Chapter 11. Tantangan Baru

"Tuan, Agus sudah ada di lobby," lapor Ben kepada Damian.

Mendengar nama Agus, Damian segera menghentikan aktivitas nya. Ia terlihat bersemangat sekali.

"Suruh dia masuk," perintah Damian.

Beberapa menit kemudian, Agus sudah berada di ruang kerja Damian.

"Duduk," perintah Damian kepada Agus.

Agus segera menuruti perintah Bos nya dan duduk di hadapan Damian.

Pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya itu sedikit menggeser duduknya, kedua tangannya ia arahkan di meja tepat di hadapannya.

"Ceritakan apa saja yang sudah dilakukan gadis itu seharian ini?" tanya Damian membuka percakapan.

"Sebelumnya saya ingin menyampaikan pesan dari Nona Sarah Tuan," jawab Agus.

Damian mengulas senyuman mendengar kalimat Agus, entah mengapa ia merasa senang saat gadis itu mengirim sebuah pesan khusus untuknya melalui Agus. Pasti dia sangat berterimakasih dan merasa senang dengan perhatian yang ia berikan kepadanya. Begitu pikirnya.

"Cepat katakan, apa pesan darinya?" sahut Damian tak sabar.

"Begini Tuan." Agus sedikit ragu mengutarakan pesan yang di amanah kan padanya.

Damian yang sudah ke GR an, masih mengulas senyum di wajah tampannya. Ia dengan seksama menyimak kalimat yang akan disampaikan oleh Agus.

"Nona Sarah bilang, saya tak perlu menjemputnya saat dia pulang kerja nanti. Lalu, saya juga tidak diperbolehkan untuk menjemputnya lagi besok saat di rumahnya Tuan," jelas Agus.

Senyum yang sedari tadi tergambar di bibir pria tampan itu seketika memudar, Ia merasa kesal dengan penolakan yang dilakukan oleh Sarah.

"Apa?" pekik Damian tak percaya.

Keningnya berkerut dan alisnya bertaut, sungguh benar-benar di luar dugaan pikiran gadis satu ini. Biasanya seorang gadis akan merasa tersanjung, jika ia diperhatikan oleh seorang pria. Tapi Sarah? Dia bahkan menolak mentah-mentah. Sungguh gadis yang sangat unik. Senyum Damian kembali terulas, dia merasa sangat tertantang untuk menaklukkan hati seorang Sarah.

"Dan satu lagi Tuan, kata Nona Sarah pesan ini yang menjadi poin utamanya. Saya sebenarnya tidak enak mau menyampaikan kepada Tuan, saya takut Tuan marah."

Agus tampak tertunduk, pria itu kembali mengingat kejadian saat Sarah memintanya untuk menyampaikan sebuah pesan untuk Tuan Muda nya. Ia berulang kali meyakinkan kepada Sarah tentang pesan yang di amanah kan kepadanya, tapi gadis itu bersikeras agar Agus menyampaikan pesan nya untuk Tuan Muda Damian.

Pria itu takut, jika ia menyampaikan pesan dari Sarah. Tuan Muda nya akan marah kepada gadis itu.

"Ayo, cepat katakan?" Damian semakin tak sabar ingin mendengar pesan berikutnya.

"Ka-kata Nona Sarah, Tu-tuan sangat menyebalkan," ucap Agus sambil terbata. Ia masih menundukkan pandangannya, pria itu tak berani menatap reaksi Damian.

Namun, dugaan Agus salah. Damian malah tertawa saat mendengar kalimat yang di ucapkan oleh pria yang di tugaskan untuk menjadi sopir pribadi Sarah itu.

"Gadis itu sangat lucu sekali," ucapnya masih di iringi tawa.

Agus menggaruk tekuk nya yang tak gatal seraya mengulas senyum, ia sempat heran melihat tingkah Tuan Muda di hadapannya itu. Pria itu bahkan menoleh ke arah Ben yang berdiri di samping Damian. Namun, pria itu sama anehnya dengan Damian. Ben hanya menyeringai seraya mengedikkan bahunya.

"Ada satu lagi Tuan," ucap Agus yang mampu menghentikan suara tawa Damian.

