Ayo kita shalat

04.45 (Subuh)

Kriiiinggggg

Kriiiinggggg

Suara alarm berbunyi di dalam kamar yang hening, tepatnya kamar Gabriel. Aria perlahan-lahan membuka matanya. Jika alarm berbunyi itu berarti sudah saatnya shalat subuh. Ia mendapatkan alarm itu dari bi Mei. Karena berhubungan di daerah perumahan di sini tidak ada masjid, jadi akan sangat sulit bagi Aria untuk bangun pagi. Apalagi ponselnya yang hilang entah kemana.

Aria duduk mematikan alarm. Ia sedikit bingung mengapa ia berada di atas kasur, tapi tubuhnya seketika menegang saat sebuah tangan memegang pundaknya.

"A ri a."

"Akhhhhh."

Bruuukk

"Auuww," pekik Aria memegangi kepalanya yang terbentur di meja dekat ranjang karena terjatuh dari atas ranjang.

"Hahahahah hahahahaha." Aria memasang raut wajah kesal melihat Gabriel yang tertawa setelah mengerjainya. Bagaimana tidak Aria kesal, Gabriel berbisik di telinganya yang membuat ia terkejut hingga terjatuh.

Tapi mata Aria membulat seketika melihat Gabriel kembali tertidur, itu berarti tadi malam mereka tidur seranjang. Aria meraba tubuhnya, tidak ada gejala-gejala aneh. Ia pun menghembuskan nafas lega.

"Mengapa kau menghidupkan alarm sepagi ini, ha? Tidurku jadi terganggu," gerutu Gabriel menggeliat kesana-kemari.

Tampak Aria tersenyum. Gabriel sendiri sangat suka melihat senyuman Aria dan menatapnya terus menerus, menatap Aria yang tersenyum seperti orang gila.

"Mengapa kau tersenyum ha? Sebegitu senangnya kah kau tidur bersama ku?"

Dalam sekejap senyuman Aria menghilang dan menatap Gabriel, lalu Aria berdiri dan naik kembali keranjang. Gabriel sendiri merasa bingung. Bukankah Aria itu membencinya, mengapa sekarang jadi sedikit aneh.

"Ayo kita shalat," ajak Aria antusias memegangi lengan Gabriel.

"Apa itu?" tanya Gabriel aneh, tapi suka. Apalagi melihat semangat Aria yang menggebu-gebu. Ternyata istrinya cantik juga, walau hanya sedikit. Tapi bukan Gabriel namanya kalau tidak bisa mematahkan semangat seseorang.

"Beribadah, kau kan baru saja masuk Islam. Alangkah lebih baiknya kau belajar beribadah sesuai ajaran Islam," kata Aria. Baru kali ini ia bisa menatap laki-laki dengan terang-terangan, tapi semangat mengajak Gabriel untuk melaksanakan shalat sangat menggebu-gebu. Mungkin inilah tugas ia yang sebenarnya, yaitu merubah watak suaminya dan mengajak suaminya lebih dekat pada sang Maha Esa.

"Aku tidak mau!" Gabriel membalikkan tubuhnya membelakangi Aria. Aria sendiri tidak putus asa, ini mungkin adalah salah satu proses dimana laki-laki ******** bisa menjadi imam yang Sholeh.

"Ayolah, aku akan mengajarkan mu," bujuk Aria. Tanpa Aria sadari Gabriel sedang terkekeh, namun wajahnya tertutup oleh guling.

"Kau saja, aku tidak mau."

"Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kita sudah menikah, akan lebih baik kalau kita sama-sama belajar supaya menjadi... Hmm."

"Menjadi apa?" tanya Gabriel.

"Me-menjadi orang yang Sholeh dan Sholehah."

"Ck, aku tidak mau. Kau saja."

"Ayolah," bujuk Aria menarik tangan Gabriel.

