"Jangan mendekat!" teriak Aria yang terus mundur. Namun, langkahnya terhenti karena sudah bertemu dengan dinding. Gabriel langsung menarik Aria masuk kedalam pelukannya, ia menggendong Aria berjalan menuju ranjang. Aria berusaha untuk turun dengan memukul-mukul dada Gabriel.
Dengan kasar Gabriel melempar Aria keatas ranjang, lalu membuka kaos nya. Aria berancang-ancang ingin lari namun Gabriel langsung menahan nya dengan menarik kakinya hingga Aria tak bisa berkutik.
Gabriel menindih Aria menatap mata Aria yang sudah berair. Ia mengunci kedua tangan Aria ke atas kepala dengan satu tangan, sedangkan satu tangan nya lagi mengusap air mata Aria.
"Jangan menangis, sayang. Ini tidak akan sakit," ucap Gabriel mengecup bekas air mata Aria.
Aria sebenarnya tak mengerti apa arti perkataan Gabriel, hanya saja ia takut karena posisi mereka sangat intim.
"Apa yang ingin kau lakukan?: lirih Aria.
"Aku hanya ingin meminta hak ku," kata Gabriel mulai menjelajahi leher Aria membuat si empunya geli.
"Gabriel, apa yang ingin kau lakukan?" tangis Aria pecah. Ia tak mau melakukan itu, ia masih ingin kuliah. Lagi pula untuk berhubungan intim, dalam Islam punya aturannya tersendiri.
"Aku ingin melakukan apa yang akan di lakukan pada saat malam pertama," ucap Gabriel pelan sambil terus melakukan kegiatannya.
"Hiks hiks, tidak seperti ini. Ini salah, aku tidak mau," tangis Aria.
"Tapi aku mau," desah Gabriel sembari ********* leher Aria.
Gabriel perlahan-lahan membuka kancing baju Aria.
"He-hentikan!"
" Tidak bisa sayang."
"Hiks hiks, aku mohon. Hentikan!" lirih Aria.
Dengan kasar Gabriel menarik sisa kancing baju Aria hingga menampilkan tentop putih yang membungkus tubuh Aria. Gabriel memasukkan tangannya dari bawah tentop meraba perut Aria yang menggeliat geli.
"Jangan di tahan Aria, keluar kan saja," kata Gabriel melihat Aria yang mencoba menahan suaranya.
Aria menggeleng-gelengkan kepalanya. Air matanya terus mengalir serta badannya yang bergetar hebat.
"Ternyata sangat nikmat."
Gabriel mulai menurunkan tangannya kearah celana Aria. Aria membulatkan matanya, melotot pada Gabriel.
"A-aku mohon," lirih Aria.
"Aku akan tetap melakukannya sayang, meski kau berteriak bagaimana pun aku akan tetap melakukannya."
Tangis Aria pecah. "Jangan setubuhi aku dengan keadaan telanjang," pinta Aria.
"Aku bukan binatang," ucap Aria gemetar.
Gabriel pun mengerti apa maksud Aria, Gabriel menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua yang kini sudah sama-sama polos. Gabriel memulai aksinya menembus pertahanan Aria yang sudah lama ia pertahankan.
Selaput darah pecah, rintihan sakit memenuhi isi kamar minimalis itu. Malam yang dingin di hiasi tangis dan juga desahan.
"Kalau memang ini yang terbaik, tolong kuatkan hamba ya Allah."
Skip.
Author tidak bisa membuat detail kalau masalah ini. Ini sudah diluar pemikiran author. Karena jujur author geli kalau harus menulis itu di sini, jadi yang penasaran, yah tinggal lanjutin sama suami/istri kalian yah😂😂 bagi yang jomblo kayak author, harap diam saja dari pada nambah dosa.
...****************...
Malam sudah berganti subuh, alarm sudah berbunyi yang menandakan waktunya shalat subuh. Aria membuka matanya perlahan-lahan menatap langit-langit kamar yang gelap den juga sunyi. Ia menggerakkan kakinya namun merasa sangat sakit. Air matanya kembali jatuh ketika bayangan senam kembali terlintas di benaknya.
