"Maaf, Dam. Jika memang yang di dalam foto tadi adalah ayahku, aku merasa dia sangat mirip dengan papamu. Apakah mungkin ayahku dan papamu adalah orang yang sama? Apakah data pribadi ayahku tadi sama dengan papamu? Kamu pasti tau tahun kelahiran papamu, dimana dia bersekolah dulu dan nama nenek kakekmu. Apakah data tadi sama dengan papamu?" tanya Laura saat mobil mulai berjalan.
Pertanyaan gadis itu membuat Adam jadi terkejut. Dia tak bisa mengelak lagi. Tak mungkin seorang anak tak mengetahui nama kakek dan neneknya.
"Aku tak tau harus berkata apa, Laura. Ini diluar dugaan. Aku juga sangat terkejut dengan kenyataan ini. Apa nanti yang akan aku katakan pada mama?" tanya Adam.
Adam memikirkan perasaan mamanya jika mengetahui sang suami ternyata memiliki anak dengan wanita lain. Dia menjadi saksi bagaimana Mama Ratna berusaha menjadi wanita seutuhnya. Dia sampai berobat ke luar negeri agar bisa hamil. Sempat hamil dengan cara bayi tabung, tapi di saat kehamilan tiga bulan kembali gagal. Dan harus digugurkan karena tak ada perkembangan pada bayi itu.
Walau Adam hanya anak angkat mereka, tapi dia sangat menyayangi mamanya. Tak tega melihat mama Ratna sedih jika mengetahui kalau Ariel ternyata memiliki anak dengan wanita lain, dan itu menambah satu bukti jika dia yang memiliki kekurangan.
"Jadi benar kalau papa kamu adalah ayahku?" tanya Laura.
Adam menjawab dengan menganggukan kepalanya. Laura merasa tubuhnya lemas, ketika mengetahui kenyataan ini. Dia langsung menyandarkan tubuhnya. Tak menyangka jika dia dan Adam bersaudara.
"Jadi kita bersaudara?" tanya Laura dengan suara pelan.
Dunia seakan mau runtuh. Kenyataan yang dia ketahui saat ini tak pernah ada dalam pikirannya. Laura menarik napas dalam.
"Ya, Allah. Cobaan apa lagi ini? Sebenarnya apa rencana-Mu Tuhan. Aku rasanya ingin menyerah dengan ujianmu ini. Mentalku benar-benar terkuras. Jiwaku tidak sedang baik-baik saja. Aku memendam semuanya tanpa seorangpun yang mengetahui keadaanku. Mereka tertipu dengan senyum manisku, wajah ceriaku, dan dengan tawaku. Kepalaku hampir pecah dan aku benar-benar lelah. Rasanya ingin berhenti sejenak untuk bernapas dengan lega," gumam Laura pada dirinya sendiri. Air matanya turun dengan deras membasahi pipinya.
Adam membiarkan Laura menangis. Dia masih ragu untuk mengatakan siapa dan bagaimana dirinya pada gadis itu. Bibirnya terasa kelu. Yang ada dalam pikirannya hanya sang mama.
Sementara itu di rumah, Ratna tampak mondar mandir di kamarnya. Sejak selesai sarapan, suaminya tak keluar dari ruang kerja. Dia ingin menanyakan tentang Laura. Wanita itu curiga ada hubungan antara suaminya dengan calon menantunya.
Tak mungkin begitu banyak kesamaan antara simak Ariel dan Laura. Berasal dari kota yang sama, nama sama dan wajah yang sangat mirip. Siapa pun yang melihat pasti langsung menebak mereka ayah dan anak.
Ratna berjalan menuju ruang kerja sang suami. Dia mengetuknya pelan. Terdengar suara sahutan dari dalam.
"Siapa ...?"
"Aku Ratna, Mas. Apa aku boleh masuk?" tanya Ratna.
"Masuklah, tidak di kunci," jawab Ariel.
Ratna membuka pintu. Dia melihat suaminya masih sibuk dengan laptopnya. Memang Ariel sudah mengatakan jika dirinya hari ini tak ke kantor. Ingin menyelesaikan pekerjaan di rumah saja.
"Apa Mas sibuk?" tanya Ratna. Dia takut mengganggu pekerjaan suaminya. Lagi pula dia tak mau pertanyaannya nanti kurang ditanggapi karena kesibukan sang suami.
"Aku baru saja selesai. Nanti di sambung lagi. Ada apa?" Ariel balik bertanya.
"Mas, ada yang ingin aku tanyakan. Dan aku ingin kamu berkata jujur. Aku siap dengan apa pun jawaban darimu."
Ratna menjeda ucapannya. Dia lalu menarik napas dalam. Semua untuk meredakan emosi yang mungkin akan timbul.
"Mas, apa kamu benar-benar tak mengenal ibunya Laura?" tanya Ratna dengan nada pelan, hampir tak terdengar.
Ariel tampak terkejut dengan pertanyaan istrinya. Wajahnya langsung berubah. Dia belum siap dengan jawaban yang akan diberikan pada sang istri. Kali ini Ariel yang menarik napas dalam. Cukup lama dia terdiam sebelum akhirnya berkata.
"Aku tak mengenalnya. Kenapa kamu tanyakan itu?" Ariel balik bertanya.
"Jangan bohong, Mas. Semua orang bisa kamu tipu, tapi tidak denganku. Aku melihat kamu sedang gelisah saat ini. Kamu juga sedang berbohong, buktinya kamu tak berani menatap aku saat menjawab pertanyaanku!" seru Ratna.
Ariel kembali menarik napas dalam. Hampir dua puluh tahun mereka berumah tangga. Tentu tak mudah baginya untuk membohongi sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
berarti adam dan laurq tak squdara kan cm ank angkat ..jujur z ariel dia darah daging mu satu2 x ank mu jika berjodoh dgn adam.pun tak apa jgn jd pengecut kasihan laura ..ratna jg orang baik pasti cm.kecewa
2025-03-09
3
Eka ELissa
jujur kcng ijo Riel ksian Laura dia juga GK butuh kmu ko dia cumn pngen tau BP nya tu spa....gtu aj... gk bkln ko dia minta ganti rugi.... jdi hyuu lok kmu gentle jujur lah ...jgn jdi pecundang Mulu....basi tau..😡😡😡😡
2025-03-09
2
Eka ELissa
lgian Laura baik ko....psti Ratna bisa mengerti kmu...lgian itu kn cumn masa lalu kmu kn....krna msa dpn mu ya Ratna......kan....Riel....minta maaf dgn nya....dn jujur tentang sglanya
2025-03-09
2