Chapter 6. Bertemu Tuan Muda

Sarah sepanjang perjalanan memilih mengalihkan perhatian nya pada kaca mobil yang berada di sisi kirinya, Ia hanya bisa berdecak kesal dan sesekali mendesah kasar.

Saat mobil melaju di sebuah persimpangan jalan, kedua manik mata coklatnya terpusat pada segerombolan anak SMA yang tengah berlari karena di kejar oleh satpol PP. Gadis itu mendapati sosok seorang remaja pria yang sangat Ia kenal, matanya membulat sempurna.

"Satya ...." desisnya.

Ben yang sedang fokus menyetir segera melirik kaca spion tengah mobil ke arah gadis itu, matanya menyipit mendapati gadis itu tampak gusar melihat ke arah luar.

Pria itu segera menoleh ke sisi kirinya, untuk memastikan apa yang tengah di lihat oleh gadis itu. Kening Ben berkerut.

"Apa anda kenal dengan segerombolan anak SMA itu Nona?" tanya Ben menunjuk ke arah sekumpulan pemuda yang memakai seragam sekolah dan tengah di kejar oleh satpol PP.

"Iya Tuan, salah satu dari mereka adalah adik saya," jelas Sarah.

Gadis itu seolah segera tersadar, Ia memukul pelan mulutnya.

"Aduh, kenapa aku malah keceplosan sih. Harus nya tadi aku bilang gak kenal sama dia," gerutu Sarah sambil melirik ke arah Ben yang tersenyum samar mendengar gumamannya.

"Apa kamu mau turun dan menemui satpol PP itu, agar dia tidak mengejar adikmu dan membebaskannya?" tawar Ben yang siap menepikan mobil nya.

"T-tidak ... tidak usah Tuan, biar kan saja dia. Dia sudah pintar meloloskan diri dari kejaran satpol PP itu," celetuk Sarah.

"Berarti kalian kakak beradik, memang punya keahlihan kabur ya," seloroh Ben yang di iringi tawa yang terkesan di tahan.

Sarah menatap Ben kesal.

Huh ... dasar pria ini. Kalau ngomong suka ngasal ya, bisa-bisanya dia menyimpulkan seperti itu. Padahal aku kan sebenarnya gadis baik-baik, batinnya mencoba membesarkan hatinya sendiri.

🍁🍁🍁

Keheningan kembali tercipta, Sarah memilih untuk mengembara bersama pikiran nya. Ia benar-benar kesal terhadap adiknya, padahal baru bulan kemarin di berurusan dengan satpol PP. Sekarang dia mengulangi kembali kenakalannya. Janji yang sudah Ia nyatakan kepada ibu nya untuk berubah, sepertinya hanya bualan semata bagi remaja yang sudah kelas tiga SMA itu.

Sarah terlalu asyik dengan pikiran nya, sampai Ia tak menyadari bahwa Ia sudah tiba di sebuah restoran ternama di kotanya.

Ben segera membuka pintu Sarah, membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Ia sempat tertegun beberapa saat, sampai akhirnya Ia melangkahkan kakinya keluar mobil dengan raut wajah bingung.

Pria itu menyerahkan kunci mobilnya kepada valet parking, lalu mengajak Sarah masuk ke dalam restoran milik keluarga Hutama.

"Mari ikuti saya Nona."

Sarah hanya menganggukkan kepala dan segera mengekor di belakang Ben. Gadis itu tampak terperangah, meskipun Ia bekerja di sebuah Resto yang juga terkenal di kotanya. Namun, hal itu tak membuat Ia berdecak kagum dengan interior restoran yang saat ini Ia kunjungi.

Orang kaya ya, cuma introgasi saja di restoran mewah. Niat banget si.

Sarah mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut restoran. Ia merasa sedikit janggal, karena restoran semewah ini sepi pengunjung. Tapi Ia segera menepis pikiran-pikiran negatif yang sempat hinggap di pikiran nya.

🍁🍁🍁

Setelah menyusuri deretan meja dan kursi yang tertata rapi, Sarah dan Ben sampai di ruang yang menurut gadis itu adalah VIP room.

Gadis itu semakin dibuat takjub oleh pemandangan di hadapannya, seorang pria terlihat duduk di salah satu meja tersebut.

"Tuan," sapa Ben.

Pria itu segera menoleh ke arah Ben dan Sarah, seketika tubuh Sarah langsung membeku. Ia tak tahan di pandang oleh pria tampan seperti Tuan Muda di hadapannya sekarang ini. Jantungnya berdegup kencang.

