Pulang denganku.

Langit biru di atas kepala Amber sekarang seperti runtuh. Tidak ada lagi keindahan yang bisa ia temukan dari semburat kebiruan yang kini dihiasi sedikit awan putih itu. Tatapan kosong matanya seakan menyiratkan bahwa harapan hidupnya sedang memasuki masa kritis.

Barusan dia menyerahkan surat pengunduran diri pada Dokter Wicaksono. Secepat itu. Bahkan belum ada lima jam sejak dia diperkenalkan sebagai dokter baru di sana. Dokter Wicaksono bilang dia tidak bisa memberi izin, karena khusus untuk Dokter Amber, dia harus berurusan langsung dengan Chris. Namun wanita itu sama sekali tidak peduli. Surat pengunduran dirinya ditinggalkannya di meja Wicaksono.

Sekarang dia berjalan menuju parkiran dengan hati yang hampa. Mata sembabnya tidak bisa berbohong kalau tadi dia sempat menangis cukup lama di ruangannya. Pikirannya tertuju pada Brandon. Benarkah anaknya itu ada di rumah Chris sekarang?

Amber masuk ke dalam mobilnya, lalu duduk di belakang kemudi. Dia menenangkan diri sejenak dengan menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya pelan.

Setelah dia rasa sudah cukup tenang, dia mengambil ponselnya, kemudian mencari nomor wanita yang menjadi ibu asuh Brandon. Ibu Susi.

Nada sambung terdengar. Amber menunggu dengan perasaan cemas. Jemarinya sengaja ia remas agar tidak mengetuk-ngetuk dashboard yang bisa membuatnya semakin panik.

Percobaan pertama teleponnya tidak mendapat jawaban. Ia mencoba untuk yang kedua kalinya. Bahkan untuk yang ketiga dan keempat kalinya. Nihil.

Amber membuang perasaan negatif yang mulai menggerogoti pikirannya. Dia memutuskan untuk mendatangi rumah itu walaupun harus menempuh perjalanan jauh. Dia harus tahu keberadaan anaknya sekarang juga.

Dia akan ke Bandung... sekarang juga.

*****

Perjalanan hampir tiga jam menuju Kota Kembang ditempuh Amber dengan perasaan was-was. Dia tidak lagi mencoba menghubungi Ibu asuh Brandon itu. Selain karena di tol sinyal handphone-nya hilang, dia juga tidak ingin pikirannya terbagi kalau-kalau panggilannya masih tidak membuahkan hasil. Dia harus menyetir dengan tenang.

Selama tujuh tahun, Amber datang ke Bandung setiap satu bulan sekali. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai Dokter, entah dimana pun dia sedang bertugas, dia pasti menyempatkan diri untuk melihat perkembangan buah hatinya. Setidaknya, dia akan menginap dua atau tiga hari di rumah Ibu Susi. Bahkan dia masih menjumpai Brandon yang sudah masuk sekolah dasar bulan lalu.

Amber berhenti di depan rumah mungil berpagar hitam yang tidak biasanya terkunci. Seperti tidak ada kehidupan di sana. Gerbang itu terkunci dari luar. Amber menekan bel berkali-kali tapi hasilnya nihil.

Amber pun berinisiatif bertanya pada tetangga yang kebetulan adalah sebuah warung sembako. Amber berharap mereka tahu kemana ibu asuh anaknya itu pergi.

"Ohh, si Ibu Susi itu ya? Dia sudah pulang kampung, Neng. Rumahnya sudah laku terjual sama bapak RW."

Amber menahan napas. Masih berusaha tenang. "Kira-kira kapan ya Bu, beliau perginya? Karena bulan lalu saya masih ke sini untuk melihat anak saya..."

"Sudah seminggu lebih, Neng. Oh itu, anaknya Neng juga sudah nggak dijaga sama ibu itu lagi. Kapan hari ada yang jemput ke sini. Katanya suami, Neng. Bule-bule gitu."

Oke, enough. Amber berpamitan dengan sopan lalu kembali masuk ke mobilnya. Di dalam mobil dia melampiaskan semua amarahnya dengan memukul setir, membanting dashboard, menendang apa saja yang bisa dia tendang di bawah. Menjambak rambutnya, mengadu keningnya dengan setir.

Tangisnya pecah tidak tertahankan. Ia meraung-raung sambil menahan sakit di dadanya. Hartanya yang paling berharga pun kini sudah hilang. Sudah diambil oleh orang-orang yang sangat dia benci sejak dulu. Apa hak mereka mengambil Brandon? Mereka bahkan tidak tau Amber sedang mengandung saat mereka dengan cueknya membiarkan Amber pergi begitu saja.