"Aku bilang kau saja!" kata Gabriel dingin. Aria memasang wajah cemberut lalu melepaskan tangan nya dari lengan Gabriel.

"Yasudah." Aria pun turun dari ranjang pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Gabriel pun mengintip melihat Aria sudah masuk ke kamar mandi. Ia menatap langit-langit lalu bergumam sendiri.

"Memangnya seperti apa shalat itu? Ck."

Setelah mengambil air wudhu, Aria pun melaksanakan shalat subuh. Ia mendapatkan mukenah, setalah meminta nya pada bi Mei.

Aria sedang melakukan shalat subuh dan Gabriel hanya memperhatikan Aria saja. Gerakan-gerakan Aria saat sedang shalat tak luput dari perhatiannya.

"Apa aku juga harus memakai pakaian seperti itu?" tanya Gabriel pada dirinya sendiri, melihat mukenah Aria.

"Aku tidak mengerti,mengapa bibirnya bergerak-gerak. Apa yang ia baca?"

"Unik."

...****************...

Kediaman Arnold family

"Akhhhhh, sial!!" Teriak Shandra melempar semua barang-barang yang ada di kamarnya.

"Sayang, apa-apaan ini?" tanya Mona selaku ibu Shandra.

"Mah, aku tidak terima dengan perlakuan Gabriel seperti ini. Aku tidak terima! Sudah berapa kali kita melakukan pertemuan, tapi ia tetap tidak datang!" teriak Shandra.

"Sayang, tenanglah. Bisa saja Gabriel sedang sibuk dengan urusannya. Perjodohan kalian tidak bisa di batalkan, kalau kau seperti ini, bisa-bisa semua rencana kita gagal," bujuk Mona. Shandra pun perlahan-lahan mulai tenang.

"Mah, apa mamah yakin Shandra akan menikah dengan Gabriel. Shandra sangat mencintai Gabriel mah," rengek Shandra memeluk Mona.

"Mamah yakin itu nak, tak ada pria yang bisa menolak pesona kecantikan anak mamah. Termaksud Gabriel."

"Terimakasih mah."

"Iya sayang."

...****************...

Restoran seafood

Hari ini Hana akan bertemu dengan orang yang di rekomendasikan oleh Rey. Hana dan Rey sedari tadi sudah menunggu orang yang di maksud.

"Rey," panggil seseorang. Hana dan Rey pun menoleh pada seorang pria muda yang berjalan menuju mereka.

Hana sempat terpanah melihat pria itu namun Rey langsung memasang wajah cemberut.

"Maaf membuat kalian lama menunggu," kata pria itu duduk dihadapan Rey dan Hana.

"Kau sangat tampan," puji Hana membuat Rey semakin memasang wajah masam.

"Hahahaha terimakasih, tapi saya rasa tunangan anda lebih tampan nona," kata pria itu melirik Rey yang masih cemberut.

"Tunangan ku memang tampan, luar dan dalam. Aku hanya memujimu saja, jadi jangan kegeeran," ketus Hana membuat kedua pria itu tertawa.

"Oh ya, saya belum memperkenalkan nama saya pada nona. Perkenalkan nama saya Daniel Lahanta Raymond. Anak pertama keluarga Raymond."

"Wauw, ternyata kau orang kaya yah. Raymond kan menduduki posisi ke tiga orang terkaya, ck, ck, aku jadi terharu." Daniel tersenyum melihat tingkah laku Hana. Namun, senyumannya langsung terbenam ketika melihat sorot mata Rey.

"Maafkan aku, hehehehe. Jadi, katanya kalian sedang mencari seseorang, jadi coba ceritakan kronologi nya."

Mulailah Hana menceritakan bagaimana dari pertama ia bertemu Aria sampai ia kehilangan Aria. Daniel tampak mengangguk sambil mencatat lokasi-lokasi yang di sebutkan Hana.

"Bagaimana Niel, apa kau bisa menemukan teman hana?" tanya Rey.

