Bab Delapan Belas

Ariel lalu berdiri dari duduknya. Dia mendekati Ratna dan membawa wanita itu duduk di sofa yang ada di ruangan kerjanya.

"Apa kamu sudah tak mempercayai aku lagi, Ratna?" tanya Ariel dengan memegang kedua bahu istrinya sambil tersenyum.

Ratna menarik napas dalam. Dia sebenarnya berharap jika semua yang ada dalam pikirannya itu salah. Namun, banyaknya kebetulan yang ada membuat dia ragu.

"Entahlah, Mas. Aku tak tau harus percaya dengan siapa. Apakah kamu atau fakta yang aku lihat," ucap Mama Ratna.

"Kita menikah sudah hampir dua puluh tahun. Selama itu kamu pasti telah mengenal siapa aku. Apakah menurut kamu aku adalah pria yang tak bertanggung jawab itu?" tanya Ariel dengan suara sangat lembut.

Ratna menarik napas lagi. Selama dua puluh tahun menikah dengan suaminya, tak pernah pria itu mengecewakan dirinya. Apa pun yang dia lakukan, selalu mengatakan pada Ratna dan meminta izinnya.

Mengenai tanggung jawab, pernah seorang pengendara motor menabrak mobil kami, justru suaminya Ariel yang mengobati dan membayar biayanya.

Ariel juga selama menikah tak pernah melakukan hal aneh. Hampir dua puluh empat dia akan melaporkan apa saja kegiatannya diluar kota dengan mengirim foto dimanapun dia berada.

"Sayang, mengenai nama, banyak orang memakai nama sama. Mengenai wajah yang katamu mirip, mungkin itu hanya kebetulan saja. Pasti kamu pernah mendengar orang mengatakan jika kita memiliki wajah yang kembar sebanyak tujuh orang. Mungkin aku dan Laura, dua orang dari tujuh itu!" seru Ariel.

Ratna hanya diam mendengar ucapan suaminya. Dia tak tahu harus berkata apa lagi. Dalam hatinya, dia akan menyelidiki sendiri saja. Biarlah saat ini dia seolah percaya dengan apa yang suaminya katakan.

Melihat sang istri yang terdiam, Ariel lalu meraih tangannya. Mengecupnya dengan mesra. Dia lalu tersenyum.

"Mungkin kamu capek karena mengurus pernikahan Adam. Bagaimana kalau kita pergi liburan?" tanya Ariel sambil tersenyum.

"Aku sebenarnya ingin liburan berdua dengan'mu, Mas. Tapi, itu tak mungkin kita lakukan saat ini. Tunggu Laura selesaikan masalahnya dulu. Tak mungkin mengusirnya," jawab Ratna.

"Baiklah, Sayang. Tapi kamu harus janji, tak boleh terlalu ikut campur dengan masalah pribadinya. Biarkan saja dia selesaikan sendiri. Laura bukan siapa-siapa kita. Boleh membantu asal jangan terlalu dalam melibatkan dirimu!" seru Ariel.

Ratna memberikan senyumannya. Dia akhirnya terpaksa menganggukan kepalanya. Setelah itu mereka berdua keluar dari ruang kerja suaminya tersebut. Ariel mengajak Ratna ke taman sambil menikmati teh dan cemilan.

Sementara itu, di taman kota, Laura tampak termenung setelah mengetahui kalau Ariel papanya Adam adalah ayahnya juga. Sekian lama terdiam akhirnya dia buka suara.

Laura memandangi Adam dengan mata yang sendu dan berkata dengan suara yang lembut, "Adam, sepertinya aku tidak bisa menikah denganmu jika Ariel adalah ayahku. Berarti kita bersaudara, dan itu tidak bisa dilakukan. Pernikahan ini harus dibatalkan!"

Adam membalas memandangi Laura dengan mata yang tenang, dan berkata, "Laura, aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi kita tidak bersaudara secara biologis. Aku hanya anak angkat Papa Ariel, bukan anak kandungnya."

Laura tampak terkejut. Banyak sekali kejutan yang dia dengar hari ini. Semua buat dia tak bisa berpikir jernih. Seakan dunia sedang mempermainkan dirinya. "Apa maksudmu? Kamu anak angkat Papa Ariel?"

Adam mengangguk, dan menjawab, "Ya, aku diadopsi oleh Papa Ariel dan Mama Ratna saat usiaku telah memasuki usia lima tahun. Aku tidak memiliki hubungan biologis dengan Papa Ariel, jadi kita tidak bersaudara secara biologis."

Laura memandang Adam dengan mata yang masih ragu-ragu, Adam lalu melanjutkan, "Jadi, kita masih bisa menikah, Laura. Kita tidak memiliki hubungan biologis yang membuat kita tidak bisa menikah."

Laura memandang Adam dengan mata yang masih ragu-ragu, tapi dia tidak bisa menyangkal perasaannya yang masih kuat terhadap Adam. Dia masih ingin menikah dengan Adam, tapi dia juga ingin memastikan bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang salah.

"Baiklah Adam. Kita bisa bicarakan ini setelah aku bicara dengan Papamu," balas Laura.