"Chris keparat!!! Aku berjanji aku akan membunuhmu, hiksss... Kau bahkan tidak tahu sakitnya aku mengandung Brandon dan merawatnya seorang diri. Aku akan memastikan membalas perbuatanmu."

Amber terpaksa kembali ke Jakarta dengan kondisi seperti tidak bernyawa. Pukul sembilan malam dia sampai di rumah dengan penampilan yang mengenaskan. Ibunya, Diana, kaget minta ampun. Apa yang sudah dialami anaknya itu di hari pertamanya bekerja??

"Kamu kenapa, Nak? Kok kusut banget gitu??"

Amber hanya berlalu dari ruang tengah, mengabaikan pertanyaan mamanya begitu saja. Kalau dia berhenti, dia pasti akan menangis lagi.

"Amber?" kini papanya ikut memanggil.

"Aku ingin istirahat. Tolong jangan diganggu dulu," Amber menjawab tanpa menoleh sedikit pun. Dia menaiki anak tangga dengan langkah yang terlihat sangat dipaksakan. Tubuhnya begitu lemah bahkan untuk sekedar sampai di kamarnya.

Menyadari ada yang tidak beres dengan putrinya, Diana beranjak dari kursinya dan menghampiri Amber. Dia memegangi putrinya yang jelas-jelas terlihat akan limbung sebentar lagi.

"Kamu nggak apa-apa, Nak?"

Mendengar suara lembut mamanya, juga sentuhan hangat wanita itu di pundaknya, membuat Amber berhenti melangkah, lalu terduduk lemas. Tangisnya pun pecah lagi dalam pelukan ibunya.

"Brandon, Mam... mereka mengambil Brandon..." tangisnya pilu.

"Brandon?? Bagaima_... kamu bertemu Chris??"

Frans yang mendengar nama cucunya disebut, meletakkan handphone-nya dan menghampiri anak istrinya di tangga.

"Dia ternyata sengaja memindahkan aku Mam, demi ambisinya. Dan mereka sudah mengambil Brandon dari ibu asuhnya. Tadi pagi aku ke Bandung, rumah ibu Susi sudah dijual dan beliau pulang kampung."

Frans dan Diana saling bertukar pandang. "Kamu yakin Chris yang bawa Brandon?"

Amber mengangguk lemah, "Chris sendiri yang bilang waktu di rumah sakit."

Hening seketika. Hanya terdengar isak tangis Amber yang tidak kunjung selesai. Frans dan Diana sepertinya masih berusaha mencerna kejadian ini. Chris sengaja memindahkan putri mereka ke Rumah Sakit itu, kemudian mengambil anaknya. Apa tujuan mantan menantunya itu? Lagian darimana Chris tau soal Brandon? Setau mereka yang mengetahui keberadaan anak itu hanya Amber dan mereka berdua. Frans dan Diana.

"Ma, bawa Amber ke kamar. Biarkan dia istirahat dulu. Setelah dia baikan, baru kita bahas ini..." putus Frans. Tidak ada gunanya menanyakan banyak hal pada Amber yang sedang terguncang batinnya. Emosinya sedang tidak stabil.

Menuruti perintah suaminya, Diana pun membantu Amber berdiri dan memapahnya ke kamar putrinya itu. Amber langsung ambruk di atas kasurnya. Diana memperbaiki posisinya lalu menarik selimut hingga setengah badan.

"Nak, istirahat dulu ya? Tenagamu pasti sudah habis. Besok pagi, kalau kamu sudah tenang, kita cari Brandon sama-sama. Oke?"

Amber hanya mengangguk mengiyakan mamanya, meskipun dia sendiri tidak berniat mencari Brandon jika sudah jelas dia berada di kerajaan mantan suaminya. Tidak. Amber tidak akan pernah menginjakkan kakinya lagi ke tempat itu. Meskipun itu demi Brandon, putra semata wayangnya.

*****

Amber mengurung dirinya selama berhari-hari. Kepercayaan dirinya sudah hilang bersamaan dengan kembalinya Chris ke dalam hidupnya. Karir yang susah payah ia bangun selama ini runtuh begitu saja karena pria itu. Anaknya yang ia sembunyikan baik-baik agar tidak ada yang menemukannya pun kini sudah berada di tangan keluarga besar Ellordi. Amber sungguh merasa tidak punya tujuan hidup lagi.

Frans dan Diana masih belum berhasil menjalin komunikasi dengannya. Amber kebanyakan diam kalau orangtuanya masuk ke dalam kamar dan membawa makanan. Kedua orang tua paruh baya itu sampai ketakutan semisal Amber akan jatuh sakit pada akhirnya.

Hampir dua minggu lamanya Amber mengurung diri di rumah. Kondisinya sudah semakin membaik tapi jelas sekali dia masih murung. Semangat untuk hidup seakan sudah hilang dari dirinya. Setiap pagi dia bangun, dia sama sekali tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Dia sudah tidak bekerja. Untuk apa dia masih bangun?

