Empat tahun kemudian.

Amber menatap amplop yang terletak di atas meja kerjanya. Bisa dia tebak isinya adalah surat keputusan perihal pemindahannya ke tempat kerja yang baru. Dia sudah berada di Surabaya selama empat tahun lebih dan itu cukup lama mengingat biasanya dia dimutasi setiap satu tahun sekali.

Sedikit banyak itu cukup membantunya, karena sekarang dia benar-benar sudah melupakan kisahnya bersama Demian. Dia bahkan baru menyadari bahwa sepertinya dia tidak mencintai pria itu sepenuhnya. Dulu sepertinya dia hanya terobsesi, akan hal apa, Sarah pun sudah tidak mengerti.

Jakarta. Dia akan kembali ke ibu kota Negara ini. Kembali ke kota kelahirannya dan kediaman orangtuanya. Ke kota dimana ada Demian dan juga Sarah yang kini sudah punya anak laki-laki lucu bernama Arsen.

Ah iya, sekarang hubungan mereka sudah seperti teman dekat. Arsen memanggilnya Tante Dokter karena setiap kali Amber liburan sebentar dan mereka bertemu, Sarah selalu bilang kalau dia adalah seorang Dokter. Sarah juga sudah tidak sungkan lagi padanya. Mereka sudah seperti kakak adik sekarang. Dengan Demian? Mereka juga kembali menjadi teman layaknya sebelum pacaran dulu.

Satu-satunya hal yang ditakutkan Amber jika kembali ke kota itu adalah, mengingat masa lalu yang sudah ia kubur rapat-rapat. Cerita kelamnya sekitar delapan tahun yang lalu, sebelum dia memutuskan untuk menjadi seorang dokter dan pergi jauh dari orang-orang itu. Dia... hanya menakutkan itu.

*****

Amber kembali ke kediaman orang tuanya. Dia sengaja tidak memberitahu perihal mutasinya karena bermaksud ingin memberi kejutan pada ibunya yang sudah menginginkan itu sejak lama. Benar saja, kehadirannya yang tiba-tiba itu cukup mengejutkan kedua orangtuanya yang sedang bersantai di ruang keluarga.

"Loh? Kok bisa??" bukannya menyambut, mamanya malah bertanya kebingungan, apalagi melihat putri bungsunya itu membawa koper-koper besar yang dibawakan oleh pekerja mereka.

"Mama ini gimana sih? Bukannya dipeluk, malah ditanya kok bisa. Ya bisalah, kan ini rumah mama papa, udah pasti pulang ke sini dongg."

"Tapi koper-kopermu? Kok dibawa semua?"

Amber memeluk mamanya yang masih kebingungan itu. Mereka cipika-cipiki sebentar. "Mulai besok aku ditugaskan di Rumah Sakit Cakrawala, Mam."

"Serius??? Aaaaaa ... akhirnya anak mama pulang ke rumah!!!" baru deh mamanya histeris dan memeluk Amber dengan antusias. Wanita paruh baya itu memeluk putrinya erat-erat saking terlalu bahagia.

"Papa nggak dipeluk nih?" pria berwajah keras yang masih duduk di sofa itu sedikit menyindir. Wajahnya ditekuk karena Amber seperti melupakan dirinya.

"Papaa ... jangan ngambek dong. Ini dipeluk," Amber berganti memeluk papanya. Dia meringkuk di pelukan pria itu seperti anak kecil yang rindu pelukan hangat seorang ayah. Ya, Amber memang sangat merindukan orangtuanya. Setelah delapan tahun pindah sana sini, akhirnya dia akan menetap di kota dimana orangtuanya berada. Meskipun dia belum tahu persis berapa lama dia akan ditugaskan di sini sebelum akhirnya nanti akan dimutasi lagi.

"Kamu serius ditempatkan di Rumah Sakit Cakrawala, Sayang? Itu kan Rumah Sakit yang cukup besar. Swasta lagi. Biasanya kau kebagian yang punya pemerintah," mamanya kini duduk di sebelah sofa suaminya.

"Iya, Mam. Aku juga nggak ngerti kenapa bisa. Aku cuma mengikuti surat perintah. Katanya di sana lagi kekurangan dokter umum yang kompeten," Amber beranjak dari pelukan papanya dan bergerak ke arah kopernya. Mengeluarkan oleh-oleh yang ia bawa dari Surabaya dan meletakkannya di atas meja.

"Kerjanya mulai besok banget? Kamu nggak istirahat dulu?"

"Mama kayak nggak tau aja gimana papa dulu. Memangnya papa pernah istirahat?" Amber mendelik sambil membuka satu kotak kue dan mencomot isinya. Dulu papanya memang berprofesi sebagai dokter juga. Tapi karena satu hal, pria itu berhenti bertugas dan sekarang sibuk mengurus bisnis properti miliknya.

