Bukan urusan kamu

Dia terus bertanya hingga memutar balik motornya, dia akan menunggu Melati dan menanyakan langsung padanya siapa pria itu

Sementara itu Bima dan Melati tiba di tempat tujuan mobil mewah itu terparkir tepat didepan pintu masuk. Melati berjalan perlahan masuk ke dalam rumah mewah tersebut meskipun dengan langkah sedikit tertahan karena ragu. Matanya membulat sempurna melihat betapa megah adan mewahnya rumah itu. Rumah dua lantai ber-cat putih dengan pilar-pilar yang cukup besar lantai yang terbuat dari marmer berwarna hitam terlihat mengkilap. Saat langkahnya memasuki ruang tamu rumah itu, kemewahan terlihat jelas disana tak heran, Bima Adiaksa adalah putra sekaligus pewaris tunggal Adiaksa corporation. Salah satu perusahaan terbesar dikota ini itulah mengapa hidup Bima bersama sang ibu terbilang mewah

Namun sejak sang ayah Darmawan Adiaksa meninggal dunia setahun yang lalu, sang ibu jatuh sakit. Henny mengalami depresi berat hingga dokter memvonis bahwa Heni menderita Demensia penyakit yang menyebabkan dirinya tidak bisa keluar rumah lama jika itu terjadi maka dia lupa jalan pulang ke rumah hingga membuatnya luntang lantung di  jalanan hal itu yang membuat Bima khawatir jika meninggalkan sang ibu sendirian.

"Den Bima!" Sambut bi Minah dia adalah Asisten rumah tangga yang sudah bekerja cukup lama di rumah Bima

"Ini siapa Den? Cantik sekali" puji bi Minah dengan sedikit aksen bahasa Jawa mengingat bi Minah memang berasal dari Yogyakarta

"Kenalin ini Melati bi, Mel kenalin ini bi Minah dia yang bantu-bantu disini"

"Bi, saya Melati" Melati mengulurkan tangan hendak menyalami bi Minah yang juga disambut uluran tangan oleh wanita paruh baya itu

"Ohh ya Mama dimana Bi?" Tanya Bima

"Nyonya ada di kamar den!"

"Ya udah Mel kamu duduk dulu aku mau jemput mama di kamar dulu" ucapnya pada Melati yang dibalas anggukan oleh Melati

"Non Melati duduk dulu bibi mau buatkan minum" ujar bi Minah dan berlalu menuju arah dapur untuk membuatkan minuman

Melati hanya tersenyum sambil mengangguk pelan

"Bi itu siapa?" Suara Siti mengejutkan bi Minah yang membuat langkahnya terhenti ternyata dia sudah berdiri sejak tadi disana memperhatikan wanita cantik yang dibawa Bima. Siti adalah keponakan bi Minah yang juga bekerja dirumah ini, bi Minah yang membawanya dari kampung untuk bekerja guna membantu biaya sekolah kedua adiknya

"Itu non Melati, pacarnya den Bima" jawab bi Minah pada Siti

"Pacar? Kok bisa Mas Bima punya pacar terus Siti gimana?" Tanyanya sedikit merengek dia memang suka pada Bima dia bahkan juga bermimpi untuk menjadi nyonya besar di rumah mewah ini tapi selalu disadarkan oleh bi Minah

"Emang kamu siapanya den Bima?"

"Aku itu masa depannya mas Bima"

"Saddar Tii. Inget kamu itu siapa den Bima itu siapa"

"Ndak ada yang ndak mungkin kan bii"

"Wes aku mau buatin minum"

Melati duduk di sofa ruang tamu rumah itu dia tak dapat menyembunyikan rasa kagumnya pada rumah mewah itu, tak lama bi Minah sudah datang dengan membawa segelas jus jeruk dan meletakkannya diatas meja

"Diminum non!" Titah bi Minah

"Iya bii" jawab Melati yang langsung meneguk minuman itu sekali guna menghargai bi Minah

Tak lama Bima dan ibunya datang menuruni tangga menuju kearah mereka. Ibu itu terlihat berbeda saat pertama kali di lihatnya dijalan tempo hari kali ini ibu itu terlihat seperti orang berada pakaian yang dikenakan juga dari brand ternama

"Ma ini Melati" ujar Bima saat mereka berada tepat didepan Melati yang sudah berdiri karena melihat kedatangan keduanya

Dengan cepat Melati mengulurkan tangannya yang langsung disambut uluran tangan oleh Bu Henny Melati juga mencium punggung tangan Bu Henny dengan lembut Henny memeluk Melati dengan penuh kasih sayang

