...----------------...
Setelah selesai menghubungi keluarganya, Aria pun memilih untuk segera beristirahat karena sekarang sudah jam 8 malam. Aria memilih pergi shalat dan mengaji lalu pergi tidur dari pada makan, karena stok beras dan sayuran hanya sedikit. Ia harus berhemat sampai ia mendapatkan pekerjaan.
Skip.
Hari sudah menjelang pagi, setelah melaksanakan shalat subuh Aria pergi menanak nasi dan memasak sayur singkong sebagai lauk nya. Hari ini Aria akan pergi ke kampus untuk registrasi ulang mahasiswa baru. Ia harus cepat agar mendapatkan kursi depan dan tidak mengantri.
Setelah selesai memasak Aria pun langsung memakan sarapan nya yang berupa nasi putih dan rebusan sayur singkong. Bagi Aria makanan yang sedang ia makan adalah makanan yang enak, karena belum tentu di rumah sana ibu dan adik nya akan makan seperti ini. Bisa saja Ibu dan Naina hanya makan nasi dan garam. Mengingat itu air mata Aria pun jatuh, ia tak tega karena ia makan makanan yang enak sedangkan ibu dan adik nya entah bagaimana.
Setelah selesai sarapan, Aria pun segera pergi mandi dan memakai pakaian. Aria memakai kemeja putih dan rok hitam. Lalu ia memakai kerudung berwarna hitam karena memang aturan dari universitas memakai pakaian putih dan hitam.
Tak lupa pula kaca mata minus nya. Aria memakai kacamata karena memang matanya minus.
Setelah selesai memakai pakaian, Aria memasukkan semua keperluan registrasi ulang nya kedalam tas ransel yang sudah usang berwarna hitam. Tas yang sudah terdapat bekas jahitan karena robek.
Tanpa merasa gengsi Aria pun melangkahkan kakinya pergi menjemput ilmu yang bermanfaat, semoga saja nanti di sana ia bisa menemukan teman baru yang mau menerimanya.
Jarak kampus dan rumah nya lumayan jauh, butuh 30 menit berjalan menuju kampus. Itulah sebabnya Aria bangun pagi-pagi dan berangkat jam 07.30 agar jika sudah Samapi di kampus nanti tepat jam 08.00.
Aria terus berjalan menuju tempat ia akan menempuh pendidikan, hiruk pikuk kota sangatlah berbeda dengan di desa yang tenang dan juga alami.
Banyak nya kendaraan yang mewah membuat udara menjadi tak baik dan suhu kota yang sangat tinggi, tapi Aria tak mau menyerah. Ini adalah hari pertama ia pergi ke kampus, walau belum melakukan aktivitas kuliah Aria harus bisa menjalani hidup di kota yang penuh dengan suasana yang baru.
Setelah beberapa menit berjalan akhirnya Aria pun sampai di di depan gerbang kampus. Bangunan arsitektural yang megah dan indah. Pantas saja kampus ini adalah kampus ternama di negara ini. Aria sangat beruntung karena bisa berkuliah di kampus ternama dengan gratis.
Jam sudah menunjukkan bahwa acara registrasi ulang mahasiswa akan segera di mulai. Aria yang sudah mengambil tempat duduk duluan pun tersenyum senang karena ia ada di deret ketiga setelah 2 deret depan.
Waktu terus berjalan, satu persatu mahasiswa baru maju untuk melakukan registrasi ulang, ada yang mandiri ada juga yang anak beasiswa seperti Aria.
"Hai!" sapa seorang perempuan yang ada di samping Aria.
"Hai juga," sapa Aria tersenyum canggung.
"Mahasiswa mandiri?" tanya perempuan itu.
"Beasiswa."
"Oh perkenalkan nama ku Hana, kalau kamu?" tanya Hana sambil memperkenalkan diri pada Aria.
"Aria, hai Hana senang bertemu dengan mu," jawab Aria sopan.
"Hehehe tidak usah terlalu canggung, anggap saja kita sudah lama berteman."
"Ba-baik. Apa kau anak beasiswa juga?" tanya Aria.
"Bukan, aku mengambil jalur mandiri." Hana tersenyum manis. Sangat manis Aria di buat terkesima karena tampang Hana yang cantik dan manis.
