Gadis dengan rambut panjang lurus tengah menatap tampilan dirinya di cermin meja rias di kamarnya. Mata bening yang selalu mengenakan kontak lens berwarna biru muda itu tampak serasi dengan kulit putihnya. Bibir merah alami membuatnya semakin tampak cantik dan juga anggun.
Alice Surya Pranata, anak tunggal dari pasangan Surya Pranata dan Galuh Ajeng. Pewaris tunggal perusahaan Surya Company. Gadis anggun yang tampak begitu sempurna. Namun, bagaimana pun manusia memang tidaklah pernah sempurna. Alice sering melakukan kesalahan dan tidak bisa membuat dirinya tampil seperti malaikat tanpa dosa.
Alice mulai menggores wajahnya dengan make up tipis dan masih tampak natural. Statusnya sebagai wakil kepala Direktur membuatya harus tampak sesesmpurna mungkin dengan fisik yang kuat. Papanya benar-benar tengah memeprsiapkan diri untuk membuatnya menggantikan posisi pria yang sudah merawatnya sejak kecil.
“Sayang, kamu sudah selesai?” tanya seorang wanita yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan jemari yang menggenggam gagang pintu. Mata teduh yang selalu disukai Alice tengah menatapnya dengan penuh kelembutan.
Alice yang melihat buru-buru mengenakan lipstik dengan sangat tipis dan segera berlari ke arah mamanya. “Sudah, Ma,” ucap Alice dengan wajah riang.
Galuh yang melihat anaknya begitu bahagia langsung tersenyum senang. Jemarinya menggenggam jemari Alice dan segera melangkah menuruni anak tangga.
“Kenapa kamu tampak begitu bahagia? Ada yang spesial di hari ini?” tanya Galuh dengan mata menyelidik.
Alice yang ditegur hanya tersenyum kecil dan menggeleng. “Tidak, Ma. Hanya saja, Alice merasa begitu bahagia saja sejak pagi. Mungkin Papa atau Mama mau memberikan hadiah untuk Alice,” ucap Alice bergurau.
“Memangnya kamu sedang berulang tahun?” goda Galuh dengan tawa kecil.
Alice tertawa kecil dan memeluk mamanya erat. Rasanya dia benar-benar merasakan ketenangan ketika memeluk wanita yang selalu memanjakannya saat ini. Belum lagi, papa yang juga menyayanginya dengan begitu dalam. Alice merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga Surya Pranata.
Alice sudah menuruni anak tangga terakhir dan melihat pria dengan wajah tegas tengah duduk dengan mata menatap tulisan di koran pagi ini. dengan cepat dia melepaskan pelukannya, berlari ke arah papanya dan memeluknya dengan erat.
“Morning Papa,” sapa Alice dengan suara suara riang, memberikan sapaan yang selalu diucapkannya setiap pagi.
Surya yang sudah melihat anaknya datang segera melipat korannya dan meletakan di meja. Senyumnya langsung terukir ketika melihat Alice sudah mulai melepaskan pelukanya dan duduk di sebelahnya. Diikuti Galuh yang juga duduk di sisi lain sebelahnya.
“Pagi, sayang. Apa tidurmu nyenyak?” tanya Surya dengan pandangan lembut.
Alice mengangguk. “Tentu saja,” ucap Alice dengan pandangan antusias. Dia tidak perlu menceritakan mengenai mimpi yang masih sering dilihatnya, kan? Dia tidak mau melihat kedua orang tuanya merasa begitu khawatir nantinya.
Surya yang mendengar langsung diam. Dia segera menyendok makanan yang sudah disiapkan oleh istrinya. Suasana kembali hening ketika semuanya sibuk makan. Hanya denting piring dan sendok yang saling beradu, menjadikan tempat sunyi tersebut memiliki sedikit suara.
Lama mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai akhirnya Surya selesai dan sudha mengelap mulutnya. Matanya menatap Alice dengan pandangan yang masih sama. “Sayang, hari ini kamu bereskan semua barang-barang kamu karena mulai besok kamu sudah tidak bekerja di perusahaan papa lagi,” ucap Surya dengan pandangan lekat.
Alice yang baru akan menyendok makanan terakhirnya langsung diam dan menatap papanya lekat. “Alice dipecat, Pa?” tanya Alice dengan mata menatap tajam. “Apa Alice melakukan kesalahan selama bekerja?”
Surya yang melihat pandangan khawatir dari anaknya langsung menggeleng dan mengelus kepala anaknya pelan. “Tidak, Alice. Papa tidak memecatmu. Papa hanya memindahkanmu ke kantor cabang kita yang baru. Papa yakin kamu akan bisa membuatnya lebih maju lagi.”
“Besok akan ada pegawai baru yang membantumu. Papa yakin, dia akan sangat membantu pekerjaanmu. Dia benar-benar hebat di usianya yang masih terbilang muda,” lanjut Surya dengan penuh keyakinan.
Alice yang mendenggar langsung mengangguk dan tersenyum. “Alice akan membuatnya menjadi maju, Pa. Alice janji,” ucap Alice tidak menyangka kalau papanya akan mempercayakan perusahaan cabang untuk dipimpinnya.
