Bab Enam

"Ayah, aku minta maaf," Laura berkata dengan suara yang lembut. "Tapi aku tidak bisa menikah dengan Adam hanya karena permintaan Nayla. Aku harus memiliki kebebasan untuk memilih sendiri."

Wajah ayah tampak memerah menahan amarah mendengar ucapan Laura. Gadis itu menunduk karena takut.

"Apa kau pikir kau punya pilihan?" tanya Ayah dengan suara tinggi.

Ibu yang dari tadi hanya diam, lalu mendekati sang putri. Sekarang mereka sudah duduk berdampingan.

"Apa kau menyayangi Nayla?" tanya Ibu dengan suara yang sedikit lembut.

Tidak biasanya sang ibu bicara lembut di depan ayahnya. Bisanya dia akan ikutan memarahi Laura. Sering gadis itu bertanya dalam hatinya, apakah Bu Sumarni benar ibu kandungnya. Sikapnya yang selalu saja menyalahkan Laura, membuat gadis itu ragu jika dia terlahir dari rahim wanita itu.

"Ibu pasti tau jawabannya," jawab Laura.

Laura begitu menyayangi adiknya, pasti semua tahu. Dia rela mengalah apa pun itu demi Nayla. Dan beruntung adiknya juga menyayangi dirinya.

Pernah suatu hari mereka berdua ikut lomba mewarnai di sebuah pusat perbelanjaan. Nayla ingin sekali meraih kemenangan karena hadiahnya sebuah boneka yang sangat dia inginkan. Ayah mau membelikan Nayla boneka yang sama, tapi bocah itu menginginkan yang ada tulisan juara di dada boneka tersebut.

Ayahnya lalu mengikut sertakan kedua anaknya karena tahu Laura lebih berbakat dan yakin akan juara.

Laura yang selama ini tak pernah diizinkan mengikuti lomba apa pun begitu bahagia. Namun, saat lembaran kertas yang harus diwarnai dibagi, ayah membuat nama Nayla pada miliknya dan sebaliknya, nama Laura pada kertas yang diwarnai Nayla.

Hasil akhirnya Nayla merebut juara satu dan mendapatkan hadiah yang dia inginkan. Laura kecil lalu protes dan mengatakan itu gambar miliknya. Sang adik lalu memperhatikan dan menjadi sedih saat tahu kenyataan.

Nayla lalu menyerahkan boneka itu pada sang kakak. Namun, ayahnya jadi murka. Laura lalu memberikan boneka itu, bukan hanya karena takut dimarahi sang ayah saja tapi karena sedih melihat Nayla menangis.

"Kenapa kak Laura memberikan boneka ini? Bukankah ini untuk kakak?" tanya Nayla saat Laura memberikan boneka itu.

"Ambil untuk saja, Dek. Kakak tak suka," ucap Laura. Lalu dia kembali ke kamar.

Nayla yang sempat melihat air mata sang kakak lalu mendatangi kamar Laura. Dia lalu meminta kakaknya untuk bermain bersama. Nayla bukannya tak mau memberikan boneka itu kembali pada sang kakak, tapi takut nanti Laura dimarahi ayahnya. Mereka lalu main boneka itu berdua.

Sejak saat itu Laura selalu mengutamakan apa pun yang diinginkan adiknya, karena dia tahu dan sadar hanya Nayla yang selalu ada untuknya. Yang menyayangi dirinya.

"Jika benar kau menyayangi Nayla, kau pasti akan mengikuti amanahnya. Dia ingin kau menikah dengan Adam."

Laura menarik napas dalam. Dia takut pernikahan itu akan membuat penderitaan baru baginya karena menikah dengan pria yang tak mencintai dirinya.

"Bagaimana dengan Adam, Bu? Apakah dia juga tak keberatan dengan pernikahan ini? Bukankah Adam begitu mencintai Nayla?" tanya Laura.

"Karena Adam sangat mencintai Nayla-lah dia mau menerima kau. Dia tak mau mengecewakan Nayla, gadisku yang sangat baik," ucap Ayah sambil menunduk. Sepertinya dia mencoba menahan air mata yang akan tumpah.

Laura menarik napas dalam. Akhirnya dia mengangguk setuju. Tak ingin melihat ayah dan ibunya bersedih.

