Kontrak kerjasama yang ditawarkan kepada pria yang menjadi ayah biologis anak yang di kandung Arra ternyata berbuah hasil, pria itu menyetujuinya tanpa pikir panjang. Berdalih ingin bertanggung-jawab dan agar bisa menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Pria itu setuju dan langsung menandatangani kontrak yang sudah di ajukan oleh Damian.
Setelah selesai membersihkan diri, pria tampan itu segera beralih ke walk in closet. Memilih setelan jas, kemeja dan celana yang akan ia kenakan untuk pergi ke kantor.
Damian sudah bisa bernapas lega, pasalnya masalah yang sudah membuat Omanya mengalami serangan jantung dan harus dirawat di Rumah Sakit itu akan segera ia ungkap kebenarannya.
"Dia bahkan lebih buruk dari yang aku pikir kan, selama ini aku terlalu dibutakan oleh cinta," gumam Damian sambil membenarkan dasinya.
Arrabella gadis cantik yang bisa membuat semua pria bertekuk lutut di hadapan nya, dan bodohnya ia adalah salah satu dari sekian pria yang tergila-gila akan paras cantik sang gadis. Bahkan dia pernah merasa menjadi pria yang paling beruntung karena bisa mendapatkan gadis dari klan Widjaja tersebut. Kini mendengar namanya saja, ia merasa muak.
Malam ini semuanya akan ia ungkap di depan kedua anggota keluarga, karena malam ini keluarga Widjaja akan berkunjung ke rumahnya. Menentukan tanggal pernikahan yang akan di sepakati oleh kedua belah pihak keluarga.
Papa Arga dan Mama Erina tentu sudah tahu semuanya, semua bukti sudah ditunjukkan secara langsung kepada kedua orang tuanya.
Tapi kenapa tetap terjadi pernikahan? Ya, Damian yang meminta untuk melanjutkan sandiwara yang telah Arra buat. Ia ingin keluarga Widjaja tahu secara langsung bahwa putri semata wayang nya sudah membuat masalah dengan keluarga Hutama.
🍁🍁🍁
Suasana di kampus Sarah
Gadis itu tampak duduk termenung, ia berada tak jauh dari parkiran mobil. Tanpa ia sadari Agus sudah duduk di sampingnya.
"Nona Sarah ada masalah?" Suara Agus tampak begitu mencemaskan nya.
Sarah segera mendongakkan kepala, agar cairan bening yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya tak sampai jatuh.
"Saya baik-baik saja Pak Agus," ucapnya sambil tersenyum yang terkesan dipaksakan.
"Saya permisi sebentar, Nona," pamit Agus kepada Sarah. Gadis itu hanya mengangguk pelan.
Agus segera berjalan menjauh dari Sarah, ia segera mengambil ponselnya dan jemarinya bermain sesaat di layar ponselnya. Sebelum akhirnya ia berbicara dengan benda pintar miliknya.
🍁🍁🍁
Kantor Montana Group
"Siapa yang menelpon mu Ben?" tanya Damian setelah memastikan bahwa Ben sudah selesai mengakhiri telponnya.
"Agus Tuan," jawab Ben singkat seraya menyimpan ponsel pintarnya di saku celananya.
Damian mendongakkan kepala menatap lekat Ben yang saat ini berdiri di samping nya, Ben kembali melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda karena telpon dari Agus. Pria itu membuka kembali lembaran yang harus di tanda tangani oleh Damian.
"Tuan, anda baik-baik saja kan? Kenapa anda menatap saya seperti itu?" Ben memang sengaja mengerjai Damian, karena hanya dengan menyebut nama Agus saja. Pria tampan itu sudah terlihat resah, persis seperti remaja yang tengah dilanda rindu.
"Ben, apa kamu sudah bosan bekerja denganku?" ancam Damian dengan mata masih menyorot tajam.
Ben bukannya takut, pria itu malah tertawa mendengar ancaman Tuan Muda nya.
"Wah, benar-benar sudah bosan bekerja ya kamu." Damian semakin meninggikan suaranya.
"Tuan, anda benar-benar menggemaskan ketika jatuh cinta!" goda Ben yang dihadiahi tendangan oleh Damian.
"Ben ...."
Ben membenarkan posisinya, kini ia tampak serius.
"Agus melaporkan, Nona Sarah sedang sedih sekarang Tuan. Tapi Agus juga tak tahu pasti, apa penyebab nya."
Damian tampak berpikir keras, entah kenapa rasanya ada yang mengganjal ketika mendengar Sarah bersedih. Ada sesuatu yang tak nyaman di dadanya.
"Ben, cari tau apa yang membuatnya sedih. Dan sekarang juga, siapkan mobil. Kita kesana sekarang," ucap Damian seraya menyelesaikan beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani.
"Siap Tuan."
Ben dengan cekatan segera meraih ponsel di sakunya. Ia tampak serius menghubungi seseorang dan mempersilahkan Damian untuk menuju loby.
Pria tampan itu segera beranjak dari tempat kebesaran nya, dan melenggang menuju lift pribadi yang berada di sudut ruangannya.
🍁🍁🍁
"Tuan, pihak kampus memutuskan beasiswa untuk Nona Sarah. Karena mereka mendapat laporan bahwa pekerjaannya menyimpang dari aturan kampus, berita foto Nona Sarah pun sudah tersebar pada pihak kampus. Hal ini membuat pihak kampus segera memutuskan beasiswa untuk Nona Sarah," terang Ben sambil terus fokus pada kemudi nya.
"Ck ...." Damian berdecak kesal.
"Ben, apa mereka tidak melakukan penyelidikan terlebih dahulu sebelum bertindak. Bisa-bisanya memutuskan beasiswa secara sepihak," kesal Damian. Setidaknya dia bukanlah pemimpin yang seperti itu, paling tidak semua harus ada bukti konkrit dulu sebelum memutuskan sesuatu.
Seperti masalah yang baru saja menimpanya, meskipun dia bisa saja menyanggah ucapan Arra hanya dengan sebuah kalimat. Tapi sudah menjadi aturan di keluarga Hutama, jangan bertindak tanpa adanya bukti. Kalimat itulah yang sampai saat ini selalu dipegang oleh Damian.
"Mereka mengatakan, pihak kampus sudah mengirim beberapa orang untuk kroscek kebenarannya Tuan. Beberapa teman kerja Sarah sepertinya membenarkan tuduhan itu," ucap Ben dengan mengangkat kedua bahunya.
Bahkan seorang gadis pekerja keras seperti Sarah, harus mengalami hari buruk seperti ini. Damian tak habis pikir dengan orang-orang seperti itu. Bagaimana bisa mereka mengatakan dengan gampangnya sesuatu yang jelas bukan kebenaran yang sesungguhnya.
"Ben, urus semua administrasi perkuliahan Sarah. Dan jangan biarkan pihak-pihak yang membuat Sarah mengalami hari buruk ini lolos begitu saja, kamu mengerti Ben?" tegas Damian.
"Baik Tuan, saya mengerti!"
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LEONA & GANG CARI MAMPUS, SALAH CARI LAWAN LEONA..
2023-04-04
0
Yani Anggraeni
ceritanya bagus jadi penasaran sama lanjutan ceritanya
2022-05-19
0
imafe
visual daisy lebih cocok jd visual sarah thor
2022-05-06
0