Bagian 16_Rencana Perjodohan

Galuh baru keluar dari rumah ketika suara mobil berhenti tepat di depan rumahnya. Dengan rasa penasaran, langkahnya semakin mendekat, melihat siapa tamu yang datang dari balik celah kecil di gerbang tersebut. Matanya membelalak kaget ketika melihat siapa yang datang. Alice bersama dengan pria yang dikenalnya.

“Bukannya dia Dave? Anak Renita,” gumam Galuh dengan wajah sumringah.

Ya, Galuh mengenal Renita karena memang mereka sudah dekat sejak lama. Bahkan, tidak jarang dia pergi ke rumah Renita hanya untuk berbincang hangat. Senyumnya terukir dengan indah ketika melihat keduanya masih berbincang hangat. Dengan segera dia berbalik dan masuk kembali ke rumah. Matanya menatap sang suami yang masih asyik membaca koran di kursi santai dekat taman.

“Mas,” panggil Galuh dengan begitu semangat.

Surya yang tengah melihat istrinya berlari ke arahnya langsung menatap dengan kening berkerut. Matanya memandang Galuh yang langsung duduk di bangku sebelahnya. “Mama kenapa?” tanya Surya dengan rasa penasaran.

“Di luar ada mobil. Papa tahu gak siapa yang ada di dalamnya?” ucap Galuh memberikan teka-teki. Wajahnya masih menampilkan rasa bahagia karena anaknya sudah bisa melupakan Randy.

“Kalau bukan tamu kita ya biarkan saja,” celetuk Surya malas menanggapi teka-teki sang istri.

Galuh yang mendengar berdecak kesal dan menarik lengan Surya. “Di luar itu ada Alice pulang diantar sama cowok,” jelas Galuh malas menunggu respon sang suami.

“Palingan juga Bara, kan, dia habis dari rumah Bara,” sahut Surya cuek.

“Bukan,” sela Galuh dengan mata menatap lekat. “Dia pulang bareng sama Dave, anak Renita. Itu loh, Dave Wijaya,” jelas Galuh dengan wajah sumringah.

Surya yang mendengar menghela napas perlahan dan menatap istrinya lekat. “Terus suruh ngapain, Ma? Biarkan saja Alice pulang sama siapa saja, yang penting dia baik-baik saja dan bisa menjaga diri,” ucap Surya dengan bibir tersenyum.

Galuh menghela napas keras dan menatap suaminya yang sejak tadi cuek. “Mas, kamu ngerti gak sih maksud aku?” tanya Galuh dengan nada kesal.

Surya menggeleng dan menyesap kopi yang sudah hampir dingin. “Memangnya maksud Mama apa?” Surya balik bertanya. Dia masih tidak paham dengan arah pembicaraan istrinya.

“Maksud mama itu, bagaimana jika kita jodohkan Alice dengan Dave,” celetuk Galuh membuat Surya menatapnya dengan pandangan lelah.

“Papa gak mau menjodohkan Alice lagi, Ma. Mama masih ingat kejadian dia dengan Randy, kan? Papa gak mau lihat Alice terpuruk lagi. Papa maunya dia memilih pendamping hidupnya sendiri. Papa mau dia bahagia,” tegas Surya dengan wajah serius.

“Mama yakin, Dave gak kayak Randy, Pa. Tadi saja mereka tampak begitu dekat. Alice terlihat begitu bahagia. Lagi pula, gak ada salahnya, kan, kita mencarikan jodoh yang baik untuk anak kita,” ujar Galuh dengan tatapan memohon.

Surya yang mendengar hanya bsia pasrah. “Kamu tanyakan dengan Alice. Kalau dia memang mau, papa tidak masalah dengan perjodohan ini,” putus Surya mengalah. Dia enggan berdebat dengan istrinya yang akan terus memaksa untuk menyetujui permintaannya.

Galuh yang mendengar langsung tersenyum senang dan mengangguk. “Aku akan tanyakan sama Renita. Kalau Dave mau, mama akan pastikan dengan Alice.”

“Pastikan apa, Ma?” tanya Alice yang baru saja masuk.

Alice tersenyum menatap kedua orang tuanya yang tampak begitu akur. Dia begitu merindukan papa dan mamanya. Alice menyalami kedua orang tuanya dan duduk di kursi berdekatan dengan Surya.

“Lagi ngomongin apa ini?” tanya Alice dengan wajah penasaran.

“Mama kamu bilang kal....”

“Mama cuma bilang kalau hari ini kamu sudah pulang,” potong Galuh sembari menatap suaminya dengan mata mengancam.

Surya mengabaikan tatapan mengancam dari istrinya dan menatap kembali ke arah Alice. “Bagaimana keadaan Bara, Alice?” tanya Surya penasaran.

“Dia sudah membaik. Besok juga sudah mulai bekerja, Pa,” jelas Alice masih dengan wajah bahagia.

