Menikah! (Revisi)

"Menikah?" tanya Aria tak percaya dengan kekonyolan pria gila itu.

"Iya, sayang. Menikah, biar kita bisa berolahraga malam, hehehe hahahaha." Tawa Gabriel menggema di mansion, membuat seisi mansion merinding.

"Aku tidak mau!" teriak Aria.

Plak

"Siapa kau, ha? Berani sekali kau berteriak di hadapan ku!" bentak Gabriel menampar pipi Aria hingga menimbulkan bekas memar.

"Kau sendiri siapa? Beraninya kau menikahi ku! Aku tak akan menikah dengan laki-laki seperti mu, tak akan!" kata Aria menahan sakit di wajahnya.

"Hahahaha, berani sekali kau mengancam ku. Sepertinya kau sudah tak sayang lagi dengan keluarga mu!"

"Roy!!" teriak Gabriel. Secepat kilat Roy berlari mendekati Gabriel.

"Saya tuan."

"Aku akan menikah," kata Gabriel santai.

"Baik tuan." Anehnya laki-laki robot bernama Roy itu tak bertanya tuannya akan menikah dengan siapa dan malah pergi meninggalkan Gabriel dan Aria.

Gabriel kembali menarik tangan Aria naik ke lantai atas. Kaki Aria yang sakit membuat Aria sering terjatuh. Namun, Gabriel terus menariknya dengan kasar, rasanya lengannya ini akan putus.

Gabriel membawa Aria masuk kesebuah ruangan kosong. Di sana tidak terdapat apa-apa, hanya ruangan kosong dan hampa. Gabriel memanggil beberapa pelayan dengan berteriak sontak membuat para pelayan lari terbirit-birit.

"Kami tuan."

"Bawakan calon istriku baju yang bagus, oh yah. Kalian tahukan bagaimana style calon istriku? Harus sopan!" kata Gabriel.

"Baik tuan."

Setelah beberapa menit, para pelayan itu datang membawa sebuah gamis panjang berwarna putih dan jilbab kurung besar berwarna putih.

Gabriel mengambil baju itu lalu menyuruh para pelayan untuk pergi.

"Pakai sebelum aku yang memakaikannya!" kata Gabriel menutup pintu meninggalkan Aria sendirian.

Aria memegang baju yang di berikan Gabriel, baju yang bagus terlihat dari bahannya. Aria pun memakai pakaian yang di beri Gabriel. Air matanya tak kunjung berhenti mengalir. Ia tak tahu, apa salahnya hingga mendapatkan ujian seperti ini.

Tapi satu yang Aria tanamkan, Allah tak akan memberikan sebuah ujian melampaui batas kemampuan hambanya. Aria yakin, ini adalah salah satu ujian untuk menguji tingkat kesabarannya.

Setelah selesai memakai pakaian, Aria duduk di pinggir pintu memeluk lutut nya. Ia merindukan keluargaku. Bagaimana dengan kuliahnya? Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Itulah yang ada di pikiran Aria.

Ceklek.

Pintu terbuka, Gabriel masuk diikuti Roy dan seorang laki-laki tuan berpeci, sepertinya seorang penghulu.

Gabriel menarik Aria agar berdiri, lalu membawa Aria ke tengah ruangan.

"Tuan, saya tidak tahu mengapa saya di bawa kemari tapi sa-"

"Nikahkan kami!" sela Gabriel.

"Tapi tuan..."

"Tidak ada tapi-tapian, kau tidak tahu kalau kami sudah tak sabar untuk melakukan malam pertama. Jadi, jika kau ingin pulang dengan selamat, cepat nikahkan kami!" tekan Gabriel. Aria bahkan di buat malu dengan sebutan malam pertama. Bisa-bisanya laki-laki ini mengatakan kalimat itu dengan lantang.

"Ma-maafkan saya tuan, tapi agama anda apa?" tanya penghulu itu.

"Aku tidak punya." Penghulu itu menatap bingung pada Gabriel begitu juga Aria yang baru tahu kalau laki-laki yang ada di dekatnya ini tidak mempunyai keyakinan.

"Calon istri anda beragam Islam, jadi jika anda ingin menikah dengannya anda harus masuk agama Islam juga," terang penghulu.

"Ck, mengapa rumit sekali," gerutu Gabriel.

"Itu adalah syarat wajibnya tuan dan anda harus sudah khitan."

"Apa itu?" tanya Gabriel bingung. Setahunya pernikahan tidak serumit ini.

