"Berisik!" gerutu Gabriel kesal mendengarkan sorakan dari para fens nya itu, matanya yang tajam menyapu bersih pengunjung kantin dan berhenti pada sebuah mata yang membuat mata Gabriel membulat namun sayangnya itu hanya sekejap ketika si pemilik mata memalingkan wajahnya.
"Apa yang kau lihat seperti ada hantu saja," kata pria yang ada di hadapan Gabriel bernama Gamian.
"Tidak ada." Gabriel kembali fokus pada laptop nya sedangkan teman nya yang lain kembali makan.
Di ujung sana entah mengapa Aria menjadi takut dan merinding ketika melihat tatapan tajam menatap nya tadi.
"Apa ini yang dinamakan, jagalah pandangan mu!"
"Aria, apa kau baik-baik saja?" tanya Hana melihat gelagat Aria yang berubah.
"Ya, ya aku baik-baik saja."
"Hmmm aku kira kau menjadi trauma karena melihat pangeran tampan yang ada di sana," goda Hana tersenyum meledek.
"Kau ini!"
"Kau tahu Aria, jangan pernah berurusan dengan mereka meski hanya sekali. Karena itu akan jadi hari terburuk mu di sini." Penjelasan Hana membuat Aria bergidik ngeri.
"Memang nya apa yang bisa aku lakukan sampai bisa berurusan dengan orang seperti mereka?" tanya Aria, ia benar-benar takut. Bagaimana pun ia tak pernah berurusan dengan orang kaya dan juga seorang pria. Ia lumayan takut dengan pria.
"Yah bisa saja kau menatap mereka atau menarik perhatian mereka. Lalu kau akan mendapatkan kecaman dan juga perlakuan di luar nalar manusia dari para fans mereka atau kau langsung bisa berurusan dengan para pria itu."
Aria nelirik kembali posisi pria yang tadi meliriknya seketika jantung Aria semakin berdetak tak karuan, takut sekali.
"Oh yah, fans mereka sering menjuluki para pria tampan itu dengan julukan HBD. Bahkan mereka membuat geng khusus penggemar yang di sebut HBD community."
"HBD, happy birthday?" tanya Aria.
"Hahahaha hahahaha aku juga sebelumnya berfikiran seperti itu Aria, tapi Rey bilang itu adalah sebutan fans dari pria-pria itu, sebenarnya pria-pria itu tak punya geng atau apapun itu. Oh ya HBD itu maksudnya Handsome but dangerous, tampan tapi berbahaya," jelas Hana sambil tertawa renyah.
"Berbahaya?"
"Yah seperti yang ku jelaskan tadi, Gabriel itu adalah pemilik saham terbesar di kampus ini jadi ia bisa mengusir siapapun dari kampus ini bahkan dekan sekali pun. Itu makanya kau harus berhati-hati. Ini bukan serial BBF di mana jumpio orang kaya tertarik dengan gadis londri, ini adalah realita hidup nyata. Jadi aku minta jangan berurusan dengan para pria itu sebelum kejadian mengerikan terjadi pada mu," terang Hana dengan serius.
"Siapa juga yang ingin berurusan dengan mereka?"
Tanpa mendengar cerita Hana saja Aria memang tak ingin berurusan dengan siapapun, ia ingin berkuliah dengan tenang.
"Yah mana tahu kau nekad mencari bahaya."
Tawa Hana pecah membuat Aria menjadi kesal.
"Aku tak akan berurusan dengan mereka. Ya Allah, lindungi hamba."
****
"Aku dengar Om dan Tante pergi keluar kota, apa itu benar?" tanya Gamian pada Gabriel.
"Hmmm, mau keluar kota, keluar negeri, keluar dunia pun aku tidak peduli." Semuanya sudah terbiasa dengan ucapan Gabriel yang setengah menyumpah, Gabriel adalah anak yang tak dekat dengan orang tuanya karena sedari kecil ia di asuh oleh pengasuh dan orang tuanya sibuk bekerja.
Bahkan bisa di katakan Gabriel lebih dekat dengan pengasuh nya yang bernama bi Sina, Sayang nya pengasuh nya sudah pergi meninggalkan Gabriel dan juga dunia yang membuatnya menjadi anak pembangkang serta kejam.
Di saat Gabriel dan teman-teman nya berbincang yang terdiri dari Gamian, Angga dan Ren. Seorang wanita mendekat dengan pakaian yang elegan dan tampilan yang menawan membuat semua mata teralih padanya.
"Siang Gabriel," sapa nya sambil tersenyum manis. Wanita itu tampak ingin mendaratkan tubuhnya di kursi sebelah Gabriel, namun dengan cepat Gabriel menendang kursi itu hingga membuat wanita itu terjatuh.