Kening Damian tampak berkerut. "Banyak sekali pesan yang disampaikan oleh gadis itu!"

Damian menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya dengan pandangan tetap menatap lurus pada pria yang tengah duduk di hadapannya.

"Kali ini, bukan sebuah pesan dari Nona Sarah Tuan. Tapi sebuah laporan yang ingin saya sampaikan kepada Tuan," terang Agus.

Pria yang memiliki tinggi 183 cm itu tampak penasaran dengan laporan yang akan disampaikan oleh Agus. Ia menyimak dengan seksama apa yang akan di tutur kan oleh Agus.

"Tadi setelah saya mengantar Nona Sarah, ada tiga temannya yang mencoba untuk menjelek-jelekkan Nona Sarah. Dia bahkan berkata yang tak pantas kepada Nona dan hendak memukul wajah Nona Sarah, Tuan," jelas Agus.

Entah kenapa tangan pria yang memiliki dua saudara kembar itu terlihat mengepal kesal, Ben yang sedari tadi memperhatikan reaksi tuannya segera bisa menyimpulkan sesuatu yang terjadi pada Tuan nya.

"Ben, selidiki siapa yang sudah berani mengganggu gadis itu," perintah Damian dengan suara geram.

"Baik Tuan," sahut Ben.

Suasana menjadi hening sesaat, sampai akhirnya Agus membuka suara.

"Itu saja Tuan yang ingin saya laporkan, selebihnya Nona baik-baik saja."

"Ya sudah, kamu boleh pergi. Tunggu perintah selanjutnya, kamu mengerti!"

"Mengerti, Tuan. Saya pergi dulu." Agus segera bangkit lalu membungkukkan badannya, pria itu segera pergi meninggalkan ruangan Damian.

🍁🍁🍁

Malam hari di kediaman Arga Hutama

Daisy dan Bibi Ning tengah sibuk menyiapkan hidangan di meja, sementara Mama Erina juga sedang sibuk membuat menu masakan yang terakhir. Meskipun mereka memiliki banyak asisten rumah tangga, tapi untuk urusan memasak. Erina kerapkali terjun langsung untuk masalah makanan keluarganya itu, wanita yang masih cantik di usianya itu. Lebih sreg jika ia memasak sendiri hidangan untuk keluarga.

Meskipun begitu, Arga tak sepenuhnya mengijinkan Erina untuk memasak keseluruhan hidangan yang tersaji di meja makan. Ia tak ingin istri tercintanya kelelahan.

'Boleh asal kamu hanya sekedar sedikit membantu, apa gunanya kita menggaji mereka jika kamu masih bekerja sayang.' Begitu kalimat Arga yang selalu di lontarkan ketika mendapati istrinya masih sibuk dengan urusan dapur.

Malam ini, Erina dan dua chef yang bekerja di rumahnya. Terlihat begitu sibuk, karena ia akan kedatangan saudara kandung satu-satunya. Mereka yang tak lain adalah Eric dan Anggen, dan tentu saja kedua anak mereka yang hampir seumuran dengan ketiga anak kembarnya.

Beberapa hidangan sudah tersaji di meja makan yang berukuran besar itu, Erina sengaja memilih meja makan yang berada di bagian barat rumahnya. Ruang makan itu terletak tak jauh dari kolam renang indoor nya, selain meja makannya yang lebih besar. Suasana yang tercipta juga lebih menyenangkan dan menenangkan, karena menyantap hidangan dengan suara gemricik air akan berpengaruh dengan nafsu makan. Begitulah pikir Erina.

🍁🍁🍁

Semua sudah berkumpul di meja makan, Paman Eric, Bibi Anggen, Evan dan Erika juga sudah bergabung dengan keluarga Arga Hutama.

Mereka tampak menikmati hidangan yang dimasak langsung oleh Erina, suasana hangat dan menyenangkan pun tercipta dengan obrolan-obrolan ringan yang terselip candaan dari ketiga saudara kembar kepada sepupunya itu.

Usai makan malam berlangsung, Damian pamit terlebih dahulu. Karena malam ini ia ingin menjemput Sarah di tempat kerjanya.

