"Ini dokumen tentang gadis waittres itu Tuan, nama lengkap gadis itu Sarah Kirana Reyn," jelas Ben sambil menyerahkan map berisi tentang data lengkap Sarah.
"Saya sudah menyelidiki, ternyata Nona Sarah tidak berbohong. Dia hanya menjadi alat untuk memuluskan niat jahat Nona Arra, waktu itu Nona Sarah di ancam akan di pecat jika tidak melakukan sesuai permintaan nya," ungkap Ben selanjutnya.
Damian menghentikan aktifitas nya, pandangan yang sedari tadi terfokus pada dokumen yang diberikan Ben. Kini beralih menatap sekertaris kepercayaannya itu.
"Gadis yang menarik, ternyata dia benar-benar tulus ketika dia memberitahumu perihal kejadian yang menimpaku waktu itu." Ia mengulas senyum. Pandangan Damian kembali tertuju pada dokumen yang ada di pangkuannya, ia melihat dengan seksama lembar demi lembar tanpa melewatkan sedikitpun informasi tentang Sarah.
"Jadi dia bekerja sambil kuliah, bagaimana bisa?" gumam Ben, keningnya berkerut saat mendapati sesuatu yang menurutnya sulit untuk di lakukan.
"Iya Tuan, Nona Sarah saat ini menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Ibunya yang bekerja sebagai penjahit tidak bisa selalu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Ayahnya meninggal satu tahun yang lalu karena kecelakaan, kecelakaan yang menurut semua orang janggal. Tapi pihak keluarga tak mau mengusut masalah kecelakaan yang menimpa Kepala keluarga mereka."
Damian terdiam, Ia mencoba menyelami perasaan gadis yang sudah Ia tuduh sebagai bagian dari rencana Arra. Ada perasaan sesal di hatinya, tapi pria itu juga merasa tertarik dengan kehidupan Sarah yang penuh liku dan perjuangan itu.
"Bagaimana dengan adiknya?" tanya Damian pandangan nya masih tetap fokus menatap dokumen tersebut.
"Adiknya bernama Satya Nugroho Reyn, dia sebenarnya anak yang cerdas. Namun, karena pengaruh teman-temannya dia menjadi remaja yang suka menentang aturan. Dia kerapkali membolos dan membuat Nona Sarah harus berhadapan dengan pihak sekolah."
Damian tersenyum samar, ingatannya kembali mengingat pada remaja 17 tahun itu. Sikapnya sangat bertentangan dengan Sarah, jika Sarah adalah gadis tangguh dan suka bekerja keras. Berbeda dengan Satya, dia suka dengan kebebasan dan selalu menyalahi aturan.
Memang pengaruh pergaulan itu sangat berdampak kepada pembentukkan karakter seseorang, maka dari itu. Jika kita sampai salah bergaul, maka yang ada kita akan terjerumus dalam suatu kesalahan yang akan kita sesali kelak. Perlunya memilah teman dalam pergaulan itu sangatlah penting, mencari teman yang baik dan bisa memberikan dampak positif kepada kita itu adalah tanda bahwa pergaulan kita sehat.
"Ben, aku merasa tertarik dengan gadis ini. Sepertinya dia gadis yang tak mudah menyerah, dan juga berbeda dari kebanyakan gadis yang aku temui. Bagaimana menurutmu jika dia menjadi calon istriku Ben? Apa dia bersedia?" Sebuah pertanyaan yang tiba-tiba memunculkan kebimbangan di hatinya, ia tak yakin Sarah akan dengan mudah menerima ajakannya untuk menikah. Mengingat sifat gadis itu yang tangguh dan sedikit keras kepala, tapi bukan Damian namanya jika dia tidak mencoba. Pria itu tak mengenal kata penolakan, semua yang ia inginkan harus ia dapatkan. Sedikit egois memang, tapi begitulah sifat Tuan Muda yang memang sangat mirip dengan Papanya Arga Hutama.