Ya Tuhan ... Ya Tuhan, kenapa dia memandang ku seperti itu. Aku merasa masalah besar akan menghampiri ku.

Sarah menundukkan kepalanya agar tak beradu pandang dengan Damian, Ia mencengkram kuat jemarinya.

Pria yang memiliki senyuman yang memabukkan untuk kaum hawa itu memandang Sarah dari atas sampai bawah, sebuah senyuman terulas di bibirnya.

"Duduk," perintah Damian.

Sarah hanya menganggukkan kepala dan segera duduk di hadapan Damian, sedangkan Ben memilih untuk duduk di meja lain.

Gadis itu tetap menundukkan kepalanya, jarinya memilin ujung kaosnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Apa Aku sebegitu menakutkannya, sampai kamu tak berani menatapku," ucap Damian santai. Pria itu mengambil cangkir di hadapannya, lalu menyesapnya perlahan. Matanya masih tetap menatap Sarah yang semakin gemetar ketakutan.

Sungguh aura Tuan Muda di hadapannya membuat bulu kuduknya meremang, penampilannya terlihat kalem. Namun bagi Sarah Ia begitu menakutkan.

Gadis itu menelan salivanya dengan susah payah, Ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk menatap Damian.

"T-tidak Tuan," jawabnya lirih.

"Saat kamu memberikan Aku minuman itu, Aku tak melihat ketakutan sedikit pun di raut wajah mu. Tapi kenapa sekarang kamu bahkan tak berani menatapku?" Suara Damian terdengar semakin menakutkan bagi Sarah, Ia kembali mengumpulkan keberanian. Mengungkapkan tentang kebenaran yang sebenarnya, bahwa dia hanya sedang di ancam saat itu. Ia terpaksa sungguh terpaksa.

"T-tuan, anda salah sangka ...." Sarah menjeda ucapannya, melihat sekilas reaksi Damian atas kalimat nya.

"Saya benar-benar tidak tahu serbuk apa itu, saya hanya bertugas mengantarkan minuman kepada anda dan teman anda," jelas Sarah dengan suara bergetar.

"Jika kamu tidak tahu tentang serbuk itu, lantas darimana kamu tahu kalau minuman ku tercampur dengan serbuk?" pertanyaan Damian semakin mengintimidasi nya.

Sarah tampak menggigit bibir bawah nya.

Suasana hening sesaat.

"Saya di ancam Tuan," ungkap Sarah dengan suara bergetar.

"Diancam?" Kening Damian terlihat berkerut, Ia tak semudah itu percaya kepada gadis yang bahkan tak Ia kenal sama sekali.

"Haruskah Aku percaya?" imbuhnya.

Sarah mendesah kasar, perasaan takut nya perlahan berubah jadi kesal. Ia tak menyangka dibalik wajahnya yang sangat tampan ini, terdapat sifat yang sangat menyebalkan.

"Terserah anda mau percaya atau tidak, yang jelas Saya sudah mengatakan yang sejujurnya." Gadis itu segera bangkit dan menatap Damian dengan kesal.

Damian tampak terkesiap dengan keberanian gadis itu, selama hidupnya tak pernah ada seorang gadis yang dapat menolak pesonanya. Hampir semua gadis akan bertekuk lutut di hadapannya, tapi gadis ini. Dia berbeda, sejak awal dia bahkan seolah tak terpengaruh oleh sosok Damian yang begitu terkenal di kalangan kaum hawa. Sosok pria idaman, seolah predikat yang sangat pantas disandangnya.

Suara dering telpon terdengar dari dalam tas Sarah, gadis itu segera merogoh ponselnya. Ia melihat sekilas layar ponselnya, lalu beralih menatap Damian.

"Maaf, Saya angkat telpon Saya dulu," pamit Sarah. Gadis itu segera berjalan ke sudut restoran.

"Halo."

"Halo, selamat siang. Apa benar ini dengan wali Satya Nugroho Reyn?"

Sarah memejamkan matanya, bayangan Satya yang berlarian karena di kejar satpol PP terlintas di ingatan nya.

"Iya, benar. Saya kakaknya Pak!"

"Begini Nona, adik anda sekarang berada di kantor satpol PP. Karena terjaring razia siswa bolos sekolah, Saya mohon Nona segera datang kesini guna untuk menjemput adik anda."

Sarah mendesah lirih, Ia mulai lelah. Kenapa masalah yang menimpanya datang secara beruntun.

