Bagian 10_Penasaran

“Bara, kenapa kamu selalu bersikap dingin sama semua orang?” tanya Alice yang sudah duduk santai di ruang tamu yang berhubung langsung dengan dapur. Matanya masih menatap layar televisi dengan mulut yang aktiv mengunyah camilan Bara.

Bara mengabaikan ucapan Alice dan masih sibuk dengan buku-bukunya. Dia malas mendengar gadis berisik yang ada di dekatnya. Bertemu dengan Alice seperti musibah untuknya. Begitu banyak masalah yang terjadi sejak pertemuan dengan Alice, termasuk luka yang diakibatkan oleh gadis tersebut.

“Bara, kamu tidak tidur, kan?” tanya Alice menghentikan kunyahannya dan menatap ke arah Bara yang hanya diam dan fokus dengan tumpukan buku membosankan. Alice menghela napas keras dan menarik buku di tangan Bara, membuat pria tersebut menahan emosi yang siap meluap.

“Bara, aku itu bicara sama kamu, bukan sama tembok,” ujar Alice dengan rasa kesal. Dia sampai bingung terbuat dari apa pemuda di sebelahnya.

“Kembalikan,” ucap Bara dengan nada datar.

Alice menggeleng dan menatap Bara dengan dagu terangkat. “Gak mau. Makanya kalau diajak ngomong itu jawab,” gerutu Alice dengan mata menatap kesal.

“Jangan memancing emosiku, Alice,” peringat Bara dengan tatapan tajam.

“Jangan mengancamku, Bara. Aku masih berbicara denganmu dan jangan lupa, aku empat tahun lebih tua di atasmu. Jadi bisa bersikap sopan?” kata Alice dengan kepercayaan tinggi.

Bara yang mendengar berdecih dan langsung merebut buku di tangan Alice. Alice yang tidak lengah masih tetap mempertahankannya dan Bara yang masih tetap berusaha merebutnya.

Alice diam dan mengangkat buku tersebut tinggi. Matanya menatap Bara dengan pandangan mengejek. “Aku itu sedang bicara sama kamu. Jadi, bisa fokus dan jawab pertanyaan aku dulu?” pinta Alice dengan wajah memelas.

“Aku gak peduli,” desis Bara dengan mata menajam.

Alice berdecak kesal dan menatap Bara dengan wajah memprotes. Dia menurunkan tangannya dan mendekap buku Bara. “Kamu itu apa gak tau cara menghormati orang yang jauh lebih tua, sih? Emangnya orang tua kamu gak ngajarin, ya?” celetuk Alice kesal menghadapi tingkah Bara yang seenaknya saja. Bahkan, untuk berbicara dengannya saja Bara tidak pernah mau.

Apa dia membenciku? Itu yang selalu dipikrikan Alice.

Bara langsung diam dengan wajah semakin suram. Dengan tanpa perasaan, dia merebut buku yang ada di dekapan Alice kasar. “Jangan pernah sok tau dengan kehidupan seseorang,” desis Bara yang langsung bangkit dan meninggalkan Alice.

Alice bingung dengan perubahan wajah Bara yang tampak begitu kesal. Matanya hanya berani menatap Bara tanpa bertanya apa pun, sampai pemuda tersebut membuka pintu kamar dan masuk.

Braak!!

Bara menutup pintu dengan begitu keras. Alice yang mendengar hanya diam dan sedikit tersentak. Jantungnya terasa ingin lepas dari tempatnya. Alice mengelus dada pelan.

“Itu anak kenapa, sih? Emangnya aku salah apa? Aku kan cuma tanya,” gerutu Alice merasa tidak bersalah.

Alice menghela napaskeras dan kembali menatap televisi. Tetapi, pikirannya masih berkutat dengan perilaku Bara yang membuatnya merasa penasaran.

Aku semakin penasaran dengan kehidupannya. Kenapa dia bisa jadi orang sedingin es begitu, gumam Alice dengan wajah berpikir.

_____

Pagi mulai menyapa dengan kicauan burung yang sudah bersiul indah. Alice memulai kembali paginya dengan begitu tenang dan juga kebahagiaan. Dia berusaha menebus kesalahannya kepada Bara dengan membuatkan sarapan. Namun, ini adalah pertama kalinya dia berada di dapur. Alice hanya menarik napas perlahan dan menghembuskannya pelan.

“Semangat, Alice. Meksi kamu tidak pernah memasak sama sekali, tetapi tunjukan bahwa kamu jenius,” ucapnya menyemangati diri sendiri.

Alice segera membuka ponselnya dan memperhatikan vidio yang tengah diputarnya. Perlahan, Alice mengikuti arahan yang ada di vidio dan mulai memasak. Meski sesekali dia tanpa sengaja menjatuhkan barang di dapur Bara.

Bara yang tengah tertidur mulai mengerjapkan mata ketika suara ramai di dengarnya. Helaan napas lelah mulai menyapa pagi pertamanya. Dia tahu siapa pemilik sumber suara tersebut.

“Ini orang ngapain lagi, sih,” gerutu Bara yang langsung turun dari ranjang.

