Bagian 11_Tentang Bara

Bara memejamkan mata, merasakan hal berbeda yang terjadi dalam dirinya. Seperti seorang yang tidak mengenal diri sendiri, dia bahkan bisa mengatakan rahasianya kepada Alice. Sebelum ini, dia tidak pernah mengatakan kepada siapa pun, termasuk sahabat-sahabatnya. Menurutnya, bebannya hanya untuk dirinya dan semua orang tidak boleh tahu dengan semua itu.

Aku hanya hidup dengan Rika, Alice. Jadi aku sudah terbiasa masak.

Bara yang mengingat kembali perkataannya hanya menghela napas perlahan dan mulai duduk di kursi kayu di dekat jendela. Matanya menatap langit cerah yang mulai menampakan panasnya.

“Sial,” gerutu Bara yang merasa bingung. “Tidak seharusnya aku mengatakan semua itu kepada Alice yang jelas-jelas bukan siapa-siapa,” gumam Bara merasa tidak enak.

Bara menarik napas perlahan dan menghembuskannya pelan. Mengembalikan ketenangan yang ada dalam dirinya yang perlahan mulai hilang. Setelah itu, dia memilih untuk keluar dan menyeesaikan semuanya dengan Alice. Membiarkan Alice berada di sekitarnya bukanlah hal baik.

Namun, baru saja dia membuka pintu kamar, matanya disuguhkan dengan ruangan sunyi. Tidak ada Alice di sana.

“Di mana dia?” gumam Bara segera keluar dan mencari keberadaan gadis tersebut. Bara memulai mencari dari dapur dan tidak menemukan Alice sama sekali. Setelahnya, dia segera melangkah ke kamar Alice dan mengetuk. Ketika di rasa tidak akan ada jawaban sama sekali, Bara mulai membuka perlahan, takut jika itu adalah jebakan Alice.

“Ke mana dia?” lirih Bara yang tidak juga melihat keberadaan Alice di ruangan tersebut.

Bara kembali menutup pintu kamar tersebut dan melangkah ke dapur. Dia merasa haus. Baru saja Bara sampai di depan lemari pendingin, matanya menatap selembar note tertempel di pintu kulkas.

Aku keluar sebentar, jangan membuat masalah. Aku akan pulang cepat. Alice.

Bara yang membaca hanya tersenyum tipis. Sangat tipis bahkan seperti tidak tampak sama sekali. “Dasar. Bukannya dia yang suka membuat masalah,” protes Bara yang langsung membuangnya. Dia segera mengambil miuman dan kembali ke ruang utama. Bara jauh lebih memilih menonton televisi dan mengistirahatkan pikirannya.

_____

“Dave, kamu sudah memiliki kekasih?” tanya Renita ketika tengah asyik menikmati sarapan. Mata teduhnya menatap wajah Dave dengan penuh tanya. Ada harapan ketika anaknya yang sudah berusia dua puluh tujuh tahun sudah memiliki kekasih. Renita berharap akan bisa mendapatkan menantu secepat mungkin.

Dave yang masih asyik menyungah menatap mamanya dengan senyum kecil. “Ma, Dave masih gak mau bahas mengenai pacar atau apa pun itu. Dave cuma mau ngurus Mama yang bener terus sukses. Lagi pula Papa masih berada di penjara, Ma. Dave akan semakin banyak pikiran jika harus memikirkan kekasih yang jelas menyita waktu Dave,” jelas Dave penuh pengertian.

Renita yang mendegar terseyum dan mengelus wajah anaknya lembut. “Kamu tidak perlu melakukannya sampai seperti ini, sayang. Maafkan mama karena sudah membuatmu merasa terbebani,” ujar Renita menyadari kondisinya yang tidak memungkinkan untuk ditinggal.

“Mama ini ngomong apa sih? Aku baik-baik saja kok. Aku jauh lebih suka yang seperti ini, Ma,” jawab Dave sembari mengerdipkan mata ke arah mamanya.

Renita yang melihat memukul pelan tangan anaknya dan tertawa kecil. Anaknya sering sekali menggoda dirinya dengan mengerdipkan mata. Karena biasanya, suaminya yang melakukan hal tersebut.

Dave yang melihat mamanya sudah kembali ceria langsung lega dan melanjutkan sarapannya. Dia begitu menyayangi mamanya. Mengenai kekasih, dia takut jika nantinya dia menemui seorang wanita yang sama seperti Rensi yang malah membawanya dalam masalah dan kehancuran.