"Baik Pak, Saya akan segera kesana," jawab Sarah lalu segera menutup teleponnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

@shiha inayah

@shiha inayah

kasihan Sarah masalah datang bertubi²....🤭🤭🤭

2022-02-16

0

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

kerennn bangettt 😍😍😍

2021-06-22

0

Istri Pertama Seungcheol

Istri Pertama Seungcheol

Hay hallo holla 😊

Mampir di cerita aku yaa 🙏

Ceo Dingin Vs Pilot Ganteng ❤

Mampir ya semua nya ✌

Salam sayang dari aku 😊

🌼🌼 Tessa Amelia Wahyudi 🌼🌼

Follow juga ig Aku di @amelia_falisha1511 🐻

2021-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1. Deadline
3 Chapter 2. Rencana
4 Chapter 3. Menjalankan Rencana
5 Chapter 4. Cari Pelakunya!
6 Chapter 5. Hari Sial
7 Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8 Chapter 7. Masalah Baru
9 Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10 Chapter 9. Calon Istri
11 Chapter 10. Pembuat Masalah
12 Chapter 11. Tantangan Baru
13 Chapter 12. Selalu Berdebat
14 Chapter 13. Berkunjung
15 Chapter 14. Sebuah Tujuan
16 Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17 Chapter 16. Titik Terang
18 Chapter 17. Kerjasama
19 Chapter 18. Urus Semuanya
20 Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21 Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22 Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23 Chapter 22. Kencan
24 Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25 Chapter 24. Aku Merindukanmu
26 Chapter 25. Nasihat Ibu
27 Chapter 26. Jangan Takut
28 Chapter 27. Membuka Hati
29 Chapter 28. Penyerangan
30 Chapter 29. Penyelamat
31 Chapter 30. Ironi
32 Chapter 31. Permintaan Arrabela
33 Aku Bukan Mas-Mas
34 Terciduk
35 Pesta Pernikahan
36 Solo Player
37 Berhasil?
38 Candu
39 Tak Usah Malu
40 Dosen Pembimbing
41 Tak Bisa Jauh
42 Siapa Dia?
43 Tak Akan Ku Biarkan
44 Sebuah Tantangan
45 Pengganggu
46 Menginap
47 Cinta Yang Menyakitkan
48 Aku Menginginkanmu!
49 Ketahuan
50 Three On Three
51 Aku Rindu Ibu
52 Aku Takut Kehilanganmu
53 Rencana Untuk Sarah
54 Asisten Sarah
55 Sarah Menghilang?
56 Bingkai Foto
57 Rival?
58 Pengakuan Sarah
59 Motif
60 Panik
61 Amarah Damian
62 Penyerangan
63 Hujan
64 Mie Instan
65 Aku Hamil
66 Pengakuan Ben
67 Terlambat?
68 Kekuatan Cinta
69 Ngidam?
70 Semakin Cinta
71 Ngidam Lagi?
72 Sebuah Rasa
73 Epilog (Ending)
74 Extra Part
75 Extra Part 1
76 Extra Part 2
77 Extra Part 3
78 Extra Part 4
79 Extra Part 5
80 END Season 1
81 Awal Dari Segalanya
82 Perasaan Yang Berbeda
83 Siapa Gadis Itu?
84 Perasaan Kalut
85 Aku Tak Menyukainya?!
86 Kenapa Aku Harus Memilih?!
87 Terkejut
88 Cemas
89 Ada Apa Denganku?!
90 Sosok Yang Berbeda
91 Aku Mengkhawatirkanmu
92 Suatu Tempat Yang Indah
93 Jangan Menyembunyikannya
94 Tersipu Malu
95 Tuan Cerewet
96 Calon Mertua
97 Serangan Mendadak
98 Alamat Rumah
99 Kejutan
100 Tercengang
101 Bahagia Bersamamu
102 Pekerjaan Yang Mulia
103 Perjalanan Cinta Di Mulai
104 Tak Bisa Menahan
105 Cemburu
106 Sebuah Ungkapan
107 Sakit Hati
108 Fitting Baju
109 Tentang Rasa
110 Firasat
111 Motif
112 Lepaskan Lin!
113 Perasaan Lega
114 Always In Love
115 Rania ....
116 The Day ....
117 Aku, Kamu menjadi Kita ....
118 Malam yang Sangat Berkesan
119 Happiness
120 Pesta Kecil
121 Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122 Nasi Goreng
123 Ketiga Pemuda
124 Tergoda
125 Kamu Membuatku Candu
126 Manusia Berhati Mulia
127 Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128 Sebuah Analisis
129 Mencoba Lagi
130 Stop Body Shaming
131 Suami Posesif?