Berbekal sedikit sisa kewarasan yang ia miliki, Amber akhirnya memberanikan diri untuk kembali menatap dunia luar. Matanya butuh disegarkan karena dia sudah bosan hanya menatap langit-langit kamarnya selama dua minggu. Dia juga ingin menjernihkan otaknya dengan melakukan aktivitas me time seperti di perpustakaan atau di kafe.

Saat dia turun dan menyapa kedua orang tuanya di lantai bawah, mama dan papanya memeluknya dengan rasa haru. Mereka bahagia, akhirnya putri mereka bisa bangkit dari keterpurukan yang sudah memenjarakannya selama berminggu-minggu.

Kini Amber sedang duduk di sebuah kafe yang biasa ia kunjungi jika ingin menikmati kesendirian. Dia sudah membawa sebuah novel untuk dibaca seraya menikmati minuman dan cemilan yang ia pesan. Alunan musik jazz bervolume kecil menemani kesendiriannya. Sesekali wanita itu memejamkan matanya dan menghirup udara segar yang berasal dari jendela di sebelahnya. Dia senang karena keputusannya keluar rumah hari ini sudah benar. Setidaknya dia bisa me-release aura negatif dalam dirinya yang sudah menumpuk selama dua minggu ini.

"Selamat siang, selamat datang di Ninety Cafe..." suara sapaan dari para pegawai kafe itu terdengar berulangkali setiap kali ada pengunjung yang datang dan Amber selalu mengabaikannya.

Namun tidak lagi saat seseorang itu menarik kursi di hadapannya. Lalu duduk dengan wajah lesu dan mata abu-abunya yang sendu. Dia menatap Amber dengan cara pandang yang sulit diartikan.

Napas Amber tertahan. Apa-apaan lagi ini??!!

"Apa kau benar-benar ibunya Brandon?" tanya pria itu dingin sambil mendekap kedua tangannya di dada. Sorot kedua matanya lagi-lagi tertancap tajam di bola mata indah wanita di hadapannya.

"Pulanglah denganku, Amber..."

Itu Chris.

*****

Jangan lupa like, comment dan vote-nya ya readers... love you 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Gie Egy

Gie Egy

ora sudi mas.
aq emoh balen karo koe..

2021-10-09

0

Amirah iz

Amirah iz

aku rasa amber tokoh wanita yg egois klo di novel lain tokoh wanita yg kejebak diposisi amber dia pasti berkorban semuanya demi merawat anaknya lah ini mlh diasuh orang...hanya karna takut ditemuin bapaknya ...lah bapaknya dewek ya g ada kata bekas buat seorang anak dan ayah...darah lebih kental daripada air....hanya perempuan egois yg mencerminkan tokoh seperti amber

2021-09-26

1

Alanna Th

Alanna Th

hatiq ikut sakit dg penderitaan amber!
emang org kaya sll seenak mrk demi kpentingn mereka, tdk mnimbang perasaan n kesusahan org" d bwh levelnya!!
sungguh tdk brperasaan, tdk manusiawi! binatang aja tdk spt itu!

