Chapter 14. Sebuah Tujuan

"Maaf ya Tuan-Tuan, kalau masakannya sederhana," ucap Bu Karmila seraya mengambil piring dan mengambil nasi dari bakul.

"Ini makanan apa Bu?" tanya Damian sambil mengerutkan kening. Tangannya menunjuk pada makanan yang berkuah dengan isian jagung dan kacang panjang.

Sarah menahan tawa, tentu saja pria kaya ini merasa asing dengan makanan orang biasa seperti yang biasa ia makan.

"Oh itu, sayur lodeh Tuan. Tuan mau?" tawar Bu Karmila. Damian menganggukkan kepala seraya mengulas senyum. Wanita paruh baya itu dengan cekatan mengambil nasi lalu mengguyur dengan kuah santan yang bernama lodeh itu dan terakhir lauk tahu tempe serta ikan asin, tak lupa diberi sambal sedikit di ujung sisi piring yang hampir penuh itu.

Bu Karmila mengangsurkan piring keramik itu kepada Damian. Pria itu menelan salivanya dengan susah payah, bagaimana mungkin dia bisa makan dengan porsi sebanyak itu. Meskipun dia seorang laki-laki, tapi dia sangat menjaga porsi makannya.

Sebuah salam terdengar dari ruang tamu, semua pandangan beralih pada sosok remaja yang saat ini sedang berdiri menenteng ransel dengan wajah menyeringai. Remaja itu tak lain adalah Satya.

"Benar kan dugaanku, mobil itu milik Tuan bos!" seru Satya sambil berlari menghampiri Damian, remaja itu segera mencium punggung tangan Damian lalu berganti pada Ben. Kemudian beralih pada Ibunya dan terakhir Sarah.

"Dari mana saja kamu? Maen aja kerjaannya!" tegur Sarah.

"Kakak ... selalu suudzon sama adiknya yang ganteng ini. Salah siapa aku gak dikasih uang buat beli buku paket, jadinya gini kan. Sekarang aku harus belajar di rumah Bagas." Satya terlihat murung, hal itu tentu saja membuat Sarah tak enak hati. Karena bulan ini uang gajiannya hanya cukup untuk membayar uang SPP dan juga biaya kebutuhan dapur keluarganya.

Ekor mata gadis itu melirik ke arah Damian, berharap Tuan Muda yang berada di hadapannya tak terlalu menggubris ucapan Satya. Namun, ternyata dugaan Sarah salah. Damian bahkan kali ini mempunyai rencana untuk membiayai sekolah Satya.

Bu Karmila yang mengerti situasi kedua anaknya dan tentu saja merasa tak enak hati juga, segera menyuruh Satya untuk makan bersama.

"Sudah-sudah Satya, besok kita bahas lagi. Sekarang cuci tangan lalu makan dulu ya." Wanita yang mempunyai dua orang anak itu segera mengambil kan piring yang diisi penuh dengan nasi, lauk dan tak lupa sayur lodeh nya.

Ben yang sedari tadi mengawasi setiap gerak gerik Bu Karmila dan Satya segera berinisiatif.

"Kamu duduk sini aja, aku bisa duduk di ruang tamu." Ben segera bangkit, karena tempat duduk meja makan milik keluarga Sarah hanya terdapat empat kursi saja.

"Eh, Tuan duduk disitu saja. Satya sudah biasa duduk dibawah sambil nonton televisi. Iya kan Sat?" seloroh Bu Karmila.

"Biasanya juga kalau makan gak boleh sambil nonton TV Bu!" celetuk Satya yang dihadiahi sebuah lemparan kain lap makan oleh Sarah.

"Sudah cepat makan, gak boleh banyak omong!" tukas Sarah.

Satya hanya mencebikkan bibirnya dan segera melahap makanan di piringnya.

Melihat keharmonisan keluarga Sarah membuat Damian teringat dengan keluarga nya, tingkah konyol Satya tidak beda jauh dengan Daisy yang bar-bar. Meskipun seorang gadis, dia bahkan sering tak tahu malu jika mengungkap kan sesuatu.

Namun, hal itulah yang membuat Damian sangat menyayangi saudara kembarnya itu. Berbeda dengan Davian yang selalu kalem pembawaannya persis seperti mamanya, hampir semua orang yang mengenal Daisy dan Davian menganggap bahwa mereka tertukar tubuh.

Damian beberapa kali mencuri pandang ke arah Sarah, gadis yang saat ini sedang makan tanpa menggunakan sendok. Terlihat sangat lahap sekali, berbeda dengannya. Ia bahkan belum menyentuh makanannya.