"Baiklah, Ayah, Ibu, aku bersedia menggantikan posisi Nayla," ucap Laura.

**

Pagi harinya Laura pergi ke makam adiknya setelah dia masak buat sarapan kedua orang tuanya. Walaupun pernikahan ini adalah keinginan Nayla, tetap saja dia ingin minta izin.

Terkadang Laura merasa hidupnya sangat lucu, dia akan menikah dengan Adam, padahal bercerita berdua saja belum pernah mereka lakukan.

Laura berdiri di depan kuburan Nayla, memandang ke arah batu nisan yang bertuliskan nama adiknya. Dia merasa seperti ada yang mengganjal di hatinya, karena dia tahu bahwa dia akan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dia inginkan.

"Aku minta maaf, Nayla," Laura berkata dengan suara yang lembut. "Aku tahu bahwa aku tidak akan bisa menggantikan'mu, tapi aku ingin meminta izinmu untuk menikahi Adam. Aku tahu bahwa dia adalah kekasihmu, dan aku ingin memastikan bahwa aku tidak melakukan sesuatu yang salah."

Walaupun semua adalah atas permintaan Nayla, tapi sebenarnya ada rasa beban berat untuk melakukan itu.

"Aku akan melakukan ini untukmu, Nayla," Laura berkata dengan suara yang lembut. "Aku akan menikahi Adam dan membuatnya bahagia, seperti yang kamu inginkan. Tapi, aku juga ingin meminta maafmu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan bisa menggantikan'mu dihatinya. Aku tak tau apakah Adam akan bisa menerima aku dengan ikhlas bukan karena hanya untuk memenuhi keinginan kamu."

Kembali dia mengusap batu nisan sang adik. Rasanya hidup yang akan dia jalani akan semakin berat. Menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya. Mungkin dirinya bisa menerima Adam, tapi bagaimana dengan laki-laki itu, apakah bisa menerima dia sebagai pengganti sang adik.

"Aku akan selalu mengingatmu, Nayla," Laura berkata dengan suara yang lembut. "Aku akan selalu mengingatmu dan membuatmu bangga, seperti yang kamu inginkan. Aku akan kuat menghadapi semua tantangan hidup ini walau hanya seorang diri tanpa ada tempat untuk bersandar dan mengadu. Semoga kamu bahagia di atas sana. Doakan aku juga bahagia di sini."

Laura lalu berdoa. Saat dia ingin berdiri, meninggalkan makam dia melihat seseorang mendekati. Dia lalu menengadahkan kepala melihat siapa yang menghampiri, alangkah terkejutnya saat tahu itu Adam.

"Adam ...."

Terpopuler

Comments

mams dimas

mams dimas

sebetulnya kasian Adam harus menikah dengan Laura takut nya nanti lauranya cuma jadi pelampiasan kekesalan Adam karena gara gara Laura dikehilangan kekasih nya

2025-03-04

2

Eka ELissa

Eka ELissa

jht kn dia.....ktika kmu mau nikah ma Adam pun kmu bkln di prmlukan di dpn bnyk orang....lau...jdi udh lah dket ma orang bulsit kyk mreka...

2025-03-04

2

Eka ELissa

Eka ELissa

krna dia saat ini cumn py kmu lau...lok BP tiri jht kmu prgi kn ada kmu.....

2025-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Delapan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Bab Empat Puluh Enam
48 Bab Empat Puluh Tujuh
49 Bab Empat Puluh Delapan
50 Bab Empat Puluh Sembilan
51 Bab Lima Puluh
52 Bab Lima Puluh Satu
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Bab Enam Puluh Tujuh
69 Bab Enam Puluh Delapan
70 Promo Novel Terbaru
71 Bab Enam Puluh Sembilan
72 Bab Tujuh Puluh
73 Bab Tujuh Puluh Satu
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Pembukaan
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Delapan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Bab Empat Puluh Enam
48
Bab Empat Puluh Tujuh
49
Bab Empat Puluh Delapan
50
Bab Empat Puluh Sembilan
51
Bab Lima Puluh
52
Bab Lima Puluh Satu
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Bab Enam Puluh Tujuh
69
Bab Enam Puluh Delapan
70
Promo Novel Terbaru
71
Bab Enam Puluh Sembilan
72
Bab Tujuh Puluh
73
Bab Tujuh Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!