Jawaban si bujang lapuk

"Kakaaaakkk!!!" Teriak Sisil yang sudah tak tertahan lagi.

Devan hanya bisa berlari menutup kedua telinga nya untuk bersembunyi di kamarnya.

Sisil tak ingin Devan bebas begitu saja, ia mengejar nya dan membuat Devan berlari sampai ke lantai tiga.

"Kakak!!, aku akan menangkap mu!!, berhenti!, jangan berlari!"

Dengan cepat Devan berhasil masuk ke kamarnya dan mengunci pintu nya dari dalam.

"Fyuhh.. akhirnya.. untung saja.." Devan masih mencoba mengatur nafas nya.

Walau Devan mengunci nya dari dalam, Sisil terus menggedor gedor kasar pintu kamar, setelah sudah cukup lama, barulah ia menyerah.

"Kak!, jika kau masih mempunyai keberanian sepwrti pria maka buka pintu ini dan respon adik tercinta mu ini"

Devan masih sibuk mencari sesuatu sebelum ia membuka pintu. "Nah, itu dia.."

Devan mengambil benda itu dan membuka pintu. Sisil tersenyum lebar menyambut Devan.

*Yaampun,, apa lagi arti dari senyum seperti itu.. tuhan selamatkan aku..

"Ini ini" Ucap Devan cepat, ia memberikan sejumlah gulungan uang kepada Sisil.

"Pergilah kembali ke sekolah.. aku lelah di panggil BK karenamu.."

"600 ribu!!?, astagaa.... ini seperti mimpi saja..."

"Sudah, sekarang kembali lah ke sekolah." Devan berbalik dan menutup pintu

Saat Devan baru merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, tiba-tiba seseorang menggedor gedor kasar pintu kamar nya.

"Aaisshh.. apa lagi sil?!" Devan kesal, ia bangun dan membuka pintu itu.

"Apa laaaa-" Ucapan Devan terhenti ketika seseorang di balik pintu itu tersenyum dan memainkan kedua alisnya.

"Mami..." Devan tercengang melihatnya.

"Yah!" Jawabnya singkat.

Dashy masuk ke kamar putra sulung nya itu dan melewati keberadaan Devan begitu saja.

"Bebas dari Sisil bukan berarti mami akan berhenti meminta mu!"

Kini Dashy duduk di sofa panjang yang menghadap langsung ke televisi.

"Kemari lah anakku sayang.." Rayu Dashy seraya menepuk nepuk sebelah nya mengisyaratkan agar Devan duduk bersama dengan nya.

Devan menurut dan duduk bersama ibunya.

"Kau tahu, setiap aku bersama ibu ibu yang lainnya mereka selalu menanyakan soal cucu.."

"Mami selalu mengatakan itu" Jawab Devan datar.

"Nak, mami tahu, bisa saja Andika menikah terlebih dahulu.. tapi..."

"Andika masih kuliah, dan aku si sulung. Maka aku harus duluan." Jawab Devan sekali lagi.

"Astagaa.. putra ku ini.. kau benar-benar sudah hafal akan ibumu ini ya.." Dashy merangkul putranya.

"Ayolah.. mereka selalu menyinggung mami akan hal itu..."

"Lalu? Apa selama ini ada gadis seperti yang mami inginkan?"

Dashy berdecak mendengar pertanyaan putranya. "Kau tahu, bukan hanya menyinggung, mereka juga selalu menawarkan putri mereka untukmu dan Andika... mami sangat lelah..."

"Yah aku sudah sering mendengar mami mengatakan ini.."

Dashy memukul kan kipas nya ke kepala Devan.

"Akhh "

"Mami akan menunggumu sendiri yang membawa menantu!. Mami yakin selera mu sama dengan mami."

"Mami.... tapi aku masih tak ingin menikah.." Rengek Devan.

Dashy berdiri mendengar itu, dia menarik kuat telinga Devan.

"Terus saja mengatakan itu!, memang kau akan menjadi bujang lapuk hah?!!"

"Tidak mami... akhh"

"Kalau begitu segeralah menikah!, aku target kan sampai tiga minggu kedepan!"

Devan memilih diam sebagai jawaban.

"Kau dengar?!!!"

"Aishh mami ini, telinga tak bisa di lepas, kau tahu?"

"Aku selalu mendengarkan mu, karena telinga ku tak bisa di bongkar pasang."

"Akhh!..." Devan kembali menjerit ketika Dashy memperkuat tarikan itu.

🍵 : @sofiatus.gans

Terpopuler

Comments

naurakyu

naurakyu

maminya bakal jadi mertua asek nih...

2020-09-30

0

dewi susilawati

dewi susilawati

emaknya somplak yah...

2020-09-22

1

Frisky cipan

Frisky cipan

🤣🤣🤣

2020-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!