Pak penghulu pun membisikkan sesuatu pada Roy lalu Roy menyampaikan penjelasan pak penghulu pada Gabriel.

"Ck, bilang saja kalau sunat! Aku sudah sunat tau! Meski aku tidak punya keyakinan tapi aku melakukan sunat untuk kesehatan ku," ketus Gabriel membuat bapak penghulu bahkan Aria terkejut karena Gabriel terlalu jujur.

"Kalau begitu, sebelum anda mengucapkan dua kalimat syahadat anda harus membersihkan diri anda dulu, lalu anda harus berwudhu."

"Mohon bapak untuk segera melaksanakan pernikahan, tuan muda masih banyak kegiatan lain. Jadi jangan di persulit!" tekan Roy dingin.

"Tapi kalau semua itu tidak dilakukan maka pernikahan tidak akan sah, tuan."

Gabriel menghela nafas kasar. "Aku sudah mandi tadi pagi dan dijamin bersih. Lalu tinggal yang satu lagi kan!" ketus Gabriel. Pak penghulu pun mengangguk lalu meminta Gabriel untuk pergi ke kamar mandi karena memang tak ada tempat wudhu di rumah ini.

Setelah mengajarkan berwudhu dan sudah wudhu, Gabriel kembali duduk begitu juga dengan bapak penghulu.

Pak penghulu pun menerangkan hal-hal yang harus di lakukan,mulai dari menyiapkan wali dan saksi. Karena Aria tidak mempunyai ayah akhirnya wali di gantikan dengan wali hakim dan keperluan yang lain-lain sesuai syariat.

Setelah semua prosedur lengkap. Mulailah pak penghulu membimbing Gabriel untuk melakukan tahap-tahap nya. Kalimat syahadat di ucapakan bapak penghulu dengan pelan. Di ikuti Gabriel yang masih merasa asing dengan kalimat itu, bahkan untuk pengucapannya saja Gabriel sampai belo.

Setelah pengucapan Syahadat selesai sempurna, bapak penghulu meminta mahar kepada Gabriel.

"Apa itu mahar?" tanya Gabriel bingung, setahunya pernikahan tak serepot ini.

"Mahar itu adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pada saat pernikahan. Bisa berupa uang, emas, rumah atau lainnya."

"Roy, keluarkan uang mu! Dompet ku ada di kamar!" perintah Gabriel.

Roy pun mengeluarkan dompetnya namun ragu mengeluarkan isi dompet, tapi melihat tatapan memaksa Gabriel, ia terpaksa mengeluarkan dua lembar uang merah-merah.

"Dua ratus ribu?" tanya bapak penghulu.

"Ini saja sudah cukup, bukan?!" ketus Gabriel.

"Ba-baik tuan."

"Kemarikan tangan anda."

Gabriel memberikan tangan nya, menjabat tangan bapak penghulu. Mengucapkan ijab qobul dengan pelan karena belum terbiasa.

"Sah?"

Semua yang ada di dalam ruangan hanya diam tak tahu menjawab apa. Lalu bapak penghulu mengucapkan sah sekali lagi.

"Sah?"

"Sah," ucap mereka sambil saling melihat satu sama lain.

Bapak penghulu mengangkat tangannya memanjatkan doa, Aria pun hanya bisa mengangkat berharap ada sebuah keajaiban dari yang terjadi hari ini.

"Selamat, kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri menurut agama. Jangan lupa untuk selalu beribadah kepada Allah meminta agar rumah tangga kalian sakinah mawaddah warrahmah. Apalagi kepada tuan yang masih baru masuk Islam. Anda harus mempelajari tata krama dalam berumah tangga menurut ajaran Islam agar rumah tangga anda selalu dalam rahmat-Nya dan juga tentang ibadah-ibadah wajib seorang muslim."

"Kalau begitu saya pergi dulu tuan, semoga pernikahan kalian awet sepanjang masa."

Bapak penghulu pun pergi bersama para pelayan, tinggal Aria, Gabriel dan Roy saja yang ada di dalam ruangan.

Gabriel menoleh kearah Aria mencengkeram wajah Aria lalu tersenyum sinis.

"Kau lihat, kita sudah menikah. Jadi, tidak ada alasan lagi yang bisa kau gunakan untuk menolak ku!"

Gabriel berdiri lalu melirik Aria yang masih duduk tertunduk lalu melemparkan uang dua ratus ribu yang tadinya menjadi mahar.