"Tuan, apa Tuan tak suka dengan makanannya?" tanya Bu Karmila yang sedari tadi memperhatikan Damian hanya memandang makanan nya saja.

"Oh tidak Bu, saya ingin makan tanpa menggunakan sendok." Damian segera meletakkan sendoknya dan segera mencuci tangannya sekali lagi.

Semua orang yang berada diruang makan tampak menatap ke arah Damian tak terkecuali Ben, mereka ingin melihat secara langsung bagaimana seorang Tuan Muda makan tanpa menggunakan sendok dan garpu.

Damian yang menyadari dirinya diperhatikan banyak orang, hanya mengulas senyum seraya mengambil suapan pertama. Terlihat aneh, bahkan sangat aneh untuk seorang Tuan Muda makan dengan hanya menggunakan tangan kosong. Ingin sekali rasanya Sarah tertawa saat itu, tapi sebisa mungkin ia tahan.

Keringat terlihat jelas di kening nya, pria itu bahkan beberapa kali meneguk air putih untuk menghilangkan rasa pedas yang seolah membakar mulutnya. Sambel yang sudah tercampur dengan nasi, membuat nya terpaksa harus memakannya. Padahal sebenarnya dia tak bisa makan pedas.

"Anda tidak apa-apa Tuan?" tanya Bu Karmila yang terlihat sangat cemas dengan perubahan wajah Damian.

"Bu, Tuan bos kepedesan," ucap Satya dengan santainya.

"Tuan, kalau tidak kuat makan pedas jangan dipaksa," tandas Bu Karmila. Yang di iringi gelengan oleh Damian.

"Tidak, ini ternyata sangat enak Bu. Sayur dolehnya benar-benar sangat enak," ucapnya sambil mengusap peluh di keningnya.

Seketika tawa Sarah dan Satya pecah, begitupun dengan Ben. Ia terlihat menutup mulutnya karena takut Tuan Muda nya bakal marah kepada nya. Damian mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dengan wajah bingung.

"Sayur lodeh Tuan," ucap Bu Karmila membenarkan.

"Oh iya, itu maksud saya Bu," kilah Damian sambil menyeringai.

Suasana kembali riuh, semua orang di ruang makan tertawa karena ucapan Damian. Hal itu membuat gadis itu menatap Damian dengan pandangan yang sulit di artikan, entah kenapa malam ini kebahagiaan terasa menyusup di relung hatinya.

🍁🍁🍁

Setelah makan malam selesai, Sarah terlihat sibuk membantu Ibu nya membereskan meja makan dan mencuci piring.

Satya tengah mengobrol santai dengan Ben, sedangkan Damian. Pria itu terlihat mondar-mandir menunggu Sarah selesai membantu ibunya.

Selang beberapa menit kemudian, Sarah terlihat keluar. Damian segera menghampirinya.

"Sarah, ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Damian. Kali ini pria itu terlihat serius sekali.

🍁🍁🍁

Di kediaman Widjaja, tepat nya di sebuah kamar milik seorang gadis bernama Arra. Tampak seorang gadis yang tertunduk lesu dengan menatap sebuah alat kecil berbentuk pipih dan panjang dengan dua garis kecil yang terpampang di bagian tengah.

Airmata gadis cantik itu meluruh menghujam pipinya, ia bahkan memukul beberapa kali perutnya yang masih terlihat rata.

"Tidak ... aku harus meminta tanggung jawab kepadanya, sebelum semuanya terlambat." Arra semakin yakin dengan niatnya.

Gadis itu segera mengusap airmata nya dengan kasar, ia menatap nanar wajahnya di cermin kamarnya.

"Ini kan yang kamu mau Arra, dia akan segera menjadi milikmu lagi." Gadis cantik itu tampak tersenyum getir menatap pantulan tubuhnya yang sebentar lagi akan berubah bentuk.

Bersambung ....

💖💖💖

.

.

.

.

.

Mampir ke karya temen author ya, ceritanya keren sangat😍👍🏻

OB Kerudung Biru ~ Putri Tanjung

Membuka Hatimu ~ Mamika

Pernikahan Paksa Sang Pewaris ~ Desi Manik

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAMPUS LO ARRA, SELINGKUH YAA SELINGKUH SAJA, INI UDH SELINGKUH, LO MALAH BERZINAH DN BRIKAN KSUCIAN LO KE CHRIS LKI2 GK JELAS. SKRG LO HAMIL, MSH GK PNY HARGA DIRI LO INGIN MNGHARAPKN DAMIAN LAGI.. TERIMA NASIB LO..