"Pa, Ma, Damian pamit dulu ya. Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan," pamit Damian yang dijawab anggukan oleh kedua orang tuanya.

Damian segera memberi salam dengan mencium punggung tangan secara bergantian kepada orang tuanya dan kepada Paman, Bibinya.

"Bohong Ma, dia mau jemput gadis incarannya. Pake alasan kerjaan segala kamu Dam," ledek Daisy yang di iringi tawa oleh seluruh anggota keluarga yang masih bercengkrama di meja makan tersebut.

"Sudah biarkan saja, semakin cepat kan semakin bagus dia mendapat calon istri. Itu berarti Papa dan Mama akan segera menimang cucu," imbuh Papa Arga. Membuat suasana semakin riuh.

"Papa bisa aja," kilah Damian dengan senyum tersungging di bibirnya.

"Sudah, Damian pergi dulu ya semuanya. Bye!" Damian segera berjalan meninggalkan ruang makan untuk menuju garasi mobilnya.

Sebuah garasi mobil yang berada di bawah tanah dan bisa diakses dengan lift terpampang di hadapan Damian. Kali ini ia ingin mengendarai Mercedes-Maybach S-Class Pullman. Mobil yang memiliki panjang 6,5 meter dan di bandrol dengan harga 8,5 Milyar. Pullman adalah S-Class bertenaga V12, memiliki lebih banyak ruang di dalam kabin di mana ada empat kursi belakang yang bisa diatur yang dilengkapi dinding partisi kaca yang dioperasikan secara elektrik untuk privasi ekstra. Beberapa kelebihan interior itulah yang membuat Damian nyaman untuk mengendarai mobil ini.

Ben terlihat tergopoh-gopoh menyusul Damian, tidak biasanya pria kepercayaannya itu tidak ontime.

"Hampir saja kamu aku tinggal Ben," ujar Damian yang sudah berada di depan kemudi nya.

"Maaf Tuan, ada beberapa kendala," ucapnya seraya membuka pintu kemudi dan mempersilahkan Damian untuk keluar, lalu berlari kecil dan membuka pintu belakang untuk Tuan Muda nya itu.

"Sudah siap menjemput calon istri anda Tuan?" goda Ben sambil mengulas senyum.

Damian hanya terkekeh mendengar lelucon Ben.

"Kamu juga sudah waktunya mencari calon istri untuk dirimu sendiri Ben, sepertinya daftar foto gadis yang kamu berikan padaku waktu itu lebih cocok untuk calon istrimu Ben," seloroh Damian.

Ben tak menjawab ucapan Damian, ia hanya mengulum senyum dan pikiran nya mulai berkelana pada seorang gadis yang selalu mencuri perhatiannya.

Bersambung ....

💖💖💖

.

.

.

.

Mampir ke novel temen author ya, novelnya keren banget😍

Terpopuler

Comments

Beloved vindra

Beloved vindra

isy kahhhh😁

2023-08-04

0

Kokoy Yuhaikay

Kokoy Yuhaikay

garasi mobil apa shorum,,,berderet banget

2022-02-22

0

@shiha inayah

@shiha inayah

cie,,, Damian kerja nya modus melulu,,,🤭🤭🤭
kaya nya Ben ngincer Daisy....