Maafkan Dave, Ma. Bukannya Dave gak percaya. Hanya saja Dave jauh lebih berhati-hati dalam memilih kekasih untuk saat ini, batin Dave yang selalu menyembunyikan kebenaran tentang Rensi. Dia hanya mengatakan bahwa sudah tidak ada kecocokan dan itu sebabnya dia memilih untuk putus dengan Rensi.

_____

Suara lonceng mulai terdengar ketika Alice membuka cafe yang tampak begitu ramai. Alice menatap sekeliling dan mencari seseorang yang sudah berjanji kepadanya. Sampai matanya menatap seorang wanita yang masih sibuk dengan bocah kecil di sebelahnya.

Alice menghela napas keras dan mulai melangkah. Meyakinkan hatinya untuk tidak merasakan kebencian atau semacamnya. Dia sudah ikhlas menerima semua yang menjadi kehendak takdir.

Alice menatap perut Rika yang semakin membuncit dan tersenyum. Kamu akan menjadi seoranh ayah lagi, Randy. Alice melangkah cepat dan langsung menuju ke meja di mana Rika berada. Dia memang sudah membuat janji dengan Rika. Ada hal yang ingin ditanyakan. Itu sebabnya dia menelfon dan meminta bertemu.

“Hai, Rika,” sapa Alice yang sudah sampai di depan Rika dan langsung duduk, membuat Rika menatap ke arahnya dan tersenyum. “Maaf aku terlalu lama, ya?” ujar Alice merasa bersalah.

“Bukan kamu yang lama, aku saja yang kecepetan. Aku senang kamu tidak marah deganku. Lagi pula, rumahku dekat dari sini,” balas Rika dengan senyum sumringah.

Alice yang mendengar hanya tertawa dan menatap bocah kecil yang masih asyik memakan es krim. “Hai ganteng. Siapa namamu?” tanya Alice dengan suara lembut.

Gibran yang masih asyik menyendok es krimnya langsung menatap ke arah Alice dan mengamati wajah tersebut. Sampai perlahan senyumnya mulai mengembang. “Gibran, Kakak,” jawab Gibran dengan senyum sumringah.

Alice yang mendengar langsung mencubit gemas pipi Gibran dan menatap Rika yang hanya tersenyum memperhatikan. Dia baru ingat meninggalkan Bara hanya dengan selembar tulisan. Tetapi, menelfon pun percuma karena tidak akan pernah diangkat oleh pemuda tersebut.

“Alice, ada apa sampai kamu meminta bertemu denganku?” tanya Rika mulai penasaran dan menatap Alice dengan pandangan lekat.

Alice yang sibuk dengan Gibran langsung menatap Rika dan membenarkan duduknya. “Maaf, Rika. Aku mengajakmu datang dengan buru-buru. Aku hanya penarsaan dengan Bara, adik kamu. Dia selalu bersikap dingin dan berbicara ketus kepada siapa pun. Di seperti pria yang tidak ingin tersentuh sama sekali,” jelas Alice sembari menatap Rika.

“Bara? Dari mana kamu tahu mengenai dia?” tanya Rika dengan rasa tidak percaya. Dari mana Alice bertemu dengan Bara?

Alice mengangguk dan menatap Rika lekat. “Aku bekerja bersama dengannya. Sekarang dia adalah rekan kerjaku, tetapi dia benar-benar hemat bicara. Bahkan, dalam sehari dia bisa mendiamkanku begitu saja. Jadi, aku ingin tahu apa yag terjadi degannya karena dia seperti tertutup. Dan aku tahu, kamu pasti tahu penyebabnya, Rika,” jelas Alice dengan wajah yakin.

Rika yang mendengar menghembuskan napas perlahan dan menatap ke arah Alice. “Kami sudah ditnggalkan orang tua kami sejak kecil, Alice. Aku yang membiayai kehidupan kami berdua. Orang tua kami bukan meninggal. Mereka meninggalkan kami ketika dalam masa sulit. Bukan juga untuk berjuang. Mama kami pergi dengan kekasihnya dan sampai sekarang dia tidak pernah terlihat wujudnya. Kami bahkan tidak tahu beliau masih hidup atau sudah meninggal. Sedagkan papa kami juga ikut pergi begitu saja. Mereka meninggalkan kami dalam kesulitan.”

“Itu sebabnya Bara menjadi pria dingin. Dia tidak ingin merasa nyaman dan juga cinta kepada siapa pun. Dia ingin tetap sendiri. Dia menganggap semua wanita sama dengan mama. Hanya ada ketika kita berada di atas dan akan pergi ketika kita mulai berada di bawah. Dia mengatakan, tidak akan ada yang tahu mengenai penderitaannya,” jelas Rika dengan sneyum kecut.

