Bekerja

"Hiks hiks." Suara tangisan Aria di dalam kamar mandi. Bajunya yang sudah basah dan juga bau membuat ia semakin menangis histeris. Setiap detik demi detik ia ingat ketika para wanita itu dengan kejam nya menyiksa Aria.

Aria membasuh dirinya mengguyur dan meyabuni dirinya agar bau klosed yang ada pada dirinya hilang.

Ia mengingat kembali perlakuan hina yang ia terima serta tatapan jijik dari orang-orang di universitas.

Setelah membersihkan diri, dengan sesegukan Aria berjalan menuju kamar nya. Jam sudah menunjukkan pukul 13.15, waktunya shalat zhuhur.

Aria mengambil mukenah nya lalu membentangkan sajadah nya. Ia akan menumpahkan segala kesedihan nya pada sang Ilahi, hanya Allah lah yang bisa mendengarkan curahan hati nya sehingga hatinya akan merasa tenang.

Setelah beberapa menit shalat, Aria mengambil Al-Qur'an. Dengan air mata yang masih saja membanjiri pipinya Aria membuka Al-Qur'an lalu membaca surah Maryam.

Suara pelan namun merdu ketika membaca bait per bait ayat-ayat suci Al-Qur'an. Tak terasa air mata Aria perlahan memudar dan sebuah senyuman terukir di bibir Aria.

Membaca Al-Qur'an sungguh membuat hati menjadi tentram. Sungguh Al-Qur'an adalah penawar segala bentuk kesedihan.

Setelah selesai mengaji Aria pun segera ke dapur pergi memasak. Hari ini ia akan makan telur goreng. Sangat lezat karena dalam kehidupan Aria, ia hanya bisa makan telur goreng kalau ia sudah gajian. Padahal harga telur hanya 2 ribu tapi bagi Aria itu sangatlah besar.

"Alhamdulillah, akhirnya masak juga. Ah lapar sekali."

Aria mengambil nasi dari dalam magic com lalu membagi telur menjadi dua agar bisa ia santap nanti sore karena nanti malam ia harus pergi bekerja.

Drrrrttt

Drrrrttt

Suara getaran ponsel Aria membuat si empunya mengambil ponselnya. Di layar ponsel tertera nama Hana, Aria pun langsung mengangkat panggilan dari Hana.

"Halo Aria," teriak Hana dari seberang sana membuat Aria menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Halo."

"Aria, nanti malam kita keluar yuk," ajak Hana antusias.

"Tapi nanti malam aku kerja Hana, mana bisa pergi keluar. Lagi pula aku tak suka keluar malam-malam," tolak Hana pelan.

"Yah, selesai kerja dong," timpal Hana yang masih tak mau mengalah.

"Aku tidak mau, besok kita harus kuliah. Tidak baik bagi wanita keluar malam-malam," tolak Aria.

"Ck, kau ini. Aku tak akan membawa mu kesemak-semak. Lagi pula besok kan kita masuk jam 11, jadi bisa tidur lagi."

"Tetap saja aku tidak mau, nanti malam aku akan bekerja dan pulang jam 10. Itu saja sudah larut."

"Yah, aku akan meminta izin pada paman ku nanti," bujuk Hana.

"Tidak bisa Hana, maaf yah." Merasa tak enak hati karena terus menolak permintaan Hana, tapi mau bagaimana lagi. Ia adalah gadis desa, sangat berbahaya baginya kalau terbiasa dengan kehidupan malam. Itu sangat berbahaya.

"Aku marah!" ketus Hana mematikan ponselnya.

Aria tersenyum kecut, apa ini pertanda ia tak akan berteman dengan Hana lagi. Padahal hanya Hana yang ia punya sebagai teman.

Yasudah lah

********

Hari sudah berganti sore tepatnya jam 6, Aria kini tengah bersiap-siap untuk pergi bekerja.

Ia memakai pakaian standar yang di berikan paman Hana. Karena menimbang Aria yang memakai kerudung, paman Hana memberikan kemeja putih dan juga rok hitam yang bagus pada Aria.

Setelah semuanya selesai. Aria mengunci pintu lalu menatap lurus ke depan. Ia tersenyum lalu membaca doa keluar rumah. Ia pun melangkah kakinya pergi menuju halte bis.

Untungnya ada bis yang lewat setiap jam nya dengan tarif 5 ribu sekali jalan, sangat besar bagi Aria tapi itu harus rela ia korbankan demi gaji yang besar.

******

Setelah beberapa menit, akhirnya Aria sampai juga di sebuah restoran. Ia langsung masuk dan menyapa para karyawan. Untungnya, karyawan di sana ramah-tamah, jadi Aria sedikit lega.

"Aria, tolong antarkan minuman ini ke meja nomor 16!"

