Bagian 15_Perasaan Berbeda

Alice menatap Bara yang tengah asyik memakan snack yang baru saja dibelinya dengan lekat. Sejak kejadian beberapa menit yang lalu, Alice semakin tidak fokus ketika melihat wajah Bara yang seperti tidak memikirkannya sama sekali. Padahal, dia dengan susah payah mengatur detak jantung yang bahkan hampir terjatuh.

Alice menyendok es krim yang ada di dalam pot kecil dan mulai menatap ke sekeliling. Melupakan apa yang baru saja diperbuat oleh Bara yang tidak bertanggung jawab sama sekali. Menikmati keramaian yang begitu disukainya.

“Setelah ini kamu mau ke mana, Alice? Ada lagi yang mau kamu naiki?” tanya Bara menatap Alice datar.

Alice yang ditanya langsung menatap Bara dan menggeleng. “Aku rasa tidak. Aku sudah naik semuanya,” jawab Alice santai. Lagi pula dia juga tidak ingin naik wahana di mana dia dan Bara berada dalam satu tempat. Rasanya masih aneh ketika Bara yang selalu bersikap dingin mengecup pelan keningnya.

“Baiklah. Kalau memang begitu, aku antar kamu pulang,” ucap Bara sembari bangkit dari duduk.

Alice yang melihat menghela napas perlahan dan ikut bangkit. Dia mulai melangkah mengikuti Bara. Tangannya masih asyik menyendok es krim yang sudah hampir habis dengan wajah santai. Sampai Bara menghentikan langkahnya, membuat Alice berhenti dan mendongak.

“Kenapa berhenti?” tanya Alice dengan wajah bingung karena Bara yang sudah memperhatikannya.

Bara hanya diam dan menghapus sisa makanan di bibir Alice dengan ibu jarinya. Membuat gadis tersebut semakin tidak karuan. Dia bahkan sudah seperti orang bodoh yang hanya diam dengan mata menatap ke satu tempat. Bara. Pria yang sudah dua kali membuatnya hampir terkena serangan jantung.

“Kalau makan itu jangan belepotan,” ucap Bara pelan dan membuat Alice tersentak

Alice yang mendengar hanya diam dengan wajah yang sudah benar-benar malu. Wajahnya memerah dan bahkan hampir sama seperti udang rebus, mencoba mengalihkan pandangan dari mata Bara yang sejak tadi membiusnya.

Ini kenapa sih, rasanya malah beda. Haduh, keluh Alice dalam hati.

Masih asyik dengan perasaan yang bercampur, keduanya dikagetkan dengan dua panggilan dari dua orang berbeda.

“Bara.”

“Alice.”

Alice dan Bara menatap ke arah sumber suara dan mengerutkan kening. Mata mereka saling pandang dengan kening berkerut.

“Bella,” panggil Bara pelan.

“Dave,” panggil Alice bersamaan dengan Bara dan mendapatkan tatapan bingung dari pria tersebut.

_____

Bara masih memperhatikan gadis di sampingnya dengan kening berkerut. Dia masih tidak menyangak jika Alice mengenal Dave. Namun, pikirannya kembali dibuyarkan dengan dua orang yang sudah ikut hadir diantara mereka berdua.

“Bapak Dave di sini?” tanya Bella dengan senyum sumringah, membuat Bara mengalihkan pandangan dari Alice menjadi ke arah Bella dan Dave. Alice yang sejak tadi dipandang langsung menghela napas lega. Sejak tadi jantunnya terasa tidak baik karena ulah Bara.

“Kalian saling kenal?” sela Alice mencoba mengabaikan Bara yang terkadang masih menatapnya. Dia masih berusaha menormalkan jantung yang masih berdetak tidak wajar.

Dave yang mendengar mengangguk. “Aku dan Bella memang satu perusahaan. Dia masih karyawan baru di kantor,” jelas Dave sembari melirik pemuda di sebelah Alice dan menatap dengan pandangan meneliti.

“Kamu adik ipar Randy, kan?” tanya Dave pernah mendengar kabar tentang Bara.

Bara yang mendengar mengangguk dengan pandangan datar. Dia tidak berminat sama sekali untuk membahas masalah hidupnya.

“Wuah, ternyata kalian saling kenal?” tanya Dave menatap Alice yang ada di dekat Bara.

Alice menatap Bara sekilas dan tersenyum. setelahnya dia kembali menatap Dave dan mengangguk. “Dia partner kerjaku di perusahaan papa,” jawab Alice jujur.

“Oh, begitu. Lalu sekarang kalian mau ke mana?” tanya Dave dengan wajah menatap keduanya.

