The truth.

Langkah Amber berhenti. Kalimat terakhir Chris itu seperti petir di siang bolong yang menyentak kesadarannya. Dengan cepat dia membalikkan badannya lagi.

"Kebohongan apa lagi ini, Tuan Chris?!" dia tidak suka jika Chris harus mengada-ada dengan candaan yang berlebihan seperti ini hanya untuk menarik simpatinya.

Alih-alih membalas tuduhannya, dia melihat pria itu meletakkan sebuah map di atas meja, lalu mempersilahkan Amber mengambilnya.

Wajah Amber menegang seketika. Benarkah Brandon sakit? Chris terlihat tidak sedang bercanda. Dia bahkan punya map yang seakan bisa dijadikan sebagai bukti. Langkah Amber sedikit berat untuk kembali menghampiri meja pria itu. Kini kepercayaan dirinya sedang diombang-ambingkan.

"Duduklah. Baca dengan baik. Kalau ada yang ingin kau tanyakan, akan ku jawab, tanpa menyembunyikan apa-apa..." kali ini nada suara Chris melembut. Dia bahkan memandu Amber untuk duduk di kursi, karena Chris tahu isi map itu akan membuat lutut dan seluruh tubuh wanita itu lemah nantinya.

Amber mulai membuka map cokelat tersebut dengan tangan yang gemetar dan jantung yang berdegup kencang. Dia berusaha yakin akan bisa menghadapi situasi apa pun yang akan terjadi sebentar lagi.

Namun, baru saja dia melihat halaman pertama dari berkas tersebut, dia langsung menutup kembali map itu dan teriakan kecil lolos dari mulutnya, bersama dengan air mata yang langsung mengucur deras dari kedua bola matanya.

Chris sudah menduga akan seperti itu. Pria itu menghembuskan napas sambil memandangi Amber yang sedang menangis pilu.

*****

Kedua anak manusia itu masih duduk berhadapan. Meja kerja Chris yang lebar memisahkan mereka.

Amber sudah selesai mempelajari semua kasus puteranya dan dia sudah bisa menarik kesimpulan dari sakit yang diidap Brandon. Namun dibalik kisah tentang penyakit anak kecil itu, Amber justru menemukan satu fakta yang lebih mengejutkan, yang sedikit banyak membuat perasaan Amber campur aduk sekarang. Merasa surprise, marah, bersyukur, benci, semuanya bergantian menghinggapi diri wanita itu setiap kali dia melihat ke arah pria yang ada di hadapannya sekarang.

"Sejak kapan kau tau ada Brandon?" Amber bertanya dengan suara datar. Berdasarkan rekam medis Brandon, putranya itu pertama kali divonis dokter mengalami jantung bocor saat berusia satu tahun dan saat itu Chris yang membawa Brandon ke rumah sakit. Amber masih tidak percaya. Apa yang ia rasakan dan ia pikirkan sekarang sulit sekali untuk diungkapkan dengan kata-kata.

"Sejak kau hamil enam bulan..."

"Hah???"

"Kenapa hah?"

"Kau tau darimana aku hamil?"

"Orang suruhanku yang mengikutimu selama di Bandung..."

Amber tanpa sadar menganga. Jadi, sejak awal dia meninggalkan rumah keluarga Ellordi dia sudah diawasi oleh Chris. Bukan baru-baru ini saja.

"Oh. Lalu bagaimana awalnya kau tau Brandon sakit? Kau menyuruh seseorang juga untuk mengawasi Brandon setiap aku pergi dinas ke luar kota?"

"Kau benar-benar ingin tau?"

Amber mengangguk dengan yakin.

"Brandon tinggal dengan Ibu Susi hanya saat kau pulang. Selebihnya dia tinggal denganku."

Amber tertegun mendengar pengakuan Crish. Benarkah??? Benarkah???? Dia rasanya seperti kecolongan sekarang. Ah bukan!! Rasanya seperti orang bodoh, lebih tepatnya.

"Kau pasti berbohong..."

"Kau boleh tidak percaya. Itu hakmu."

Terlalu banyak hal yang ingin diketahui Amber secara mendetail, tapi dia tidak tahu harus memulai dari mana. Semua pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya. Menarik ulur hatinya tentang ingin percaya pada Chris atau tidak. Ini terlalu mengejutkan, disaat Amber merasa selama tujuh tahun terakhir dialah yang telah menjaga Brandon. Dialah orangtua satu-satunya untuk anak itu.

