Chapter 5. Hari Sial

"Selamat pagi Tuan dan Nyonya," sapa Ben.

Terlihat Arga dan Erina duduk di ruang makan. Sarapan telah usai sepuluh menit yang lalu. Tapi kedua orang tua triple D ini (sebutan untuk Damian, Davian dan Daisy) masih tampak bercengkrama disana.

"Ben," tegur Erina.

"Ayo sarapan dulu Ben!" ajak wanita yang masih cantik di usia yang menginjak kepala lima itu.

Ben mendekat ke arah Arga dan Erina, sebuah salam dengan mencium punggung tangan pasangan suami istri ini tak pernah Ben lewat kan. Memang begitu lah Erina mengajarkan kepada anak-anaknya, meskipun mereka bergelimang harta. Tapi sopan santun masih tetap di junjung tinggi di keluarga Arga Hutama, hal itu Ia terapkan juga kepada Ben, karena Ben adalah anak asuh Arga dan Erina.

"Terimakasih Nyonya, saya sudah sarapan tadi sebelum berangkat kesini." Ben menolak secara halus ajakan Erina.

"Oh begitu ...." ucap Erina.

"Ben, ini kan hari minggu. Apa Damian menyuruh mu lembur?" Arga sempat melirik map hitam yang dibawa Ben.

"Tidak Tuan, saya hanya menyerah kan dokumen yang di minta oleh Tuan Muda," jelas Ben.

"Kamu bener gak sarapan dulu Ben?" tawar Erina sekali lagi, berharap Ben akan berubah pikiran dan mau sarapan terlebih dahulu sebelum menemui Damian.

"Tidak Nyonya, terimakasih. Saya benar-benar sudah kenyang," tolaknya sekali lagi.

"Ya sudah, kamu temui Damian. Dia sepertinya sudah menunggumu di ruang kerjanya," tukas Arga.

"Baik, Saya permisi dulu Tuan dan Nyonya."

"Iya Ben!" sahut Erina dan Arga.

🍁🍁🍁

Tok-tok-tok!

"Masuk!" perintah Damian.

Ben segera memutar handle pintu ruang kerja Damian, sebuah ruangan yang berkonsep modern minimalis dengan beberapa rak buku yang terletak di sudut ruangan terlihat begitu nyaman. Damian bahkan bisa menghabiskan berjam-jam di ruangan tersebut, baginya ruang kerja adalah tempat favorit nya.

Ben berjalan mendekati meja Damian dan menyerahkan map hitam yang sedari tadi Ia bawa.

"Ini Tuan," ucap Ben.

Damian menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya, pria itu menopang dagu dengan salah satu tangannya yang bertumpu pada sisi lengkungan kursi.

"Apa ini laporan tentang nama pelaku yang menjebakku kemarin Ben?" Damian menarik map hitam tersebut, lalu membuka lembar demi lembar.

"Tidak Tuan, itu biografi gadis-gadis yang akan kita seleksi untuk calon istri Tuan Muda," jelas Ben.

Sebuah map yang berisi kumpulan biografi gadis-gadis cantik tersusun rapi di setiap lembar nya. Damian membuka lembar demi lembar dengan ekspresi yang berbeda-beda, kadang kening nya berkerut, matanya membulat. Namun, di lembar terakhir Damian sempat menatap Ben dengan pandangan tajam.

"Ben, kita tidak sedang mengadakan audisi dandanan termenor! Kenapa semua foto yang terlampir disini hampir berdandan seperti ondel-ondel? Kamu sedang mengerjaiku ya?" pekik Damian seraya melemparkan map itu ke atas meja nya.

Ben menyeringai. "Tuan, bukankah semua pria hampir menyukai gadis yang pintar berdandan? Mereka adalah gadis high class, Tuan."

"Cih ... Seleramu sangat rendah Ben. Dan jika aku memilih salah satu dari gadis yang ada di map itu, aku harus siap-siap untuk mendapat hujatan dari Daisy," celetuk Damian.