Alice yang mendengar hanya diam dengan hati mengerut. Dia merasakan apa yang diderita Bara selama ini. Karena dia juga merasakan hal yang sama. Ditinggalkan dan kesepian.

_____

Terpopuler

Comments

Sutiah

Sutiah

mama ny bara Galuh apa mama ny Dave y

2020-03-19

0

Shin Gao

Shin Gao

kyk'y galuh itu mama nya bara ya?

2020-01-05

3

Mariatin Djumain

Mariatin Djumain

hmm..moga bara sama Alice ya thor

2020-01-05

3

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Bara Pradipta
2 Bagian 2_Alice Surya Pranata
3 Bagian 3_Dave Wijaya
4 Bagian 4_Pertemuan
5 Bagian 5_Bara Menyebalkan
6 Bagian 6_Ingin Membuang
7 Bagian 7_Bara Terluka
8 Bagian 8_Tinggal Serumah
9 Bagian 9_Mengacau
10 Bagian 10_Penasaran
11 Bagian 11_Tentang Bara
12 Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13 Bagian 13_Cinta Pertama
14 Bagian 14_Taman Bermain
15 Bagian 15_Perasaan Berbeda
16 Bagian 16_Rencana Perjodohan
17 Bagian 17_Aku Menerimanya
18 Bagian 18_Makan Malam Bersama
19 Bagian 19_Kabar Perjodohan
20 Bagian 20_Jalan Bersama
21 Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22 Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23 Bagian 23_Ketakutan
24 Bagian 24_Cerita Kelam
25 Bagian 25_Siapa Dia?
26 Bagian 26_Rencana Jahat
27 Bagian 27_Cemburu
28 Bagian 28_Merasa Kesal
29 Bagian 29_Rasa
30 Bagian 30_Tragedi
31 Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32 Bagian 32_Penyelamatan
33 Bagian 33_Bara!
34 Bagian 34_Because, I Love You
35 Bagian 35_You're My Mine
36 Bagian 36_Restu Untukmu
37 Bagian 37_Hubungan Baru
38 Bagian 38_Belum Saatnya
39 Bagian 39_Penasaran
40 Bagian 40_Mau Dilamar?
41 Bagian 41_Akan Menikahinya
42 Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43 Bagian 43_Ketemu Pacar
44 Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45 Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46 Bagian 46_Hari Lamaran
47 Bagian 47_Terasa Sakit
48 Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49 Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50 Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51 Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52 Bagian 52_Keputusan Alice
53 Bagian 53_Stay with Me
54 Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55 Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56 Bagian 56_Pelukan Pertama
57 Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58 Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59 Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60 Bagian 60_Perselisihan
61 Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62 Bagian 62_Wedding Day
63 Bagian 63_Beralih Status
64 Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65 Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66 Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67 Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68 Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69 Bagian 69_Paket Honeymoon
70 Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71 Bagian 71_Masa Lalu
72 Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73 Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74 Bagian 74_Sosok yang Kembali
75 Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76 Bagian 76_Terakhir Bersama
77 Bagian 77_Keputusan Dave
78 Bagian 78_Dia Calon Istriku
79 Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80 Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81 Bagian 81_Mau Menikah?
82 Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83 Bagian 83_Perasaan Cemas
84 Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85 Bagian 85_Berusaha Melindungi