"Ini mahar mu, kau bisa menyimpannya. Bawa dia ke kamarnya Roy, jangan biarkan dia keluar satu langkah pun dari kamar!" perintah Gabriel berjalan menuju pintu luar.

"Aku ada urusan, jadi jangan hubungi aku sampai malam nanti! Dan jangan lupa urus surat nikah ku di kantor sipil!" kata Gabriel pergi meninggalkan Aria dan Roy.

"Baik tuan."

Roy pun ikut berdiri lalu memasang wajah datar.

"Mari nona, saya akan mengantarkan anda ke kamar."

Tak ada yang di ucapkan Aria, ia hanya diam mengikuti Roy sambil menggenggam uang dua ratus ribu yang menjadi maharnya. Sebenarnya sedari tadi Aria merasa kepalanya begitu sakit. Tamparan Gabriel tadi seolah-olah memecahkan otaknya. Pandangan nya yang memang sudah kabur kini semakin kabur, apalagi ia tak memakai kaca mata membuat semua objek menjadi buram.

Ceklek.

"Silahkan nona, anda bisa beristirahat di dalam sana. Ingat! Jangan keluar satu langkah pun dari kamar!" tekan Roy menutup pintu dan mengunci dari luar. Aria melihat seisi kamar berwarna hitam dan putih. Kamar tidur yang besar dan juga barang-barang milik laki-laki.

Bisa di simpulkan ini adalah kamar Gabriel. Ia pun berjalan menuju sofa, menjatuhkan tubuhnya berbaring di sofa. Menumpahkan air mata dan kesedihannya. Aria memegangi dadanya yang sakit karena tak bisa menghentikan isakan tangis nya.

"Ya Allah, hiks hiks kuatkan hamba. Lindungi hamba dan keluarga hamba hiks hiks."

_

_

_

_

Yang author tebalkan itu tanda bahwa Aria nikah pakai wali hakim, bukan cuma nikah aja.. jadi coba baca bagus-bagus sebelum berkomentar.

ini sudah author revisi.

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

beri dukungan dong😳😳😳🥺😴!!!!

tbc

Terpopuler

Comments

rositasaleh ros

rositasaleh ros

aku mampir.