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1. Deadline
3 Chapter 2. Rencana
4 Chapter 3. Menjalankan Rencana
5 Chapter 4. Cari Pelakunya!
6 Chapter 5. Hari Sial
7 Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8 Chapter 7. Masalah Baru
9 Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10 Chapter 9. Calon Istri
11 Chapter 10. Pembuat Masalah
12 Chapter 11. Tantangan Baru
13 Chapter 12. Selalu Berdebat
14 Chapter 13. Berkunjung
15 Chapter 14. Sebuah Tujuan
16 Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17 Chapter 16. Titik Terang
18 Chapter 17. Kerjasama
19 Chapter 18. Urus Semuanya
20 Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21 Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22 Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23 Chapter 22. Kencan
24 Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25 Chapter 24. Aku Merindukanmu
26 Chapter 25. Nasihat Ibu
27 Chapter 26. Jangan Takut
28 Chapter 27. Membuka Hati
29 Chapter 28. Penyerangan
30 Chapter 29. Penyelamat
31 Chapter 30. Ironi
32 Chapter 31. Permintaan Arrabela
33 Aku Bukan Mas-Mas
34 Terciduk
35 Pesta Pernikahan
36 Solo Player
37 Berhasil?
38 Candu
39 Tak Usah Malu
40 Dosen Pembimbing
41 Tak Bisa Jauh
42 Siapa Dia?
43 Tak Akan Ku Biarkan
44 Sebuah Tantangan
45 Pengganggu
46 Menginap
47 Cinta Yang Menyakitkan
48 Aku Menginginkanmu!
49 Ketahuan
50 Three On Three
51 Aku Rindu Ibu
52 Aku Takut Kehilanganmu
53 Rencana Untuk Sarah
54 Asisten Sarah
55 Sarah Menghilang?
56 Bingkai Foto
57 Rival?
58 Pengakuan Sarah
59 Motif
60 Panik
61 Amarah Damian
62 Penyerangan
63 Hujan
64 Mie Instan
65 Aku Hamil
66 Pengakuan Ben
67 Terlambat?
68 Kekuatan Cinta
69 Ngidam?
70 Semakin Cinta
71 Ngidam Lagi?
72 Sebuah Rasa
73 Epilog (Ending)
74 Extra Part
75 Extra Part 1
76 Extra Part 2
77 Extra Part 3
78 Extra Part 4
79 Extra Part 5
80 END Season 1
81 Awal Dari Segalanya
82 Perasaan Yang Berbeda
83 Siapa Gadis Itu?
84 Perasaan Kalut
85 Aku Tak Menyukainya?!
86 Kenapa Aku Harus Memilih?!
87 Terkejut
88 Cemas
89 Ada Apa Denganku?!
90 Sosok Yang Berbeda
91 Aku Mengkhawatirkanmu
92 Suatu Tempat Yang Indah
93 Jangan Menyembunyikannya
94 Tersipu Malu
95 Tuan Cerewet
96 Calon Mertua
97 Serangan Mendadak
98 Alamat Rumah
99 Kejutan
100 Tercengang
101 Bahagia Bersamamu
102 Pekerjaan Yang Mulia
103 Perjalanan Cinta Di Mulai
104 Tak Bisa Menahan
105 Cemburu
106 Sebuah Ungkapan
107 Sakit Hati
108 Fitting Baju
109 Tentang Rasa
110 Firasat
111 Motif
112 Lepaskan Lin!
113 Perasaan Lega
114 Always In Love
115 Rania ....
116 The Day ....
117 Aku, Kamu menjadi Kita ....
118 Malam yang Sangat Berkesan
119 Happiness
120 Pesta Kecil
121 Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122 Nasi Goreng
123 Ketiga Pemuda
124 Tergoda
125 Kamu Membuatku Candu
126 Manusia Berhati Mulia
127 Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128 Sebuah Analisis
129 Mencoba Lagi
130 Stop Body Shaming
131 Suami Posesif?
132 Gara-gara Yoghurt?
133 Ada Apa Dengan Lin?
134 Percaya Tak Percaya
135 Si Bucin?
136 Berbagi Kebahagiaan
137 Hasil Ultrasonography
138 Nomor Tak Dikenal
139 Pengganggu
140 Belajarlah Dari Pengalaman
141 Wanita Luar Biasa
