Bab Tujuh

"Adam ...." Laura tak menyangka akan bertemu dengan calon suami Nayla di kuburan adiknya itu.

Adam lalu tersenyum pada Laura, membuat gadis itu cukup terkejut. Dia tak pernah bertemu secara langsung dengan pasangan Nayla karena ayah dan ibunya selalu melarang dia ikut nimbrung saat pria itu berkunjung ke rumah.

"Kamu datang untuk mendoakan Nayla?" tanya Adam dengan suara yang sedikit gugup dan canggung.

Laura hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya. Entah mengapa, dia juga menjadi sedikit gugup.

Adam lalu berjongkok di samping kuburan sang kekasih. Dia memegang batu nisan sambil mengucapkan sesuatu. Entah doa atau apa yang disampaikan hanya pria itu yang tahu.

Cukup lama mereka terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing. Adam lalu membuka suara untuk memecahkan kesunyian di antara keduanya.

"Nayla, aku datang untuk meminta restumu. Sesuai keinginan kamu aku akan menikahi Laura. Semoga kami bisa mewujudkan semua impian kamu. Doakan kami bisa menjalani semua," ucap Adam dengan suara cukup keras agar Laura dapat mendengar.

Laura hanya mengangguk sebagai tanggapan atas ucapan Adam. Entah mengapa bibirnya terasa kaku dan berat untuk bicara. Mungkin karena selama ini apa pun yang dia katakan dan ucapkan tak pernah didengar kedua orang tuanya.

"Nayla, aku dan Laura pamit dulu. Semoga kamu tenang dan bahagia di sana. Doakan kami juga bahagia," ucap Adam selanjutnya.

Laura memandangi Adam dengan heran. Tak menyangka jika pria itu bisa menerima dirinya. Dia berpikir Adam akan menolak semua ini.

Adam lalu berdiri diikuti Laura. Pria itu kembali tersenyum.

"Kebetulan kita bertemu di sini. Apakah kamu mau ikut denganku?" tanya Adam.

"Ikut kemana, Dam?" Laura balik bertanya.

"Kita mencari cincin untuk pernikahan besok. Atau kamu mau cincin yang telah aku siapkan untuk Nayla saja?" tanya Adam lagi.

"Yang ada saja, Dam. Sayang jika harus dijual dan beli baru lagi. Semua yang telah dipilih Nayla, aku yakin yang terbaik," ucap Laura.

"Apa mas kawinnya juga mau yang sama?" Lagi-lagi Adam bertanya.

"Ya, itu saja. Aku pasti akan menerima smua dengan ikhlas."

"Baiklah. Bagaimana kalau kita makan sebelum kamu pulang. Anggap saja sebagai pendekatan sebelum kita menikah," ujar Adam. Laura tampak berpikir sejenak. Dia takut ayah dan ibu mencari jika dia lama keluar rumah.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Adam saat melihat Laura hanya terdiam.

"Aku takut ayah dan ibu mencari. Tadi aku hanya pamit sebentar," jawab Laura.

"Ayah dan ibu nanti biar jadi urusanku. Kita pergi sekarang aja biar tak lebih lama lagi," ucap Adam.

Adam lalu berjalan diikuti Laura di belakangnya. Saat masuk ke mobil, gadis itu memilih duduk di belakang, membuat Adam memandanginya dengan keheranan.

"Kenapa kamu duduk di belakang? Aku bukan supir. Duduk di depan aja," ucap Adam.

"Tak apa, Dam. Aku duduk di sini saja."

Adam mencoba membujuk Laura untuk duduk di depan, samping dirinya. Namun, gadis itu keukeh tetap untuk duduk di belakang saja. Akhirnya dia menyerah dan langsung menjalankan mobil menuju sebuah kafe.

Sampai di kafe, Adam dan Laura turun. Gadis itu mengikuti kemana langkah kaki kekasih adiknya itu. Mereka akhirnya memilih duduk di sudut ruangan.

Mereka berdua pergi ke restoran yang tidak jauh dari rumah Laura. Adam memandang Laura dengan mata yang lembut, mencoba untuk mengenal gadis itu lebih dekat.

"Jadi, Laura, apa yang kamu suka lakukan di waktu luang?" Adam bertanya dengan suara yang lembut karena dia ada sedikit mendengar dari Nayla bagaimana gadis itu diperlakukan, walau tak sepenuhnya diceritakan. Karena Nayla juga tak mungkin menjelekan kedua orang tuanya.

Laura memandang Adam dengan mata yang ragu-ragu, tapi dia akhirnya menjawab. "Aku suka membaca buku dan menonton film. Kegiatan aku hanya itu saja karena tidak bekerja." Laura berkata dengan suara yang tak kalah lembut.

"Aku juga suka membaca buku dan menonton film," Adam berkata dengan suara sedikit tegas.

