🍵Like, komen en Vote🍵 xiexie🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
naurakyu
kakak author ...masih ada kelanjutannya kan...jangan php yak...digantung pas lagi seru2nya....
Semangat terus kakak....
karyamu oke....
aku syukaaa...
2020-09-30
0
Frisky cipan
lanjut kak
2020-09-26
0
Dwi Puspa Rini
lanjutkan Thor semangat 💪💪💪
2020-09-25
0