142 Pengumuman Novel Baru
143 Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1. Deadline
3
Chapter 2. Rencana
4
Chapter 3. Menjalankan Rencana
5
Chapter 4. Cari Pelakunya!
6
Chapter 5. Hari Sial
7
Chapter 6. Bertemu Tuan Muda
8
Chapter 7. Masalah Baru
9
Chapter 8. Cari Tau Siapa Dia
10
Chapter 9. Calon Istri
11
Chapter 10. Pembuat Masalah
12
Chapter 11. Tantangan Baru
13
Chapter 12. Selalu Berdebat
14
Chapter 13. Berkunjung
15
Chapter 14. Sebuah Tujuan
16
Chapter 15. Aku Akan Membuktikannya
17
Chapter 16. Titik Terang
18
Chapter 17. Kerjasama
19
Chapter 18. Urus Semuanya
20
Chapter 19. Om-Om Itu, Aku!
21
Chapter 20. Bersiaplah Untuk Hari Esok
22
Chapter 21. Mengungkap Kebenaran
23
Chapter 22. Kencan
24
Chapter 23. Kamu adalah Milikku
25
Chapter 24. Aku Merindukanmu
26
Chapter 25. Nasihat Ibu
27
Chapter 26. Jangan Takut
28
Chapter 27. Membuka Hati
29
Chapter 28. Penyerangan
30
Chapter 29. Penyelamat
31
Chapter 30. Ironi
32
Chapter 31. Permintaan Arrabela
33
Aku Bukan Mas-Mas
34
Terciduk
35
Pesta Pernikahan
36
Solo Player
37
Berhasil?
38
Candu
39
Tak Usah Malu
40
Dosen Pembimbing
41
Tak Bisa Jauh
42
Siapa Dia?
43
Tak Akan Ku Biarkan
44
Sebuah Tantangan
45
Pengganggu
46
Menginap
47
Cinta Yang Menyakitkan
48
Aku Menginginkanmu!
49
Ketahuan
50
Three On Three
51
Aku Rindu Ibu
52
Aku Takut Kehilanganmu
53
Rencana Untuk Sarah
54
Asisten Sarah
55
Sarah Menghilang?
56
Bingkai Foto
57
Rival?
58
Pengakuan Sarah
59
Motif
60
Panik
61
Amarah Damian
62
Penyerangan
63
Hujan
64
Mie Instan
65
Aku Hamil
66
Pengakuan Ben
67
Terlambat?
68
Kekuatan Cinta
69
Ngidam?
70
Semakin Cinta
71
Ngidam Lagi?
72
Sebuah Rasa
73
Epilog (Ending)
74
Extra Part
75
Extra Part 1
76
Extra Part 2
77
Extra Part 3
78
Extra Part 4
79
Extra Part 5
80
END Season 1
81
Awal Dari Segalanya
82
Perasaan Yang Berbeda
83
Siapa Gadis Itu?
84
Perasaan Kalut
85
Aku Tak Menyukainya?!
86
Kenapa Aku Harus Memilih?!
87
Terkejut
88
Cemas
89
Ada Apa Denganku?!
90
Sosok Yang Berbeda
91
Aku Mengkhawatirkanmu
92
Suatu Tempat Yang Indah
93
Jangan Menyembunyikannya
94
Tersipu Malu
95
Tuan Cerewet
96
Calon Mertua
97
Serangan Mendadak
98
Alamat Rumah
99
Kejutan
100
Tercengang
101
Bahagia Bersamamu
102
Pekerjaan Yang Mulia
103
Perjalanan Cinta Di Mulai
104
Tak Bisa Menahan
105
Cemburu
106
Sebuah Ungkapan
107
Sakit Hati
108
Fitting Baju
109
Tentang Rasa
110
Firasat
111
Motif
112
Lepaskan Lin!
113
Perasaan Lega
114
Always In Love
115
Rania ....
116
The Day ....
117
Aku, Kamu menjadi Kita ....
118
Malam yang Sangat Berkesan
119
Happiness
120
Pesta Kecil
121
Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Pulang
122
Nasi Goreng
123
Ketiga Pemuda
124
Tergoda
125
Kamu Membuatku Candu
126
Manusia Berhati Mulia
127
Sepuluh Wanita Tercantik di Dunia
128
Sebuah Analisis
129
Mencoba Lagi
130
Stop Body Shaming
131
Suami Posesif?
132
Gara-gara Yoghurt?
133
Ada Apa Dengan Lin?
134
Percaya Tak Percaya
135
Si Bucin?
136
Berbagi Kebahagiaan
137
Hasil Ultrasonography
138
Nomor Tak Dikenal
139
Pengganggu
140
Belajarlah Dari Pengalaman
141
Wanita Luar Biasa
142
Pengumuman Novel Baru
143
Pengumuman Novel Sequel Istri Kesayangan Tuan Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!