“Pulang. Aku akan mengantar Alice,” sela Bara tanpa ekspresi.

“Jadi kamu mau pulang?” ulang Bella dengan bibir manyun, “padahal aku masih mau ngajak kamu ngobrol,” keluh Bella dengan wajah kesal.

Alice yang melihat menatap malas dan tersenyum ke arah Bara. “Aku bisa pulang sendiri saja. Aku akan pesan taksi. Kamu silahkan temani Bella,” ujar Alice masih dengan senyum.

“Lebih baik kamu barena aku aja. Aku juga mau keluar. Tadi aku ke sini menemani Mikail, tetapi dia sudah pulang,” jelas Dave yang memang menemani anak Michael di taman bermain. Tidak disangka dia bertemu dengan Alice kembali.

“Ah, baiklah. Terima kasih,” ucap Alice dan menatap Bara dengan senyum meyakinkan karena pemuda tersebut masih menatapnya dengan pandangan ragu.

Bara hanya diam ketika Alice mulai melangkah menjauh. Rasanya dia seperti tidak rela jika Dave yang mengantar Alice sampai ke rumah. Namun, dia tetap diam dan menatap Bella dengan wajah dingin.

Bella tersenyum ke arah Bara dan menggamit lengan pemuda tersebut. “Sekarang kamu harus meluangkan waktu untuk bersamaku,” kata Bella dengan wajah memaksa.

Bara yang mendengar hanya diam, mengikuti gadis yang saat ini berada di sebelahnya. Dia mulai membenci rasa kahwatir yang mulai menjalar. Padahal sebelumnya dia tidqk pernah merasakan apa pun, kecuali yang bersangkutan dengan Rika. Dia sengaja mengabaikan semuanya.

Alice akan baik-baik saja, kan, batin Bara tidak tenang.

_____

Alice menatap jalanan dengan pandangan datar. Rasanya dia masih berpikir dengan keadaan Bara yang bersama dengan Bella. Entah mengapa, hatinya merasa tidak rela jika harus melihat pemuda tersebut bersama dengan gadis lain. Helaan napas pelan menarik perhatian Dave yang sejak tadi fokus dengan jalanan.

Aku gak suka sama dia, kan? Ini cuma sekadar perasaan kecewa karena awalnya aku yang pergi dengannya dan sekarang malah Bella yang bersama dengan Bara. Aku yakin, ini hanya perasaan biasa, batin Alice meyakinkan bahwa dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Bara.

“Kamu kenapa, Alice? Ada yang kamu pikirkan?” tanya Dave yang menatap wajah Alice lekat.

Alice sedikit tersentak dan menatap Dave dengan senyum mengembang. Kepalanya menggeleng dan mencoba mengusir pikiran yang sejak tadi berpusat kepada Bara. “Tidak, aku baik-baik saja.”

“Aku lihat sejak tadi kamu seperti memikirkan sesuatu,” ujar Dave dengan senyum teduh.

Alice yang mendengar menggeleng. “Aku hanyat berpikir mungkin besok akan ada banyak kerjaan yang harus dislesaikan. Aku baru saja mengambil cuti selama satu minggu,” ujar Alice dengan senyum ramah.

Dave yang mendengar hanya mengangguk. Dia kembali fokus menatap jalanan. Sesekali berbincang dengan Alice dan membuat gadis tersebut tertawa pelan. Sampai mobilnya berhenti tepat di depan rumah megah dengan gerbang tinggi menjulang.

“Gak mau mampir?” tanya Alice sembari melepas sabuk pengaman.

“Gak usah. Aku harus segera kembali ke rumah. Mamaku sedang menunggu,” tolak Dave dengan lembut.

Alice tersenyum ke arah Dave. “Baiklah, terima kasih sudah mengantar dan sampaikan salamku untuk beliau,” balas Alice segera keluar dari mobil.

Dave hanya mengangguk dan segera melajukan mobil meningalkan rumah Alice. Gadis tersebut masih tersenyum hingga matanya menatap mobil Dave yang sudah berbelok dipersimpangan. Kakinya kembali berayun, membawanya masuk ke dalam rumah. Alice mengabaikan mata lain yang tengah menandangnya dengan senyum bahagia.

_____

Terpopuler

Comments

Shin Gao

Shin Gao

ada dave juga,,kasian dave juga

2020-01-08

0

Amelisa cherry Salsabila

Amelisa cherry Salsabila

tim bara alice😘

2020-01-08

5

Nadira Selvia Putri

Nadira Selvia Putri

hhaaasseeeekkk...lanjut thor....
aq syedih thor...yang disebelah udh dikunci😭😭

2020-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!