86 Bagian 86_Takut Kehilangan
87 Bagian 87_Daddy?
88 Bagian 88_Mulai Tumbuh
89 Bagian 89_Benar Cinta
90 Bagian 90_Perasaan Haru
91 Bagian 91_Terpaksa Merestui
92 Bagian 92_Kebahagiaan
93 Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94 Bagian 94_Hari Bahagia
95 Bagian 95_Malam Mendebarkan
96 Bagian 96_Perubahan Dave
97 Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98 Bagian 98_Jaga Dia
99 Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100 Bagian 100_Keluarga Baru
101 Bagian 101_Kisah Kita
102 EXTRA PART
103 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1_Bara Pradipta
2
Bagian 2_Alice Surya Pranata
3
Bagian 3_Dave Wijaya
4
Bagian 4_Pertemuan
5
Bagian 5_Bara Menyebalkan
6
Bagian 6_Ingin Membuang
7
Bagian 7_Bara Terluka
8
Bagian 8_Tinggal Serumah
9
Bagian 9_Mengacau
10
Bagian 10_Penasaran
11
Bagian 11_Tentang Bara
12
Bagian 12_Mendekati Bara Perlahan
13
Bagian 13_Cinta Pertama
14
Bagian 14_Taman Bermain
15
Bagian 15_Perasaan Berbeda
16
Bagian 16_Rencana Perjodohan
17
Bagian 17_Aku Menerimanya
18
Bagian 18_Makan Malam Bersama
19
Bagian 19_Kabar Perjodohan
20
Bagian 20_Jalan Bersama
21
Bagian 21_Jangan Terlalu Memperhatikanku
22
Bagian 22_Sosok Masa Lalu
23
Bagian 23_Ketakutan
24
Bagian 24_Cerita Kelam
25
Bagian 25_Siapa Dia?
26
Bagian 26_Rencana Jahat
27
Bagian 27_Cemburu
28
Bagian 28_Merasa Kesal
29
Bagian 29_Rasa
30
Bagian 30_Tragedi
31
Bagian 31_Lindungi Dia, Tuhan
32
Bagian 32_Penyelamatan
33
Bagian 33_Bara!
34
Bagian 34_Because, I Love You
35
Bagian 35_You're My Mine
36
Bagian 36_Restu Untukmu
37
Bagian 37_Hubungan Baru
38
Bagian 38_Belum Saatnya
39
Bagian 39_Penasaran
40
Bagian 40_Mau Dilamar?
41
Bagian 41_Akan Menikahinya
42
Bagian 42_Memang Bukan Jodoh
43
Bagian 43_Ketemu Pacar
44
Bagian 44_Aku Mencintai Anak Anda
45
Bagian 45_Will You Marry Me, Alice?
46
Bagian 46_Hari Lamaran
47
Bagian 47_Terasa Sakit
48
Bagian 48_Tidak Bisakah Kamu Kembali?
49
Bagian 49_Tamu Mengejutkan
50
Bagian 50_Apa yang Sebenarnya Terjadi?
51
Bagian 51_Kita Harus Memulai Hidup Baru
52
Bagian 52_Keputusan Alice
53
Bagian 53_Stay with Me
54
Bagian 54_Berdamai dengan Masa Lalu
55
Bagian 55_Bersyukur Memilikimu
56
Bagian 56_Pelukan Pertama
57
Bagian 57_Kabar Menggembirakan
58
Bagian 58_Melamar Untuk Kedua Kalinya
59
Bagian 59_Kebahagiaan dan Kepedihan
60
Bagian 60_Perselisihan
61
Bagian 61_Awal Hubungan Baik
62
Bagian 62_Wedding Day
63
Bagian 63_Beralih Status
64
Bagian 64_Malam Paling Mendebarkan
65
Bagian 65_Mau Mengulangnya?
66
Bagian 66_Bisa Kita Bicara?
67
Bagian 67_Mau Mencoba Berpacaran?
68
Bagian 68_Gagal Ke Kantor
69
Bagian 69_Paket Honeymoon
70
Bagian 70_Paket Honeymoon 2
71
Bagian 71_Masa Lalu
72
Bagian 72_Kebahagiaan Kecil
73
Bagian 73_Jadikan Dia Mamamu
74
Bagian 74_Sosok yang Kembali
75
Bagian 75_Tidak Masalah, kan?
76
Bagian 76_Terakhir Bersama
77
Bagian 77_Keputusan Dave
78
Bagian 78_Dia Calon Istriku
79
Bagian 79_Bagaimana Kalau Menikah?
80
Bagian 80_Apa Dia Hamil?
81
Bagian 81_Mau Menikah?
82
Bagian 82_Sebuah Keseriusan
83
Bagian 83_Perasaan Cemas
84
Bagian 84_Sebuah Keikhlasan
85
Bagian 85_Berusaha Melindungi
86
Bagian 86_Takut Kehilangan
87
Bagian 87_Daddy?
88
Bagian 88_Mulai Tumbuh
89
Bagian 89_Benar Cinta
90
Bagian 90_Perasaan Haru
91
Bagian 91_Terpaksa Merestui
92
Bagian 92_Kebahagiaan
93
Bagian 93_Menjelang Hari Pernikahan
94
Bagian 94_Hari Bahagia
95
Bagian 95_Malam Mendebarkan
96
Bagian 96_Perubahan Dave
97
Bagian 97_Sejak Kapan Mesum?
98
Bagian 98_Jaga Dia
99
Bagian 99_Selamat Datang, Sayang
100
Bagian 100_Keluarga Baru
101
Bagian 101_Kisah Kita
102
EXTRA PART
103
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!