Surya yang mendengar hanya mengangguk dan menepuk pelan puncak kepala anaknya. Dia yakin dengan semua kemampuan Alice yang memang begitu cerdas. Bahkan, perusahaannya juga lebih maju karena usaha Alice selama ini.
Galuh yang sejak tadi diam hanya tersenyum melihat kedekatan anaknya dengan sang suami. Aku senang kalian benar-benar akur, batin Galuh melanjutkan acara sarapannya.
*****
Alice turun dari mobil dan segera melangkah memasuki bangunan dengan lantai tujuh yang berdiri tepat di depannya. Langkahnya segar masuk ketika pria berpakaian hitam membukakan pintu untuknya dan mengumbar senyum singkat.
“Pagi, Pak. Apa kabar?” tanya Alice ramah.
“Pagi juga, Non Alice. Kabar saya baik. Nona juga bagaimana kabarnya?”
“Saya baik, Pak. Terima kasih sudah membukakan pintu untuk saya. Kalau begitu saya harus segera ke ruangan. Selamat bekerja, Pak.”
Alice langsung kembali melangkah memasuki gedung tersebut semakin dalam. Senyumnya masih belum juga luntur. Ritual pagi yang selalu dilakukan, menyapa seluruh karyawan yang ditemuinya dengan begitu ramah. Membuat beberapa karyawan yang juga bertemu dengannya menjadi tersenyum dan melakukan hal yang sama. Bahkan, dengan begitu seluruh karyawan hormat dan bersikap baik kepadanya. Tidak ada yang pernah membicarakan atau berbuat buruk kepada Alice sama sekali.
Alice menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di depan pintu besi yang masih menutup dan langsung menekan tombol yang sudah disiapkan. Tidak lama kemudian, pintu tersebut sudah terbuka dan Alice segera masuk. Jemarinya menekan angka tiga untuk menyapa seseorang yang juga berarti dalam hidupnya.
“Huft, aku merasa hari ini benar-benar membahagiakan,” gumam Alice dengan wajah sumringah. “Aku penasaran, orang seperti apa yang akan menjadi partnerku nantinya. Aku harap dia adalah orang yang benar-benar bisa diandalkan dan baik.”
Alice menghela napas panjang dan segera keluar ketika pintu terbuka. Sepanjang lorong menuju ke ruangannya, semua karyawan menyapanya dengan begitu ramah dan dia menyukainya.
Bukannya segera masuk ke ruangan, Alice malah memilih masuk ke ruangan lain. Dia membuka pintu di depannnya dan menatap seseorang yang tengah sibuk dengan berbagai map di depannya.
“Selamat pagi, Dara,” sapa Alice dengan senyum penuh kebahagiaan dan segera masuk.
Gadis berkacamata di depannya hanya berdecak kecil melihat kehadirannya. “Alice, aku sedang sibuk. Jika kamu mau meminta tolong nanti dulu, ya. Hari ini divisiku akan melakukan rapat pagi dan aku lupa menyiapkan berkas-berkasnya,” ucap Dara yang tidak lepas dari kertas dan laptop di depannya.
“He? Aku bahkan tidak mau meminta bantuan apa pun ke sini,” protes Alice tidak suka.
“Terus, kamu mau ngapain ke sini?” tanya Dara tanpa mengalihkan pandangan.
Alice berdiri dengan tegap dan berdehem sejenak. “Aku cuma mau bilang, mulai besok aku tidak akan bekerja di sini,” jawab Alice membuat Dara mengehentikan aktivitasnya dan berbalik menatap Alice dengan kening berkerut. “Karena mulai besok aku sudah ditugaskan untuk memimpin perusahaan cabang,” lanjut Alice dengan wajah riang.
“Apa?” tanya Dara yang masih melongo tidak percaya.
“Iya, mulai besok aku sudah ditugaskan untuk memimpin perusahaan cabang,” ulang Alice dengan senyum sumringah.
“Aaaa....selamat.” Dara langsung berlari dan memeluk Alice erat. Alice hanya tertawa kecil melihat ekspresi Dara yang menurutnya berlebihan.
Aku sudah janji akan bahagia, kan, Randy. Sekarang aku bahagia, batin Alice senang.
*****
💞💞💞💞
Halo semuanya...Kim datang lagi nih bawa cerita Bara, Alice dan juga Dave. Jangan lupa tinggalkan like, comment, tambah ke favorit, vote dan follow Kim ya. Boleh juga kalau mau kasih ucapan selamat tahun baru buat Kim. Terserah deh di karya yang mana saja. hehe
Yuk baca cerita Kim yang lain. Judulnya "Wedding with My lecturer". Jangan lupa tinggalkan like, comment, tambah ke favorit, vote.
Baca juga Wedding Drama dan jangan hapus dari daftar favorit ya. Karena Kim mau kasih beberapa part extra nantinya.
Selamat membaca sayang-sayangkuh. 😚😚😚😚
💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Mozarellaaa
Yuhuuu thor,
Saran Time ✌
Mungkin kata yang lebih tepat itu "memoles" kalau pakai kata "menggores" itu lebih ke arah yang sifatnya seperti melukai.
Semangat thor 🔥🔥
SARANGHAE 💛
2023-06-13
1
Rita
masih nyimak 😊
2023-04-02
0
Yuni Verro
bukanya randy itu suaminya rika
2022-06-22
0