Bagian 6_Ingin Membuang

Alice mengajak Bara berkeliling kantor dengan perasaan dongkol. Dia benar-benar kesal dengan semua ucapan Bara. Bukan hanya ucapan yang selalu menusuk, dia juga benci dengan pandangan dingin Bara yang tampak begitu menyebalkan. Dalam hati dia selau berkata bahwa semua penilaian papanya mengenai Bara semuanya salah. Jelas, karena Bara selalu bertingkah menyebalkan jika bersama dengannya.

Alice menghentikan langkahnya ketika berada di sebelah pintu ruangan bertuliskan ‘wakil kepala cabang’ dan langsung membukanya. Menghadirkan sebuah ruangan yang cukup luas dengan sofa di bagian dekat pintu. Setelahya, ada meja lengkap dengan komputer di bagian lain ruangan. Bara langsung masuk mengikuti langkah Alice yang semakin membuatnya melangkah lebih dalam.

“Ini ruanganmu. Aku harap kamu bisa betah kerja di sini,” ucap Alice sembari membalik tubuh dan menatap Bara yang ada di belakangnya.

Bara hanya diam dan melihat seisi ruangan yang tampak menakjubkan. Meski desain yang diterapkan di kantor tersebut masih minim, dia tetap saja menyukainya. Matanya menatap jendela dan segera melangkah ke sana. Dari ruangannya dia bisa melihat taman kantor yang terletak di sebelah gedung.

“Baiklah. Ada yang mau ditanya lagi? Aku mau kembali ke ruangan,” celetuk Alice dan langsung melangkah keluar. Namun, ketika dia baru memegang gagang pintu, dia kembali berhenti karena ucapan Bara.

“Di mana ruanganmu?” tanya Bara yang sudah menatap Alice dengan wajah datar.

Alice menatap Bara dengan kening bekerut. Rasanya aneh memang ketika Bara yang bertingkah dingin merasa peduli dengan ruangannya. Alice menghela napas perlahan dan tersenyum. “Ruanganku ada di sebelah ruanganmu, Bara,” jawab Alice dengan senyum manis yang dipaksakan.

“Oke,” sahut Bara singkat.

“Hanya oke dan kamu gak mau ucapin hal lain, begitu?” tanya Alice dengan mata memicing, meneliti Bara yang sudah menatapnya dengan tampang bingung.

Bara diam sejenak dan berpikir apa yang masih kurang. Setelahnya, dia menatap Alice dengan pandangan yang masih datar. “Iya, aku cuma mau bilang ini ruanganku. Jadi kamu bisa keluar dari sini dan kembali ke ruanganmu sendiri. Aku ingin bekerja dan menyelesaikan tugasku,” ujar Bara dengan mata meneliti ekspresi Alice.

Alice yang mendengar langsung menghela napas perlahan dan membuangnya. Bara berhasil membuatnya merasakan emosi menggebu di pagi yang begitu cerah. Padahal biasanya dia selalu merasa bahagia ketika berada di kantor. Setidaknya di tempat tersebut dia merasa diakui oleh kehidupan.

“Terima kasih,” ujar Alice memberikan penekanan dalam kalimatnya.

“Sama-sama,” jawab Bara tanpa dosa.

Alice yang mendengar menghentakan kaki kesal dan segera melangkah keluar. Dia bahkan menutup pintu dengan cukup keras dan lebih tepatnya membanting. Bara yang melihat sedikit tersentak dan menggeleng pelan.

“Dasar gadis bar-bar,” kata Bara tanpa rasa bersalah sama sekali.

Bara menghela napas perlahan dan kembali menatap ke arah taman kantor yang tampak begitu indah. “Maafkan aku, Alice. Aku memang tidak ingin bersikap baik kepada siapa pun. Aku tidak ingin dekat degan wanita mana pun. Karena aku hanya ingin hidup sendiri,” ucap Bara mengakui tingkah menyebalkannya.

*****

Alice mendengus kesal mengingat tingkah Bara yang begitu menyebalkan. Padahal dia masih ingat bahwa Bara tidak pernah bertingkah semenyebalkan ini ketika dulu mereka bertemu. Meski sikap dinginnya masih ada. Namun, saat ini bahkan bukan hanya sifat yang sama, tetapi ucapannya juga sama menyakitkan.

"Aku benar-benar ingin membuangnya," ujar Alice dengan wajah kesal.

Alice menatap ponsel di dekathya dan langsung meraihnya, menekan satu nomor yang begitu sering dihubungi.

“Halo, Dara,” ucap Alice ketika sudah tersambung.

“Hai, Alice. Bagaimana dengan pekerjaan barumu di sana?” tanya Dara yang berada di ujung panggilan.

Alice menghela napas keras dan manyun. “Menyebalkan,” jawabnya dengan rasa malas.

“Kenapa? Ada yang gak suka sama kamu?”