2021-07-12

3

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Empat tahun kemudian.
3 Help me!
4 Dimana?
5 Pulang denganku.
6 For Brandon.
7 Memori buruk.
8 Memimpikanmu.
9 Rencana baru.
10 Meet Brandon.
11 The truth.
12 Mengantar sekolah.
13 Listen to me.
14 Tidak mencintaimu lagi.
15 Bersama-sama.
16 Masih menunggu.
17 Cantik.
18 Schedule.
19 Puzzle.
20 Mantan Ibu mertua.
21 Permintan.
22 Teman baru.
23 Pengumuman
24 Hallo again
25 Panggilan Sayang.
26 Hati-hati.
27 Terbawa suasana.
28 Dua kosong.
29 Bukan cemburu.
30 Genderang perang.
31 Kencan ala rakyat jelata.
32 Permintaan.
33 Arung jeram.
34 Penolakan.
35 Stay with us.
36 Pecah telor.
37 Skakmat!
38 Gea.
39 Kepergian Gea.
40 Rencana resepsi.
41 Ulah Steffy.
42 Cctv.
43 Pasien misterius.
44 Felisha.
45 Anniversary.
46 Sepakat.
47 Misi yang sama.
48 Aku takut.
49 Praduga.
50 Gawat.
51 On time.
52 Bath tub session.
53 Indonesia banget.
54 Petir di siang bolong.
55 Baru dimulai.
56 Steffy galau.
57 Tidak akan melepaskan.
58 Erasmus.
59 Surat dari Erasmus.
60 A very long story.
61 Bukti baru.
62 Bingo!
63 Kunjungan kantin.
64 Misteri.
65 Menangis bersama.
66 Sweet punishment.
67 Rubik rumit.
68 Kekelaman Tiara.
69 Richard & Elisa.
70 Interogasi.
71 Trap.
72 Sebuah alasan.
73 Shocking news.
74 Beda keinginan.
75 Forgiveness.
76 Sharing is caring.
77 Kekacauan.
78 Chris's devil.
79 Don't worry.
80 Rukun.
81 Mati rasa.
82 Pagi yang indah.
83 Lepas KB.
84 Permintaan Chris.
85 Welcome back!
86 Awal pertemuan (Flashback 1)
87 Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88 Telepon malam (Flashback 3).
89 Date on the beach (Flashback 4).
90 Pencuri ciuman (Flashback 5).
91 Aku mau! (Flashback 6).
92 Propose (Flashback 7).
93 I choose you (Flashback 8).
94 Unboxing 1 (Flashback 9).
95 Pengumuman.
96 Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97 Resepsi Pernikahan.
98 Honeymoon 1 - Here we go.
99 Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100 Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101 Honeymoon 4 - Main air.
102 Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103 Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104 Honeymoon 7 - The lucky one.
105 Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106 Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107 Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108 Mood swing dan ngidam.
109 Brewok.
110 Pecah Ketuban.
111 Baby Chalondra.
112 Conversation.
113 Sharing is Caring.
114 Kau cantik.
115 I love you more (TAMAT).
116 Terimakasih dari Author.
117 Novel Baru (Brandon dan Janice)
118 Extra Part.
119 Extra part 2 (Last - End)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Flashback
2
Empat tahun kemudian.
3
Help me!
4
Dimana?
5
Pulang denganku.
6
For Brandon.
7
Memori buruk.
8
Memimpikanmu.
9
Rencana baru.
10
Meet Brandon.
11
The truth.
12
Mengantar sekolah.
13
Listen to me.
14
Tidak mencintaimu lagi.
15
Bersama-sama.
16
Masih menunggu.
17
Cantik.
18
Schedule.
19
Puzzle.
20
Mantan Ibu mertua.
21
Permintan.
22
Teman baru.
23
Pengumuman
24
Hallo again
25
Panggilan Sayang.
26
Hati-hati.
27
Terbawa suasana.
28
Dua kosong.
29
Bukan cemburu.
30
Genderang perang.
31
Kencan ala rakyat jelata.
32
Permintaan.
33
Arung jeram.
34
Penolakan.
35
Stay with us.
36
Pecah telor.
37
Skakmat!
38
Gea.
39
Kepergian Gea.
40
Rencana resepsi.
41
Ulah Steffy.
42
Cctv.
43
Pasien misterius.
44
Felisha.
45
Anniversary.
46
Sepakat.
47
Misi yang sama.
48
Aku takut.
49
Praduga.
50
Gawat.
51
On time.
52
Bath tub session.
53
Indonesia banget.
54
Petir di siang bolong.
55
Baru dimulai.
56
Steffy galau.
57
Tidak akan melepaskan.
58
Erasmus.
59
Surat dari Erasmus.
60
A very long story.
61
Bukti baru.
62
Bingo!
63
Kunjungan kantin.
64
Misteri.
65
Menangis bersama.
66
Sweet punishment.
67
Rubik rumit.
68
Kekelaman Tiara.
69
Richard & Elisa.
70
Interogasi.
71
Trap.
72
Sebuah alasan.
73
Shocking news.
74
Beda keinginan.
75
Forgiveness.
76
Sharing is caring.
77
Kekacauan.
78
Chris's devil.
79
Don't worry.
80
Rukun.
81
Mati rasa.
82
Pagi yang indah.
83
Lepas KB.
84
Permintaan Chris.
85
Welcome back!
86
Awal pertemuan (Flashback 1)
87
Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88
Telepon malam (Flashback 3).
89
Date on the beach (Flashback 4).
90
Pencuri ciuman (Flashback 5).
91
Aku mau! (Flashback 6).
92
Propose (Flashback 7).
93
I choose you (Flashback 8).
94
Unboxing 1 (Flashback 9).
95
Pengumuman.
96
Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97
Resepsi Pernikahan.
98
Honeymoon 1 - Here we go.
99
Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100
Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101
Honeymoon 4 - Main air.
102
Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103
Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104
Honeymoon 7 - The lucky one.
105
Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106
Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107
Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108
Mood swing dan ngidam.
109
Brewok.
110
Pecah Ketuban.
111
Baby Chalondra.
112
Conversation.
113
Sharing is Caring.
114
Kau cantik.
115
I love you more (TAMAT).
116
Terimakasih dari Author.
117
Novel Baru (Brandon dan Janice)
118
Extra Part.
119
Extra part 2 (Last - End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!