Bagian 4_Pertemuan

Matahari belum keluar sepenuhnya ketika Bara menuruni anak tangga sembari membawa koper yang belum sempat dibereskan olehnya. Semua punghuni rumah Randy bahkan belum tersadar dari mimpi indah mereka. Bara menatap sekitar ketika kakinya sudah menapak di lantai dasar. Matanya menatap sekitar dan mulai menarik kopernya keluar rumah.

“Bara, mau ke mana?” tanya Randy yang kebetulan sudah bangun.

Bara yang melihat Randy berdiri di depannya langsung menghentikan langkah dan menatap kakak iparnya dengan pandangan datar. “Aku harus pergi, Kak. Aku akan pindah ke apartemen yang baru saja aku beli,” jawab Bara dengan datar.

“Sepagi ini?” tanya Randy dengan kening berkerut. “Kakakmu bahkan belum bangun. Dia akan marah kalau kamu gak bilang dulu sama Rika. Aku pikir kamu akan tinggal di rumah ini bersama kami.”

Bara tersenyum tipis dan menggeleng. “Tidak bisa, Kak. Aku harus membiarkan kalian bahagia. Sekarang aku sudah besar. Jadi aku bisa membiayai hidupku sendiri dan tidak merepotkan kalian lagi.”

“Aku tidak merasa keberatan dengan kamu di sini. Aku malah senang,” ujar Randy dengan senyum tulus.

“Tidak perlu, Kak. Lain kali aku akan mampir ke sini lagi,” tolak Bara yang masih kekeh dengan pendiriannya.

Randy yang mendengar hanya menghela napas pelan dan menyerah. “Baiklah. Tetapi setidaknya kamu harus berpamitan dengan Rika dulu.”

“Jangan,” cegah Bara yang sudah melihat Randy hampir melangkah untuk pergi ke kamar. “Aku akan mengubunginya nanti. Sekarang aku harus cepat pergi dari sini. Aku harus berangkat pagi karena ini hari pertamaku bekerja.” Randy tahu, jika Rika bangun, dia akan sulit untuk pergi dari rumah Randy.

Randy akhirnya mengalah untuk kesekian kalinya. “Baiklah kalau itu maumu.”

Bara yang mendengar tersenyum dan langsung pergi. Randy hanya diam dan menatap pintu utama yang sudah mulai terbuka dan kembali tertutup. Menelan tubuh Bara yang sudah pergi jauh dari pandangannya.

Semoga itu yang terbaik, Bara.

*****

“Alice, kamu sudah siap untuk hari ini?” tanya Surya yang sudah berada di meja makan.

Alice mendongak dan menatap papanya dengan senyum sumringah. Beberapa kali kepalanya dianggukan dengan penuh semangat. Ini adalah hari pertamanya untuk memulai pekerjaan dengan jabatan sebagai kepala cabang di perusahaan papanya. Semalam bahkan dia tidak juga tidur dengan nyenyak. Beberapa kali terbayang, apa yang aka dilakukan untuk menetapkan kebijak dan membuat anak perusahaan papanya menjadi begitu maju.

“Papa harap kamu bisa bekerja dengan baik dan mengukir prestasi seperti sebelum-sebelumnya. Papa juga berharap kamu bisa bekerja sama dengan Bara, karyawan baru yang akan membantumu. Dia anak yang benar-benar cerdas,” lanjut Surya yang kemudian memasukan sendok berisi makanan ke mulutnya.

Bara? Alice menghentikan kunyahannya dan menatap papanya lekat. Dia tidak asing dengan nama tersebut. Namun, pikirannya tidak juga menemukan siapa pemilik nama tersebut.

“Papa sudah lihat kinerjanya ketika dia menjadi anak magang di Jepang. Dia benar-benar anak yang hebat. Itu sebabnya papa merekrut dia untuk menjadi wakilmu ketika menduduki posisi baru,” jelas Surya dengan wajah penuh kebahagiaan.

Alice yang mendengar mengangguk. Jika ekspektasi papanya terhadap anak baru sedemikian besar, berarti memang tidak akan diragukan kemampuannya.

“Apa dia anak yang baik, Pa?” tanya Alice penasaran. Dia tidak akan pernah bisa bekerja jika partnernya bukanlah orang yang bisa mengerti dirinya. Lebih tepatnya, sering bertingkah semaunya dan tidak mendengarkannya sama sekali.

Surya mengangguk. “Tentu. Dia anak yang baik. Hanya saja dia jarang tersenyum. Tetapi selebihnya dia sangat baik.”

Alice hanya mengangguk. Jarang tersenyum? Alice segera mengabaikan pikriannya yang terus melayang. Lagi pula hanya hitungan jam dia akan bertemu dengan orang yang dimaksud papanya. Dia akan tahu seperti apa pria yang dibanggakan papanya. Bahkan, papanya sampai memberikan jabatan tinggi padahal baru saja masuk.

Galuh yang mendengar hanya diam sejenak. Dia menghentikan makanannya dan mentaap kosong ke arah piring berisi makanan. Ada yang aneh dengan perasaannya. Terlebih, mendengar suaminya terlalu memuja seseorang padahal belum juga melihat hasil kerjanya.