Ben tampak terkesiap dengan pertanyaan sang Tuan Muda, memang baru kali ini dia begitu tertarik kepada seorang gadis. Ben masih belum berani menyimpulkan bahwa Tuan nya sedang jatuh cinta pada gadis itu, tapi ini juga awal yang baik untuk memenuhi deadline Tuan Arga. Setidaknya gadis yang akan di nikahi sang Bos adalah gadis yang tangguh seperti Nona Daisy dan Nyonya Erina. Begitulah pikir Ben. Tapi, pria itu ingin memastikan kepada Tuannya terlebih dahulu, pasalnya pernikahan bukankah sesuatu yang sakral? Kita tidak bisa menikah hanya karena pertimbangan salah satu belah pihak saja, paling tidak kita harus bicara dari hati ke hati kepada calon pasangan kita.
Tapi bagaimana dengan cinta? Cinta akan tumbuh seiring kebersamaan yang terjalin satu sama lain, dan satu hal yang jangan pernah dilupakan untuk menumbuhkan rasa cinta itu. Perhatian, perhatian yang tulus akan membuat seseorang bersimpati kepada kita. Lalu, jika simpati sudah kita dapat. Bukankah lebih mudah memasuki hatinya, dan menempatkan cinta pada posisi yang tepat.
"Jangan tanya kan kepada saya Tuan, karena yang menjalani rumah tangga nanti adalah Tuan. Sebaiknya anda pertimbangkan dan yang paling utama, anda harus mengungkapkan niat tulus anda kepada Nona Sarah Tuan."
"Kamu benar Ben, mari kita mulai dari sekarang!" seru Damian dengan mata berbinar, sebuah senyuman terulas sempurna di wajah tampannya.
"Oh ya Ben, usut tentang kecelakaan yang menimpa Ayah gadis itu. Aku ingin keluarga gadis yang akan aku nikahi mendapatkan keadilan," titah Damian yang di balas anggukan oleh Ben.
🍁🍁🍁
Kediaman Sarah, gadis itu terlihat kebingungan untuk pergi ke kampusnya. Pasalnya, motor kesayangan nya terpaksa Ia tinggal di basement karyawan saat Ben menjemputnya kemarin siang.
"Aduh, aku bahkan melupakan motorku masih berada di parkiran. Gara-gara orang kaya aneh itu, sekarang aku jadi kesusahan pergi ke kampus," gerutu Sarah.
Ia kembali masuk ke dalam rumahnya, mendudukkan pada kursi di ruang tamu. Ibu nya yang sedari tadi memperhatikan anak gadisnya hanya bisa menggeleng dan mengulas senyum.
"Kenapa kok malah manyun disini kamu nak?" tanya ibunya seraya duduk di samping putri tercintanya.
"Aku lupa bu, motorku masih di parkiran karyawan. Sekarang aku bingung bagaimana caranya aku berangkat ke kampus bu," jelasnya. Raut wajahnya kembali menunjukkan kesedihan.
"Kamu kan bisa naik ojek online nak, kamu bisa mengambil motor kamu terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa pergi ke kampus," saran ibunya.
"Oh iya, aku bisa pesan ojek online." Raut wajah Sarah yang awalnya nampak senang seketika berubah sedih, ia lupa bahwa uangnya sudah habis. Bahkan uang satu-satunya yang tersisa di dompetnya pun sudah tandas, karena masalah makanan yang harganya sangat fantastik itu.
"Ini, pakailah untuk uang saku. Kamu tak punya uang kan nak?" tutur ibunya seraya mengangsurkan selembar uang lima puluh ribu kepada sarah. Ibu Sarah seolah mengerti kesulitan sang anak. Anak gadisnya sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bahkan gaji bulan ini sudah habis untuk biaya sekolah adiknya dan kebutuhan dapur nya.
Sarah menggelengkan kepala seraya berkata, "Tidak usah, uang ini ibu simpan saja. Sarah masih ada uang simpanan kok bu," tolak Sarah. Gadis itu mendorong tangan ibunya dengan halus.