2023-04-04

0

@shiha inayah

@shiha inayah

nih cewek gila pasti mau nyuruh Damian tanggung jawab padahal hamil SM selingkuhannya...

2022-02-16

0

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

👍👍👍👍

2021-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1. Deadline
3 Chapter 2. Rencana
4 Chapter 3. Menjalankan Rencana
5 Chapter 4. Cari Pelakunya!
6 Chapter 5. Hari Sial
7 Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8 Chapter 7. Masalah Baru
9 Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10 Chapter 9. Calon Istri
11 Chapter 10. Pembuat Masalah
12 Chapter 11. Tantangan Baru
13 Chapter 12. Selalu Berdebat
14 Chapter 13. Berkunjung
15 Chapter 14. Sebuah Tujuan
16 Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17 Chapter 16. Titik Terang
18 Chapter 17. Kerjasama
19 Chapter 18. Urus Semuanya
20 Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21 Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22 Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23 Chapter 22. Kencan
24 Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25 Chapter 24. Aku Merindukanmu
26 Chapter 25. Nasihat Ibu
27 Chapter 26. Jangan Takut
28 Chapter 27. Membuka Hati
29 Chapter 28. Penyerangan
30 Chapter 29. Penyelamat
31 Chapter 30. Ironi
32 Chapter 31. Permintaan Arrabela
33 Aku Bukan Mas-Mas
34 Terciduk
35 Pesta Pernikahan
36 Solo Player
37 Berhasil?
38 Candu
39 Tak Usah Malu
40 Dosen Pembimbing
41 Tak Bisa Jauh
42 Siapa Dia?
43 Tak Akan Ku Biarkan
44 Sebuah Tantangan
45 Pengganggu
46 Menginap
47 Cinta Yang Menyakitkan
48 Aku Menginginkanmu!
49 Ketahuan
50 Three On Three
51 Aku Rindu Ibu
52 Aku Takut Kehilanganmu
53 Rencana Untuk Sarah
54 Asisten Sarah
55 Sarah Menghilang?
56 Bingkai Foto
57 Rival?
58 Pengakuan Sarah
59 Motif
60 Panik
61 Amarah Damian
62 Penyerangan
63 Hujan
64 Mie Instan
65 Aku Hamil
66 Pengakuan Ben
67 Terlambat?
68 Kekuatan Cinta
69 Ngidam?
70 Semakin Cinta
71 Ngidam Lagi?
72 Sebuah Rasa
73 Epilog (Ending)
74 Extra Part
75 Extra Part 1
76 Extra Part 2
77 Extra Part 3
78 Extra Part 4
79 Extra Part 5
80 END Season 1
81 Awal Dari Segalanya
82 Perasaan Yang Berbeda
83 Siapa Gadis Itu?
84 Perasaan Kalut
85 Aku Tak Menyukainya?!
86 Kenapa Aku Harus Memilih?!
87 Terkejut
88 Cemas
89 Ada Apa Denganku?!
90 Sosok Yang Berbeda
91 Aku Mengkhawatirkanmu
92 Suatu Tempat Yang Indah
93 Jangan Menyembunyikannya
94 Tersipu Malu
95 Tuan Cerewet
96 Calon Mertua
97 Serangan Mendadak
98 Alamat Rumah
99 Kejutan
100 Tercengang
101 Bahagia Bersamamu
102 Pekerjaan Yang Mulia
103 Perjalanan Cinta Di Mulai
104 Tak Bisa Menahan
105 Cemburu
106 Sebuah Ungkapan
107 Sakit Hati
108 Fitting Baju
109 Tentang Rasa
110 Firasat
111 Motif
112 Lepaskan Lin!
113 Perasaan Lega
114 Always In Love
115 Rania ....
116 The Day ....
117 Aku, Kamu menjadi Kita ....
118 Malam yang Sangat Berkesan
119 Happiness
120 Pesta Kecil
121 Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122 Nasi Goreng
123 Ketiga Pemuda
124 Tergoda
125 Kamu Membuatku Candu
126 Manusia Berhati Mulia
127 Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128 Sebuah Analisis
129 Mencoba Lagi
130 Stop Body Shaming
131 Suami Posesif?
132 Gara-gara Yoghurt?
133 Ada Apa Dengan Lin?
134 Percaya Tak Percaya
135 Si Bucin?
136 Berbagi Kebahagiaan
137 Hasil Ultrasonography
138 Nomor Tak Dikenal
139 Pengganggu