Mereka berdua terus berbicara dan mengenal satu sama lain lebih dekat. Tapi, Adam tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa Laura bukanlah Nayla. Dia masih merasa bahwa Laura adalah pengganti Nayla, dan itu membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.

**

Setelah makan, Adam mengantar Laura pulang ke rumahnya. Dia lalu pamit pada kedua orang tua gadis itu, yang masih terlihat sedih dan murung.

"Terima kasih, Adam. Salam buat ibumu," ucap Ibu Sumarni.

"Akan aku sampaikan nanti, Bu."

"Lusa sudah hari pernikahan kamu dan Laura. Ibu harap kamu bisa menerimanya," ujar Ibu selanjutnya.

"Tentu, Bu. Bukankah ini permintaan terakhir Nayla. Aku tak akan mengecewakannya," balas Adam. Laki-laki itu kembali pamit untuk kedua kalinya. Dia masuk ke dalam mobil dan mengendarai dengan kecepatan sedang meninggalkan halaman rumah tunangannya.

Saat Adam telah pergi, ayah Laura memperingati gadis itu untuk bisa menjaga sikap. "Laura, kamu harus bisa menjaga sikapmu," ayahnya berkata dengan suara yang serius. "Bagiku Adam tetap calon suami Nayla, anak kesayanganku. Kamu harus bisa memahami perasaannya."

Laura memandang ayahnya dengan mata yang ragu-ragu. Dia tahu bahwa ayahnya masih belum ikhlas atas kepergian Nayla, dan bahwa dia terpaksa memenuhi ke inginan putrinya agar Laura mengganti posisi Nayla.

"Ayah, aku mengerti," Laura berkata dengan suara yang lembut. "Aku akan berusaha untuk menjaga sikapku dan membuat Adam bahagia. Aku pasti akan selalu sadar posisiku," jawab Laura.

Ayah Laura memandang gadis itu dengan mata yang tajam. Dia tahu bahwa Laura masihlah gadis yang muda dan tidak berpengalaman, dan bahwa dia masih harus belajar banyak tentang kehidupan.

"Aku hanya ingin kamu mendengarkan apa yang aku katakan, Laura," ayahnya berkata dengan suara yang lembut. "Tapi, aku juga ingin kamu memahami bahwa Adam adalah calon suami Nayla. Dia pasti masih menyimpan perasaan untuk gadisku itu. Jadi kamu jangan berharap banyak untuk pernikahan ini!"

"Jangan kuatir Ayah, aku akan selalu ingat bagaimana posisi aku. Hanya sebagai pengantin pengganti saja."

"Baguslah jika kau sadar. Adam tak mungkin mencintai gadis sepertimu. Jadi jangan banyak keinginan, ikuti saja apa maunya. Bersyukur dia mau menikahi kamu, kalau tidak kamu akan jadi perawan tua selamanya."

"Baik, Ayah. Aku pamit dulu. Mau istirahat!" seru Laura.

Laura langsung berjalan menuju kamarnya yang berada di dekat dapur. Malas melayani omongan sang ayah. Padahal pria itu yang ngotot memintanya bersedia menjadi pengantin pengganti untuk adiknya.

Terpopuler

Comments

Eka ELissa

Eka ELissa

di suruh jdi pengganti TPI GK boleh ngarep lbih....truus opo mau mi kie bandot tua udh mo mati GK usah ngadi2...deh lok boleh minta pngen kmu aj yg metong jgn Nayla....

2025-03-04

6

Eka ELissa

Eka ELissa

mklum lau dia kn gila....lok GK gila GK mungkin lah ngomong kek gtu... lok GK suruh nikh aja tu clon mantu nya Adam ma kuburan nay....biar dia puas.....😡😡😡😡🔨🔨🔨🔨

2025-03-04

2

Eka ELissa

Eka ELissa

gila ni bandot....ank nya udh beda ALM msih aj....di ungkit 2 kmrin lau nolak murka lau mulai mau murka apa cih mau mu.....😡😡🔨🔨🔨🔨

2025-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Delapan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Bab Empat Puluh Enam
48 Bab Empat Puluh Tujuh
49 Bab Empat Puluh Delapan
50 Bab Empat Puluh Sembilan
51 Bab Lima Puluh
52 Bab Lima Puluh Satu
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Bab Enam Puluh Tujuh
69 Bab Enam Puluh Delapan
70 Promo Novel Terbaru
71 Bab Enam Puluh Sembilan
72 Bab Tujuh Puluh
73 Bab Tujuh Puluh Satu
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Pembukaan
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Delapan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Bab Empat Puluh Enam
48
Bab Empat Puluh Tujuh
49
Bab Empat Puluh Delapan
50
Bab Empat Puluh Sembilan
51
Bab Lima Puluh
52
Bab Lima Puluh Satu
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Bab Enam Puluh Tujuh
69
Bab Enam Puluh Delapan
70
Promo Novel Terbaru
71
Bab Enam Puluh Sembilan
72
Bab Tujuh Puluh
73
Bab Tujuh Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!