"Benarkah, kamu masih punya simpanan nak? Ibu masih belum perlu uang ini nak, pakailah dulu." Wanita paruh baya itu meletakkan uangnya pada telapak jemari Sarah dan menggenggam erat jemari anak gadisnya itu.
🍁🍁🍁
Tok-tok-tok!
Suara ketukan pintu membuat pandangan kedua wanita itu teralihkan, Sarah segera bangkit dan berjalan menuju pintu rumahnya.
Sosok pria yang berkisar 30 tahunan memakai baju jas lengkap dengan dasi dan sepatu Vantovel mengkilat berdiri di balik pintu, ia tersenyum ramah kepada Sarah.
"Iya, cari siapa ya?" tanya Sarah sambil melihat dengan seksama pria berjas itu.
"Perkenalkan, nama saya Agus Nona. Mulai hari ini, saya adalah sopir pribadi anda. Saya akan mengantarkan kemanapun anda pergi," terang Agus kepada Sarah.
Gadis itu tampak kebingungan, Ia menggaruk rambutnya yang tak gatal seraya menatap ibunya sambil mengedikkan bahunya.
Tak berapa lama, suara dering telpon terdengar dari ponselnya.
"Sebentar ya mas," ucapnya. Ia segera meraih ponselnya yang tergeletak di meja ruang tamu. Sarah melirik layar ponselnya, "Nomer baru," gumamnya. Dengan ragu gadis itu menggeser layar benda pintarnya.
"Apa, Agus sudah menjemput mu?" terdengar suara seorang pria dari sebrang sana.
"Siapa anda?" tanya Sarah, gadis itu sedikit ragu dengan langsung menebak bahwa yang menelponnya adalah Damian.
"Kamu mencoba melupakanku? Belum satu hari, kamu sudah mau lepas tanggung jawab ya!"
Kini Sarah semakin yakin bahwa pria yang sedang menelponnya adalah Tuan Muda songong nan arogan.
"Apa maksud anda mengirim Pak Agus ke rumah saya?"
"Dia akan menjadi sopir pribadi mu selama kamu masih berhutang padaku."
"Apa? Saya tidak mau, saya berhutang kenapa anda yang repot dengan memberi saya sopir pribadi. Bukankah itu malah membuat anda rugi?"
"Tidak, biar kamu tidak melarikan diri. Jadi Pak Agus sebagai sopir sekaligus orang yang akan melaporkan semua kegiatanmu kepada ku."
"Apa?" teriak Sarah yang membuat ibu dan Pak Agus terkejut.
"Begini ya Tuan, daripada anda repot-repot mengirim sopir pribadi kepada saya. Bukankah lebih baik, anda mengikhlaskan apa yang saya makan kemarin siang?"
"Tidak, lagian kamu tak malu apa? Makan gak bayar, sudah jangan membantah. Mulai hari ini Pak Agus yang akan mengantar kemanapun kamu pergi sampai hutang mu lunas."
"Halo ... halo, Tuan ...." Sarah masih bersikeras untuk menolak sopir yang dikirim Damian untuknya, tapi Damian segera menutup telponnya.
Gadis itu semakin dibuat kesal dengan ulah Damian.
Menyebalkan ... menyebalkan ... menyebalkan
Raut wajahnya tampak memerah karena menahan kesal, ia benar-benar tak habis pikir. Ada orang yang begitu menyebalkan seperti Damian. Dibalik wajahnya yang tampan, ternyata tersembunyi sifat yang sangat menyebalkan. Begitu pikir Sarah.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
❤️❤️sehun oppa lovers❤️❤️
semangat Damian Pepet terus😄😄
2022-08-10
0
@shiha inayah
bang Damian LG modusin Sarah,,,,🤣🤣🤣
2022-02-16
0
Taz
Leona, Lo yang akan menyesal.
Karena sudah mengganggu dan menyakiti Sarah. Kejadian ini akan diketahui oleh Damian
2021-09-24
0