@Dimas apartement
Kuningan, Jakarta Selatan.
Eirene menatap punggung Dimas yang sedang terpaku pada pemandangan malam kota Jakarta, lampu-lampu dan kendaraan yang berlalu-lalang menjadi pusat kedua mata pria itu.
Atau mungkin sebenarnya bukan di situ letak pusat sebenarnya. Hari ini adalah pernikahan Sakala dan Hana Belle, dua orang yang memiliki arti yang sangat lebih bagi mereka berdua.
Eirene tahu, pria yang sedang berdiri beberapa meter didepannya itu sedang mempertanyakan takdirnya? Bagaimana mungkin semuanya menjadi begitu keliru dan begitu tidak terduga?
Eirene mengenal Dimas dari Hana Belle, mengetahui semua hal tentang pria itu dari mulut Hana Belle.
Melihat bagaimana ekspresi Hana Belle yang akan terlihat sangat bahagia jika bercerita tentang seorang dokter bernama Dimas Anthoni. Dan pada akhirnya Menyadari kalau pria itulah salah satu yang merupakan sumber kebahagiaan terbesar Hana Belle.
Sejak kecil, Eirene memang sudah memiliki segalanya, terlalu biasa untuk mendapatkan segalanya. Sejak bertemu dengan Hana Belle di SMP , gadis ini mulai menyadari sesuatu seberapa pun bahagianya dia karena bisa memiliki semua yang ada di ‘dunia’, dia tetap tidak bisa tersenyum sebahagia Hana Belle
Seberapa banyak pun harta yang dimiliki Eirene, semua itu tidak pernah sekalipun membuat seorang Hana Belle merasa cemburu atau iri padanya.
Dalam semua kesedarhanaan Hana Belle, gadis itu memiliki segalanya.
Dan kenyataan itulah yang sangat di benci Eirene.
Hana Belle juga mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang sekalipun tidak pernah dirasakan Eirene, memiliki seorang adik yang sangat menyayanginya seperti seorang ayah.
Eirene yang terlahir sebagai seorang anak bungsu sekaligus penyebab kematian ibunya karena melahirkannya, jelas tidak akan bisa merasakan kedua hal tersebut.
Dan yang melengkapi semua hal itu adalah, Hana Belle memiliki seorang pria yang sangat mencintainya sejak kecil.
Pria yang juga menjadi cinta pertama dan hampir menjadi cinta terakhir Hana Belle, kalau saja Eirene tidak menjadi duri dalam hubungan keduanya.
Pria yang sekarang sedang terpaku pada sesuatu yang tidak tahu apa.
Pria yang walaupun raganya sedang berada bersamanya di sini tapi hati dan pikirannya mengembara jauh berpuluh-puluh kilo meter dari sini.
Pasti ke tempat gadis itu berada.
...***************...
@Sakala House.
Pondok Indah, Jakarta Selatan
Hana Belle meremas kuat gaun pengantinnya saat Sakala dengan begitu cuek membuka satu persatu pakaian yang dia pakai sampai hanya meninggalkan celana panjang putihnya.
Memperlihatkan dengan sangat jelas bentuk tubuh pria itu. Gadis ini menelan ludah dengan susah payah saat pria itu mengokohkan diri disampingnya, menatapnya begitu tajam, dan begitu dalam.
“Jadi? Kita langsung saja?”
Hana Belle baru saja ingin menyemburkan protesnya, tapi Sakala dengan cepat mengunci mulut gadis itu dengan satu kecupan singkat disana.
Mata gadis itu membelalak, nafasnya langsung memburu, jantungnya berdegup kencang, darahnya berdesir kuat, dia merasakan suatu sensasi yang aneh saat pria itu mulai mengecup lembut bibirnya.
Sakala mengulurkan tangannya, memegang wajah gadis itu, memerangkapnya dengan ciuman yang semakin dalam, tangan pria itu kemudian perlahan turun menarik resleting gaun pengantin yang di pakai Hana Belle, membuat gaun putih itu perlahan tapi pasti merosot jatuh, terlepas dari tugasnya membungkus tubuh mungil itu.
Hana Belle tersentak, dengan cepat dia menarik kepalanya, memutuskan secara tiba-tiba ciuman panas mereka. Gadis itu mengutuk dirinya karena sudah terbuai kedalam ciuman seorang Sakala Atmadja.
Sakala mengerutkan kening, ketika melihat Hana Belle membungkus tubuhnya yang sudah setengah telanjang itu dengan selimut “Kenapa?”tanyanya binggung.