"Kau sangat cantik." Puji Aria.
"Hehehe kau juga cantik, hanya perlu polesan sedikit saja," kembali memuji Aria.
"Muslim?" tanya Hana.
"Iya."
"Maukah kau menjadi teman ku?" tanya Hana dengan tersenyum tulus.
"Kau mengajakku berteman?" tanya Aria dengan mata berbinar.
"Hehehe iya, aku mengajak mu untuk berteman bukan menikah," ledek Hana terkekeh geli.
"Aku mau," jawab Aria antusias.
"Wah kau sangat senang Aria, padahal teman-teman ku tak ada yang sesenang kau ketika berteman dengan ku."
"Ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang mengajak ku berteman," kata Aria senang. Jujur saja sewaktu di desa Aria tidak punya teman di sekolah karena ia adalah orang miskin. Sangat sulit mencari teman di desa di saat para ibu-ibu dari anak yang bersekolah melarang anak-anak nya berteman dengan Aria karena Aria adalah anak orang miskin. Mereka takut Aria akan mempengaruhi anak-anak mereka nanti.
"Hehehe semoga kita menjadi teman baik yah." Hana tersenyum tulus. " Sudah giliran mu," lanjut Hana menyadarkan Aria bahwa ini sudah gilirannya. Aria pun langsung pergi ke depan dengan senang dan melakukan registrasi ulang dan beberapa wawancara karena ia anak beasiswa.
Setelah selesai registrasi ulang Aria pun pergi ke bangunan fakultas nya yaitu fakultas ekonomi. Aria mengambil jurusan Akuntansi dan ternyata Hana pun sama dengan Aria sama-sama mengambil jurusan akuntansi.
"Hana, ternyata kita bertemu lagi," sapa Aria senang. Sungguh ia sangat senang karena bisa mendapatkan teman di hari pertama nya.
"Aku sangat senang karena kita bisa bertemu lagi. Mau ke kantin?" tanya Hana menawarkan Aria untuk pergi ke kantin.
"Hmmm sepertinya tidak, setelah ini aku ingin pulang saja. Makan di rumah," tolak Aria karena ia tak mau memakan makanan yang akan mengeluarkan uang yang banyak dan tidak bisa di rasakan oleh ibu dan adiknya.
"Ayolah, ini hari pertama kita bertemu. Biar aku yang traktir makanan mu dan juga mengantarkan mu pulang. Siapa tahu nanti aku mempunyai waktu luang aku akan pergi ke rumah mu untuk bertamu," ajak Hana menggandeng tangan Aria.
"Tapi tidak baik untuk ku kalau aku memakan makanan yang di bayar orang lain, itu tidak sopan," tolak Aria tak enak hati. Bagaimana pun ini hari pertama bertemu Hana ia tak mau Hana berfikiran kalau ia teman mata duitan.
"Hahaha ini adalah inisiatif, aku tahu kau sedang berhemat jadi aku akan mentraktir mu hari ini. Kalau kau sudah punya uang banyak maka kau pula yang mentraktir ku esok harinya." Aria pun hanya bisa mengikuti kemauan Hana pergi ke kantin.
"Terimakasih."
"Yasudah ayo, kata kakak sepupu ku di kantin fakultas ini ada makanan yang enak dan favorit para mahasiswa ekonomi," jelas Hana menggebu-gebu.
"Bagiku semua makanan itu enak," tutur Aria.
"Yah bagiku juga semua makanan itu enak. Asalkan jangan batu dan kayu," lanjut Hana membuat Aria terkekeh geli.
"Terimakasih sudah sudah menjadi teman ku," ucap Aria dengan mata berkaca-kaca, sungguh ia terharu dengan apa yang terjadi hari ini.
"Hahaha aku juga berterima kasih karena sudah mau menjadi teman ku," ujar Hana memeluk hangat Aria.
Semoga menjadi hari yang indah untuk seterusnya.
_
_
_
_
_
_
Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ariyani Ariyani
sebenarnya udah baca cerita ini ,,tapi kangen pengen baca lagi,,abis seru cerita nya nano" rasanya🙏🙏🙏🥰
2023-06-26
2
rositasaleh ros
aku mampir
2023-05-21
0
Lela Lela
Aria semngat smg dpt pekerjaan
2023-05-02
0