Haruskah dia percaya Chris?

"Ternyata kau sudah berbuat curang sejak dulu," Amber menatap bengis ke arah Chris. Dari sejuta pemikiran yang membutuhkan kejelasan, Amber lebih memilih untuk menyudutkan laki-laki itu lagi.

"Aku hanya melakukan peranku sebagai ayahnya saat ibunya lebih memilih fokus pada karirnya."

"Aku bekerja untuk dia juga. Jangan menghakimiku."

"I know. Untuk itu aku tidak mengusikmu selama ini. Aku tau kau punya tujuan yang baik. Tapi kau harus mengakui kalau setiap kali kau mengunjungi Brandon, kau tidak perduli kesehatannya. Kalau tidak, bagaimana mungkin seorang dokter sepertimu tidak mengenali gejala bocor jantung yang ia punya?"

"Aku..." kali ini Amber tidak berhasil mengeluarkan kalimat sanggahannya. Bukan karena dia membenarkan tuduhan Chris, melainkan karena dia sedang mengingat semua kebersamaannya dengan Brandon selama ini. Dia berusaha mengingat semua sikap dan gelagat Brandon yang mencurigakan. Mengapa sepertinya tidak ada?

"Aku apa?"

"Aku memang tidak melihat gejala apapun. Kalau ada, mana mungkin aku melewatkannya."

Chris mengangguk-angguk. Dia sebenarnya tidak sedang ingin menghakimi Amber. Juga tidak ingin berdebat tentang persoalan yang sudah lama berlalu. Toh sekarang Brandon sudah termasuk pulih meski baru delapan puluh persen. Yang sangat ingin dipastikan Crish sekarang adalah bahwa wanita itu akan tetap berada di sisinya. Bukan cuma malam ini dan besok, melainkan untuk seterusnya.

"Sudahlah. Tidak perlu membahas ini lagi. Toh semuanya sudah berlalu. Sekarang, tentukan pilihanmu. Kau jelas tahu Brandon membutuhkanmu."

"Pilihan apa maksudmu?"

Chris menghela napas, hampir habis kesabaran. Amber benar-benar menguji dirinya.

"Pikirkan sendiri, wanita keras kepala!" Chris beranjak dari kursinya dengan wajah kesal. Ia meninggalkan Amber begitu saja di ruangan tersebut.

*****

Tidak langsung keluar dari ruang kerja Chris, wanita itu masih duduk di kursi yang sama. Dia perlu menjernihkan pikirannya. Dia bukannya tidak paham pilihan yang dimaksud Chris. Tapi dia sendiri masih belum bisa menentukannya. Ini terlalu tiba-tiba.

Dia kembali meraih map yang berisi rekam medis Brandon selama tujuh tahun ini. Dia memandangi lagi foto-foto Brandon selama ia dirawat si Rumah Sakit waktu itu. Amber tidak bisa menggambarkan isi hatinya sekarang. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa perihal ini. Anak mungilnya waktu itu sempat dirawat si Rumah Sakit, tapi saat Amber pulang, dia bisa terlihat sehat-sehat saja. Mirisnya, itu berlangsung hingga tujuh tahun lamanya.

Amber tentu saja merasa bersalah. Ia bukanlah ibu yang baik. Selama ini, alih-alih dirinya, justru Chris-lah yang selalu ada untuk Brandon. Pria itu bahkan melakukan semuanya tanpa sepengetahuan Amber. Wanita itu tidak tahu apa alasan Chris menyembunyikannya, dan dia masih membiarkan Amber memiliki Brandon sepenuhnya. Bukannya tidak bisa Chris mengambil Brandon saat itu juga, seperti yang terjadi sekarang, tapi dia tidak melakukannya. Kenapa?

Amber membutuhkan waktu yang cukup lama, juga pergumulan batin yang hebat antara ingin tetap bertahan pada egosentrisnya, atau mengesampingkannya dulu demi Brandon. Dia tahu dia tidak bisa betah jika dia tahu Chris ada di sekelilingnya, tapi Brandon ingin bersama pria itu juga. Ingin bersama kedua orangtuanya. Intinya Amber berada dalam posisi yang tidak menguntungkan sekarang dan itu cukup membuatnya pusing tujuh keliling untuk membuat keputusan. Namun sepertinya dia tidak punya pilihan apa-apa.