Ia menoleh ke samping dan ternyata tempat tidur sudah kosong. Hanya ada dia yang ada di dalam kamar. Aria mencoba untuk duduk menahan rasa sakit di bawah ************ nya. Ia berusaha berdiri membalut tubuhnya dengan selimut. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bercak merah yang menandakan bahwa ia sudah tak perawan lagi. Suaminya sudah merenggut nya, harusnya ia bahagia. Tapi, mengingat situasi bahwa ia menikah bukan karena cinta, itu membuat Aria merasa bahwa ini sangatlah kejam baginya.
Aria berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi Aria menyiapkan air hangat agar rasa perihnya hilang. Ia mengetahui itu karena ibunya pernah mengatakan kalau setelah melakukan hubungan suami-istri alangkah lebih baiknya wanita berendam dengan air hangat agar perihnya sedikit menghilang.
Setelah air penuh, Aria langsung berendam. Ia akan berendam sejenak sebelum melakukan mandi wajib. Untungnya ibu nya mengajarkan ia tentang niat dan tata cara mandi wajib dengan benar.
*****
Setelah selesai mandi dan berwudhu, Aria langsung menunaikan shalat subuh. Ia menumpahkan segala kesedihannya di atas sajadah. Setelah selesai shalat, tak lupa Aria membaca Al-Qur'an pedoman hidup seorang muslim.
Hati Aria terasa tentram setelah mengadu pada sang Ilahi dan juga membaca ayat suci Al-Quran.
Aria memakai bajunya dan membersihkan tempat tidur, mulai dari mengganti sprei dan mencuci bercak darah yang terdapat di sprei.
Aria memilih duduk di kursi yang ada di dekat jendela, ia menatap keluar dimana pohon-pohon tumbuh dengan subur dan juga burung-burung yang berterbangan indah di langit.
Adakalanya manusia menginginkan hidup mereka seperti burung, terbang bebas di udara tanpa ada yang menahan. Tapi, mereka tidak tahu. Di balik kebebasan itu, ada berjuta-juta bahaya yang sedang mengincar mereka. Itulah pentingnya manusia memiliki rasa syukur agar hidup mereka tercukupi dan bahagia.
Karena orang yang paling bahagia di muka bumi adalah orang yang pandai bersyukur. Banyak dari manusia yang tak tenang hidup nya merasa kurang dan kurang. Padahal kalau mereka menatap keluar dari zona nyaman mereka ada orang lain di luar sana yang ingin memiliki hidup seperti mereka.
...****************...
Di kamar Gabriel.
Gabriel kini masih tertidur pulas, setelah melakukan aksinya semalam tepatnya berakhir jam 1 malam. Gabriel berjalan dengan lemas menuju kamarnya.
Kalau di hitung-hitung mereka melakukan nya dari jam setengah sembilan jadi durasi mereka melakukannya selama 4 jam setengah. Cukup lama bagi dua orang pemula. Gabriel yang tak pernah melakukan hubungan intim, begitu juga dengan Aria. Bahkan Aria sampai pingsan di buatnya.
Mata Gabriel perlahan-lahan terbuka karena merasa sesak buang air kecil. Dengan malas Gabriel menyeret kakinya berjalan menuju kamar mandi. Ia sangat mengantuk, tapi ia juga tak mungkin buang air kecil di kasur.
Setelah selesai dari kamar mandi, Gabriel kembali berbaring di ranjang. Ia melihat jam di layar ponselnya yang menunjukkan masih jam 6, Gabriel tersenyum ketika mengingat kejadian semalam. Bahkan ia mengingat bagian mana yang menjadi favorit nya ketika melakukan itu pada Aria.
Hasrat yang tak bisa dipuaskan hanya dengan semalam saja. Gabriel masih ingin melakukannya, tapi kalau di tanya kapan. Gabriel pun tidak tahu, karena sekarang ia sangat mengantuk dan lelah. Ia akan memikirkan lagi kapan ia akan melakukannya dengan Aria.
_
_
_
_
_
Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah
Yeay, author double up😁
Makasih yah yang masih bertahan buat baca. Tetap ikutin karena masih ada part² istimewa yang belum terbuka.
Salam dari author 😚😚
Selamat beraktifitas
Jangan lupa beri dukungan kalau kalian menyukai novel ini😁 tidak di paksa 😳
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Lela Lela
Harus sholeh si gabriel tu
2023-05-03
0
𝔔𝔲𝔢𝔢𝔫 𝔅𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔯𝔞𝔱𝔲
lebih baik spt ini saja thor
2023-04-07
0
Nanda Lelo
yaaaah, ketagihan dia 🤣
2023-01-12
0