Pria yang memiliki tinggi 186 cm itu terkekeh mendengar kalimat Tuan nya, Ia bahkan bisa membayangkan bagaimana wajah Daisy saat menghujat saudara kembar nya itu.

"Kau meledekku ya?" pekik Damian sambil menajamkan pandangan nya pada Ben, Ia merasa kesal karena sekertaris nya itu mentertawakannya.

"Tidak Tuan, saya hanya membayangkan raut wajah Nona Isy ketika dia menghujat anda. Benar-benar lucu sekali," sahut Ben. Ia bahkan tak berhenti tertawa, wajah lucu Daisy ketika marah tergambar jelas dalam ingatan Ben.

Tawa Ben seolah virus bagi Damian, pria itu pun ikut tertawa bersamanya. Kini mereka tampak tertawa terbahak-bahak hanya karena mengingat wajah lucu Daisy, gadis itu seperti kepiting rebus saat marah.

"Dia memang gadis kepiting rebus," sebuah julukan yang selalu di tujukan untuk saudara kembar nya itu.

"Dan dia juga sangat cantik saat tertawa Tuan," ungkap Ben tanpa Ia sadar.

Damian menghentikkan tawa nya, Ia menatap Ben seraya tersenyum smirk.

"Apa kamu menyukai Isy?" selidik Damian.

Ben tampak kikuk dengan pertanyaan Damian.

"Tentu saja Tuan, semua pria pasti akan menyukai Nona Isy," kilah nya.

Sebuah senyuman semakin mengembang di bibir Tuan Muda tampan itu.

"Seleramu bagus jika kamu menyukai Isy, Ben. Tapi kenapa kamu memberikan ku pilihan gadis-gadis yang berdandan tebal? Aku tak menyukainya," desisnya.

Ben mengulas senyum. "Maafkan saya Tuan, akan saya revisi gadis-gadis itu."

Ucapan Ben kali ini benar-benar membuat nya tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Terserah padamu Ben."

🍁🍁🍁

"Ben, kamu cari tahu siapa waitress yang sudah memberitahumu masalah serbuk itu. Siapa tahu dia ikut terlibat dalam rencana Arra," perintah Damian.

"Baik Tuan, setelah ini saya akan mencari tahu siapa gadis itu. Apa perlu saya membawanya kehadapan anda Tuan?"

"Iya, itu yang aku inginkan. Bawa dia kehadapan ku, aku ingin tahu secara langsung siapa saja yang sudah bekerja untuk Arra," tegas Damian. Sorot mata yang sebelum nya tampak teduh kini berubah menjadi tajam.

🍁🍁🍁

Ben sudah berada di basement khusus karyawan, tampak seorang gadis dengan seorang temannya berjalan menuju basement tersebut.

"Nona Sarah!" tegur Ben.

Sarah segera mencari sumber suara yang memanggilnya. Gadis itu mengerutkan kening saat tahu bahwa Ben yang memanggilnya.

"Sarah, Aku pulang dulu ya," pamit temannya.

"Oh iya, hati-hati dijalan ya!" ucap Sarah sambil melambaikan tangan kepada temannya itu.

Perhatian Sarah kembali terpusat pada sosok pria yang sedang berdiri tak jauh darinya.

Tunggu ... bukankah dia bodyguard Tuan Muda waktu itu? Dan dia tahu nama ku? Aduh, masalah apa lagi ini, batin Sarah.

"Nona Sarah, bisakah anda ikut dengan saya sebentar. Tuan ingin bertemu dengan anda untuk menanyakan kejadian di Resto kemarin," jelas Ben.

Tuan Muda ingin bertemu denganku? Mimpi apa Aku semalam? Tapi jika dia ingin membahas tentang minuman yang berisi serbuk itu, bagaimana? Habis lah Aku.