"Iya sih, tapi kamu pasti capek. Ya sudah, sekarang istirahat dulu aja. Untuk sementara tidur di kamar tamu dulu, sebelum kamarmu selesai dibersihkan si bibi."

"Siap, Nyonya. Ya sudah, aku naik dulu ya Ma, Pa... nanti bangunin kalau mau makan malam ya Mam. Daahhhh..." Amber masih mengunyah kue dalam mulutnya saat berpamitan untuk naik ke lantai dua.

Sepeninggal Amber, kedua orangtuanya saling bertatapan. Wajah khawatir keduanya tidak bisa disembunyikan. Tanpa saling berbicara pun mereka sama-sama tahu apa yang ada di dalam pikiran mereka masing-masing.

"Papa mengerti apa yang ada di pikiran mama sekarang?" Diana, mama Amber berbisik kecil. Khawatir Amber masih bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Iya, Ma. Mudah-mudahan ketakutan kita tidak terjadi," Frans menimpali sama pelannya.

*****

Amber memilih untuk langsung tidur dan meninggalkan barang-barangnya di bawah. Dia tahu mamanya pasti akan menyuruh pegawai mereka untuk membawanya ke kamarnya yang sedang dibereskan Bi Santi. Amber memang kelelahan karena flight-nya tadi hanya berjarak satu jam dari tugas terakhirnya.

Namun hampir saja matanya berhasil terlelap, ponselnya mendadak berbunyi dan Amber berjanji akan mengutuk si penelepon.

"Woyyy!! Udah di Jakarta lo??"

"Aah Rennnnn! Awas lo ya! Gue udah mau tidur lo ganggu aja!"

Iya, itu Karen. Mereka sudah kembali akur setelah dulu Amber benar-benar tidak ingin berhubungan dengan sahabatnya itu selama berbulan-bulan, sampai akhirnya Karen mau meminta maaf pada Demian dengan kesadarannya sendiri.

"Hehehe, sori beb, gue excited banget habisnya. Gua bakalan punya temen lagi buat diajak clubbing," jawab Karen dari seberang.

"Your Wish, Beb. Besok aja gue udah mulai kerja tau? Padahal baru nyampek juga. Pengen istirahat tapi lo malah ganggu."

"Hahaha, oke oke. Gue cuma mau mastiin lo udah nyampek. Besok gue main ke er-es tempat lo kerja deh. Kemarin lo bilang er-es apa? Gue lupa."

"Cakrawala, Beb ..."

"Cakrawala? Serius lo?"

Amber mengira Karen sama terkejut seperti mama dan papanya karena itu Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit besar dan memang terkenal sangat bagus di kota ini. Dokter umum seperti Amber memang jarang sekali mendapat kesempatan untuk bekerja di tempat yang se-bagus itu. Amber bisa mengerti.

"Iya, Beb, i know. Lo pasti kaget kan karena nggak biasanya gue ditempatkan di Rumah Sakit swasta gitu?"

Karen terdiam sebentar, tidak yakin ingin melanjutkan kalimatnya karena takut ini akan menyakiti Amber. Tapi masak Amber tidak tahu sama sekali?

"No no ... faktanya lo nggak tau isi kepala gue, Beb. Lo yakin mau kerja di sana?"

"I have no choice, gue ditempatkan di sana, Beb. Bukan gue yang pilih. Kenapa memangnya???"

"Itu kan Rumah Sakit bokapnya mantan suami lo."

DEG!!!

Amber langsung terduduk dari posisinya yang sebelumnya sudah rebahan. Matanya membulat sempurna. Apa kata Karen tadi???

"Serius lo, Ren??????"

"Yaelah, lo dimutasi kagak pernah browsing-browsing dulu gitu soal tempat kerja baru lo? Coba aja search di Go*gle. Cakrawala itu punya siapa..."

Amber berdebar hebat. Tangannya pun langsung bergerak cepat mencari aplikasi berselancar bernama Go*gle di ponselnya, setelah dia mematikan sambungan teleponnya dengan paksa. Kalau Karen benar, matilah dia.

*****

Amber tidak bisa bersemangat lagi. Tubuhnya lunglai sepanjang sisa hari. Benar sekali, Rumah Sakit yang akan ia datangi besok sebagai lahan baru tempatnya mencari nafkah adalah milik mantan mertuanya, Fransisco Ellordi. Apa yang harus dia lakukan?

Amber termenung menebak-nebak kenapa dia harus dimutasikan ke sana. Apakah ada yang menyabotase pihak pembuat keputusan itu? Ah, impossible. Keluarga mantan suaminya mana mungkin boro-boro masih mengingatnya, setelah delapan tahun berlalu. Apalagi di kunyuk Chris, mantan suaminya itu. Mana mungkin dia masih mengingat Amber kan?