Saat akhirnya memutuskan akan keluar dari ruangan besar dan mewah itu, Amber tidak sengaja menangkap sebuah pigura yang sedari tadi ada di atas meja kerja Chris. Posisi foto itu membelakanginya dan menghadap kursi Chris tadi. Amber penasaran foto siapakah yang dipajang Chris di meja kerjanya tersebut.

Amber kembali dikejutkan dengan foto yang ada di sana. Itu foto Chris dan Brandon saat anak itu masih berusia empat tahun! Dan... mereka di Disneyland?? Bagaimana bisa? Perjalanan ke luar negeri membutuhkan waktu pulang pergi yang cukup lama, namun Chris selalu bisa mengembalikan Brandon ke Bandung tepat waktu, sebelum Amber kembali. Sungguh, Chris sangat memperhitungkan semuanya.

Lalu Amber tidak sengaja lagi melihat sebuah buku dengan sampul kulit tebal yang menjadi tempat peletakan pigura tadi. Sepertinya album foto. Amber lagi-lagi tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh barang yang jelas-jelas bukan miliknya tersebut. Dia punya firasat album foto ini akan memberinya lebih banyak lagi informasi tentang Chris dan Brandon dari jaman dulu.

Dan firasatnya itu benar...

*****

Jangan lupa like, comment dan vote-nya ya readers... love you 🥰🥰

Terpopuler

Comments

mia💞

mia💞

d racik dgn apik alur nya...
makasih thor...😍

2021-08-06

0

cahaya

cahaya

makanya agak heran kenapa baru diambil Sibarondon lengket bgt sama bapak nya rupanya emang mulai bayi udah smaa bapaknya