2023-05-21

0

Lela Lela

Lela Lela

yg sabar aria

2023-05-03

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

mahar 200 rebu minjam pulak 🤗🤭🤣

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi ke kota.
2 Bertemu Hana
3 Hari pertama berkuliah
4 Awal Penderitaan
5 Bekerja
6 Apa aku tampan?
7 Apa salah ku?
8 Penolakan
9 Menculik Aria
10 Aku bukan wanita murahan!
11 Menikah! (Revisi)
12 Tak berperasaan
13 Ayo kita shalat
14 Laki-laki itu memang kejam!
15 Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16 Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17 Handphone baru
18 Tolong pinjamkan aku uang!
19 Menghubungi Hana.
20 Kuliah
21 Carikan aku ustadz!
22 Aria sayang padaku?
23 Ada apa dengannya?
24 Gabriel naik bis.
25 Perundungan
26 Mati saja kalian semua!
27 Kemarahan Gabriel #1
28 Kemarahan Gabriel #2
29 Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30 Ayo kita bersaing!
31 Ck, kalian menyebalkan!
32 Mimpikan aku!
33 Harus menjauhinya!
34 Aku juga akan ikut!
35 Kumau dia
36 Obat perangsang (Revisi)
37 Apa kau menyukaiku?
38 Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39 Banyak maunya (Revisi)
40 Gamian marah
41 Gabriel gay?
42 Tersesat
43 Mandi air terjun.
44 Abang datang sayang
45 Aku butuh kehangatan
46 Bawa aku pulang!
47 Kesedihan berganda
48 Terpuruk
49 Layanan VIP tertampan
50 Gamian mengetahuinya
51 Masakan pertama Aria
52 Gatal
53 Fakta baru
54 Tingkah aneh Daniel
55 Hana (Area sensitif!!!)
56 Bertahanlah Hana!
57 Jauhi kami, Aria!
58 Ada aku disini
59 Suami tampan dan istri jelek.
60 Rencana busuk Dewi
61 Salah Paham.
62 Aria marah, Gabriel demam.
63 Daniel?
64 Mencari pelaku
65 Terlepas
66 #MISM Chap 66
67 Titik abu-abu
68 Kau tidak boleh menyukai adikku
69 Aria
70 Mencari Aria
71 Pelakunya adalah
72 Mencari Daniel.
73 #MIMSM Chap 73
74 #MIMSM Chap 74
75 Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76 Ariel #2
77 Hukuman untuk Daniel.
78 Ariel #3
79 Ariel #4
80 Ariel #5
81 #MIMSM Chap 81
82 Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83 Ariel #6
84 Ariel #6
85 #MIMSM Chap 85
86 Aku mencintaimu
87 Semoga saja
88 Hamil.
89 Aku tidak akan mengugurkannya!
90 Apa aku akan sanggup?
91 Sunyi
92 Alisa dan Daren.
93 Aku bahagia
94 Gamian
95 Membeli perlengkapan bayi
96 Istriku tidak meninggal!
97 Kenyataannya
98 Bincang keluarga
99 Pilihan
100 #MIMSM Chap 100
101 Penghargaan dari baby Rafka
102 Malam yang hangat
103 Ending
104 Terimakasih
105 Gamian's story telah update!
106 Rafka story sudah update
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pergi ke kota.
2
Bertemu Hana
3
Hari pertama berkuliah
4
Awal Penderitaan
5
Bekerja
6
Apa aku tampan?
7
Apa salah ku?
8
Penolakan
9
Menculik Aria
10
Aku bukan wanita murahan!
11
Menikah! (Revisi)
12
Tak berperasaan
13
Ayo kita shalat
14
Laki-laki itu memang kejam!
15
Aku tidak bangga dinikahi oleh orang seperti mu!
16
Apa aku harus bahagia? (Revisi)
17
Handphone baru
18
Tolong pinjamkan aku uang!
19
Menghubungi Hana.
20
Kuliah
21
Carikan aku ustadz!
22
Aria sayang padaku?
23
Ada apa dengannya?
24
Gabriel naik bis.
25
Perundungan
26
Mati saja kalian semua!
27
Kemarahan Gabriel #1
28
Kemarahan Gabriel #2
29
Cepatlah bangun, aku merindukanmu.
30
Ayo kita bersaing!
31
Ck, kalian menyebalkan!
32
Mimpikan aku!
33
Harus menjauhinya!
34
Aku juga akan ikut!
35
Kumau dia
36
Obat perangsang (Revisi)
37
Apa kau menyukaiku?
38
Siapa yang sudah menodai Gabriel?
39
Banyak maunya (Revisi)
40
Gamian marah
41
Gabriel gay?
42
Tersesat
43
Mandi air terjun.
44
Abang datang sayang
45
Aku butuh kehangatan
46
Bawa aku pulang!
47
Kesedihan berganda
48
Terpuruk
49
Layanan VIP tertampan
50
Gamian mengetahuinya
51
Masakan pertama Aria
52
Gatal
53
Fakta baru
54
Tingkah aneh Daniel
55
Hana (Area sensitif!!!)
56
Bertahanlah Hana!
57
Jauhi kami, Aria!
58
Ada aku disini
59
Suami tampan dan istri jelek.
60
Rencana busuk Dewi
61
Salah Paham.
62
Aria marah, Gabriel demam.
63
Daniel?
64
Mencari pelaku
65
Terlepas
66
#MISM Chap 66
67
Titik abu-abu
68
Kau tidak boleh menyukai adikku
69
Aria
70
Mencari Aria
71
Pelakunya adalah
72
Mencari Daniel.
73
#MIMSM Chap 73
74
#MIMSM Chap 74
75
Ariel (Aria dan Gabriel) #1
76
Ariel #2
77
Hukuman untuk Daniel.
78
Ariel #3
79
Ariel #4
80
Ariel #5
81
#MIMSM Chap 81
82
Gamisa (Gamian dan Alisa) #1
83
Ariel #6
84
Ariel #6
85
#MIMSM Chap 85
86
Aku mencintaimu
87
Semoga saja
88
Hamil.
89
Aku tidak akan mengugurkannya!
90
Apa aku akan sanggup?
91
Sunyi
92
Alisa dan Daren.
93
Aku bahagia
94
Gamian
95
Membeli perlengkapan bayi
96
Istriku tidak meninggal!
97
Kenyataannya
98
Bincang keluarga
99
Pilihan
100
#MIMSM Chap 100
101
Penghargaan dari baby Rafka
102
Malam yang hangat
103
Ending
104
Terimakasih
105
Gamian's story telah update!
106
Rafka story sudah update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!