Bagian 17_Aku Menerimanya

Renita masih asyik melihat tanaman bunga di depan rumahnya yang mulai bermekaran. Senyum manisnya terukir begitu indah, menandakan rasa bahagia yang mulai dirasakan. Namun, ketenangannya dibuyarkan dengan suara bel gerbang yang terdengar.

“Siapa bertamu pagi-pagi seperti ini?” tanya Renita yang hanya diam. Matanya melihat asisten rumah tangganya sudah berlari dan mulai membukakan gerbang.

Renita menatap tidak peduli dengan siapa tamunya kali ini. Dia hanya sibuk memetik bunga layu dan membuangnya. Sampai sebuah teguran membuatnya menghentikan gerakan dan menatap ke asal suara. Matanya membelalak dengan senyum semakin merekah.

“Galuh,” panggil Renita dengan wajah ceria.

Galuh yang melihat tertawa kecil dan melangkah ke arah Renita duduk saat ini. “Apa kabar?” tanya Galuh sembari mencium pipi kanan dan kiri.

Renita menatap Galuh dengan pandangan tidak percaya. “Baik. Kamu gimana? Aku masih gak percaya kamu datang ke rumahku,” ucap Renita dengan jemari menggenggam tangan Galuh.

“Baik. Sepertinya baru tiga bulan aku gak ke sini,” ujar Galuh yang langsung duduk di kursi tidak jauh dari Renita.

Renita mendekat dan mengunci kursi rodanya. Matanya menatap Galuh yang masih saja diam dengan mata mengamati kebun mawar dan anggrek yang ada di hadapannya.

“Aku senang kamu datang ke sini. Aku merasa kesepian akhir-akhir ini. Dave selalu saja sibuk dengan pekerjaannya,” gerutu Renita dengan wajah menunjukan kekesalannya.

Galuh tertawa kecil dan menatap Renita. “Renita, Dave itu punya pacar gak ya?” tanya Galuh yang sudah merasa penasaran.

“Setahu aku dia itu gak punya. Masalahnya setelah dia berpacaran dengan Rensi, dia sudah tidak pernah berpacaran dengan siapa pun. Katanya sih mau fokus kerja saja,” jawab Renita, “memangnya kenapa?” Renita balik bertanya dengan wajah bingung.

Galuh membenarkan duduknya dan menatap Renita dengan wajah penuh antusias. “Kamu tahu? Kemarin aku lihat dia mengantar Alice pulang,” ucap Galuh dengan wajah ceria.

“Alice anak kamu?” tanya Renita dengan mata menatap tajam, seolah tidak percaya dan mendapat anggukan dari arah Galuh.

“Aku bahkan tidak tahu kalau dia mengenal anakmu,” ucap Renita.

“Sama,” balas Galuh dan kembali duduk santai. “Aku sih pengennya dia bisa sama Dave. Sepertinya mereka cocok. Kalau Dave gak punya kekasih sih tentunya,” imbuh Galuh menatap Renita lekat.

“Memangnya Alice tidak memiliki kekasih?”

Galuh menggeleng. “Sejak dia gagal menikah, Alice memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan siapa pun. Tetapi, kemarin dia terlihat begitu bahagia ketika bersama dengan Dave. Jadi kalau kamu setuju aku akan berniat menjodohkan Dave dan Alice.”

Renita tersenyum sennag. “Aku sih setuju, tetapi aku akan tanyakan terlebih dahulu dengan Dave. Aku tidak mau dia merasa tertekan dengan keputusanku yang tergesa-gesa.”

“Aku juga akan menanyakan dengan Alice. Tetapi aku yakin dia akan menerimanya,” jelas Galuh dengan senyum senang.

Dia merasa lega sudah mengatakan apa yang sejak kemarin menganggu pikirannya. Selanjutnya dia kembali asyik dengan obrolan bersama Renita.

______

“Pagi, Bara,” sapa Alice dengan wajah ceria.

Bara yang baru saja hendak masuk ke ruangan terpaksa membalik badan dan melihat Alice tengah berada di belakangnya dengan wajah ceria. Bara hanya diam seperti biasa dan segera membuka pintu ruangannya, mengabaikan Alice yang sejak tadi menatapnya.

Alice menghela napas keras ketika melihat Bara masih saja dingin dengannya. Dia pikir setelah kemarin Bara menanyakan mengenai kabarnya, pemuda tersebut sudah bisa bersikap hangat seperti yang lainnya.

Alice melihat Bara mulai masuk ke ruangan langsung menyusul masuk, membuat Bara mengerutkan kening bingung.

“Kamu ngapain ke sini?” tanya Bara dengan wajah datar.

“Aku cuma mau bilang kalau aku baik-baik saja. Tidak usah mengkhawatirkanku,” ujar Alice sembari membuka kedua tangannya lebar, menujukan bahwa dia baik-baik saja.

“Terus?” tanya Bara sembari mengamati tubuh Alice yang memang baik-baik saja.

Alice berhenti bergerak dan menatap Bara dengan pandangan kesal. “Kemarin kamu kan mengirim pesan bertaya apa aku baik-baik saja. Sekarang aku bilang kalau aku baik-baik ssaja,” jelas Alice dengan wajah kesal.