2021-07-11

2

dhapz H

dhapz H

pap chris yg baik

2021-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Empat tahun kemudian.
3 Help me!
4 Dimana?
5 Pulang denganku.
6 For Brandon.
7 Memori buruk.
8 Memimpikanmu.
9 Rencana baru.
10 Meet Brandon.
11 The truth.
12 Mengantar sekolah.
13 Listen to me.
14 Tidak mencintaimu lagi.
15 Bersama-sama.
16 Masih menunggu.
17 Cantik.
18 Schedule.
19 Puzzle.
20 Mantan Ibu mertua.
21 Permintan.
22 Teman baru.
23 Pengumuman
24 Hallo again
25 Panggilan Sayang.
26 Hati-hati.
27 Terbawa suasana.
28 Dua kosong.
29 Bukan cemburu.
30 Genderang perang.
31 Kencan ala rakyat jelata.
32 Permintaan.
33 Arung jeram.
34 Penolakan.
35 Stay with us.
36 Pecah telor.
37 Skakmat!
38 Gea.
39 Kepergian Gea.
40 Rencana resepsi.
41 Ulah Steffy.
42 Cctv.
43 Pasien misterius.
44 Felisha.
45 Anniversary.
46 Sepakat.
47 Misi yang sama.
48 Aku takut.
49 Praduga.
50 Gawat.
51 On time.
52 Bath tub session.
53 Indonesia banget.
54 Petir di siang bolong.
55 Baru dimulai.
56 Steffy galau.
57 Tidak akan melepaskan.
58 Erasmus.
59 Surat dari Erasmus.
60 A very long story.
61 Bukti baru.
62 Bingo!
63 Kunjungan kantin.
64 Misteri.
65 Menangis bersama.
66 Sweet punishment.
67 Rubik rumit.
68 Kekelaman Tiara.
69 Richard & Elisa.
70 Interogasi.
71 Trap.
72 Sebuah alasan.
73 Shocking news.
74 Beda keinginan.
75 Forgiveness.
76 Sharing is caring.
77 Kekacauan.
78 Chris's devil.
79 Don't worry.
80 Rukun.
81 Mati rasa.
82 Pagi yang indah.
83 Lepas KB.
84 Permintaan Chris.
85 Welcome back!
86 Awal pertemuan (Flashback 1)
87 Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88 Telepon malam (Flashback 3).
89 Date on the beach (Flashback 4).
90 Pencuri ciuman (Flashback 5).
91 Aku mau! (Flashback 6).
92 Propose (Flashback 7).
93 I choose you (Flashback 8).
94 Unboxing 1 (Flashback 9).
95 Pengumuman.
96 Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97 Resepsi Pernikahan.
98 Honeymoon 1 - Here we go.
99 Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100 Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101 Honeymoon 4 - Main air.
102 Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103 Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104 Honeymoon 7 - The lucky one.
105 Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106 Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107 Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108 Mood swing dan ngidam.
109 Brewok.
110 Pecah Ketuban.
111 Baby Chalondra.
112 Conversation.
113 Sharing is Caring.
114 Kau cantik.
115 I love you more (TAMAT).
116 Terimakasih dari Author.
117 Novel Baru (Brandon dan Janice)
118 Extra Part.
119 Extra part 2 (Last - End)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Flashback
2
Empat tahun kemudian.
3
Help me!
4
Dimana?
5
Pulang denganku.
6
For Brandon.
7
Memori buruk.
8
Memimpikanmu.
9
Rencana baru.
10
Meet Brandon.
11
The truth.
12
Mengantar sekolah.
13
Listen to me.
14
Tidak mencintaimu lagi.
15
Bersama-sama.
16
Masih menunggu.
17
Cantik.
18
Schedule.
19
Puzzle.
20
Mantan Ibu mertua.
21
Permintan.
22
Teman baru.
23
Pengumuman
24
Hallo again
25
Panggilan Sayang.
26
Hati-hati.
27
Terbawa suasana.
28
Dua kosong.
29
Bukan cemburu.
30
Genderang perang.
31
Kencan ala rakyat jelata.
32
Permintaan.
33
Arung jeram.
34
Penolakan.
35
Stay with us.
36
Pecah telor.
37
Skakmat!
38
Gea.
39
Kepergian Gea.
40
Rencana resepsi.
41
Ulah Steffy.
42
Cctv.
43
Pasien misterius.
44
Felisha.
45
Anniversary.
46
Sepakat.
47
Misi yang sama.
48
Aku takut.
49
Praduga.
50
Gawat.
51
On time.
52
Bath tub session.
53
Indonesia banget.
54
Petir di siang bolong.
55
Baru dimulai.
56
Steffy galau.
57
Tidak akan melepaskan.
58
Erasmus.
59
Surat dari Erasmus.
60
A very long story.
61
Bukti baru.
62
Bingo!
63
Kunjungan kantin.
64
Misteri.
65
Menangis bersama.
66
Sweet punishment.
67
Rubik rumit.
68
Kekelaman Tiara.
69
Richard & Elisa.
70
Interogasi.
71
Trap.
72
Sebuah alasan.
73
Shocking news.
74
Beda keinginan.
75
Forgiveness.
76
Sharing is caring.
77
Kekacauan.
78
Chris's devil.
79
Don't worry.
80
Rukun.
81
Mati rasa.
82
Pagi yang indah.
83
Lepas KB.
84
Permintaan Chris.
85
Welcome back!
86
Awal pertemuan (Flashback 1)
87
Tidak bisa tidur (Flashback 2).
88
Telepon malam (Flashback 3).
89
Date on the beach (Flashback 4).
90
Pencuri ciuman (Flashback 5).
91
Aku mau! (Flashback 6).
92
Propose (Flashback 7).
93
I choose you (Flashback 8).
94
Unboxing 1 (Flashback 9).
95
Pengumuman.
96
Akhirnya berpisah (Flashback 10).
97
Resepsi Pernikahan.
98
Honeymoon 1 - Here we go.
99
Honeymoon 2 - Beautiful Maldives.
100
Honeymoon 3 - Sesi 34 35.
101
Honeymoon 4 - Main air.
102
Honeymoon 5 - Satu hari di Male.
103
Honeymoon 6 - Kabar gembira.
104
Honeymoon 7 - The lucky one.
105
Honeymoon 8 - Club Med Kani.
106
Honeymoon 9 - Candle light dinner.
107
Honeymoon 10 (End) - Menyatu di bawah langit.
108
Mood swing dan ngidam.
109
Brewok.
110
Pecah Ketuban.
111
Baby Chalondra.
112
Conversation.
113
Sharing is Caring.
114
Kau cantik.
115
I love you more (TAMAT).
116
Terimakasih dari Author.
117
Novel Baru (Brandon dan Janice)
118
Extra Part.
119
Extra part 2 (Last - End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!