3. Salah Sasaran

"Paket!"

Suara lantang seorang kurir menggema dari luar gerbang kos.

Tono, sang penjaga kos, tergopoh-gopoh menghampiri sambil mengintip ke luar. "Atas nama siapa, Mas?" tanyanya sambil membuka gerbang.

"Violet Diyana..."

Belum sempat kurir itu melanjutkan, sebuah suara melengking terdengar dari dalam kos.

"Punyaku, Mas!"

Violet melesat keluar kamar secepat kilat. Rambutnya yang tergerai berantakan karena terburu-buru, tapi itu bukan masalah. Yang penting paketnya sampai dengan selamat. Dengan cekatan, ia merebut kotak itu dari tangan kurir.

"Udah aku bayar di aplikasi ya!" katanya cepat, lalu langsung berbalik dan berlari kembali ke kamarnya.

Begitu pintu tertutup rapat, Violet berdiri di depan tempat tidurnya, menatap paket itu dengan gugup. Ia menarik napas panjang beberapa kali, mencoba menenangkan diri sebelum akhirnya meraih cutter kecil dan mulai membuka bungkusnya.

Di dalamnya, tersembunyi sebuah botol kecil berisi cairan bening, ditemani selembar kertas petunjuk. Tangannya sedikit gemetar saat menarik kertas itu dan mulai membacanya dengan saksama.

Petunjuk Penggunaan Air Mata Nyi Roro Kidul:

1. Tuangkan tiga tetes cairan ini ke dalam minuman orang yang kamu sukai.

2. Pastikan orang tersebut meminumnya minimal tiga tegukan.

3. Ucapkan mantra berikut setelah cairan bercampur dalam minuman:

Dari lautan menuju hati, rindu tumbuh, cinta bersemi. Tiga hari, tiga malam, kau takkan lepas dari bayanganku.

4. Tunggu tiga hari. Dijamin dia akan langsung mengejar-ngejarmu.

Violet menatap botol itu dengan mata berbinar. Sudut bibirnya perlahan terangkat membentuk seringai kecil.

"Tunggu saja, Kak Evan," gumamnya, matanya berbinar penuh semangat. "Sebentar lagi kamu bakal jatuh cinta padaku."

Dengan hati berdebar, ia buru-buru menyimpan botol itu ke dalam tasnya. Setelahnya, ia menjatuhkan diri ke atas ranjang, menarik selimut hingga menutupi hampir seluruh wajahnya.

Besok adalah hari yang paling ia tunggu-tunggu.

...----------------...

Sayangnya, mencampurkan cairan itu ke dalam minuman Evan ternyata bukan perkara mudah.

Sejak pagi, Violet sudah mengawasi dari jauh, menunggu kesempatan emas. Namun, lelaki itu selalu lengket dengan pacarnya seperti perangko. Setiap kali ada peluang, Violet harus menahan diri karena keberadaan pacar Evan yang selalu ada di sana. Gadis itu tertawa, menggandeng tangan Evan, menyuapinya dengan manja, membuat hati Violet menjadi semakin panas saja.

Terpaksa, Violet harus mengikuti mereka ke mana-mana, bahkan sampai membolos jam kuliah.

Lalu kesempatan itu datang.

Di pinggir lapangan basket kampus, Evan meninggalkan tasnya begitu saja saat ia dan teman-temannya berganti baju. Tanpa berpikir panjang, Violet berjalan mengendap-endap ke arah tas itu, sesekali menoleh untuk memastikan tidak ada yang memperhatikan.

Saat suasana terasa aman, ia cepat-cepat menarik botol minum dari dalam tas Evan. Dengan hati-hati, ia membuka tutupnya dan meneteskan cairan bening dari botol kecil miliknya.

Sambil menahan napas, ia membisikkan mantra dengan suara lirih.

"Dari lautan menuju hati, rindu tumbuh, cinta bersemi. Tiga hari, tiga malam, kau takkan lepas dari bayanganku."

Begitu selesai, Violet buru-buru meletakkan kembali botol minum itu ke tempat semula dan segera menjauh.

Dari kejauhan, ia memperhatikan Evan yang sudah kembali ke lapangan dengan mengenakan kaos basket.

Mata Violet membelalak saat melihat lelaki itu mengangkat sedikit kaosnya untuk menyeka keringat, memperlihatkan perut atletisnya yang kencang dan berotot.

"Gila... keren banget," bisiknya, nyaris meneteskan air liur. "Sayang banget kalau nggak jadi pacarku..."

Ia terus memperhatikan Evan yang tengah bermain dengan penuh semangat. Setiap kali lelaki itu mencetak skor, Violet tanpa sadar ikut bertepuk tangan dan bersorak.

"Wuhuuu! Go, go, Kak Evan!"

Beberapa orang di sekitar menoleh ke arahnya dengan tatapan heran.

Violet langsung membungkam mulutnya sendiri.

Sial. Ia lupa kalau sedang menyamar.

Violet memang sengaja memakai topi, kacamata hitam, dan hoodie panjang supaya tidak ada orang yang mengenalinya. Karena kalau tidak begitu, bisa-bisa dia malah dikejar-kejar oleh para mahasiswa yang gencar ingin menjadikannya pacar.

Akhirnya, Violet menarik napas dalam-dalam dan kembali memperhatikan Evan dengan lebih tenang.

Setelah beberapa lama bermain, tampak Evan mengangkat tangannya ke udara untuk minta istirahat sebentar, dan berlari menuju tasnya yang tergeletak di pinggir lapangan.

Jantung Violet langsung berdebar kencang.

Ini saatnya!

Tapi, baru saja tangan Evan terulur untuk mengambil minum, pacar Evan muncul dengan membawa botol air mineral.

"Evan, minum ini aja! Udah aku buka tadi!" katanya manja.

Lelaki itu menerima botol dari pacarnya dengan senyum lembut.

Violet membeku.

"Tidak!"

Teriakannya yang spontan langsung menarik perhatian semua orang.

Seketika, puluhan pasang mata beralih ke arahnya.

"Eh, itu Violet, kan?"

"Iya, ngapain dia teriak-teriak?"

"Nggak tau. Stres kali."

Wajah Violet memerah. Menyadari penyamarannya telah terbongkar, ia segera berbalik dan bergegas pergi.

Sial. Rencananya gagal total.

...----------------...

Violet melangkah keluar dari area kampus dengan langkah lesu. Sepatunya menendang batu kecil di depannya, seakan melampiaskan rasa frustrasi yang menyesakkan dada.

"Apa aku nggak bakal pernah bisa jadi pacarnya Kak Evan?" gumamnya, mulai putus asa.

Namun, seolah semesta enggan membiarkannya tenggelam dalam kesedihan terlalu lama, matanya tiba-tiba menangkap sosok Evan yang berjalan tak jauh darinya.

Sendirian.

Violet langsung menegakkan punggungnya. Matanya berbinar penuh harapan.

"Kak Evan?" bisiknya antusias, buru-buru mengikuti langkah pria itu.

Evan menuju area parkir, berjalan santai sambil memainkan ponselnya. Violet celingukan ke sekitar, memastikan bahwa pacar Evan tidak ada di sana.

Kesempatan!

Evan terkenal sebagai kakak tingkat yang baik dan ramah. Jika Violet berpura-pura butuh tumpangan, mungkin ia bisa ikut naik ke mobil Evan… dan memastikan Evan meminum air yang sudah ia beri mantra tadi.

Tapi sebelum sempat bergerak, sebuah mobil mewah melaju mendekati Evan dan berhenti di depannya.

Violet spontan bersembunyi di balik tiang listrik, mengintip dengan penuh rasa ingin tahu.

Seorang pria paruh baya keluar dari mobil tersebut.

Violet langsung terpana.

"Wah… ganteng banget! Kayak Henry Cavill!" gumamnya pelan, menyebut nama aktor favorit ibunya.

Pria itu tinggi, gagah, dengan rahang tegas dan senyum tipis yang terlihat karismatik. Ia mengobrol dengan Evan cukup akrab, seakan mereka sudah lama saling mengenal.

Beberapa saat kemudian, Evan tiba-tiba menyerahkan tasnya kepada pria tersebut, lalu berbalik kembali ke arah kampus.

"Hah? Kenapa tasnya dikasih?" dahi Violet berkerut.

Pria paruh baya itu tetap di tempat parkir, memegang tas Evan dengan santai.

Violet masih mencoba mencerna apa yang terjadi saat matanya mendadak membelalak.

Pria itu membuka tas Evan dan menarik botol minumnya.

Tangan Violet langsung mencengkeram tiang listrik.

"Tidak… jangan!"

Teriakannya menggema di udara, tapi pria itu sudah membuka tutup botol.

Satu teguk.

Violet langsung berlari.

Dua teguk.

Ia menerjang pria itu.

Tiga teguk.

Terlambat!

Bruk!

Violet menubruk pria itu dengan keras, membuat mereka berdua terjatuh ke aspal.

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

mangkanya to vi kalau udah di tolak mbok ya sudah,ini malah cinta di tolak air jampe bertindak mana salah sasaran lagi yang kena jampe2 malah bapaknya Evan 🤦😂😂😂

2025-02-17

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

nahkan salah sasaran malah kena bapaknya

2025-03-05

1

suyetno

suyetno

terima aja klu jodoh ga kemana

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Si Gadis Cantik
2 2. Iklan
3 3. Salah Sasaran
4 4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5 5. Gadis Aneh
6 6. Purple
7 7. Nggak Kangen Aku, Om?
8 8. Ada Bayangmu
9 9. Tanggung Jawab!
10 10. Obat Penawar
11 11. Hari Pertama
12 12. Kemarahan William
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Aji Mumpung
15 15. Janji
16 16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17 17. Undangan dari Evan
18 18. Festival
19 19. Violet Patah Hati
20 20. Evan Patah Hati
21 21. Pergolakan
22 22. Klub Malam
23 23. Obat
24 24. Cowok Sempurna
25 25. Gelisah
26 26. Ketegangan
27 27. Kangen
28 28. Jangan Dekat-Dekat
29 29. Modus William
30 30. Keren
31 31. Ganteng
32 32. Malam
33 33. Kantor
34 34. Kesalahan Besar
35 35. Getaran Hati
36 36. Semakin Gila
37 37. Pacar Baru Evan
38 38. Galau
39 39. Tawaran Evan
40 40. Akhir
41 41. Rasa Yang Aneh
42 42. Hari-hari Setelahnya
43 43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44 44. Pengakuan
45 45. Kecurigaan Evan
46 46. Kena Kau
47 47. Mamah Muda
48 48. Mau Saya Temani Tidur?
49 49. Saingan
50 50. Mantan Istri William
51 51. Pacaran sama Om Om
52 52. Sayang~
53 53. Calon Anak
54 54. Tak Sabar
55 Pengumuman Tidak Update
56 55. Bahagia
57 56. Api Cemburu
58 57. Aku Nggak Cemburu!
59 58. Melampaui Batas
60 59. Hanya Kamu
61 60. Restu
62 61. Pertemuan Tak Terduga
63 62. Ditolak!
64 63. Rencana William
65 64. Harga Diri Seorang Suami
66 65. Damai
67 66. Persiapan William
68 67. Siasat William
69 68. I Love You
70 69. Nyamuk
71 70. Tukang Bully
72 71. Kencan Ekstrem
73 72. Ketahuan Deh!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Si Gadis Cantik
2
2. Iklan
3
3. Salah Sasaran
4
4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5
5. Gadis Aneh
6
6. Purple
7
7. Nggak Kangen Aku, Om?
8
8. Ada Bayangmu
9
9. Tanggung Jawab!
10
10. Obat Penawar
11
11. Hari Pertama
12
12. Kemarahan William
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Aji Mumpung
15
15. Janji
16
16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17
17. Undangan dari Evan
18
18. Festival
19
19. Violet Patah Hati
20
20. Evan Patah Hati
21
21. Pergolakan
22
22. Klub Malam
23
23. Obat
24
24. Cowok Sempurna
25
25. Gelisah
26
26. Ketegangan
27
27. Kangen
28
28. Jangan Dekat-Dekat
29
29. Modus William
30
30. Keren
31
31. Ganteng
32
32. Malam
33
33. Kantor
34
34. Kesalahan Besar
35
35. Getaran Hati
36
36. Semakin Gila
37
37. Pacar Baru Evan
38
38. Galau
39
39. Tawaran Evan
40
40. Akhir
41
41. Rasa Yang Aneh
42
42. Hari-hari Setelahnya
43
43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44
44. Pengakuan
45
45. Kecurigaan Evan
46
46. Kena Kau
47
47. Mamah Muda
48
48. Mau Saya Temani Tidur?
49
49. Saingan
50
50. Mantan Istri William
51
51. Pacaran sama Om Om
52
52. Sayang~
53
53. Calon Anak
54
54. Tak Sabar
55
Pengumuman Tidak Update
56
55. Bahagia
57
56. Api Cemburu
58
57. Aku Nggak Cemburu!
59
58. Melampaui Batas
60
59. Hanya Kamu
61
60. Restu
62
61. Pertemuan Tak Terduga
63
62. Ditolak!
64
63. Rencana William
65
64. Harga Diri Seorang Suami
66
65. Damai
67
66. Persiapan William
68
67. Siasat William
69
68. I Love You
70
69. Nyamuk
71
70. Tukang Bully
72
71. Kencan Ekstrem
73
72. Ketahuan Deh!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!