"Tuan, sepertinya Tuan Muda tidak apa-apa kan? Lalu kenapa dia ingin bertemu denganku, Aku benar-benar tak tahu masalah serbuk itu," ungkap Sarah sambil melambaikan tangan menandakan bahwa memang dia tidak tahu apa-apa.

Ben mengulas senyum. "Anda tak perlu khawatir, sekarang anda hanya cukup ikuti saya bertemu dengan Tuan saja Nona."

Sarah sejenak terdiam, Ia berpikir kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya selanjutnya jika dia menerima ajakan pria ini untuk bertemu dengan Tuan Mudanya.

Tidak, jika Aku ikut dengan pria ini. Aku mungkin akan mendapat masalah besar, lebih baik Aku kabur saja sekarang.

Suasana menjadi hening sesaat.

"Ayo, ikuti saya Nona!" ajak Ben. Namun, gadis itu seolah mendapat ide.

"Oh, selamat siang Tuan." Sarah menunjuk ke arah belakang Ben dan membungkukkan badannya. Ben reflek membalikkan badannya untuk melihat siapa yang dimaksud Sarah. Dan hal itu, tak di sia-sia kan olehnya.

Gadis itu segera berlari keluar basement, Ben yang menyadari telah dibodohi Sarah tersenyum menyeringai. Lalu dengan langkah cepat Ia mencoba mengejar gadis itu.

🍁🍁🍁

Sarah tampak bersembunyi di balik tong sampah besar yang berada tak jauh dari basement, Ia berharap pria itu tak menemukan nya dan segera pergi dari tempat itu.

Sekilas Ia melihat Ben lari ke arah yang berlawanan dengan gadis itu, Ia bernapas lega. Dengan mengendap-endap Sarah keluar dari persembunyiannya, Ia segera berlari menuju basement tempat motor nya di parkir. Betapa terkejutnya gadis itu, ketika melihat Ben sudah duduk di atas motor nya.

Gadis yang masih terengah-engah itu tampak membulatkan matanya, Ia tak percaya sungguh tak percaya.

Bagaimana bisa? Pria ini tadi kan berlari kesana, kenapa sekarang bisa di atas motorku?

Ben tersenyum penuh kemenangan.

"Jika anda masih bersikeras untuk kabur, saya terpaksa akan telpon polisi Nona," ancam Ben sambil meraih ponselnya yang Ia simpan di saku baju nya.

Ya Tuhan, kenapa semua orang sangat senang mengancamku. Kemarin Nona belagu sekarang pria bodyguard ini, umpat Sarah dalam hati.

Sarah tak punya pilihan lain selain mengiyakan ajakan pria tersebut, Ia berjalan lesu mengikuti langkah Ben menuju mobil.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

@shiha inayah

@shiha inayah

kenapa malah lari Sarah , nanti km dikira komplotan nya arra....