Bara mulai membuka pintu kamarnya dan segera menuju ke arah dapur. Di sana dia sudah melihat Alice yang tengah sibuk dan kembali mengacak dapurnya. Dengan cepat dia segera menghampiri dan berhenti tepat di belakang Alice. Dia ingin tahu apa yang sedang dibuat oleh gadis tersebut.

“Hanya untuk membuat omlet kamu melihat tutorial di internet?” tanya Bara membuat Alice tersentak kaget. Alice segera berbalik dan menatap Bara yang sudah berdiri begitu dekat dengannya.

“Aku rasa kamu benar-benar payah,” caci Bara dengan wajah datar.

Alice hanya diam, merasakan jantungnya berdetak begitu keras. Matanya menatap Bara yang semakin mendekat ke arahnya dan...

Ceklek.

Bara mematikan kompor di belakang Alice dan mundur beberapa langkah, melihat kekacauan yang dibuat oleh Alice di apartemennya. “Apa aku harus membuatkan tulisan berupa larangan untukmu agar tidak masuk ke dapurku, Alice? Aku benar-benar tidak ingin kamu merusak dapur ini,” celetuk Bara membuat Alice menunduk penuh rasa bersalah.

“Aku hanya berniat membuatkan sarapan untukmu,” cicit Alice dengan rasa bersalah.

Bara menghela napas keras dan menatap tidak peduli. “Bahkan aku bisa mati karena memakan masakanmu,” ucap Bara semabri mengarahkan tatapanya kepada penggorengan yang gosong.

Alice yang mengerti mengikuti arah pandang Bara dan menatap Bara kembali. “Maaf,” kata Alice penuh penyesalan.

“Duduk. Aku akan membuatkan sarapan,” sahut Bara yang segera mengambil alih pekerjaan Alice.

“Tetapi, kamu masih sakit,” protes Alice tidak terima.

Bara menatap Alice penuh peringatan dan kali ini langsung dituruti. Alice takut jika nanti dia akan terkena masalah kembali karena membuat Bara kesal. Akhirnya, dia memutuskan untuk duduk dan melihat Bara memasak untuknya.

Bara sudah mulai berkutat dengan peralatan dapur dan juga fokus dengan masakannya. Tidak lama kemudian, dia sudah selesai memasak dan meletakan dua piring omlet di bar kecil di dapurnya dan memberikannya kepada Alice.

“Makan,” perintah Bara membuat Alice semakin memberengut kesal.

Bara masuk ke kamar mandi luar dan mulai mencuci muka lalu menggosok gigi. Setelahnya dia kembali dan bergabung dengan Alice. Bara memutuskan untuk duduk di sebelah gadis tersebut dan mulai menikmati makananya.

Alice memperhatikan Bara lekat dan mulai tersenyum. Dia merasa semua yang ada di diri Bara terasa sempurna, hanya saja pemuda tersebut selalu berkata dingin dan bersikap cuek.

Kalau ramah seperti Dave aku rasa dia akan banyak yang suka, batin Alice dengan senyum kecil. Namun, beberapa detik kemudian dia mulai menggelengkan kepala dan menyingkirkan pikiran konyolnya.

Jangan bersikap bodoh, Alice, gerutunya dengan tangan yang menepuk pipinya pelan.

Bara memperhatikan Alice dengan kening berkerut heran. Gadis di dekatnya terlalu banyak ekspresi dan selalu bertingkah konyol. Dia hanya mengabaikan dan kembali fokus dengan makananya.

Alice masih mengembalikan kewarasannya dan melahap kembali makananya. “Bara, kamu bisa memasak juga? Ini enak,” puji Alice tulus.

“Aku hanya hidup dengan Rika, Alice. Jadi aku sudah terbiasa masak,” celetuk bara tanpa sadar.

Alice yang mendengar langsung diam dan menatap Bara dengan pandangan tidak percaya. Hal yang sama dilakukan oleh Bara. Dia menghentikan kunyahannya dan langsung menelan dengan suasah payah.

Bara hanya diam dan meminum air mineral di dekatnya. “Aku kenyang,” ucap Bara yang merasa bingung dengan dirinya. Tidak biasanya dia mengatakan masalah hidupnya kepada siapa pun.

Alice yang melihat Bara menjauh masih tetap menatap sampai siluet Bara menghilang. Alice tersenyum tipis dan masih memperhatikan pintu kamar Bara.

“Sepertinya aku mulai penasaran denganmu, Bara. Ada begitu banyak hal yang terasa menjadi misteri dalam hidupmu,” gumam Alice dan langsung melanjutkan makannya.

_____

Terpopuler

Comments

R Vin

R Vin

alice m dave aj alny bara lbih muda dr alice,,, kykny alice tu seumrn dgn rika.

2020-05-22

1

Ibam Ibum

Ibam Ibum

kan alice lebih tua dari bara tp kok lebih dewasa bara sih, alice utk dave aja ya ,kan seumuran mereka

2020-04-24

1

Remy Reyhan

Remy Reyhan

ayo Thor semangat💪, ditunggu kelanjutannya....

2020-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!