“Aku akan mengurus semuanya, kamu hanya perlu menyiapkan mental yang kuat. Karena aku berani jamin hal ini akan menjadi tidak mudah”
Suara Sakala membuyarkan lamunan Hana Belle, sekarang mereka sedang duduk berdampingan di ruang keluarga Kafie yang sederhana.
Ruangan keluarga ini mungkin hanya seluas kamar mandi dirumah Sakala, ada banyak foto yang terpanjang didinding dan meja buffet di ruangan ini.
Foto keluarga besar Kafie dan yang paling menarik perhatian Sakala adalah foto seorang pria yang tersenyum manis kearah kamera.
Pria yang sangat dikenalnya akhir-akhir ini.
Pria yang menjadi saingan beratnya sekarang. Dimas Anthoni.
“Saat kita menikah, aku mau kamu menyingkirkan semua hal yang menyangkut pria bodoh itu dari rumah ini”
Hana Belle melirik apa yang sedang dipandangi Sakala, di detik berikutnya gadis itu membeku, merasa seperti ada ribuan jarum tajam yang menusuk hatinya.
Senyuman itu dulu terasa sangat meneduhkan bagi Hana Belle, tapi sekarang senyuman dari orang yang sama justru terasa sangat menyakitkan.
Sakala menyadari perubahan ekspresi gadis disampingnya, gadis itu sangat jelas terluka.
“Mata kamu kelihatan bengkak, sepertinya semalam kamu menangisi si pria bodoh itu”
Hana Belle tersentak, buru-buru memalingkan muka dari Sakala, menghentikan pria itu mengamatinya lebih detail lagi.
“Dia nggak bodoh” bantah Hana Belle pelan.
Sakala menyeringai “lalu apa? Meninggalkanmu untuk gadis lain apa itu nggak bodoh?”
Hana Belle meremas tangannya, berusaha menahan diri untuk tidak menangis, semalam dia sudah berjanji untuk tidak menangis karena seorang pria bernama Dimas Anthoni lagi, apapun yang terjadi.
Dia ingin membuktikan pada pria itu, kalau dia akan baik-baik saja. Dia bisa berdiri sendiri tanpa Dimas disampingnya.
Sama seperti Dimas yang juga bisa pergi darinya, untuk bersama gadis lain.
Tapi meskipun begitu, hatinya masih saja tidak suka jika Dimas di jelek-jelekan orang lain. Apa mungkin karena mereka sudah begitu lama bersama? Karena dia merasa paling tahu karakter Dimas dibandingkan siapapun, karena pria itu sudah melekat terlalu erat dengan hatinya juga dengan keluarga ini.
“Kayaknya saat ini saya nggak mau menerima tamu menyebalkan seperti anda. Silahkan, pintu keluar ada disebelah sana”
Pada akhirnya, Semua hal yang berkaitan dengan Dimas Anthoni maupun Eirene Hartono selalu membuatnya menjadi sangat emosional. Dia bahkan secara tidak sadar sudah menggunakan bahasa formal dengan pria itu.
Kedua orang itu adalah yang paling dekat dengannya, dan kedua orang itu juga yang telah mengkhianatinya.
Sakala menghembuskan nafas, dia segera berdiri dan menatap gadis mungil itu yang tidak mau menatapnya,
"Baiklah, ini memang saatnya aku pulang. Sampaikan salamku pada mama dan Benben”
“Sejak kapan….”
“Kita akan menikah kan? mamamu akan menjadi mamaku dan tentu saja adikmu juga akan menjadi adik laki-lakiku”
“tapii….”
“Aku akan mengurus segalanya. Tugasmu hanya perlu mempersiapkan diri untuk menjadi istriku, karena seperti yang tadi aku katakan, semuanya akan menjadi tidak mudah, Hana Belle Kafie”
...****************...
@ Harapan Kasih Medical Center
Tiga minggu kemudian…
Dimas meremas kursor di dalam genggamannya. Artikel berita pagi ini membahas tentang gadis yang masih sangat dia cintai dan masih dia harapkan.
Gadis yang sampai saat ini tidak ingin dia lepaskan.
Media massa sekarang sedang di hebohkan dengan pemberitaan hubungan pengusaha muda ahli waris Indomadja Corporation, dengan seorang gadis biasa yang bekerja sebagai editor di sebuah majalah di Jakarta.