2022-02-16

0

Almeera

Almeera

😀😀😀😀kasian sarah dh cape2 ngos2an🤭🤭

2021-08-05

0

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

kocak banget sarah maahhh

2021-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1. Deadline
3 Chapter 2. Rencana
4 Chapter 3. Menjalankan Rencana
5 Chapter 4. Cari Pelakunya!
6 Chapter 5. Hari Sial
7 Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8 Chapter 7. Masalah Baru
9 Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10 Chapter 9. Calon Istri
11 Chapter 10. Pembuat Masalah
12 Chapter 11. Tantangan Baru
13 Chapter 12. Selalu Berdebat
14 Chapter 13. Berkunjung
15 Chapter 14. Sebuah Tujuan
16 Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17 Chapter 16. Titik Terang
18 Chapter 17. Kerjasama
19 Chapter 18. Urus Semuanya
20 Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21 Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22 Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23 Chapter 22. Kencan
24 Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25 Chapter 24. Aku Merindukanmu
26 Chapter 25. Nasihat Ibu
27 Chapter 26. Jangan Takut
28 Chapter 27. Membuka Hati
29 Chapter 28. Penyerangan
30 Chapter 29. Penyelamat
31 Chapter 30. Ironi
32 Chapter 31. Permintaan Arrabela
33 Aku Bukan Mas-Mas
34 Terciduk
35 Pesta Pernikahan
36 Solo Player
37 Berhasil?
38 Candu
39 Tak Usah Malu
40 Dosen Pembimbing
41 Tak Bisa Jauh
42 Siapa Dia?
43 Tak Akan Ku Biarkan
44 Sebuah Tantangan
45 Pengganggu
46 Menginap
47 Cinta Yang Menyakitkan
48 Aku Menginginkanmu!
49 Ketahuan
50 Three On Three
51 Aku Rindu Ibu
52 Aku Takut Kehilanganmu
53 Rencana Untuk Sarah
54 Asisten Sarah
55 Sarah Menghilang?
56 Bingkai Foto
57 Rival?
58 Pengakuan Sarah
59 Motif
60 Panik
61 Amarah Damian
62 Penyerangan
63 Hujan
64 Mie Instan
65 Aku Hamil
66 Pengakuan Ben
67 Terlambat?
68 Kekuatan Cinta
69 Ngidam?
70 Semakin Cinta
71 Ngidam Lagi?
72 Sebuah Rasa
73 Epilog (Ending)
74 Extra Part
75 Extra Part 1
76 Extra Part 2
77 Extra Part 3
78 Extra Part 4
79 Extra Part 5
80 END Season 1
81 Awal Dari Segalanya
82 Perasaan Yang Berbeda
83 Siapa Gadis Itu?
84 Perasaan Kalut
85 Aku Tak Menyukainya?!
86 Kenapa Aku Harus Memilih?!
87 Terkejut
88 Cemas
89 Ada Apa Denganku?!
90 Sosok Yang Berbeda
91 Aku Mengkhawatirkanmu
92 Suatu Tempat Yang Indah
93 Jangan Menyembunyikannya
94 Tersipu Malu
95 Tuan Cerewet
96 Calon Mertua
97 Serangan Mendadak
98 Alamat Rumah
99 Kejutan
100 Tercengang
101 Bahagia Bersamamu
102 Pekerjaan Yang Mulia
103 Perjalanan Cinta Di Mulai
104 Tak Bisa Menahan
105 Cemburu
106 Sebuah Ungkapan
107 Sakit Hati
108 Fitting Baju
109 Tentang Rasa
110 Firasat
111 Motif
112 Lepaskan Lin!
113 Perasaan Lega
114 Always In Love
115 Rania ....
116 The Day ....
117 Aku, Kamu menjadi Kita ....
118 Malam yang Sangat Berkesan
119 Happiness
120 Pesta Kecil
121 Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122 Nasi Goreng
123 Ketiga Pemuda
124 Tergoda
125 Kamu Membuatku Candu
126 Manusia Berhati Mulia
127 Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128 Sebuah Analisis
129 Mencoba Lagi
130 Stop Body Shaming
131 Suami Posesif?
132 Gara-gara Yoghurt?
133 Ada Apa Dengan Lin?
134 Percaya Tak Percaya
135 Si Bucin?
136 Berbagi Kebahagiaan
137 Hasil Ultrasonography
138 Nomor Tak Dikenal
139 Pengganggu
140 Belajarlah Dari Pengalaman