"Baik."

"Eh, Aria!..." Aria menghentikan langkahnya melihat wanita yang tadi menyuruh nya.

"Ada apa?" tanya Aria.

"Jangan lupa memasang senyuman yah," ucap wanita itu tersenyum yang bernama Lucy.

"Hahaha, baiklah."

Aria pun melanjutkan langkah kakinya dengan tersenyum menuju meja nomor 16. Di sana ada sepasang suami istri dan juga dua orang anak kecil. Aria menaruh minuman yang ia bawa tadi dengan tersenyum manis.

"Selamat mencoba." Pengunjung itu tersenyum kembali pada Aria, sebuah layanan yang nyaman.

"Thanks."

Setelah mengantarkan minuman, Aria kembali ke dalam dapur untuk mengambil pesanan lainnya. Di sudut sana, seorang pria menatap Aria dengan intens.

"Gabriel," panggil Gamian memperhatikan mata Gabriel yang sedari tadi berkeliaran. Yah pria itu adalah Gabriel yang sedang duduk bersama Gamian.

"Hmmm."

"Apa yang kau lihat?" tanya Gamian.

"Hantu."

"Ck, kau ini."

"Mau pesan apa?" lanjut Gamian sambil melihat buku menu.

"Es teh saja."

"Hanya es teh?" tanya Gamian.

"Iya."

"Oke.."

"Kak," panggil Gamian melambaikan tangannya pada seorang pelayan restoran. Pelayan itu pun datang ke meja Gamian dan Gabriel dengan elegannya. Siapa pun yang bertemu dengan Gabriel pastinya mereka akan melakukan hal yang sama dengan pelayan restoran itu.

"Iya, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu dengan halus.

"Hmmm, kami pesan ini yah."

"Baik tuan, sebentar lagi pesanan anda akan datang," kata wanita itu sembari mengambil daftar pesanan dari Gamian dengan membungkukkan badannya hingga belahan gunung kembarnya terlihat jelas di mata Gamian.

Setelah pelayan wanita itu pergi, Gamian menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ada yang berdiri, tapi bukan keadilan.

Sedangkan di dapur, Aria terus menerus mengantarkan pesanan para pengunjung dengan suka ria.

"Aria, tolong antarkan ini ke meja nomor 25!"

"Baik."

Aria langsung mengambil pesanan yang di katakan dan pergi menuju meja yang di maksud.

"Cih, sok rajin," ketus salah seorang wanita.

Di sana Aria mencari meja nomor 25, karena ia masih baru jadi ia belum terlalu tanda dengan letak meja.

"Itu dia."

Setelah melihat meja bernomor 25, Aria berjalan mendekat. Tampak di sana ada dua pria, Aria menarik nafasnya karena ia sedikit takut dengan pria.

"Silahkan tuan," kata Aria menaruh pesanan dari pria-pria yang duduk di meja 25.

Aria masih menundukkan pandangan nya tanpa tahu siapa yang ada di hadapannya.

"Hei kau! Siapa namamu?"