“Oh iya? Memangnya aku bertanya begitu?” ujar Bara dengan wajah seperti berpikir.

Alice yang mendengar menghentakan kaki keras dan mendengus kesal. “Terserah,” celetuk Alice yang langsung berbalik.

Bara tersenyum tipis dan menatap Alice yang sudah memegang gagang pintu. “Alice,” panggilnya dengan suara datar.

“Apa?” jawab Alice ketus dan tidak menatap Bara sama sekali.

“Aku senang kamu bahagia. Selamat bekerja,” balas Bara yang langsung menatap tumpukan berkas di depannya.

Alice yang mendengar tersenyum senang dan langsung membuka pintu, menutupnya dengan rapat. “Ya Tuhan, bisa serangan jantung tiap kali Bara begitu,” gumam Alice sembari mengelus pelan dadanya yang mulai tidak karuan.

_____

“Aku rasa sudah gila. Aku menyukai Bara yang jelas-jelas empat tahun di bawahku? Gila kamu Alice, gila,” gerutu Alice dengan tangan yang beberapa kali menepuk pelan pipinya.

Alice melangkah masuk ke dalam rumah dengan senyum mengembang di pipinya. Seharian dia hanya memikirkan Bara yang sudah membuat jantungnya selalu berdetak lebih keras. Membuat perasaannya menjadi jauh lebih senang dari pada sebelum-sebelumnya.

“Bagaimana kalau aku bilang sama Rika. Apa dia akan setuju?” ucap Alice dengan diri sendiri.

Alice baru akan menaiki tangga menuju kamarnya ketika suara deheman menghentikannya. Alice langsung menatap ke siempunya suara dan melihat kedua orang tuanya tengah berdiri menatapnya.

“Mama sama Papa di rumah? Alice pikir gak di rumah,” celetuk Alice yang mengurungkan niat dan memberi salam keduanya.

Surya tersenyum melihat wajah bahagia anaknya. “Kami menunggumu. Bisa kita bicara sebentar?” tanya Surya meminta pendapat.

Alice menatap keduanya bingung dan mengangguk patuh. Galuh menggiring Alice untuk duduk di sofa keluarga.

“Ada apa ini, Pa, Ma?” tanya Alice menatap kedua orang tuanya dengan wajah bingung.

Surya menghela napas perlahan dan menatap anaknya lekat. “Sayang, kemarin Mama lihat kamu pulang sama Dave. Kata Mama kamu begitu bahagia bersama dengannya. Jadi, Mama menanyakan kepada orang tua Dave dan berniat menjodohkan kalian berdua,” jelas Surya membuat Alice langsung diam tercengang.

“Tetapi, papa sama mama mau bertanya terlebih dahulu sama kamu. Kamu mau menerima Dave atau memang memiliki pilihan lain? Kami tidak memaksamu, sayang,” imbuh Surya dengan suara lembut.

Alice yang mendengar menatap Surya dan Galuh bergantian. Dia masih memikirkan apa yang akan dikatakan. Di satu sisi dia merasa ragu untuk menerima, tetapi di sisi lain dia berat untuk mengatakan tidak karena wajah kedua orang tuanya menatap dengan penuh harap.

Alice menghela napas pelan dan mengenggam kedua tangan kedua orang tuanya, menatap lekat denga senyum lembut. “Kalau Mama sama Papa maunya Alice gimana?” tanya Alice dengan wajah sumringah.

Surya menggeleng dan mengelus pipi Alice dengan sebelah tangan yang tidak digenggam anaknya. “Kamu yang akan menjalani dan kami ingin kamu yang menentukannya.”

“Tetapi, orang-orang bilang orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jadi, Alice tanya sama Mama dan Papa. Kalian maunya Alice bagaimana?” tanya Alice masih dengan senyum sumringah.

Surya menghela napas pelan. “Papa inginnya kamu menerima dia, sayang. Selain kita yang sudah kenal dengan keluarganya, Dave juga akan yang baik. Papa yakin dia akan membahagiakan kamu.”

Alice yang mendengar tersenyum lebar dan mengangguk. “Kalau begitu Alice akan menerimanya,” putus Alice dengan perasaan yang disembunyikan dalam.

“Kamu yakin, Alice? Kami tidak memaksa sama sekali,” sahut Galuh takut keputusannya membuat Alice merasa terbebani.

Alice mengangguk mantap. “Tidak ada salahnya mencoba dengan orang baru, Ma. Lagi pula Dave memang anak yang baik.”

“Syukurlah. Terima kasih sayang,” kata Surya sembari mengelus pelan rambut sang anak.

Alice yang mendngar hanya tersenyum lembut.

Setidaknya dengan ini aku bisa membuat kalian bahagia, batn Alice.

_____

Terpopuler

Comments

Farida Fauzan

Farida Fauzan

oalahhhhh

2020-12-10

0

Afiq Ndoweh

Afiq Ndoweh

blass gk enakk

2020-05-31

0

Idha Winarsih

Idha Winarsih

kok gitu sih thor
gk asik ah 😪

2020-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!