"Hmmm, kalau melihat dari ceritanya Hana, ini mungkin sedikit rumit. Tapi akan ku usahakan," kata Daniel menyimpan buku catatannya.

"Oh yah, apa kalian punya fotonya?" tanya Daniel.

Hana pun mengeluarkan ponselnya membuka galeri, siapa tahu ia sempat memotret Aria. Senyuman Hana mengembang ketika mendapatkan satu foto Aria yang sedang tersenyum. Ia terkekeh geli melihat foto Aria yang baginya sangat lucu.

"Ini," kata Aria menyerahkan ponselnya

"Kirimkan saja ke nomor ku, nanti akan ku buka."

"Oke."

"Baiklah, aku pergi dulu. Masih banyak yang harus aku lakukan, kalau nanti ada info aku akan mengabari kalian, " kata Daniel berdiri.

"Baiklah, jangan lupa kabari kami yah."

"Oke."

Daniel pun keluar dari dalam restoran masuk kedalam mobil. Sebelum menjalankan mobil, Daniel melihat pesan masuk yang ternyata dari Hana. Daniel membuka foto yang dikirim Hana, foto seorang wanita berhijab yang sedang duduk dan tersenyum memakai kaca mata. Senyuman terukir di bibir Daniel sambil melajukan mobilnya.

"Menarik."

_

_

_

_

_

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

Tbc

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

semangat hana carilah aria

2023-05-03

0

🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀

🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀

😁

2022-10-08

0

Leli Noer Octavia

Leli Noer Octavia

apakah ini yang di namakan segiempat?