132 Gara-gara Yoghurt?
133 Ada Apa Dengan Lin?
134 Percaya Tak Percaya
135 Si Bucin?
136 Berbagi Kebahagiaan
137 Hasil Ultrasonography
138 Nomor Tak Dikenal
139 Pengganggu
140 Belajarlah Dari Pengalaman
141 Wanita Luar Biasa
142 Pengumuman Novel Baru
143 Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1. Deadline
3
Chapter 2. Rencana
4
Chapter 3. Menjalankan Rencana
5
Chapter 4. Cari Pelakunya!
6
Chapter 5. Hari Sial
7
Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8
Chapter 7. Masalah Baru
9
Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10
Chapter 9. Calon Istri
11
Chapter 10. Pembuat Masalah
12
Chapter 11. Tantangan Baru
13
Chapter 12. Selalu Berdebat
14
Chapter 13. Berkunjung
15
Chapter 14. Sebuah Tujuan
16
Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17
Chapter 16. Titik Terang
18
Chapter 17. Kerjasama
19
Chapter 18. Urus Semuanya
20
Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21
Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22
Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23
Chapter 22. Kencan
24
Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25
Chapter 24. Aku Merindukanmu
26
Chapter 25. Nasihat Ibu
27
Chapter 26. Jangan Takut
28
Chapter 27. Membuka Hati
29
Chapter 28. Penyerangan
30
Chapter 29. Penyelamat
31
Chapter 30. Ironi
32
Chapter 31. Permintaan Arrabela
33
Aku Bukan Mas-Mas
34
Terciduk
35
Pesta Pernikahan
36
Solo Player
37
Berhasil?
38
Candu
39
Tak Usah Malu
40
Dosen Pembimbing
41
Tak Bisa Jauh
42
Siapa Dia?
43
Tak Akan Ku Biarkan
44
Sebuah Tantangan
45
Pengganggu
46
Menginap
47
Cinta Yang Menyakitkan
48
Aku Menginginkanmu!
49
Ketahuan
50
Three On Three
51
Aku Rindu Ibu
52
Aku Takut Kehilanganmu
53
Rencana Untuk Sarah
54
Asisten Sarah
55
Sarah Menghilang?
56
Bingkai Foto
57
Rival?
58
Pengakuan Sarah
59
Motif
60
Panik
61
Amarah Damian
62
Penyerangan
63
Hujan
64
Mie Instan
65
Aku Hamil
66
Pengakuan Ben
67
Terlambat?
68
Kekuatan Cinta
69
Ngidam?
70
Semakin Cinta
71
Ngidam Lagi?
72
Sebuah Rasa
73
Epilog (Ending)
74
Extra Part
75
Extra Part 1
76
Extra Part 2
77
Extra Part 3
78
Extra Part 4
79
Extra Part 5
80
END Season 1
81
Awal Dari Segalanya
82
Perasaan Yang Berbeda
83
Siapa Gadis Itu?
84
Perasaan Kalut
85
Aku Tak Menyukainya?!
86
Kenapa Aku Harus Memilih?!
87
Terkejut
88
Cemas
89
Ada Apa Denganku?!
90
Sosok Yang Berbeda
91
Aku Mengkhawatirkanmu
92
Suatu Tempat Yang Indah
93
Jangan Menyembunyikannya
94
Tersipu Malu
95
Tuan Cerewet
96
Calon Mertua
97
Serangan Mendadak
98
Alamat Rumah
99
Kejutan
100
Tercengang
101
Bahagia Bersamamu
102
Pekerjaan Yang Mulia
103
Perjalanan Cinta Di Mulai
104
Tak Bisa Menahan
105
Cemburu
106
Sebuah Ungkapan
107
Sakit Hati
108
Fitting Baju
109
Tentang Rasa
110
Firasat
111
Motif
112
Lepaskan Lin!
113
Perasaan Lega
114
Always In Love
115
Rania ....
116
The Day ....
117
Aku, Kamu menjadi Kita ....
118
Malam yang Sangat Berkesan
119
Happiness
120
Pesta Kecil
121
Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122
Nasi Goreng
123
Ketiga Pemuda
124
Tergoda
125
Kamu Membuatku Candu
126
Manusia Berhati Mulia
127
Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128
Sebuah Analisis
129
Mencoba Lagi
130
Stop Body Shaming
131
Suami Posesif?
132
Gara-gara Yoghurt?
133
Ada Apa Dengan Lin?
134
Percaya Tak Percaya
135
Si Bucin?
136
Berbagi Kebahagiaan
137
Hasil Ultrasonography
138
Nomor Tak Dikenal
139
Pengganggu
140
Belajarlah Dari Pengalaman
141
Wanita Luar Biasa
142
Pengumuman Novel Baru
143
Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!