Alice menggeleng. Dia sampai lupa jika itu tidak akan pernah terlihat oleh Dara. “Pegawai baru yang aku ceritakan kemarin, dia menyebalkan. Selalu saja bersikap dingin dan berkata tajam. Aku benar-benar membencinya. Aku pikir dia adalah orang baik yang bisa aku ajak untuk bekerja sama. Gak taunya dia lebih menyebalkan dari siapa pun,” cerocos Alice dengan suara kesal.

“Woow, woow, sabar Alica,” ujar Dara merasa heran dengan sikap Alice, “aku jadi penasaran. Aku akan datang ke kantormu dan melihat seperti apa orang yang bisa membuat seorang yang ramah seperti Alice menjadi memiliki ekpresi lain.”

Alice yang mendengar langsung berdecih kesal. “Sudahlah, aku menghubungimu bukan untuk menyuruhmu datang. Aku mau bertemu. Bisa?”

“Di mana?”

“Di cafe dekat kantorku. Lagian jarak kantor kita itu cuma delapan menit. Jadi, jangan banyak alasan,” celetuk Alice yang sudah merasa kesal karena Dara akan menolak.

Dari seberang terdengar tawa Dara yang begitu renyah. “Baiklah, Alice. Karena kamu sudah menebak apa yang ada di otakku, aku akan datang. Dua jam lagi aku ke sana.”

“Oke,” sahut Alice yang langsung mematikan panggilannya. Dia segera membuka komputer dan menyelesaikan tugas. Dia ingin bertemu dengan Dara dan mengatakan semua tentang hatinya yang benar-benar dongkol.

*****

Dave melangkah sembari membawa nampan berisi makanan dengan wajah santai. Beberapa pasang mata menatap dan memuji penampilannya. Gaya rambut dengan tatanan rapi membuatnya tampil dengan sempurna di mata semua wanita. Di tambah senyum yang sejak tadi tidak juga luntur dari bibirnya, membuat Dave tampak lebih menawan.

Dave menghela napas perlahan dan duduk di bangku yang dipilihnya. “Selamat makan, Dave,” ucap Dave seorang diri.

Masih asyik menikmati makanan dengan ponsel yang masih terus berada di genggaman, memantau penjualan mengenai produk makanan yang dipasarkan membuat Dave melupakan sekitar.

“Boleh kami menumpang duduk?”

Pertanyaan lembut tersebut membuat Dave mengalihkan pandangannya dan mendongak. Menatap dua wanita yang saat ini ada di depannya. Dave tidak langsung menjawab dan malah menatap sekeliling ruangan yang memang penuh. Akhirnya, Dave menatap gadis di hadapannya dengan ramah.

“Silahkan,” ucap Dave dengan begitu ramah, membuat kedua orang yang ada di depannya merasa begitu nyaman.

“Terima kasih,” jawab dua gadis tersebut dan mendapat anggukan dari Dave. Hari ini dia memang memilih untuk makan di cefe tidak jauh dari kantor. Sesekali menikmati suasana tanpa tumpukan berkas memang diperlukan.

“Anda bekerja di perusahaan dekat sini, Tuan?” tanya seorang gadis berkacamata yang sudah menatap Dave penasaran.

Yang ditanya langsung mendongak dan tersenyum. “Perkenalkan, aku Dave Wijaya. Kamu bisa memanggilku Dave. Seperti yang kamu lihat, aku tidak berada di sekitaran sini,” jawab Dave sembari mengacungkan kartu tanpa karyawannya dan tersenyum. Dia memang membutuhkan waktu sampai sepuluh menit untuk cafe yang saat ini disinggahinya.

Gadis tersebut tersenyum dan menatap Dave ramah. “Aku Dara. Ini temanku, Alice,” ucap Dara dengan suara senang dan senyum menawan.

Dave yang mendengar mengangguk dan menatap Alice dengan mata menyipit. Dia meraa mengingat wajah Alice yang pernah ditemuinya. Alice sendiri hanya diam, dia masih benar-benar ingat peristiwa enam tahun lalu ketika dia merampok Dave dengan rasa percaya diri yang tinggi.

“Kamu bukannya pewaris keluarga Pranata, kan?” tanya Dave dengan wajah mengamati. “Sepertinya aku pernah bertemu denganmu,” lanjut Dave dengan wajah mengingat Alice.

Alice yang mendengar langsung menunduk semakin turun. Dia belum siap jika harus malu di hadapan temannya.

Mati aku. Selamatkan aku, Tuhan, batin Alice dengan senyum canggung.

_____

💞💞💞💞

Selamat membaca sayang. Jangan lupa tinggalkan like, comment, tambah ke favorit, vote dan follow Kim. See you next chapter.

💞💞💞💞

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

awas bara klo jodoh gak kemana

2023-04-02

0

KOCAK GAMING

KOCAK GAMING

namanya bara sikapnya dingin..hahahah

2021-07-18

0

😘 sweet baby😘

😘 sweet baby😘

wow..6 thn msh inget aja kamu babang Dave😱😱😱

2020-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!