"Sayang?" Diana mengurai lamunan Amber yang ia lakukan di meja makan. Diana dan Frans sudah memperhatikannya sejak tadi.

"Eh, iya Mam..." Amber tersenyum kecut. Lalu dia mengaduk-aduk kwetiau di hadapannya dengan sikap hidup segan mati tak mau.

"Kamu kenapa, Sayang? Bukannya tadi siang sudah puas tidurnya?"

"Ngg... Mam... aku mau tanya sesuatu..."

"Tanya apa?"

"Mama sama Papa tau kalau Cakrawala itu punya Om Fransisco?"

Diana dan Frans tertegun seketika. Tentu saja mereka tau. Itu sebabnya tadi mereka cukup heran saat Amber memberitahu mereka dengan gampang perihal pemindahannya ke Rumah Sakit bergengsi itu. Mereka yakin Amber belum tahu dan itu cukup meresahkan. Dan benar saja, entah bagaimana putri mereka akhirnya tahu dan dia jadi seloyo ini.

"Iya sayang, Papa dan Mama tau. Makanya tadi siang kami sedikit kaget pas kamu bilang dipindah ke sana. Apa kamu sebelumnya benar-benar nggak tau, Nak?" Diana bertanya lembut dan Amber hanya menjawab dengan gelengan.

"Ini juga taunya karena tadi teleponan sama Karen, Mam. Jadi, aku harus gimana ya Mam? Pa? Aku takut jadinya..."

Diana dan Frans saling bertatapan lagi. See? This is not good for their daughter.

"Kamu nggak bisa mengajukan pindah lagi? Atau itu sudah keputusan final?" Frans ikut bertanya.

"Kalau belum final, tiket penerbangan ke Jakarta nggak akan dikeluarin sama perusahaan, Pa..."

"Hmm..." Frans membenarkan posisi kacamatanya dan bertopang dagu. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang.

"Kalau besok kamu nggak datang, konsekuensinya apa?" lanjut Diana lagi.

"Mam, kalau yang itu bisa tanya ke Papa deh. Apa konsekuensi seorang Dokter yang mengabaikan surat tugas."

Mereka bertiga lalu hening untuk beberapa saat. Seakan kebuntuan serempak mendatangi pikiran mereka.

"Ya sudahlah. Kita tinggal berdoa saja supaya Om Fransisco tidak ada di sana. Dia hanya pemilik Rumah Sakit itu kan? Dia mana mungkin stay di sana sepanjang hari. Iya kan? Ya, sepertinya memang begitu..."

Amber berucap seraya tersenyum, seperti ingin memberikan ketenangan bagi kedua orangtuanya. Meskipun sebenarnya dia sendiri juga sangat butuh ditenangkan, mengingat peluangnya untuk bertemu mantan suaminya pasti ada, sekalipun itu peluang kecil.

*****

Jangan lupa like, comment dan vote-nya ya readers... love you 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Netty S

Netty S

ad msalah ap sblmny,,,

2022-02-11

0

Elly Watty

Elly Watty

wow,,,,,, Visual nya amber park shin hye..... like deh

2021-07-27

0

Arninyon

Arninyon

ternyata amber sempat menikah to, sebelum pacaran sama demian..

