PENDEKAR DEWA ABADI S2 (Sihir Dewa)
Hai para pembaca setia PDA, hari ini PDA S 2 sudah rilis, baca pelan-pelan agar bisa memahami cerita ini, bagi yang pernah membaca cerita PDA S 1 pasti sudah mengerti, walau disini tentu akan berbeda ceritanya. Selamat membaca dan semoga terhibur.
Jika kalian suka, like dan juga vote PDA S2. Itu jika kalian suka, jika tidak saya tidak akan memaksa, dan jika ada kesalahan penulisan, mohon untuk memberi komentar agar saya bisa memperbaikinya, namun saya minta tolong untuk komen yang bisa membantu saya.
***
"Sihir Bumi Segel Batu Meteor,"
Seorang Pendekar mengeluarkan Sihir Bumi dan menjepit seekor makhluk raksasa di luar angkasa.
Mahluk tersebut sangat besar, saking besarnya bahkan manusia tidak lebih dari sekedar debu kecil. Namun bukannya hanya ukurannya yang besar, melainkan kekuatannya juga sangat besar.
"Cepat! Aku tidak sanggup menahannya," kata Pendekar tersebut sambil menahan cengkeraman sihir batunya yang menahan pergerakan mahluk raksasa yang menyerupai naga batu hitam tersebut.
"Ayo, pastikan kita juga bisa menyegelnya, ini yang terakhir," Seru rekannya, mereka ada lima orang.
Mahluk tersebut memanglah yang terakhir dari ke empat Mahluk raksasa yang berhasil disegel, namun mahluk yang terakhir benar-benar sangat kuat.
Groaar!!!
Mahluk tersebut bersuara keras dan menghancurkan satu planet yang berada di dekatnya, bahkan segel bumi batu meteor pun sampai terlepas dan pendekar pemilik segel tersebut terhempas.
Beruntungnya ke empat rekannya berhasil menahannya dan menariknya kembali kedalam medan energi yang dibuat dengan menggunakan Qi.
"Sial, yang ini benar-benar sangat kuat! Kita tidak bisa terus menerus bertahan seperti ini, jika sampai kita kehabisan Qi, maka kitalah yang akan musnah!" kata salah seorang yang terlihat seperti perempuan yang cantik, namun sebenarnya dia adalah seorang laki-laki tulen.
"Bagaimana kalau kita menahan dan menyegelnya dengan menggunakan Sihir Lima Elemen Tingkat Dewa? Aku yakin dia tidak akan mampu melawan segel itu," kata Salah seorang wanita tua, namun dia tetap waspada kepada mahluk yang ada di hadapannya.
"Tidak ada salahnya kita coba, ayo lakukan secara bersamaan!"
Mereka berlima segera berpencar mengelilingi mahluk tersebut, mahluk tersebut langsung mengeluarkan gelombang Qi yang dahsyat sehingga kelima pendekar tersebut membuat pertahanan.
Walau berhasil menahan serangan Gelombang Qi yang dahsyat namun dibelakang mereka, batu-batu meteor yang beterbangan di angkasa hancur jadi debu.
Mahluk tersebut melepaskan batu-batu sebesar gunung yang tertutup oleh api dan melemparkannya ke arah lima pendekar yang masih bergerak untuk menuju lokasi yang sudah di tentukan.
Mereka semua tetap terbang ke arah lokasi masing-masing sambil membalas serangan batu api yang mengarah kepada mereka.
Ledakan benturan keras akibat batu api tertahan oleh sihir berbagai jenis mengisi luar angkasa, bahkan ledakannya menyerupai sebuah ledakan planet yang membuat gelombang kejut yang mampu membuat planet lain bergeser.
Satu Mahluk Raksasa mampu mengimbangi kekuatan lima pendekar berkekuatan Dewa sangatlah sulit untuk bisa dilihat, hanya ada empat Mahluk yang masing-masing mampu melawan lima Pendekar berkekuatan Dewa, dan ini adalah mahluk yang terakhir, terbesar, dan terkuat.
Mereka memberinya nama, Naga Batu Meteor, dan tiga mahluk yang sudah lebih dulu tersegel bernama, Srigala Api Matahari, Elang Es Galaxi, dan yang terakhir Singa Hitam Halilintar.
Besar tubuh mereka sangat tidak masuk akal, semua planet terlihat kecil jika mereka sedang melayang di angkasa, bahkan yang terbesar tentulah Naga Batu Meteor.
Mereka berempat bergerak di tempat terpisah dan selalu membuat Alam semesta tidak seimbang. Banyak planet-planet yang hancur setelah dilewati oleh mereka sehingga membuat penghuni berbagai dunia lain merasa terancam.
Ketika Alam semesta sudah terancam akan keberadaan mahluk tersebut, tiba-tiba muncul Lima sosok pendekar berkekuatan Dewa dan mulai bertarung dan menyegel merek satu persatu.
Awalnya mereka bertemu ketika melawan Singa Hitam Halilintar, dan mereka bekerja sama menyegel mahluk tersebut, semakin lama mereka mulai saling mengenal, dan berlanjut memburu ketiga mahluk lainnya.
