9. Tanggung Jawab!

Pagi ini, Violet berangkat ke kampus dengan penuh semangat. Tapi kali ini, dia berusaha berdandan semaksimal mungkin. Rambutnya diblow agar terlihat bergelombang, sementara pakaian yang dipilih adalah pakaian yang cantik dan sedikit seksi.

"Sip, Kak Evan pasti nggak akan bisa berpaling dariku," gumam Violet sambil mengagumi penampilannya di cermin. Setelah itu, ia pun keluar dari kamar kostnya.

"Wah, tumben jam segini udah berangkat, Neng?" Tono, yang sedang menyiram tanaman, menatap Violet dengan heran.

Violet hanya tersenyum. "Hehe, iya, Mas, ada kelas pagi!" katanya riang, sebelum bergegas menuju taksi online yang sudah menunggunya di depan gerbang.

Sampai di kampus, Violet melangkah dengan ceria. Hari ini dia sudah bertekad untuk menyapa Evan.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Saat itulah ia melihat sosok pria tampan itu keluar dari area parkir. Langsung saja Violet mengangkat tangannya.

"Kak Evan!"

Dari kejauhan, terlihat Evan sebenarnya sudah mau menoleh ke arahnya, tapi perhatian pria itu malah teralihkan ke belakang.

Seorang gadis cantik muncul dari belakangnya dan langsung melingkarkan tangan di lengan Evan.

Violet terpaku. Senyum di wajahnya seketika pudar. Tangannya yang tadi terulur kini jatuh lemas di sisi tubuhnya. Di depan matanya, Evan dan pacarnya tampak begitu mesra, seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Violet bisa merasakan ada pisau yang menghujam hatinya. Rasanya sakit sekali.

"Violet!"

Suara itu membuat Violet terlonjak. Ia menoleh dan melihat seorang pria berambut ikal mendekat dengan wajah antusias, yang ternyata adalah Dito.

"Sial!" Violet buru-buru menutupi wajahnya. Di saat seperti ini, bertemu Dito adalah hal terakhir yang ia inginkan. Pria itu pasti akan memaksanya makan bersama atau bertanya kenapa ia tak kunjung membalas pesan atau mengangkat teleponnya.

Tanpa pikir panjang, Violet langsung berlari secepat mungkin, meninggalkan Dito yang kebingungan.

...----------------...

Selesai kuliah, Violet berjalan keluar kampus dengan langkah mengendap-endap, sesekali menoleh ke belakang seperti sedang menghindari sesuatu.

Sial, batinnya. Bukannya bisa bertemu dan menyapa Evan, dirinya malah sibuk sembunyi-sembunyi dari cowok-cowok yang terus mengejarnya.

Tinn! Tinn!

Tiba-tiba, suara klakson mobil membuyarkan lamunannya.

Violet menoleh ke belakang dan mendapati sebuah mobil mewah berhenti tepat di sampingnya.

Ia mengernyit, merasa tak asing dengan mobil itu. Perlahan, jendela turun, dan wajah yang muncul di baliknya membuat Violet terperangah.

"Om-om rese?" gumamnya kaget saat melihat William di balik kemudi.

"Sini, masuk!" perintah William, melambaikan tangannya.

Violet justru mundur selangkah, menatapnya dengan curiga. "Mau ngapain, Om?"

William mendesah kesal. "Udah, masuk aja. Nggak usah banyak tanya!"

"Nggak mau ah, nanti Om ngapa-ngapain saya, lagi!"

"Astaga, kamu kira saya ini cowok apaan? Udah, masuk aja, ngapa sih! Bawel amat!"

Violet masih ragu. Matanya melirik ke kiri dan kanan, mencari jalan lain untuk kabur, tapi William mendecak tidak sabar.

"Kamu mau saya turun dan nyeret kamu masuk?" ancam pria itu dengan nada mengintimidasi.

Violet menghela napas panjang. Dasar om-om nyebelin, gumamnya dalam hati. Meski begitu, dia tak punya pilihan lain selain menuruti William.

Dengan enggan, ia membuka pintu mobil dan duduk di kursi sebelah William. "Saya nggak bakal diculik, kan?" gumamnya sambil melirik William dengan curiga.

William mendengus. "Kamu ini emang doyan mikir yang aneh-aneh, ya?" katanya sambil menginjak pedal gas. Mobilnya pun melaju dengan mulus meninggalkan area kampus.

Violet melipat tangan di dada, wajahnya masih cemberut. "Jadi, Om mau ngapain jemput saya?" tanyanya masih dengan nada curiga.

"Siapa bilang Saya mau jemput kamu? Justru saya itu sekarang mau minta pertanggungjawaban kamu," kata William.

"Hah? Pertanggungjawaban apa?!" Violet membelalakkan mata.

"Gara-gara air jampi-jampi kamu, saya beberapa hari ini nggak bisa tidur nyenyak! Jadi kamu harus tanggung jawab!" jawab William kesal.

"Hah? Apa hubungannya air jampi-jampi ku sama jadwal tidur Om? Lagian, bukannya Om sendiri nggak percaya sama hal-hal begituan? Apa dulu Om bilang, katanya cuma orang tolol bin bego yang percaya adanya pelet!" Violet membantah.

"Ya tapi buktinya saya jadi begini gara-gara kamu!" Ujar William. "Kamu itu menghambat waktu istirahat saya, jadi saya nggak bisa bekerja dengan produktif. Kalau sampai perusahaan saya rugi gara-gara itu, berarti semuanya gara-gara kamu!"

"Apa? Nggak masuk akal! Kenapa tiba-tiba kesalahan saya jadi banyak? Memangnya, apa yang terjadi gara-gara minuman itu sampai Om nggak bisa tidur?"

William terdiam. Ia ragu untuk mengatakannya. Rasanya tak pantas ia mengucapkan hal-hal yang terjadi belakangan ini di depan Violet. Bisa-bisa gadis itu mengecapnya sebagai orang mesum.

"Kok diam aja? Jawab dong, Om! Kalau Om nggak bisa jawab, berarti Om cuma mengada-ada supaya bisa nyalahin saya!" Tantang Violet.

"Heh, enak aja! Buat apa juga saya mengada-ada hanya untuk nyalahin kamu? Memangnya saya nggak ada kerjaan lain, apa?"

"Ya makanya ngomong dong, Om! Kan saya jadi nggak tahu kesalahan saya apa!" Desak Violet mulai tak sabar.

William terdiam sejenak, tapi kemudian ia akhirnya menjawab dengan lirih, "Setelah saya minum air itu, saya jadi..." William diam sebentar untuk berpikir kalimat apa yang pantas ia ucapkan. "...sering kebayang wajah kamu..."

Mata Violet sontak terbelalak. "Masa sih, Om? Berarti air jampi-jampi itu mujarab dong? Tuh, kan! Om sih nggak percaya omongan saya, malah mengejek penjualnya, katanya review-nya palsu!"

William mendengus kesal. "Saya juga nggak tahu kenapa bisa jadi kayak gini! Saya sih sebenarnya nggak percaya gitu-gituan! Tapi bagaimanapun, ini semua terjadi setelah ketemu kamu! Jadi kamu harus tanggung jawab sekarang!"

"Ya aku harus tanggung jawab apa, coba? Kan Om sendiri yang salah karena minum minuman itu."

"Heh, ya mana saya tahu kalau minuman anak saya ada air jampi-jampinya, hah?!" Kekesalan William rasanya semakin memuncak kalau sedang bicara dengan gadis itu. "Udah ya, saya nggak mau tahu, pokoknya kamu harus tanggung jawab nyariin penawarnya buat saya!"

Violet berdecak. "Ya saya harus cari penawarnya di mana, Om? Itu kan air mata Nyi Roro Kidul. Masa aku harus ke Pantai Selatan buat ambil ingusnya Nyi Roro Kidul, sih?"

"Heh, kamu tuh bodoh apa gimana sih? Kan kamu bisa pesan sama toko yang waktu itu kamu beli air jampi-jampi nya! Gimana sih?"

"Oh iya ya," Violet menggaruk tengkuknya salah tingkah, baru menyadari kebodohannya. Gadis itu kemudian mengutak-atik ponselnya dan menuju aplikasi tempat dia memesan air jampi-jampi sebelumnya.

Tak berselang lama, dahinya terlihat mengerut, lalu ia menggeplak dahinya sendiri. "Gawat nih, Om! Kayaknya aku udah diblokir sama penjualnya!"

"Apa?!"

...****************...

Yang penasaran sama visualnya Om Will, ini ya gaes...