Deg

_

_

_

_

_

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

tbc

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

jgn di apa apain kasian aria

2023-05-02

0

𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

sabar ya Aria.. 😊

2022-03-22

0

Jumadin Adin

Jumadin Adin

mahasiswa kelakuan gk ada akhlak

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi ke kota.
2 Bertemu Hana
3 Hari pertama berkuliah
4 Awal Penderitaan
5 Bekerja
6 Apa aku tampan?
7 Apa salah ku?
8 Penolakan
9 Menculik Aria
10 Aku bukan wanita murahan!
11 Menikah! (Revisi)
12 Tak berperasaan
13 Ayo kita shalat
14 Laki-laki itu memang kejam!
15 Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16 Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17 Handphone baru
18 Tolong pinjamkan aku uang!
19 Menghubungi Hana.
20 Kuliah
21 Carikan aku ustadz!
22 Aria sayang padaku?
23 Ada apa dengannya?
24 Gabriel naik bis.
25 Perundungan
26 Mati saja kalian semua!
27 Kemarahan Gabriel #1
28 Kemarahan Gabriel #2
29 Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30 Ayo kita bersaing!
31 Ck, kalian menyebalkan!
32 Mimpikan aku!
33 Harus menjauhinya!
34 Aku juga akan ikut!
35 Kumau dia
36 Obat perangsang (Revisi)
37 Apa kau menyukaiku?
38 Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39 Banyak maunya (Revisi)
40 Gamian marah
41 Gabriel gay?
42 Tersesat
43 Mandi air terjun.
44 Abang datang sayang
45 Aku butuh kehangatan
46 Bawa aku pulang!
47 Kesedihan berganda
48 Terpuruk
49 Layanan VIP tertampan
50 Gamian mengetahuinya
51 Masakan pertama Aria
52 Gatal
53 Fakta baru
54 Tingkah aneh Daniel
55 Hana (Area sensitif!!!)
56 Bertahanlah Hana!
57 Jauhi kami, Aria!
58 Ada aku disini
59 Suami tampan dan istri jelek.
60 Rencana busuk Dewi
61 Salah Paham.
62 Aria marah, Gabriel demam.
63 Daniel?
64 Mencari pelaku
65 Terlepas
66 #MISM Chap 66
67 Titik abu-abu
68 Kau tidak boleh menyukai adikku
69 Aria
70 Mencari Aria
71 Pelakunya adalah
72 Mencari Daniel.
73 #MIMSM Chap 73
74 #MIMSM Chap 74
75 Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76 Ariel #2
77 Hukuman untuk Daniel.
78 Ariel #3
79 Ariel #4
80 Ariel #5
81 #MIMSM Chap 81
82 Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83 Ariel #6
84 Ariel #6
85 #MIMSM Chap 85
86 Aku mencintaimu
87 Semoga saja
88 Hamil.
89 Aku tidak akan mengugurkannya!
90 Apa aku akan sanggup?
91 Sunyi
92 Alisa dan Daren.
93 Aku bahagia
94 Gamian
95 Membeli perlengkapan bayi
96 Istriku tidak meninggal!
97 Kenyataannya
98 Bincang keluarga
99 Pilihan
100 #MIMSM Chap 100
101 Penghargaan dari baby Rafka
102 Malam yang hangat
103 Ending
104 Terimakasih
105 Gamian's story telah update!
106 Rafka story sudah update
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pergi ke kota.
2
Bertemu Hana
3
Hari pertama berkuliah
4
Awal Penderitaan
5
Bekerja
6
Apa aku tampan?
7
Apa salah ku?
8
Penolakan
9
Menculik Aria
10
Aku bukan wanita murahan!
11
Menikah! (Revisi)
12
Tak berperasaan
13
Ayo kita shalat
14
Laki-laki itu memang kejam!
15
Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16
Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17
Handphone baru
18
Tolong pinjamkan aku uang!
19
Menghubungi Hana.
20
Kuliah
21
Carikan aku ustadz!
22
Aria sayang padaku?
23
Ada apa dengannya?
24
Gabriel naik bis.
25
Perundungan
26
Mati saja kalian semua!
27
Kemarahan Gabriel #1
28
Kemarahan Gabriel #2
29
Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30
Ayo kita bersaing!
31
Ck, kalian menyebalkan!
32
Mimpikan aku!
33
Harus menjauhinya!
34
Aku juga akan ikut!
35
Kumau dia
36
Obat perangsang (Revisi)
37
Apa kau menyukaiku?
38
Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39
Banyak maunya (Revisi)
40
Gamian marah
41
Gabriel gay?
42
Tersesat
43
Mandi air terjun.
44
Abang datang sayang
45
Aku butuh kehangatan
46
Bawa aku pulang!
47
Kesedihan berganda
48
Terpuruk
49
Layanan VIP tertampan
50
Gamian mengetahuinya
51
Masakan pertama Aria
52
Gatal
53
Fakta baru
54
Tingkah aneh Daniel
55
Hana (Area sensitif!!!)
56
Bertahanlah Hana!
57
Jauhi kami, Aria!
58
Ada aku disini
59
Suami tampan dan istri jelek.
60
Rencana busuk Dewi
61
Salah Paham.
62
Aria marah, Gabriel demam.
63
Daniel?
64
Mencari pelaku
65
Terlepas
66
#MISM Chap 66
67
Titik abu-abu
68
Kau tidak boleh menyukai adikku
69
Aria
70
Mencari Aria
71
Pelakunya adalah
72
Mencari Daniel.
73
#MIMSM Chap 73
74
#MIMSM Chap 74
75
Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76
Ariel #2
77
Hukuman untuk Daniel.
78
Ariel #3
79
Ariel #4
80
Ariel #5
81
#MIMSM Chap 81
82
Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83
Ariel #6
84
Ariel #6
85
#MIMSM Chap 85
86
Aku mencintaimu
87
Semoga saja
88
Hamil.
89
Aku tidak akan mengugurkannya!
90
Apa aku akan sanggup?
91
Sunyi
92
Alisa dan Daren.
93
Aku bahagia
94
Gamian
95
Membeli perlengkapan bayi
96
Istriku tidak meninggal!
97
Kenyataannya
98
Bincang keluarga
99
Pilihan
100
#MIMSM Chap 100
101
Penghargaan dari baby Rafka
102
Malam yang hangat
103
Ending
104
Terimakasih
105
Gamian's story telah update!
106
Rafka story sudah update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!