Para Mahluk tersegel di tempat yang berbeda-beda dan juga berjauh-jauhan, semakin lama mahluk yang dihadapi semakin kuat, namun mereka tetap berhasil menyegel mereka, salah satu dari mereka menguasai Sihir Segel Dewa sehingga bisa mengecilkan mahluk yang sudah tersegel, namun tidak mampu menghancurkannya sehingga mereka menyegelnya dengan menggunakan Sihir Bumi dan membentuk sebuah planet dangan berbagai ukuran.
"Sekarang..!" Teriak salah seorang dari mereka setelah semuanya sudah berada diposisi masing-masing.
"Sihir Api Segel Lava,"
"Sihir Bumi Segel Batu Meteor,"
"Sihir Air Segel Jeruji Es,"
"Sihir Angin Segel Bola Angin,"
"Sihir Logam Segel Pagoda Emas,"
Mereka melepaskan Segel dari Lima elemen yang berbeda dan mengurung mahluk tersebut sehingga tidak bisa bergerak.
Groaaar!!!
Mahluk tersebut berusaha melawan dan ingin menghancurkan Segel tersebut, namun segel lima elemen benar-benar sangat kuat sehingga mahluk tersebut terlihat kualahan.
"Sihir Segel Dewa,"
salah seorang Pendekar berwajah perempuan namun sebenarnya laki-laki tersebut mengeluarkan Sihir Segel dewanya.
Mahluk tersebut hampir tertutup, dan tanpa ada yang menyadari, dua orang pendekar yang sedang mengunakan Sihir Angin dan Sihir Bumi dihisap oleh mahluk tersebut, dan pada akhirnya mahluk tersebut sudah benar-benar tersegel.
Segel Dewa diperkecil hingga seukuran planet kemudian disegel dan diletakkan di dekat Bintang Galaxi tepatnya dibagian Cincin Bintang.
Mereka kebingungan kerana tidak menemukan kedua rekan mereka, mereka berusaha mencari melalui Qi mereka, namun tidak berhasil, dan mereka mulai berpendapat jika mereka berdua kemungkinan sudah kembali lebih dulu sebelum Naga Batu Meteor tersegel sepenuhnya.
Selama ratusan ribu tahun ke empat Mahluk tersebut masih tersegel, namun semakin lama, segel tersebut semakin lemah, bahkan terpancar gelombang Qi dari dalam segel tersebut.
Mereka bertiga kembali berkumpul dan berdiskusi, mereka akan kembali memperkuat segel, namun mereka membutuhkan kedua pendekar yang lebih dulu menghilang.
Mereka mulai mencari keberadaan kedua pendekar tersebut namun tidak juga berhasil, bahkan sampai mencari ke tempat yang sangat jauh. Namun semuanya sama saja.
"Kemana mereka sebenarnya? Bahkan Qi nya pun tidak bisa kurasakan sama sekali!" kata salah seorang perempuan muda yang sangat cantik sekali.
"Mereka tidak mungkin matikan, bukankah mereka sudah memiliki tubuh keabadian?"
Salah seorang pria sepuh menggunakan jubah putih ikut bersuara.
"Aku tidak yakin! Yang jelas mereka benar-benar tidak ada di Alam ini," kata salah seorang lagi yang juga terlihat cantik namun bersuara laki-laki dan memamakai baju berwarna Emas.
"Jika begitu, kita bertiga saja tidak akan cukup mampu untuk menahan atau melawan mahluk tersebut, jika kita paksakan justru kita yang akan lenyap ditelan..! Tunggu, jangan-jangan! Jangan-jangan mereka berdua ditelan!" Perempuan tersebut mulai menebak akan menghilangnya dua pendekar yang hilang.
Mereka tidak akan mudah mati, bahkan jika tubuh merek dihancurkan jadi debu sekalipun, merek tidak akan mati, kecuali satu, jika mereka ditelan oleh mahluk tersebut, maka semua kekuatannya akan menyatu dengan mahluk tersebut.
"Kita tidak bisa menyimpulkan, dan jikapun itu benar maka kita harus mencari dan melatih dua orang lagi agar memiliki kekuatan Dewa, tidak peduli dia berada di dunia bagian mana," kata pria cantik tersebut.
"Aku setuju, jika tidak salah mereka yang berbakat memiliki ciri-ciri khusus bukan?" kata Pria sepuh berbaju putih.
"Baiklah, mari kita bersama-sama mencari dan mendidik manusia Dewa yang baru," kata wanita muda yang cantik tersebut.
Akhirnya merek bertiga sepakat akan mencari manusia berbakat dan akan menjadikannya Calon Manusia Dewa yang baru, dan dari sinilah cerita dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 361 Episodes
Comments
Kak Eja🌜
keren kak...
mampir juga yuk kak ke novel aku☺❤
2024-08-03
0
Ikram Dicky
lanjut 👍
2024-07-22
0
Imam Sutoto
lanjut thor semangat
2024-07-19
0