“Ma, Mama kenapa?” panggil Alice sejak tadi mengamati sang mama dengan pandangan lekat. Sejak papanya membahas mengenai Bara, mamanya langsung diam dan menatap dengan pandangan kosong piring makannya.

“Mama sakit?” tanya Alice ketika dilihat mamanya tersentak karena panggilannya.

Galuh yang mendengar menggeleng dan tersenyum. “Mama baik-baik saja, sayang. Mama cuma berpikir, kapan kalian akan menyelesaikan percakapan kalian mengenai pekerjaan. Padahal ini di meja makan, tetapi kamu dan papamu masih saja sibuk,” jawab Galuh dengan wajah kesal.

Alice yang mendengar tersenyum kecil dan menatap mamanya. “Maaf, Ma. Aku hanya penasaran dengan Bara. Aku seperti pernah mengenalnya.”

“Sudah-sudah. Kalian selesaikan makannya saja dan jangan bahas lagi mengenai Bara atau apa pun itu,” protes Galuh dengan wajah tidak suka. Suami dan anaknya selalu saja seperti gila kerja.

Surya hanya diam dan Alice tersenyum. Selanjutnya ruangan menjadi sepi karena semua hanya sibuk menghabiskan sarapan dan juga pikiran masing-masing. Sampai akhirnya dia selesai dan langsung pergi. Karena ini merupakan hari pertama Alice bekerja di kantor baru, Surya yang bertugas menemani Alice dan mengantar ke kantor tersebut.

_____

Bara menghela napas kasar ketika mobilnya sudah berhenti tepat di kantor yang akan menjadi tempatnya bekerja. Matanya menatap bangunan sepi di hadapannya. Dia duduk di kap mobil dan mengamati sekitar. Belum ada karyawan yang datang di tempat tersebut.

“Apa semua orang selalu berangkat terlambat?” gerutu Bara sembar menilik jam tangan yang menunjukan pukul 07.30. Masih kurang 30 menit lagi sampai jam kerja di mulai.

“Maaf, ada siapa, ya?”

Bara yang mendengar seseorang menyapanya dari belakang langsung membalikan tubuh dan menatap siapa yang sudah datang. Seorang pria paruh baya dengan pakaian serba putih bertuliskan security. Bara langsung turun dan menatap pria tersebut sopan.

“Saya karyawan baru di sini, Pak. Saya pikir sudah datang semua. Gak taunya masih sepi,” jawab Bara dengan wajah datar.

“Jam segini masih belum berangkat, Tuan. Sekitar dua puluh menit lagi semua pada kumpul,” jelas security tersebut.

Bara yang mendengar hanya mengangguk. Dia terlalu pagi rupanya. Namun, Bara memang selalu memilih untuk berangkat lebih pagi karena dengan begitu dia bisa lebih bersantai.

Security yang tadi menyapanya juga sudah pamit undur diri. Bara kembali menatap ke kantor di hadapannya dan mulai meneliti. Sampai panggilan yang dikenalnya terdengar.

“Bara.”

Bara langsung membalik badan dan menatap pria yang dikenalnya sudah datang bersama dengan gadis yang dia sendiri merasa tidak asing. Bara segera melangkah mendekat ketika gadis tersebut masih sibuk mengamatinya.

“Selamat pagi, Pak,” sapa Bara sembari mengulurkan tangan.

Surya yang mendengar tersenyum dan langsung menerima uluran tangan Bara. “Karyawanku bahkan belum datang, Bara dan kamu sudah sampai sini saja,” ucap Surya bahagia. “Dan ini anakku. Alice. Dia yang akan menjadi pertner kerjamu nanti,” lanjut Surya sembari mengenalkan putri semata wayangnya.

Alice yang melihat Bara langsung membelalak ketika ingatannya kembali. Dia ingat dengan sosok pria di hadapannya. Dia baru akan membuka mulut dan mengatakan apa yang ada di pikirannya. Namun, Bara lebih dulu mencegah ucapannya.

“Selamat pagi, Nona. Senang bisa mengenal anda,” ucap Bara masih dengan wajah tenang dan datar.

*****

💞💞💞💞

Loha kesayangan Kim. Bagaimana dengan liburannya? Sudah puas? Atau malah cuma tiduran di kamar aja? Tenang. Kalau begitu kita samaan. hihihi

Selamat membaca ya. Jangan lupa tinggalkan like, comment, tambah ke favorit, vote dan follow Kim ya

Jangan lupa juga baca cerita baru Kim “Wedding With My Lecturer”. Jangan lupa tinggalkan like, comment, tambah ke favorit, vote. Jangan lupa kirimkan ucapan untuk Kim ya. Terserah deh di ceirta yang mana. Semua juga Kim gak nolak hehe.

Jangan lupa follow akun instagram Kim untuk informasi selanjutntya. @kimm.meili

Sampai ketemu lagi sayang-sayangkuh

💞💞💞💞

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

hmm alice kaget yah

2022-06-22

0

R Vin

R Vin

jgan2 galuh ibuny rika n bara...

2020-05-22

0

Rizka Bidari

Rizka Bidari

bagus kk. semangat up KK💪💪💪🤗

aku sudah kasih boom like n komen ya KK😊
feedback boom like dan komen KK🤗

*Dara dan Direktur Zeheeb
*Bidadari Surgaku

2020-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!