Bruuukk....
"Oh, ya ampun tega sekali."
"Dasar wanita tak tahu diri, sudah berkali-kali di tolak masih saja percaya diri mendekati Gabriel."
"Cinderella jatuh, kalau aku pangeran aku lah yang akan menangkap nya lalu membawanya ke kasur untuk di gempar."
Begitulah bisik-bisik para pengunjung kantin, terjatuh tak membuat wanita itu malu. Ia berdiri menarik kembali kursinya lalu duduk di sebelah Gabriel.
"Kau jahat," gerutu wanita itu yang bernama Shandra Arnold. Putri semata wayang keluarga Arnold pengusaha terkaya tingkat 5 yang merupakan penggemar akut Gabriel.
"Cih, dasar tak tahu malu. Sudah di tolak mentah-mentah masih saja nekat," sindir Gamian.
"Ja*ang yah tetap ja*ang, urat malu nya sudah putus di gigit oleh pria hidung belang," kata Ren dengan sinis menatap Shandra Yang tengah menahan amarahnya.
Brakkk
Tak sanggup dengan cercaan teman-teman Gabriel, Shandra pun mengebrak meja lalu pergi meninggalkan Gabriel dan yang lainnya.
"Kurang ajar! Mereka pikir mereka siapa, ha!"
Shandra berjalan sambil menghentakkan kakinya, lalu menatap seseorang di sudut kantin yang tak sengaja menatapnya juga.
"Aku butuh pelampiasan hehehe," katanya sembari menandai target lalu pergi dari kantin.
Di sudut kantin, jantung Aria kembali berhenti ketika ia tak sengaja berpapasan dengan mata wanita yang mendekati Gabriel tadi. Sepertinya hari ini sangat membuat bulu kuduk merinding. Semoga tak ada hal buruk yang terjadi.
"Aria, Aria...."
Aria terkejut karena mendengar Hana berteriak, ia menatap wajah Hana yang sudah kesal karena sedari tadi memanggilnya.
"I-iya."
"Kau kenapa?" tanya Hana merasa aneh melihat gelagat temannya yang ketakutan.
"Tidak ada," jawab Aria menetralkan raut wajahnya.
"Oh baguslah, Ayo kita ke kelas ini sudah waktunya kita masuk Mata pelajaran kedua."
"Ha iya iya, ayo."
*****
Hari semakin berjalan menuju siang yang terik, mata kuliah pun akhirnya selesai. Hana meminta maaf pada Aria karena tak bisa menghantarkan Aria pulang sebab Ibu Hana menghubungi kalau ada urusan penting. Aria pun memaklumi karena ia tak ingin terlalu bergantung pada temannya itu.
Setelah Hana pergi, Aria juga pergi namun bukan untuk pulang. Ia berjalan menuju perpustakaan, ia harus meminjam buku untuk menambah ilmunya.
Saat perjalanan menuju perpustakaan tepatnya di depan lorong toilet wanita, beberapa orang wanita menghadang Aria dan menarik tangan Aria masuk ke dalam toilet.
Aria pun tak bisa melawan karena ia hanya sendiri sedangkan mereka berenam.
Brakkk
Pintu kamar mandi terkunci, Aria tersudutkan oleh ke-enam wanita yang salah satunya Aria kenal. Dia adalah wanita yang tadi di kantin di permalukan oleh Gabriel.
Plak.
Satu tamparan mendarat di pipi Aria membuat tubuh si empunya terguncang, bahkan kaca mata Aria terjatuh membuat pandangan nya menjadi buram.
"A-apa salah ku?" tanya Aria pelan.
"Aku sedang kesal. Jadi, aku butuh pelampiasan, hahahahaha." Tawa Shandra dan teman-teman nya sambil mengacak-acak penampilan Aria, bahkan menarik jilbab Aria dengan kasar.
"Cih, style macam apa ini? Dasar kampungan!"
"Yo guys, look at this," kata salah satu teman Shandra bernama Rosa. Tampak di sana Rosa menunjuk pada kloset, semuanya pun tersenyum lalu menarik Aria mendekat dengan kloset.
"A-apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Aria memegangi rambutnya yang sakit karena di tarik kuat oleh Shandra.
"Mencuci wajah mu yang buruk rupa, hahahaha."
Plung
Byuuuurrr
"Hahahaha hahahaha."
_
_
_
_
Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Lela Lela
Kasiaaan aria yg sabar
2023-05-02
0
Nanda Lelo
sumpah jahat bgt nih orang
2023-01-12
0
Leli Noer Octavia
pertama halaman sebelumnya aku berkomentar ala-ala F4.nah kakak author sendiri yang mendeskripsikan BBF ya ampun 🤭🌼
2022-09-09
0