2021-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Empat tahun kemudian.
3 Help me!
4 Dimana?
5 Pulang denganku.
6 For Brandon.
7 Memori buruk.
8 Memimpikanmu.
9 Rencana baru.
10 Meet Brandon.
11 The truth.
12 Mengantar sekolah.
13 Listen to me.
14 Tidak mencintaimu lagi.
15 Bersama-sama.
16 Masih menunggu.
17 Cantik.
18 Schedule.
19 Puzzle.
20 Mantan Ibu mertua.
21 Permintan.
22 Teman baru.
23 Pengumuman
24 Hallo again
25 Panggilan Sayang.
26 Hati-hati.
27 Terbawa suasana.
28 Dua kosong.
29 Bukan cemburu.
30 Genderang perang.
31 Kencan ala rakyat jelata.
32 Permintaan.
33 Arung jeram.
34 Penolakan.
35 Stay with us.
36 Pecah telor.
37 Skakmat!
38 Gea.
39 Kepergian Gea.
40 Rencana resepsi.
41 Ulah Steffy.
42 Cctv.
43 Pasien misterius.
44 Felisha.
45 Anniversary.
46 Sepakat.
47 Misi yang sama.
48 Aku takut.
49 Praduga.
50 Gawat.
51 On time.
52 Bath tub session.
53 Indonesia banget.
54 Petir di siang bolong.
55 Baru dimulai.
56 Steffy galau.
57 Tidak akan melepaskan.
58 Erasmus.
59 Surat dari Erasmus.
60 A very long story.
61 Bukti baru.
62 Bingo!
63 Kunjungan kantin.
64 Misteri.
65 Menangis bersama.
66 Sweet punishment.
67 Rubik rumit.
68 Kekelaman Tiara.
69 Richard & Elisa.
70 Interogasi.
71 Trap.
72 Sebuah alasan.
73 Shocking news.
74 Beda keinginan.
75 Forgiveness.
76 Sharing is caring.
77 Kekacauan.
78 Chris's devil.
79 Don't worry.
80 Rukun.
81 Mati rasa.
82 Pagi yang indah.
83 Lepas KB.
84 Permintaan Chris.
85 Welcome back!
86 Awal pertemuan (Flashback 1)
87 Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88 Telepon malam (Flashback 3).
89 Date on the beach (Flashback 4).
90 Pencuri ciuman (Flashback 5).
91 Aku mau! (Flashback 6).
92 Propose (Flashback 7).
93 I choose you (Flashback 8).
94 Unboxing 1 (Flashback 9).
95 Pengumuman.
96 Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97 Resepsi Pernikahan.
98 Honeymoon 1 - Here we go.
99 Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100 Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101 Honeymoon 4 - Main air.
102 Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103 Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104 Honeymoon 7 - The lucky one.
105 Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106 Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107 Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108 Mood swing dan ngidam.
109 Brewok.
110 Pecah Ketuban.
111 Baby Chalondra.
112 Conversation.
113 Sharing is Caring.
114 Kau cantik.
115 I love you more (TAMAT).
116 Terimakasih dari Author.
117 Novel Baru (Brandon dan Janice)
118 Extra Part.
119 Extra part 2 (Last - End)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Flashback
2
Empat tahun kemudian.
3
Help me!
4
Dimana?
5
Pulang denganku.
6
For Brandon.
7
Memori buruk.
8
Memimpikanmu.
9
Rencana baru.
10
Meet Brandon.
11
The truth.
12
Mengantar sekolah.
13
Listen to me.
14
Tidak mencintaimu lagi.
15
Bersama-sama.
16
Masih menunggu.
17
Cantik.
18
Schedule.
19
Puzzle.
20
Mantan Ibu mertua.
21
Permintan.
22
Teman baru.
23
Pengumuman
24
Hallo again
25
Panggilan Sayang.
26
Hati-hati.
27
Terbawa suasana.
28
Dua kosong.
29
Bukan cemburu.
30
Genderang perang.
31
Kencan ala rakyat jelata.
32
Permintaan.
33
Arung jeram.
34
Penolakan.
35
Stay with us.
36
Pecah telor.
37
Skakmat!
38
Gea.
39
Kepergian Gea.
40
Rencana resepsi.
41
Ulah Steffy.
42
Cctv.
43
Pasien misterius.
44
Felisha.
45
Anniversary.
46
Sepakat.
47
Misi yang sama.
48
Aku takut.
49
Praduga.
50
Gawat.
51
On time.
52
Bath tub session.
53
Indonesia banget.
54
Petir di siang bolong.
55
Baru dimulai.
56
Steffy galau.
57
Tidak akan melepaskan.
58
Erasmus.
59
Surat dari Erasmus.
60
A very long story.
61
Bukti baru.
62
Bingo!
63
Kunjungan kantin.
64
Misteri.
65
Menangis bersama.
66
Sweet punishment.
67
Rubik rumit.
68
Kekelaman Tiara.
69
Richard & Elisa.
70
Interogasi.
71
Trap.
72
Sebuah alasan.
73
Shocking news.
74
Beda keinginan.
75
Forgiveness.
76
Sharing is caring.
77
Kekacauan.
78
Chris's devil.
79
Don't worry.
80
Rukun.
81
Mati rasa.
82
Pagi yang indah.
83
Lepas KB.
84
Permintaan Chris.
85
Welcome back!
86
Awal pertemuan (Flashback 1)
87
Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88
Telepon malam (Flashback 3).
89
Date on the beach (Flashback 4).
90
Pencuri ciuman (Flashback 5).
91
Aku mau! (Flashback 6).
92
Propose (Flashback 7).
93
I choose you (Flashback 8).
94
Unboxing 1 (Flashback 9).
95
Pengumuman.
96
Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97
Resepsi Pernikahan.
98
Honeymoon 1 - Here we go.
99
Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100
Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101
Honeymoon 4 - Main air.
102
Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103
Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104
Honeymoon 7 - The lucky one.
105
Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106
Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107
Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108
Mood swing dan ngidam.
109
Brewok.
110
Pecah Ketuban.
111
Baby Chalondra.
112
Conversation.
113
Sharing is Caring.
114
Kau cantik.
115
I love you more (TAMAT).
116
Terimakasih dari Author.
117
Novel Baru (Brandon dan Janice)
118
Extra Part.
119
Extra part 2 (Last - End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!