"Laura, sebelum kamu bicara dengan papa, aku ada satu permintaan," ucap Adam.

Laura memandangi Adam dengan dahi berkerut. Berpikir apa yang akan Adam minta darinya yang tak memiliki apa pun. Dalam rekeningnya juga hanya ada uang beberapa juta saja.

"Permintaan apa itu, Dam?" tanya Laura akhirnya.

"Aku minta kamu bicara berdua saja dengan papa. Nanti aku usahakan membawa mama keluar rumah. Aku tak mau mama tau mengenai hubungan kamu dan papa. Bicarakan semua baik-baik. Agar papa bisa menerima kamu. Aku takut kabar ini akan membuat mama sedih. Selama ini dia berusaha hamil untuk membahagiakan papa dengan memberikan keturunannya, tapi selalu gagal. Aku takut ketika mengetahui papa memiliki anak dari wanita lain, akan membuatnya bersedih. Bagiku kebahagiaan mama yang paling utama!" seru Adam.

Laura tampak termenung mendengar permintaan Adam. Dia tak tahu bagaimana cara menyampaikan semua tanpa mama Ratna mengetahui kebenarannya. Padahal awalnya dia berencana menanyakan ini didepan papa dan mama Adam.

Jika dibandingkan kesedihan yang akan diterima mama Ratna, lebih parah lagi kesedihan yang diterima ibunya selama ini. Terusir dari keluarga karena hamil luar nikah, dan mendapatkan suami yang egois. Sedangkan papa Ariel, ayahnya tak merasakan sedikitpun kesedihan. Padahal dia yang telah menorehkan luka itu pada ibunya.

Laura adalah korban yang sesungguhnya. Ibarat kata, Papa Ariel yang telah menusuk Laura dengan pisau, dan gadis itu yang harus meminta maaf. Semua karena darah dari lukanya mengenai baju sang papa. Dia yang harus mengerti semua orang, dari ayah tirinya, ibunya, mama Ratna dan juga Papa Ariel.

"Baiklah ...!" Akhirnya Laura menjawabnya setelah beberapa saat berpikir.

"Laura, maaf. Bukan maksud aku menekan kamu. Aku tau semua ini tak bisa disembunyikan terus. Mama Ratna juga harus tau kenyataan jika Papa Ariel memiliki anak kandung, tapi bukan secara mendadak begini mengatakannya. Aku akan bilang nanti, setelah aku rasa mama siap mendengarnya. Aku harap kamu mengerti," ucap Adam setelah melihat perubahan wajah Laura.

"Jangan kuatir, Adam. Selama ini, dari aku kecil, aku sudah dituntut untuk mengerti semuanya. Mengerti apa mau ayah dan ibu," jawab Laura dengan suara pelan. Adam menjadi sedih mendengarnya, tapi dia tak bisa mengabaikan perasaan mama Ratna, wanita yang begitu dia sayangi.

Terpopuler

Comments

Eka ELissa

Eka ELissa

turutin kemauan Adam lau ....dn kluarin smua kluh kesah mu ma Ariel sialan itu....bikin dunia nya jungkir balik lau.....sbnar nya kmu mirip dgn ku cumn beda nya ibu BP ku pisah dn ibu yg cari nfkh bp GK tau ke mna bhkn Skrang mati apa idup aku GK tau....slma ini aku cumn ktmu skli wktu msih SD jdi lok liat kmu py BP tiri gila py BP kndung cinting jdi bnci bgt aku.....bhkn aku nikh yg nikahin KK ku TPI beda ibu ENTH kmna dia tinggal nya aku pun tak tau....

2025-03-10

1

mams dimas

mams dimas

masih penasaran dengan pak Ariel apa maksud nya dengan kekeh mempertahankan tidak mengakui kalo Laura adalah anaknya yg jelas terbukti dan dia tau itu.

2025-03-10

2

Naufal Affiq

Naufal Affiq

semangat laura,kamu pasti bisa berbicara dengan papa ariel,semoga papa ariel bisa menerimamu dan menikahkan mu dengan adam.

2025-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Delapan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Bab Empat Puluh Enam
48 Bab Empat Puluh Tujuh
49 Bab Empat Puluh Delapan
50 Bab Empat Puluh Sembilan
51 Bab Lima Puluh
52 Bab Lima Puluh Satu
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Bab Enam Puluh Tujuh
69 Bab Enam Puluh Delapan
70 Promo Novel Terbaru
71 Bab Enam Puluh Sembilan
72 Bab Tujuh Puluh
73 Bab Tujuh Puluh Satu
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Pembukaan
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Delapan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Bab Empat Puluh Enam
48
Bab Empat Puluh Tujuh
49
Bab Empat Puluh Delapan
50
Bab Empat Puluh Sembilan
51
Bab Lima Puluh
52
Bab Lima Puluh Satu
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Bab Enam Puluh Tujuh
69
Bab Enam Puluh Delapan
70
Promo Novel Terbaru
71
Bab Enam Puluh Sembilan
72
Bab Tujuh Puluh
73
Bab Tujuh Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!