141 Wanita Luar Biasa
142 Pengumuman Novel Baru
143 Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1. Deadline
3
Chapter 2. Rencana
4
Chapter 3. Menjalankan Rencana
5
Chapter 4. Cari Pelakunya!
6
Chapter 5. Hari Sial
7
Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8
Chapter 7. Masalah Baru
9
Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10
Chapter 9. Calon Istri
11
Chapter 10. Pembuat Masalah
12
Chapter 11. Tantangan Baru
13
Chapter 12. Selalu Berdebat
14
Chapter 13. Berkunjung
15
Chapter 14. Sebuah Tujuan
16
Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17
Chapter 16. Titik Terang
18
Chapter 17. Kerjasama
19
Chapter 18. Urus Semuanya
20
Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21
Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22
Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23
Chapter 22. Kencan
24
Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25
Chapter 24. Aku Merindukanmu
26
Chapter 25. Nasihat Ibu
27
Chapter 26. Jangan Takut
28
Chapter 27. Membuka Hati
29
Chapter 28. Penyerangan
30
Chapter 29. Penyelamat
31
Chapter 30. Ironi
32
Chapter 31. Permintaan Arrabela
33
Aku Bukan Mas-Mas
34
Terciduk
35
Pesta Pernikahan
36
Solo Player
37
Berhasil?
38
Candu
39
Tak Usah Malu
40
Dosen Pembimbing
41
Tak Bisa Jauh
42
Siapa Dia?
43
Tak Akan Ku Biarkan
44
Sebuah Tantangan
45
Pengganggu
46
Menginap
47
Cinta Yang Menyakitkan
48
Aku Menginginkanmu!
49
Ketahuan
50
Three On Three
51
Aku Rindu Ibu
52
Aku Takut Kehilanganmu
53
Rencana Untuk Sarah
54
Asisten Sarah
55
Sarah Menghilang?
56
Bingkai Foto
57
Rival?
58
Pengakuan Sarah
59
Motif
60
Panik
61
Amarah Damian
62
Penyerangan
63
Hujan
64
Mie Instan
65
Aku Hamil
66
Pengakuan Ben
67
Terlambat?
68
Kekuatan Cinta
69
Ngidam?
70
Semakin Cinta
71
Ngidam Lagi?
72
Sebuah Rasa
73
Epilog (Ending)
74
Extra Part
75
Extra Part 1
76
Extra Part 2
77
Extra Part 3
78
Extra Part 4
79
Extra Part 5
80
END Season 1
81
Awal Dari Segalanya
82
Perasaan Yang Berbeda
83
Siapa Gadis Itu?
84
Perasaan Kalut
85
Aku Tak Menyukainya?!
86
Kenapa Aku Harus Memilih?!
87
Terkejut
88
Cemas
89
Ada Apa Denganku?!
90
Sosok Yang Berbeda
91
Aku Mengkhawatirkanmu
92
Suatu Tempat Yang Indah
93
Jangan Menyembunyikannya
94
Tersipu Malu
95
Tuan Cerewet
96
Calon Mertua
97
Serangan Mendadak
98
Alamat Rumah
99
Kejutan
100
Tercengang
101
Bahagia Bersamamu
102
Pekerjaan Yang Mulia
103
Perjalanan Cinta Di Mulai
104
Tak Bisa Menahan
105
Cemburu
106
Sebuah Ungkapan
107
Sakit Hati
108
Fitting Baju
109
Tentang Rasa
110
Firasat
111
Motif
112
Lepaskan Lin!
113
Perasaan Lega
114
Always In Love
115
Rania ....
116
The Day ....
117
Aku, Kamu menjadi Kita ....
118
Malam yang Sangat Berkesan
119
Happiness
120
Pesta Kecil
121
Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122
Nasi Goreng
123
Ketiga Pemuda
124
Tergoda
125
Kamu Membuatku Candu
126
Manusia Berhati Mulia
127
Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128
Sebuah Analisis
129
Mencoba Lagi
130
Stop Body Shaming
131
Suami Posesif?
132
Gara-gara Yoghurt?
133
Ada Apa Dengan Lin?
134
Percaya Tak Percaya
135
Si Bucin?
136
Berbagi Kebahagiaan
137
Hasil Ultrasonography
138
Nomor Tak Dikenal
139
Pengganggu
140
Belajarlah Dari Pengalaman
141
Wanita Luar Biasa
142
Pengumuman Novel Baru
143
Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!