2022-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi ke kota.
2 Bertemu Hana
3 Hari pertama berkuliah
4 Awal Penderitaan
5 Bekerja
6 Apa aku tampan?
7 Apa salah ku?
8 Penolakan
9 Menculik Aria
10 Aku bukan wanita murahan!
11 Menikah! (Revisi)
12 Tak berperasaan
13 Ayo kita shalat
14 Laki-laki itu memang kejam!
15 Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16 Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17 Handphone baru
18 Tolong pinjamkan aku uang!
19 Menghubungi Hana.
20 Kuliah
21 Carikan aku ustadz!
22 Aria sayang padaku?
23 Ada apa dengannya?
24 Gabriel naik bis.
25 Perundungan
26 Mati saja kalian semua!
27 Kemarahan Gabriel #1
28 Kemarahan Gabriel #2
29 Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30 Ayo kita bersaing!
31 Ck, kalian menyebalkan!
32 Mimpikan aku!
33 Harus menjauhinya!
34 Aku juga akan ikut!
35 Kumau dia
36 Obat perangsang (Revisi)
37 Apa kau menyukaiku?
38 Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39 Banyak maunya (Revisi)
40 Gamian marah
41 Gabriel gay?
42 Tersesat
43 Mandi air terjun.
44 Abang datang sayang
45 Aku butuh kehangatan
46 Bawa aku pulang!
47 Kesedihan berganda
48 Terpuruk
49 Layanan VIP tertampan
50 Gamian mengetahuinya
51 Masakan pertama Aria
52 Gatal
53 Fakta baru
54 Tingkah aneh Daniel
55 Hana (Area sensitif!!!)
56 Bertahanlah Hana!
57 Jauhi kami, Aria!
58 Ada aku disini
59 Suami tampan dan istri jelek.
60 Rencana busuk Dewi
61 Salah Paham.
62 Aria marah, Gabriel demam.
63 Daniel?
64 Mencari pelaku
65 Terlepas
66 #MISM Chap 66
67 Titik abu-abu
68 Kau tidak boleh menyukai adikku
69 Aria
70 Mencari Aria
71 Pelakunya adalah
72 Mencari Daniel.
73 #MIMSM Chap 73
74 #MIMSM Chap 74
75 Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76 Ariel #2
77 Hukuman untuk Daniel.
78 Ariel #3
79 Ariel #4
80 Ariel #5
81 #MIMSM Chap 81
82 Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83 Ariel #6
84 Ariel #6
85 #MIMSM Chap 85
86 Aku mencintaimu
87 Semoga saja
88 Hamil.
89 Aku tidak akan mengugurkannya!
90 Apa aku akan sanggup?
91 Sunyi
92 Alisa dan Daren.
93 Aku bahagia
94 Gamian
95 Membeli perlengkapan bayi
96 Istriku tidak meninggal!
97 Kenyataannya
98 Bincang keluarga
99 Pilihan
100 #MIMSM Chap 100
101 Penghargaan dari baby Rafka
102 Malam yang hangat
103 Ending
104 Terimakasih
105 Gamian's story telah update!
106 Rafka story sudah update
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pergi ke kota.
2
Bertemu Hana
3
Hari pertama berkuliah
4
Awal Penderitaan
5
Bekerja
6
Apa aku tampan?
7
Apa salah ku?
8
Penolakan
9
Menculik Aria
10
Aku bukan wanita murahan!
11
Menikah! (Revisi)
12
Tak berperasaan
13
Ayo kita shalat
14
Laki-laki itu memang kejam!
15
Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16
Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17
Handphone baru
18
Tolong pinjamkan aku uang!
19
Menghubungi Hana.
20
Kuliah
21
Carikan aku ustadz!
22
Aria sayang padaku?
23
Ada apa dengannya?
24
Gabriel naik bis.
25
Perundungan
26
Mati saja kalian semua!
27
Kemarahan Gabriel #1
28
Kemarahan Gabriel #2
29
Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30
Ayo kita bersaing!
31
Ck, kalian menyebalkan!
32
Mimpikan aku!
33
Harus menjauhinya!
34
Aku juga akan ikut!
35
Kumau dia
36
Obat perangsang (Revisi)
37
Apa kau menyukaiku?
38
Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39
Banyak maunya (Revisi)
40
Gamian marah
41
Gabriel gay?
42
Tersesat
43
Mandi air terjun.
44
Abang datang sayang
45
Aku butuh kehangatan
46
Bawa aku pulang!
47
Kesedihan berganda
48
Terpuruk
49
Layanan VIP tertampan
50
Gamian mengetahuinya
51
Masakan pertama Aria
52
Gatal
53
Fakta baru
54
Tingkah aneh Daniel
55
Hana (Area sensitif!!!)
56
Bertahanlah Hana!
57
Jauhi kami, Aria!
58
Ada aku disini
59
Suami tampan dan istri jelek.
60
Rencana busuk Dewi
61
Salah Paham.
62
Aria marah, Gabriel demam.
63
Daniel?
64
Mencari pelaku
65
Terlepas
66
#MISM Chap 66
67
Titik abu-abu
68
Kau tidak boleh menyukai adikku
69
Aria
70
Mencari Aria
71
Pelakunya adalah
72
Mencari Daniel.
73
#MIMSM Chap 73
74
#MIMSM Chap 74
75
Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76
Ariel #2
77
Hukuman untuk Daniel.
78
Ariel #3
79
Ariel #4
80
Ariel #5
81
#MIMSM Chap 81
82
Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83
Ariel #6
84
Ariel #6
85
#MIMSM Chap 85
86
Aku mencintaimu
87
Semoga saja
88
Hamil.
89
Aku tidak akan mengugurkannya!
90
Apa aku akan sanggup?
91
Sunyi
92
Alisa dan Daren.
93
Aku bahagia
94
Gamian
95
Membeli perlengkapan bayi
96
Istriku tidak meninggal!
97
Kenyataannya
98
Bincang keluarga
99
Pilihan
100
#MIMSM Chap 100
101
Penghargaan dari baby Rafka
102
Malam yang hangat
103
Ending
104
Terimakasih
105
Gamian's story telah update!
106
Rafka story sudah update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!