“Ki..kita nggak ha..rus.. begini ” kata Hana Belle gagap.
Jantungnya masih berdebar menggila. Nafasnya juga belum bisa teratur. Ada dua sisi yang saling berbenturan didalam tubuhnya, ada sisi yang menginginkan semua perlakuan Sakala dan ada juga sisi yang sama sekali menolak.
“kita nggak boleh seperti ini!” Tegasnya lagi.
...****************...
Plakkkkk!!!!!
Dimas merasakan pipi kirinya panas, pria itu menyeringai, kembali menatap gadis yang sedang menatapnya murka.
Eirene meremas tangannya kuat, mencoba menahan sekuat tenaga kelenjar air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mata.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini, bagaimana bisa Dimas masih menyebut nama gadis itu bahkan di saat mereka sedang begitu intim?
Pria itu benar-benar sudah menginjak-injak harga dirinya tanpa ampun.
Eirene segera meraih selimut yang ada di lantai, membungkus tubuh telanjangnya. kegiatan mereka tadi bahkan sudah membuat tempat tidur besar ini --hadiah pernikahan dari sang ayah-- menjadi sangat berantakan.
Dengan sisa-sisa kekuatannya dia segera berjalan keluar ruangan, mendadak menjadi sangat membenci pria itu. Mendadak tidak bisa bernafas dengan benar saat berada satu ruangan dengannya.
Dimas menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, menutup wajah dengan tangannya, sambil mempertanyakan kewarasannya.
Bagaimana bisa dia menyentuh Eirene dengan kilasan-kilasan Hana Belle di kepalanya? Bagaimana bisa sampai detik ini pun gadis mungil itu masih menjadi pusat perhatiannya?
Padahal sudah seharusnya dia melepaskan semua kisah kasih yang pernah ada, karena hari ini gadis itu sudah sah menjadi milik pria lain.
Hana Belle memberi jawaban atas pernyataan Dimas tempo hari, tentang keputusan akan kembali pada Hana belle jika gadis itu mau menolong Eirene.
Dan Jawaban gadis mungil itu adalah menikah dengan pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah mantan tunangan dari Eirene.
Entah apa yang sedang dipikirkan Hana Belle sampai mengambil keputusan itu, apakah untuk menghindarinya? Mungkin juga sekaligus menegaskan kalau gadis itu mampu membalas semua luka yang pernah dia beri.
...****************...
Eirene menatap nanar kearah pintu kamar yang tertutup, tubuh gadis itu perlahan merosot jatuh kelantai, pria itu benar-benar sudah menginjak-injak harga dirinya. Menggoreskan luka paling dalam yang pernah dia rasakan.
Pria yang berstatus sebagai suaminya itu bahkan tidak membuang-buang waktu mengejarnya untuk menjelaskan semua kesalahan yang tadi diperbuat.
Dimas membiarkannya menderita seorang diri.
Gadis itu mulai terisak, rasa penyesalan mulai menjalar diseluruh tubuhnya, mendadak merasa menyesal karena sudah menjebak Dimas Anthoni kedalam permainannya.
Mendadak menyesali semua hal yang sudah dia lakukan selama ini. Mendadak merindukan pria yang selama ini tidak dihiraukannya.
Sakala Atmadja.
Tiba- tiba Eirene menginginkan kembali pria itu, apapun yang terjadi.
...............
Sakala menatap gaun pengantin yang tergeletak begitu saja di lantai, gaun yang baru saja di tinggalkan oleh pemiliknya.
Dia merasa di campakan, saat pernikahannya baru saja memasuki hitungan jam.Tapi dalam hati pria ini tidak sepenuhnya menyalahkan Hana Belle atas reaksi dan tindakan gadis itu beberapa saat yang lalu.
Karena memang tidak ada cinta dalam pernikahan ini. Lihat saja, saking terburu-burunya menikah mereka bahkan tidak punya planning apapun tentang kedepannya.
Bahkan bulan madu dan lain sebagainya tidak ada pembicaraan sama sekali. Persiapan yang pria ini maksudkan hanya sekedar pesta pernikahan, pemberkatan nikah dan rumah besar yang baru saja dia beli untuk menjadi tempat tinggalnya setelah resmi menikah. Selebih itu tidak ada lagi.
Karena memang pernikahan ini hanya upaya pembuktian dan penyelamatan mereka berdua untuk kepentingan mereka masing-masing.
Tidak lebih.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments