Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia

Awalnya Sarah memilih untuk duduk di sebelah Ben, tapi Damian tampak tak suka dan kembali mendebat gadis itu. Setelah perdebatan tak penting antara Sarah dan Damian, akhirnya Sarah menuruti kemauan Tuan Muda untuk duduk di sebelahnya.

Perasaan nya yang masih tak karuan karena memikirkan masalah yang datang secara beruntun, membuat nya diam seribu bahasa.

Mobil yang dikemudikan Ben memasuki sebuah halaman parkir yang tampak luas dan sedikit lengang, pria itu memarkirkan mobilnya di bawah pohon mangga yang terletak di ujung halaman.

Sarah segera menarik handle pintu mobil milik Damian. Sebelum Ia keluar, Ia menatap pria yang berada di sampingnya.

"Tuan, mungkin Saya akan lama. Jika anda tak berkenan menunggu, anda bisa meninggalkan Saya dan pergi dari sini," ucap Sarah.

"Tidak perlu khawatir, Saya tidak akan melarikan diri. Saya akan membayar makanan yang Saya makan tadi," jelas Sarah.

"A--." Belum selesai Damian berbicara tapi Sarah segera menyela ucapan nya.

"Tuan tenang saja, saya gadis yang bisa dipercaya," ucapnya penuh percaya diri.

"Ck ... cerewet sekali si kamu, Aku tetap akan menunggumu. Aku bahkan belum tahu siapa namamu, pergi lah kamu sekarang. Jangan lama-lama," ujar Damian seraya menatap lurus ke depan. Ia tahu gadis itu akan membantah nya sekali lagi, jadi Ia memilih untuk tak beradu pandang dengan nya.

Sarah keluar dari mobil dengan perasaan yang masih kacau, Ia tak henti berdecak kesal.

"Menyebalkan ... menyebalkan ... menyebalkan," gerutu Sarah sambil mengepalkan tangan dan menghentakkan kakinya beberapa kali.

Pemandangan itu ternyata di saksikan oleh Damian, pria itu bahkan terkekeh melihat sikap Sarah. Ia merasa gadis itu sangat lucu ketika marah.

🍁🍁🍁

"Ben, cari tahu semua tentang gadis itu. Siapa dia sebenarnya? Apa benar dia tidak terlibat dengan rencana jahat Arra terhadapku?" Pikiran Damian menerawang mencoba mengingat kembali kejadian memalukan yang akan mencoreng nama baik keluarganya.

"Baik Tuan."

Rasa cintanya kepada Arra yang dulu begitu besar perlahan mulai terkikis oleh sifat buruk sang gadis, apalagi dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Membuat Damian semakin yakin, bahwa gadis itu memang tak pantas bersanding dengannya. Mengingat semua gadis yang ada di keluarganya, sangat menjunjung tinggi kehormatan dirinya. Tapi Arra bahkan akan menggadaikan kesuciannya sebagai cara mendapatkan kembali dirinya.

Damian mengepal kesal, rahangnya mengeras. Ia tak akan memaafkan siapapun yang terlibat dalam rencana Arra. Termasuk temannya Ferdi.

🍁🍁🍁

Sarah berjalan menuju ke lokasi di mana para siswa diberi hukuman, dia segera masuk ke dalam ruangan yang terdapat beberapa wali yang sudah duduk berjejer rapi menunggu antrian untuk mengisi surat pernyataan.

Setelah lima belas menit mengantri akhirnya kini giliran Sarah untuk mengisi surat pernyataan tersebut, setelah selesai mengisi semua yang tercantum dalam lembaran itu. Sarah diberi sedikit wejangan oleh petugas yang menangani kasus siswa yang terjaring karena bolos sekolah, gadis itu hanya bisa menganggukkan kepala seraya mengiyakan semua ucapan petugas tersebut.

Selama hidupnya, gadis itu mencoba untuk bersikap sebaik mungkin kepada semua orang agar tak sampai berurusan dengan orang lain karena ulahnya. Ia tak mau menyulitkan ibu dan dirinya sendiri, tujuan hidupnya saat ini hanya satu. Ingin membahagiakan ibunya. Karena hanya ibunya lah orang tua satu-satunya yang saat ini ia punya.

Namun, hari ini dia bahkan sudah berurusan dengan banyak orang. Tapi ironinya semua masalah yang ia hadapi saat ini, bukan karena kesalahan yang sengaja ia buat. Melainkan karena ulang orang-orang yang ada di sekitarnya.

Satya berlari menghampiri Sarah, seperti biasa remaja itu hanya cengengesan saat kesalahannya di ketahui oleh sang kakak. Namun, kali ini berbeda. Sarah yang biasanya langsung mengacak-ngacak rambut adiknya, dan mencoba untuk selalu memaafkan kesalahan sang adik. Kini Ia menatap adik satu-satunya itu dengan tatapan yang menakutkan.

Kedua kakak adik itu kini tengah berdiri tak jauh dari mobil Damian, pria yang sedari tadi mengawasi gerak gerik Sarah. Mulai penasaran dengan apa yang sedang di bicarakan oleh gadis itu dengan adiknya.

🍁🍁🍁

"Kak ... kakak marah ya kepada ku?" tanya Satya sambil menaik turunkan tali tas ransel di pundaknya.

Sarah menatap nanar ke arah Satya, gadis itu seolah menyusun kata untuk meluapkan emosi yang sedari tadi sudah di tahan nya.

"Aku janji deh kak, gak bakal bolos lagi," janji remaja itu sambil mengangkat tangannya hingga membentuk huruf V.

"Kamu selalu begitu, setiap melakukan kesalahan terus janji gak bakal ngulangi lagi. Kakak capek, kamu tak pernah menghargai pengorbanan ibu sama kakak. Kamu selalu semaumu, kamu bahkan lupa janji kamu sama kakak. Kita berdua akan berjuang untuk membahagiakan Ibu, tapi jika kamu kayak gini terus. Bagaimana bisa kamu mewujudkan harapan kita Sat." Airmata Sarah meluruh tak terbendung, kedua matanya mengalir deras cairan bening yang sudah ia tahan sedari tadi. Satya yang merasa bersalah hanya terdiam dan menundukkan kepala, pasalnya ia tak pernah melihat kakaknya semarah ini.

Damian yang masih mengawasi mereka berdua sedikit mengerti akan kekesalan Sarah kepada adiknya, meskipun tak tahu pasti apa yang tengah di bicarakan oleh kakak beradik itu. Tapi Damian bisa meraba sesuatu yang membuat emosi gadis itu meluap, pria itu tersenyum tipis saat ia tiba-tiba mendapat ide cemerlang.

🍁🍁🍁

Sarah dan Satya berjalan ke arah mobil Damian, gadis itu mengetuk kaca mobil bagian depan. Ben dengan cepat menekan tombol otomatis power window. Gadis itu sedikit membungkukkan badannya.

"Tuan, sepertinya saya dan adik saya akan naik kendaraan umum saja. Terimakasih atas tumpangannya dan saya janji saya tidak akan--." Belum selesai Sarah melanjutkan kalimatnya, Satya segera memotong ucapannya.

"Kakak, kenapa kita naik kendaraan umum? Aku sudah tak punya uang, kakak tadi bilang juga sudah tidak ada uang kan. Kita bareng Pak bos ini saja lho kak," rengek Satya sambil menarik tas selempang kakaknya.

Sarah segera menegakkan badannya, matanya mendelik menatap Satya.

"Sttt ... diam kamu! Kita bisa jalan kaki, kita tak boleh merepotkan orang lain. Kamu ingat kan, apa yang di ajarkan Ayah dan Ibu kepada kita. Selama kita bisa, kita harus usaha sendiri," tutur Sarah dengan suara di pelan kan.

"Tapi kak, aku ingin naik mobil keren ini kak. Ayolah kak, aku bahkan tak akan punya kesempatan kedua untuk naik mobil semewah ini," ungkap Satya dengan wajah polosnya.

Damian mengulas senyum mendengar ucapan Satya, dia segera membuka handle pintunya untuk keluar dan berjalan memutar menghampiri mereka berdua.

"Kamu naiklah mobil, biarkan kakakmu berjalan seorang diri!" perintah Damian. Ia segera membalikkan badan dan kembali masuk ke dalam mobil.

"Wah, benarkah Tuan? Terimakasih banyak Tuan bos." Satya menatap wajah kakaknya seraya berkata, "Kak, maaf bukannya aku ingin menjadi adik durhaka. Tapi ini kesempatan langka yang tak akan terjadi kedua kali dalam hidupku." Remaja itu memegang pundak kakaknya, dan menepuk pelan.

"Kakak, ayo naik mobil ini saja. Kakak jangan menolak rejeki," teriaknya seraya masuk ke dalam mobil.

"Dasar adik gak ada akhlak," umpat Sarah sambil mendengus kesal. Dan kali ini Ia harus menuruti kembali perintah Damian.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

@shiha inayah

@shiha inayah

adik nya gokil parah,,,,🤭🤣🤣🤣

2022-02-16

0

Taz

Taz

Damian mulai tertarik dengan Sarah

2021-09-24

0

T

T

dasar adik gk punya akhlak 😂😂😂

2021-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1. Deadline
3 Chapter 2. Rencana
4 Chapter 3. Menjalankan Rencana
5 Chapter 4. Cari Pelakunya!
6 Chapter 5. Hari Sial
7 Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8 Chapter 7. Masalah Baru
9 Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10 Chapter 9. Calon Istri
11 Chapter 10. Pembuat Masalah
12 Chapter 11. Tantangan Baru
13 Chapter 12. Selalu Berdebat
14 Chapter 13. Berkunjung
15 Chapter 14. Sebuah Tujuan
16 Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17 Chapter 16. Titik Terang
18 Chapter 17. Kerjasama
19 Chapter 18. Urus Semuanya
20 Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21 Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22 Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23 Chapter 22. Kencan
24 Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25 Chapter 24. Aku Merindukanmu
26 Chapter 25. Nasihat Ibu
27 Chapter 26. Jangan Takut
28 Chapter 27. Membuka Hati
29 Chapter 28. Penyerangan
30 Chapter 29. Penyelamat
31 Chapter 30. Ironi
32 Chapter 31. Permintaan Arrabela
33 Aku Bukan Mas-Mas
34 Terciduk
35 Pesta Pernikahan
36 Solo Player
37 Berhasil?
38 Candu
39 Tak Usah Malu
40 Dosen Pembimbing
41 Tak Bisa Jauh
42 Siapa Dia?
43 Tak Akan Ku Biarkan
44 Sebuah Tantangan
45 Pengganggu
46 Menginap
47 Cinta Yang Menyakitkan
48 Aku Menginginkanmu!
49 Ketahuan
50 Three On Three
51 Aku Rindu Ibu
52 Aku Takut Kehilanganmu
53 Rencana Untuk Sarah
54 Asisten Sarah
55 Sarah Menghilang?
56 Bingkai Foto
57 Rival?
58 Pengakuan Sarah
59 Motif
60 Panik
61 Amarah Damian
62 Penyerangan
63 Hujan
64 Mie Instan
65 Aku Hamil
66 Pengakuan Ben
67 Terlambat?
68 Kekuatan Cinta
69 Ngidam?
70 Semakin Cinta
71 Ngidam Lagi?
72 Sebuah Rasa
73 Epilog (Ending)
74 Extra Part
75 Extra Part 1
76 Extra Part 2
77 Extra Part 3
78 Extra Part 4
79 Extra Part 5
80 END Season 1
81 Awal Dari Segalanya
82 Perasaan Yang Berbeda
83 Siapa Gadis Itu?
84 Perasaan Kalut
85 Aku Tak Menyukainya?!
86 Kenapa Aku Harus Memilih?!
87 Terkejut
88 Cemas
89 Ada Apa Denganku?!
90 Sosok Yang Berbeda
91 Aku Mengkhawatirkanmu
92 Suatu Tempat Yang Indah
93 Jangan Menyembunyikannya
94 Tersipu Malu
95 Tuan Cerewet
96 Calon Mertua
97 Serangan Mendadak
98 Alamat Rumah
99 Kejutan
100 Tercengang
101 Bahagia Bersamamu
102 Pekerjaan Yang Mulia
103 Perjalanan Cinta Di Mulai
104 Tak Bisa Menahan
105 Cemburu
106 Sebuah Ungkapan
107 Sakit Hati
108 Fitting Baju
109 Tentang Rasa
110 Firasat
111 Motif
112 Lepaskan Lin!
113 Perasaan Lega
114 Always In Love
115 Rania ....
116 The Day ....
117 Aku, Kamu menjadi Kita ....
118 Malam yang Sangat Berkesan
119 Happiness
120 Pesta Kecil
121 Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122 Nasi Goreng
123 Ketiga Pemuda
124 Tergoda
125 Kamu Membuatku Candu
126 Manusia Berhati Mulia
127 Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128 Sebuah Analisis
129 Mencoba Lagi
130 Stop Body Shaming
131 Suami Posesif?
132 Gara-gara Yoghurt?
133 Ada Apa Dengan Lin?
134 Percaya Tak Percaya
135 Si Bucin?
136 Berbagi Kebahagiaan
137 Hasil Ultrasonography
138 Nomor Tak Dikenal
139 Pengganggu
140 Belajarlah Dari Pengalaman
141 Wanita Luar Biasa
142 Pengumuman Novel Baru
143 Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1. Deadline
3
Chapter 2. Rencana
4
Chapter 3. Menjalankan Rencana
5
Chapter 4. Cari Pelakunya!
6
Chapter 5. Hari Sial
7
Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8
Chapter 7. Masalah Baru
9
Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10
Chapter 9. Calon Istri
11
Chapter 10. Pembuat Masalah
12
Chapter 11. Tantangan Baru
13
Chapter 12. Selalu Berdebat
14
Chapter 13. Berkunjung
15
Chapter 14. Sebuah Tujuan
16
Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17
Chapter 16. Titik Terang
18
Chapter 17. Kerjasama
19
Chapter 18. Urus Semuanya
20
Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21
Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22
Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23
Chapter 22. Kencan
24
Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25
Chapter 24. Aku Merindukanmu
26
Chapter 25. Nasihat Ibu
27
Chapter 26. Jangan Takut
28
Chapter 27. Membuka Hati
29
Chapter 28. Penyerangan
30
Chapter 29. Penyelamat
31
Chapter 30. Ironi
32
Chapter 31. Permintaan Arrabela
33
Aku Bukan Mas-Mas
34
Terciduk
35
Pesta Pernikahan
36
Solo Player
37
Berhasil?
38
Candu
39
Tak Usah Malu
40
Dosen Pembimbing
41
Tak Bisa Jauh
42
Siapa Dia?
43
Tak Akan Ku Biarkan
44
Sebuah Tantangan
45
Pengganggu
46
Menginap
47
Cinta Yang Menyakitkan
48
Aku Menginginkanmu!
49
Ketahuan
50
Three On Three
51
Aku Rindu Ibu
52
Aku Takut Kehilanganmu
53
Rencana Untuk Sarah
54
Asisten Sarah
55
Sarah Menghilang?
56
Bingkai Foto
57
Rival?
58
Pengakuan Sarah
59
Motif
60
Panik
61
Amarah Damian
62
Penyerangan
63
Hujan
64
Mie Instan
65
Aku Hamil
66
Pengakuan Ben
67
Terlambat?
68
Kekuatan Cinta
69
Ngidam?
70
Semakin Cinta
71
Ngidam Lagi?
72
Sebuah Rasa
73
Epilog (Ending)
74
Extra Part
75
Extra Part 1
76
Extra Part 2
77
Extra Part 3
78
Extra Part 4
79
Extra Part 5
80
END Season 1
81
Awal Dari Segalanya
82
Perasaan Yang Berbeda
83
Siapa Gadis Itu?
84
Perasaan Kalut
85
Aku Tak Menyukainya?!
86
Kenapa Aku Harus Memilih?!
87
Terkejut
88
Cemas
89
Ada Apa Denganku?!
90
Sosok Yang Berbeda
91
Aku Mengkhawatirkanmu
92
Suatu Tempat Yang Indah
93
Jangan Menyembunyikannya
94
Tersipu Malu
95
Tuan Cerewet
96
Calon Mertua
97
Serangan Mendadak
98
Alamat Rumah
99
Kejutan
100
Tercengang
101
Bahagia Bersamamu
102
Pekerjaan Yang Mulia
103
Perjalanan Cinta Di Mulai
104
Tak Bisa Menahan
105
Cemburu
106
Sebuah Ungkapan
107
Sakit Hati
108
Fitting Baju
109
Tentang Rasa
110
Firasat
111
Motif
112
Lepaskan Lin!
113
Perasaan Lega
114
Always In Love
115
Rania ....
116
The Day ....
117
Aku, Kamu menjadi Kita ....
118
Malam yang Sangat Berkesan
119
Happiness
120
Pesta Kecil
121
Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122
Nasi Goreng
123
Ketiga Pemuda
124
Tergoda
125
Kamu Membuatku Candu
126
Manusia Berhati Mulia
127
Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128
Sebuah Analisis
129
Mencoba Lagi
130
Stop Body Shaming
131
Suami Posesif?
132
Gara-gara Yoghurt?
133
Ada Apa Dengan Lin?
134
Percaya Tak Percaya
135
Si Bucin?
136
Berbagi Kebahagiaan
137
Hasil Ultrasonography
138
Nomor Tak Dikenal
139
Pengganggu
140
Belajarlah Dari Pengalaman
141
Wanita Luar Biasa
142
Pengumuman Novel Baru
143
Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!