140 Belajarlah Dari Pengalaman
141 Wanita Luar Biasa
142 Pengumuman Novel Baru
143 Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1. Deadline
3
Chapter 2. Rencana
4
Chapter 3. Menjalankan Rencana
5
Chapter 4. Cari Pelakunya!
6
Chapter 5. Hari Sial
7
Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8
Chapter 7. Masalah Baru
9
Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10
Chapter 9. Calon Istri
11
Chapter 10. Pembuat Masalah
12
Chapter 11. Tantangan Baru
13
Chapter 12. Selalu Berdebat
14
Chapter 13. Berkunjung
15
Chapter 14. Sebuah Tujuan
16
Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17
Chapter 16. Titik Terang
18
Chapter 17. Kerjasama
19
Chapter 18. Urus Semuanya
20
Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21
Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22
Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23
Chapter 22. Kencan
24
Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25
Chapter 24. Aku Merindukanmu
26
Chapter 25. Nasihat Ibu
27
Chapter 26. Jangan Takut
28
Chapter 27. Membuka Hati
29
Chapter 28. Penyerangan
30
Chapter 29. Penyelamat
31
Chapter 30. Ironi
32
Chapter 31. Permintaan Arrabela
33
Aku Bukan Mas-Mas
34
Terciduk
35
Pesta Pernikahan
36
Solo Player
37
Berhasil?
38
Candu
39
Tak Usah Malu
40
Dosen Pembimbing
41
Tak Bisa Jauh
42
Siapa Dia?
43
Tak Akan Ku Biarkan
44
Sebuah Tantangan
45
Pengganggu
46
Menginap
47
Cinta Yang Menyakitkan
48
Aku Menginginkanmu!
49
Ketahuan
50
Three On Three
51
Aku Rindu Ibu
52
Aku Takut Kehilanganmu
53
Rencana Untuk Sarah
54
Asisten Sarah
55
Sarah Menghilang?
56
Bingkai Foto
57
Rival?
58
Pengakuan Sarah
59
Motif
60
Panik
61
Amarah Damian
62
Penyerangan
63
Hujan
64
Mie Instan
65
Aku Hamil
66
Pengakuan Ben
67
Terlambat?
68
Kekuatan Cinta
69
Ngidam?
70
Semakin Cinta
71
Ngidam Lagi?
72
Sebuah Rasa
73
Epilog (Ending)
74
Extra Part
75
Extra Part 1
76
Extra Part 2
77
Extra Part 3
78
Extra Part 4
79
Extra Part 5
80
END Season 1
81
Awal Dari Segalanya
82
Perasaan Yang Berbeda
83
Siapa Gadis Itu?
84
Perasaan Kalut
85
Aku Tak Menyukainya?!
86
Kenapa Aku Harus Memilih?!
87
Terkejut
88
Cemas
89
Ada Apa Denganku?!
90
Sosok Yang Berbeda
91
Aku Mengkhawatirkanmu
92
Suatu Tempat Yang Indah
93
Jangan Menyembunyikannya
94
Tersipu Malu
95
Tuan Cerewet
96
Calon Mertua
97
Serangan Mendadak
98
Alamat Rumah
99
Kejutan
100
Tercengang
101
Bahagia Bersamamu
102
Pekerjaan Yang Mulia
103
Perjalanan Cinta Di Mulai
104
Tak Bisa Menahan
105
Cemburu
106
Sebuah Ungkapan
107
Sakit Hati
108
Fitting Baju
109
Tentang Rasa
110
Firasat
111
Motif
112
Lepaskan Lin!
113
Perasaan Lega
114
Always In Love
115
Rania ....
116
The Day ....
117
Aku, Kamu menjadi Kita ....
118
Malam yang Sangat Berkesan
119
Happiness
120
Pesta Kecil
121
Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122
Nasi Goreng
123
Ketiga Pemuda
124
Tergoda
125
Kamu Membuatku Candu
126
Manusia Berhati Mulia
127
Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128
Sebuah Analisis
129
Mencoba Lagi
130
Stop Body Shaming
131
Suami Posesif?
132
Gara-gara Yoghurt?
133
Ada Apa Dengan Lin?
134
Percaya Tak Percaya
135
Si Bucin?
136
Berbagi Kebahagiaan
137
Hasil Ultrasonography
138
Nomor Tak Dikenal
139
Pengganggu
140
Belajarlah Dari Pengalaman
141
Wanita Luar Biasa
142
Pengumuman Novel Baru
143
Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!