Galuh yang melihat senyum anaknya tidak juga luntur langsung menyenggol lengan suaminya, membuat Surya menatap ke arah istrinya. Namun, hanya sekejap dan matanya kembali menatap ke arah Alice. Alice menatap kedua orang tuanya dengan wajah bingung. Rasanya ada yang aneh dengan keluarganya hari ini. Sampai bunyi pesan masuk membuat Alice mengalihkan pandangan dan mengambil ponsel. Alice membuka pesan dan langsung mengulum senyum.

*From: Bara

Sudah sampai rumah*?

Alice yang membaca meremas ponselnya dan menatap kedua orang tuanya dengan senyum sumringah. “Ma, Pa. Alice ke kamar dulu ya,” pamit Alice yang langsung berdiri.

“Iya, sayang,” jawab Galuh dengan wajah sumringah.

Alice segera melangkah menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar. Entah kenapa rasanya begitu bahagia ketika dia mendapat pesan dari Bara. “Tumben amat ini anak kirim pesan,” gumam Alice merasa bahagia. Ada yang salah dengan hatinya.

_____

Bara menatap gadis di hadapannya dengan wajah datar. Matanya kembali berpusat pada layar ponsel yang tidak juga berbunyi. Padahal dia sudah mengirim pesan kepada Alice. Dia hanya memastikan bahwa gadis tersebut baik-baik saja. Hatinya masih tidak tenang karena seharusnya dia yang bertanggung jawab untuk mengantar Alice pulang.

“Bara,” tegur Bella yang merasa tidak mendapat respon sama sekali. Padahal dia sudah berceloteh panjang kali lebar dan Bara hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi.

Bara mendongak dan menatap Bella dengan tatapan datar. “Apa?”

Bella menghela napas pelan. Rasanya dia selalu serba salah ketika menghadapi Bara yang selalu menunjukan wajah kaku. Bahkan, dia yakin Bara tidak bisa tersenyum sama sekali.

“Kamu ngapain lihat ponsel melulu? Ada yang kamu tunggu?” celetuk Bella dengan nada kesal.

“Kamu sudah? Aku tidak mau membuat masalah dengan kekasihmu. Jadi, bisa kita pulang?” ajak Bara mengabaikan pertanyaan Bella yang menurutnya tidak bermanfaat sama sekali.

Bella yang mendengar menghela napas perlahan dan menatap Bara lekat. “Kamu kepikiran dengan gadis yang dibawa pulang pak Dave tadi?” tebak Bella tidak mendapat jawaban sama sekali.

“Tenang saja, dia akan baik-baik saja. Pak Dave bukanlah orang yang akan berbuat macam-macam dengan seorang wanita,” imbuh Bella tidak sabar menunggu jawaban dari Bara. Namun, dia yakin memang itu yang tengah mengganggu pikiran pemuda di hadapannya.

Bara menatap tidak peduli dan bangkit. “Ayo pulang. Aku akan mengantarmu pulang. Bagaimana pun kamu sudah memiliki kekasih yang sebentar lagi akan menjadi tunangan. Jadi, aku tidak mau berbuat salah,” jelas Bara yang langsung melangkah.

Bella yang mendenagar mengehela napas dan segera memasukan ponsel. Setelah membayar, dia langsung berjalan cepat, mengikuti Bara yang sudah semakin jauh.

‘”Dasar manusia kutub. Bagaimana dulu aku mau suka sama dia kalau tingkahnya begitu. Semua cewek juga gak ada yang mau kali,” gerutu Bella sembari mengejar Bara.

Bara menghentikan langkah dan masuk ke dalam mobil. Disusul Bella yang sudah mengatur napasnya yang masih tersengal.

“Dasar kamu, Bar. Gak ada romantis-romantisnya sama sekali. Harusnya kamu itu nungguin aku, bukan malah ninggalin,” gerutu Bella dengan wajah masam dan bibir manyun.

“Aku tidak butuh menjadi orang romantis,” jawab Bara santai dan melajukan mobil.

“Dasar manusia es,” celetuk Bella dengan lirikan tajam.

Bara yang mendengar hanya diam dan mengabaikan ucapan Bella. Dia hanya kembali fokus menembus jalanan yang terlihat ramai.

Kamu pasti baik-baik saja, batin Bara yakin.

_____

Ada yang berpikir begini? Selamat kalian benar. 🥰🥰🥰

Selamat menikmati sayang-sayangkuh 😘😘 Tetap semangat ikuti kisah mereka ya..😉😉

Terpopuler

Comments

Idha Winarsih

Idha Winarsih

ciye sdh tumbuh benih2 cinta 😄

2020-04-15

0

Sutiah

Sutiah

waduh repot nih thor

2020-03-19

0

Linda Fernando

Linda Fernando

orang tuanya alice jangan salah mengambil keputusan lagi thor kasihan alice klo kejadian sama randy terulang kembali kalau di jodohkan sama dave...😢😢😢😢

2020-01-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!