Semua mata sedang tertuju pada mereka, lebih tepatnya kepada kisah cinta yang mungkin jarang terjadi di dunia nyata. Banyak pro dan kontra yang mulai muncul, dukungan dan cemooh mulai menghiasi media sosial Hana Belle.
Tadinya hanya sebuah akun biasa, menjadi bak akun selebriti yang jumlah pengikutnya merangkak naik. Menyentuh angka yang sulit didapatkan jika bukan orang yang terkenal.
Nama Hana Belle bahkan bertengker di tranding Twitter, gadis itu mendadak menjadi pembicaraan publik karena hubungan asmaranya bak kisah di negeri dongeng.
Banyak ibu-ibu yang punya anak perempuan dan gadis remaja yang berdoa supaya mendapatkan kisah cinta yang sama dengan Hana Belle.
Siapa yang tidak ingin seberuntung gadis itu?
Artikel hari ini pun menampilkan beberapa foto keduanya yang tertangkap kamera. Kolom komentar langsung dipenuhi dengan beragam tulisan dari nitizen, ada yang mengomentari cara si pria menatap gadis itu, cara si pria memperlakukan gadis itu, semua terlihat jelas kalau itu namanya cinta.
Foto mereka berdua bahkan terlihat bisa bicara, terlalu natural sampai membuat banyak orang baper.
Sang pewaris tunggal kaya raya itu terlihat begitu mencintai Hana Belle.
Sangat besar kemungkinan gadis itu juga sebentar lagi akan menikah, dengan mantan tunangan istrinya.
Bukankah itu lucu? Bukankah ini seperti sesuatu yang sudah direncanakan?
Selama tiga minggu terakhir, Dimas berusaha menghindari Eirene, tidak lagi pulang ke apartemennya untuk semua rasa sakit dan bencinya pada gadis itu.
Eirene sudah membohonginya, menyakitinya terlebih menyakiti Hana Belle.
Selama rentang waktu ini juga, Dimas berpikir keras tentang masa depan pernikahannya bersama Eirene. Dasar pernikahan mereka bukanlah cinta tapi kebohongan.
Tidak ada yang perlu dipertahankan. Saat ini dia ingin kembali merebut Hana Belle kembali. Ia menyadari kalau gadis itu masih berada di prioritas utama dalam hatinya.
Tapi Artikel yang dia baca—yang memberitakan kalau gadis mungil itu sudah tidak sendiri -- dan memiliki sebuah hubungan yang serius seakan menaparnya dengan keras untuk menyadarkannya, kalau Hana Belle memang tidak lagi ingin bersamanya.
Kriiiingggggggg……
Dimas menekan salah satu tombol telepon di meja kerjanya
“Hallo?"
“dr Dimas, nyonya muda di temukan tidak sadarkan diri di apartemen. Dia banyak kehilangan darah. Dia mencoba bunuh diri dengan cara mengiris urat nadi didalam kamar mandi….”
Dimas mematung, tapi kinerja jantungnya berpacu keras, Semua rencana yang tadi coba dia susun mendadak buyar. Seseorang tolong katakan kalau ini hanya sebuah mimpi, Eirene tidak mungkin melakukan hal itu.
Gadis itu tidak mungkin bermain-main dengan nyawa, Gadis itu tidak mungkin punya pemikiran yang dangkal.
Dimas memegang kepalanya yang mendadak berdenyut, tapi hal itu mungkin saja mengingat kejadian saat dia meninggalkan Eirene di parkiran.
Meski Gadis itu sudah membohonginya dan menjebaknya dalam permainan pernikahan ini, tapi fakta kalau Eirene sudah kehilangan hal yang paling berharga sebagai seorang perempuan karena dirinya sama sekali bukanlah sebuah kebohongan bukan?
Atau bisa saja hal itu sebuah kebohongan juga, hanya saja pernikahan mereka ini sebuah kenyataan dan sudah diketahui oleh banyak orang. Dimas harus memikirkan juga reputasi keluarga mertuanya yang adalah seorang pengusaha terkenal.
Pria itu beranjak dari tempat duduknya, dan berlari ke lobby, menunggu kedatangan Eirene kesini. Gadis itu sementara dalam perjalanan kerumah sakit ini. Dia harus menyelamatkan gadis itu, apapun yang terjadi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments