13. Jatuh Cinta?

William terus menghajar pria itu tanpa ampun. Tinju pertamanya mengenai rahang satpam tersebut, membuatnya tersungkur ke tanah sambil mengerang kesakitan. Namun, William tidak berhenti di situ. Dengan tatapan yang dipenuhi amarah, dia menarik pria itu kembali berdiri, lalu menghantam perutnya dengan keras hingga pria itu terbatuk dan nyaris muntah.

"Berani-beraninya lo sentuh dia?!" suara William terdengar penuh amarah.

Pria itu mencoba meronta, tapi genggaman William terlalu kuat. "S-saya cuma bercanda, Pak!" katanya dengan suara panik.

"Bercanda?" William menyeringai sinis sebelum meninju wajah pria itu lagi, kali ini lebih keras. Pria itu mengaduh dan roboh ke trotoar dengan darah mengalir dari hidungnya. "Lo pikir melecehkan perempuan itu cuma bahan bercandaan?!"

Violet berdiri kaku di tempatnya, terengah-engah, tubuhnya masih gemetar setelah kejadian tadi. Namun, melihat William yang kehilangan kendali seperti ini justru membuatnya lebih takut. Dia tidak pernah melihat pria itu semarah ini sebelumnya.

"Om, cukup!" seru Violet akhirnya, berusaha menghentikan William sebelum keadaan semakin buruk.

Namun, William tidak menggubrisnya. Dia masih terus menghajar pria itu dengan membabi-buta. "Mati aja Lo!" teriaknya.

"Pak William! Ampun! Saya salah! Saya nggak bakal ngulangin lagi!" pria itu merintih dengan suara gemetar.

Namun, William tidak peduli. Tangannya kembali terangkat, siap menghantam lagi—

Sampai tiba-tiba, sepasang tangan melingkari pinggangnya dari belakang.

"Udah, Om... cukup," suara Violet terdengar lirih, penuh isakan.

Tubuh William menegang. Kepalan tangannya mengendur. Napasnya masih berat, tapi perlahan kesadarannya kembali. Setelah beberapa detik, dia menghempaskan tubuh pria itu dengan kasar.

"Pergi," katanya pada sang satpam dengan suara dingin. "Sebelum gue berubah pikiran."

Tanpa perlu diberitahu dua kali, pria itu langsung merangkak bangun dan kabur secepat mungkin, meninggalkan Violet dan William di tempat itu.

Violet masih berdiri sambil memeluk William dari belakang, tubuhnya gemetar hebat. Perlahan, William menghela napas panjang, mencoba meredam emosinya. Setelah beberapa detik hening, William akhirnya menoleh ke arah Violet.

"Kamu nggak apa-apa?" tanyanya, suaranya lebih lembut sekarang.

Violet hanya bisa mengangguk pelan.

William menghela napas, lalu berjalan mendekat. "Kamu ikut saya," katanya.

"Ke mana?"

"Ke apartemen. Saya nggak akan biarin kamu pulang sendirian setelah kejadian ini."

Violet ragu sejenak, tapi melihat keseriusan di mata William, dia akhirnya mengangguk. Lagipula, setelah semua yang terjadi, dia merasa tidak ingin sendirian.

Tanpa berkata-kata lagi, William meraih tangan Violet dan membawanya kembali ke dalam gedung.

...----------------...

Di dalam apartemen, William menuntun Violet duduk di atas sofa. Gadis itu masih tampak shock. William lalu pergi ke dapur dan kembali dengan segelas air.

"Minum dulu," katanya lembut.

Violet menerima gelas itu, tetapi tangannya terlalu gemetar hingga airnya bergoyang dan hampir tumpah. William menghela napas panjang, lalu mengambil kembali gelas itu.

"Biar saya yang pegang untuk kamu."

Violet menatap William ragu, tapi pria itu mengangguk meyakinkan. Akhirnya, Violet meneguk airnya dengan bantuan William.

"Sudah lebih tenang?" tanya William, nadanya lebih hangat.

Violet mengangguk, tapi kemudian matanya menangkap sesuatu. "Om, tangan Om berdarah!" katanya panik.

William menoleh sekilas dan terkekeh kecil. "Ah, ini bukan darah saya."

Violet menghela napas lega, tapi tetap terlihat khawatir. "Om, kenapa Om menghajar dia sampai segitunya?"

Alis William bertaut. "Di situasi seperti sekarang pun kamu masih mau membela dia?"

"Bukan begitu, Om." Violet menggeleng cepat. "Gimana kalau orang itu menuntut Om karena sudah menghajarnya?"

William terkekeh ringan. "Mana mungkin dia berani menuntut saya? Sebelum sempat menuntut, dia sudah ditangkap polisi duluan."

Violet mengerutkan kening. "Gimana bisa?"

William menyandarkan punggungnya santai. "Purple, asal kamu tahu, keamanan di kompleks ini sangat ketat. Ada ratusan CCTV tersembunyi yang memantau setiap sudut, tapi nggak semua orang tahu lokasinya. Satpam sialan itu mungkin orang baru, jadi dia nggak sadar kalau tindakannya direkam. Dan setiap detik, selalu ada orang yang mengawasi CCTV. Jadi mereka bisa langsung bisa langsung bertindak begitu melihat kejadian tadi.

Violet terperangah kagum. "Wow... canggih banget."

"Itulah privilege tinggal di kompleks elit," jawab William santai.

Violet mengangguk pelan, merasa lebih tenang. "Omong-omong, apa Om juga melihat aku dari CCTV dan langsung datang menolong?"

""Nggak." William menggeleng. "Saya niatnya memang mau menyusul kamu. Kebetulan aja saya melihat kamu sedang diganggu sama si brengsek itu." Tangan William terkepal saat kembali mengingat kejadian tadi.

"Nyusul saya?" Violet mengerutkan dahi. "Emang Om mau ngapain nyusul saya?"

William terdiam sejenak. "Ah... itu..."

Violet menatap William dengan mata penasaran. William menelan ludah. Tatapan mata violet seolah menghisapnya ke dalam lubang hitam penuh pesona. Dia buru-buru memalingkan muka.

"Ini kan gara-gara kamu."

Violet semakin mengerutkan kening. "Hah? Kenapa jadi gara-gara aku?"

William mendesah pelan sambil menyibak rambutnya ke belakang. "Gara-gara air jampi-jampi sialan itu, saya jadi nggak tega buat marah sama kamu, dan khawatir saat membiarkan kamu pulang sendirian,"

Mata Violet langsung melebar. "Om, memang efek airnya benar-benar separah itu?"

"Iya! Separah itu!" William menggerutu. "Parah banget sampai tiap malem saya mimpi tidur sama ka—" Ucapannya terhenti mendadak. Matanya membesar sadar hampir keceplosan.

"Hah? Mimpi apa Om?" Violet langsung mundur. "Ih, mesum!"

"Heh, saya nggak mesum ya! Ini gara-gara air jampi-jampi sialan itu! Kamu pikir saya nggak tersiksa, apa? Nanti kalau penawarnya sudah datang, saya nggak akan merasa terganggu lagi dan hidup saya akan tenang seperti semula!"

Violet menipiskan bibirnya. "Jadi, sekarang om kalau liat aku jadi deg-degan gitu?"

Pipi William langsung memerah mendengar pertanyaan frontal violet.

"Beneran om?" William yang tak menjawab pertanyaannya malah membuat Violet makin penasaran. "Jadi sekarang om jatuh cinta sama aku?"

William berusaha menjauh dari violet, tapi violet terus mendekatinya. Akhirnya William menoleh ke arah violet dengan tatapan tajam.

"Iya, saya memang jatuh cinta sama kamu dan pengen mencium kamu sekarang juga! Gimana? Puas kamu?!"

...****************...

Bayangin seorang William dengan wajah begini ngomong begitu ke kalian🤭

kalian mau jawab apa coba?

Terpopuler

Comments

jiee💚

jiee💚

ya ampun gak bisa ngebayangin gimana jadinya Klo mereka pacaran 🙈🙊aww...
pasti yg satunya gemesan pengen ngunyah "...

2025-02-22

1

nd4r

nd4r

lebihh koplak dari ali-bhas

2025-02-23

1

Mar lina

Mar lina

kira" apa yg terjadi ya?
hanya author yg tau
lanjut ceritanya
di tunggu up nya

2025-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Si Gadis Cantik
2 2. Iklan
3 3. Salah Sasaran
4 4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5 5. Gadis Aneh
6 6. Purple
7 7. Nggak Kangen Aku, Om?
8 8. Ada Bayangmu
9 9. Tanggung Jawab!
10 10. Obat Penawar
11 11. Hari Pertama
12 12. Kemarahan William
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Aji Mumpung
15 15. Janji
16 16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17 17. Undangan dari Evan
18 18. Festival
19 19. Violet Patah Hati
20 20. Evan Patah Hati
21 21. Pergolakan
22 22. Klub Malam
23 23. Obat
24 24. Cowok Sempurna
25 25. Gelisah
26 26. Ketegangan
27 27. Kangen
28 28. Jangan Dekat-Dekat
29 29. Modus William
30 30. Keren
31 31. Ganteng
32 32. Malam
33 33. Kantor
34 34. Kesalahan Besar
35 35. Getaran Hati
36 36. Semakin Gila
37 37. Pacar Baru Evan
38 38. Galau
39 39. Tawaran Evan
40 40. Akhir
41 41. Rasa Yang Aneh
42 42. Hari-hari Setelahnya
43 43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44 44. Pengakuan
45 45. Kecurigaan Evan
46 46. Kena Kau
47 47. Mamah Muda
48 48. Mau Saya Temani Tidur?
49 49. Saingan
50 50. Mantan Istri William
51 51. Pacaran sama Om Om
52 52. Sayang~
53 53. Calon Anak
54 54. Tak Sabar
55 Pengumuman Tidak Update
56 55. Bahagia
57 56. Api Cemburu
58 57. Aku Nggak Cemburu!
59 58. Melampaui Batas
60 59. Hanya Kamu
61 60. Restu
62 61. Pertemuan Tak Terduga
63 62. Ditolak!
64 63. Rencana William
65 64. Harga Diri Seorang Suami
66 65. Damai
67 66. Persiapan William
68 67. Siasat William
69 68. I Love You
70 69. Nyamuk
71 70. Tukang Bully
72 71. Kencan Ekstrem
73 72. Ketahuan Deh!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Si Gadis Cantik
2
2. Iklan
3
3. Salah Sasaran
4
4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5
5. Gadis Aneh
6
6. Purple
7
7. Nggak Kangen Aku, Om?
8
8. Ada Bayangmu
9
9. Tanggung Jawab!
10
10. Obat Penawar
11
11. Hari Pertama
12
12. Kemarahan William
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Aji Mumpung
15
15. Janji
16
16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17
17. Undangan dari Evan
18
18. Festival
19
19. Violet Patah Hati
20
20. Evan Patah Hati
21
21. Pergolakan
22
22. Klub Malam
23
23. Obat
24
24. Cowok Sempurna
25
25. Gelisah
26
26. Ketegangan
27
27. Kangen
28
28. Jangan Dekat-Dekat
29
29. Modus William
30
30. Keren
31
31. Ganteng
32
32. Malam
33
33. Kantor
34
34. Kesalahan Besar
35
35. Getaran Hati
36
36. Semakin Gila
37
37. Pacar Baru Evan
38
38. Galau
39
39. Tawaran Evan
40
40. Akhir
41
41. Rasa Yang Aneh
42
42. Hari-hari Setelahnya
43
43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44
44. Pengakuan
45
45. Kecurigaan Evan
46
46. Kena Kau
47
47. Mamah Muda
48
48. Mau Saya Temani Tidur?
49
49. Saingan
50
50. Mantan Istri William
51
51. Pacaran sama Om Om
52
52. Sayang~
53
53. Calon Anak
54
54. Tak Sabar
55
Pengumuman Tidak Update
56
55. Bahagia
57
56. Api Cemburu
58
57. Aku Nggak Cemburu!
59
58. Melampaui Batas
60
59. Hanya Kamu
61
60. Restu
62
61. Pertemuan Tak Terduga
63
62. Ditolak!
64
63. Rencana William
65
64. Harga Diri Seorang Suami
66
65. Damai
67
66. Persiapan William
68
67. Siasat William
69
68. I Love You
70
69. Nyamuk
71
70. Tukang Bully
72
71. Kencan Ekstrem
73
72. Ketahuan Deh!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!