Pokoknya tua-tua hot gitu deh! 🤭

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

baru sempet baca lg krn kesibukan ramadhan,,kalo ketinggalan gini ngaruh gk sih sm rating novelnya apa gimana gtu

2025-03-07

1

mery harwati

mery harwati

Willi, aq kasih kopi ya, biar kamu semakin terbayang bayang dimata wajah Purple yang bikin hatimu kebat kebit😀

2025-02-20

1

Azahra Rahma

Azahra Rahma

iyalah di blokir karena aslinya itu penjual penipu,,kebetulan aja dasarnya si om rese emang ada rasa sama kamu jadinya nyalahin kamu gara² kena jampi jampi

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Si Gadis Cantik
2 2. Iklan
3 3. Salah Sasaran
4 4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5 5. Gadis Aneh
6 6. Purple
7 7. Nggak Kangen Aku, Om?
8 8. Ada Bayangmu
9 9. Tanggung Jawab!
10 10. Obat Penawar
11 11. Hari Pertama
12 12. Kemarahan William
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Aji Mumpung
15 15. Janji
16 16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17 17. Undangan dari Evan
18 18. Festival
19 19. Violet Patah Hati
20 20. Evan Patah Hati
21 21. Pergolakan
22 22. Klub Malam
23 23. Obat
24 24. Cowok Sempurna
25 25. Gelisah
26 26. Ketegangan
27 27. Kangen
28 28. Jangan Dekat-Dekat
29 29. Modus William
30 30. Keren
31 31. Ganteng
32 32. Malam
33 33. Kantor
34 34. Kesalahan Besar
35 35. Getaran Hati
36 36. Semakin Gila
37 37. Pacar Baru Evan
38 38. Galau
39 39. Tawaran Evan
40 40. Akhir
41 41. Rasa Yang Aneh
42 42. Hari-hari Setelahnya
43 43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44 44. Pengakuan
45 45. Kecurigaan Evan
46 46. Kena Kau
47 47. Mamah Muda
48 48. Mau Saya Temani Tidur?
49 49. Saingan
50 50. Mantan Istri William
51 51. Pacaran sama Om Om
52 52. Sayang~
53 53. Calon Anak
54 54. Tak Sabar
55 Pengumuman Tidak Update
56 55. Bahagia
57 56. Api Cemburu
58 57. Aku Nggak Cemburu!
59 58. Melampaui Batas
60 59. Hanya Kamu
61 60. Restu
62 61. Pertemuan Tak Terduga
63 62. Ditolak!
64 63. Rencana William
65 64. Harga Diri Seorang Suami
66 65. Damai
67 66. Persiapan William
68 67. Siasat William
69 68. I Love You
70 69. Nyamuk
71 70. Tukang Bully
72 71. Kencan Ekstrem
73 72. Ketahuan Deh!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Si Gadis Cantik
2
2. Iklan
3
3. Salah Sasaran
4
4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5
5. Gadis Aneh
6
6. Purple
7
7. Nggak Kangen Aku, Om?
8
8. Ada Bayangmu
9
9. Tanggung Jawab!
10
10. Obat Penawar
11
11. Hari Pertama
12
12. Kemarahan William
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Aji Mumpung
15
15. Janji
16
16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17
17. Undangan dari Evan
18
18. Festival
19
19. Violet Patah Hati
20
20. Evan Patah Hati
21
21. Pergolakan
22
22. Klub Malam
23
23. Obat
24
24. Cowok Sempurna
25
25. Gelisah
26
26. Ketegangan
27
27. Kangen
28
28. Jangan Dekat-Dekat
29
29. Modus William
30
30. Keren
31
31. Ganteng
32
32. Malam
33
33. Kantor
34
34. Kesalahan Besar
35
35. Getaran Hati
36
36. Semakin Gila
37
37. Pacar Baru Evan
38
38. Galau
39
39. Tawaran Evan
40
40. Akhir
41
41. Rasa Yang Aneh
42
42. Hari-hari Setelahnya
43
43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44
44. Pengakuan
45
45. Kecurigaan Evan
46
46. Kena Kau
47
47. Mamah Muda
48
48. Mau Saya Temani Tidur?
49
49. Saingan
50
50. Mantan Istri William
51
51. Pacaran sama Om Om
52
52. Sayang~
53
53. Calon Anak
54
54. Tak Sabar
55
Pengumuman Tidak Update
56
55. Bahagia
57
56. Api Cemburu
58
57. Aku Nggak Cemburu!
59
58. Melampaui Batas
60
59. Hanya Kamu
61
60. Restu
62
61. Pertemuan Tak Terduga
63
62. Ditolak!
64
63. Rencana William
65
64. Harga Diri Seorang Suami
66
65. Damai
67
66. Persiapan William
68
67. Siasat William
69
68. I Love You
70
69. Nyamuk
71
70. Tukang Bully
72
71. Kencan Ekstrem
73
72. Ketahuan Deh!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!