"Ibu apa kabar?" Tanya Melati pada Henny

"Ibu baik, kamu apa kabar? ibu kangen sama kamu" jawab Henny

"Melati baik Bu, Melati bolehkan panggil ibu?" Melati merasa sungkan

"Ya boleh dong kamu kan putri cantiknya ibu" ujarnya sembari menyentuh dagu Melati

Bima hanya tersenyum melihat keakraban dua wanita yang di cintainya itu

"Ohh yaa, selamat ulang tahun yaa Buu ini hadiah dari Melati" ucapnya seraya menyerahkan rangakaian bunga lili yang di bawanya untuk ibu barunya itu

"Waah terima kasih sayang. Bunganya cantik sekali" ucap Henny dengan wajah sumringah

"Kata Mas Bima ibu suka bunga lili makanya Melati bawa bunga lili untuk ibu"

"Makasih yaa sayang" kali ini ucapan terima kasih diberikan Henny pada sang putra

"Kita makan sekarang!" Ajak Henny pada keduanya

Merekapun menuju meja makan dimana sudah tersedia berbagai hidangan yang tampak lezat

Sang ibu duduk di depan sementara Melati disamping yang berhadapan langsung dengan posisi Bima

"Ayo kita makan ini masakannya bi Minah loh" ujar Henny menatap kearah bi Minah yang tengah sibuk mempersiapkan beberapa hidangan lagi

"Ohh yaa Mel. Kata Bima kamu punya toko bunga yaa?" Ujar Henny guna memecah keheningan

"Iya Bu cuma toko kecil kok"

"Melati ini cuma merendah aja kok Mah toko bunganya tuh bagus banget pelanggannya juga banyak" Bima menjelaskan

"Ohh yaa sayang mama kepikiran mau renovasi taman belakang" ujar Henny pada sang putra

"Bagus Mah biar Mama nggak bosen kalau dirumah" sahut Bima

"Oh yaa kamu bisa bantuin ibu kan Mel" tanyanya sekarang pada Melati

"Bisa dong Bu nanti Melati ajak Sarah buat liat tamannya dia lebih paham kalau soal taman"

"Waah kapan kita bisa mulai?" Tanya Henny dengan penuh semangat

Setelah selesai dengan dengan acara makan malam Melati pulang dengan diantar Bima

Rumah Melati

"Mas Bima nggak mampir dulu?" Tanya Melati saat mobil telah berhenti di pelataran rumah Melati

"Lain kali aja ini udah terlalu malem. Titip salam aja buat Ayah" ujar Bima mereka masih berada di dalam mobil mewah tersebut

"Ya udah kalau gitu" ujar Melati lalu keluar dari mobil mewah tersebut

Diapun masih berdiri disana hingga mobil milik Bima hilang dari pandangannya

"Itu siapa?" Tiba-tiba saja Melati di kejutkan dengan suara seseorang

"Itu mas Bima" jawabnya setelah melihat Reynard yang berdiri di depannya

"Dari mana?" Tanya Reynard lagi tampak jelas dari raut wajahnya bahwa dia sangat cemburu pada pria itu

"Tadi ngerayain ulang tahun mamanya mas Bima" jelas Melati dia lalu hendak melangkah meninggalkan Reynard

"Udah akrab banget kayanya  sampe ketemu mamanya segala" Reynard tak bisa menyembunyikan rasa cemburunya melihat Melati tampak dekat dengan pria lain

"Bukan urusan kamu!" Melati hendak meninggalkannya sejurus kemudian Reynard menarik lengan Melati dan mencengkramnya kuat

Terpopuler

Comments

Arief DarmawaN

Arief DarmawaN

lanjut donk

2025-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Reynard Aditya Narendra
2 Gadis Bunga
3 Bos gila
4 Pertemuan pertama
5 Calon istri
6 Burung beo
7 Karyawan
8 Duri Mawar
9 Siap Bidadariku
10 Mampir
11 Maling
12 Bidadari bukan burung beo
13 Pelanggan tampan
14 Cantik
15 Pesta orang kaya
16 Diganggu preman?
17 Nggak pantes
18 Jangan ganggu Melati
19 Itu siapa?
20 Bukan urusan kamu
21 Aku rela
22 Sup ayam
23 Gelang
24 Dewi Fortuna
25 Melamar
26 Kamu kenapa?
27 Diterima
28 Ternyata
29 Ditolak
30 Jadi imam
31 Kebakaran
32 Kepergian ayah
33 Jemput calon suami
34 Pelanggan rese
35 Amarah Reynard
36 Penghargaan
37 Mabuk
38 Ayo Kawin lari
39 Benturan
40 Masuk Rumah Sakit
41 Maaf
42 Keras kepala
43 kesal
44 Ayam bakar madu
45 Istri bawel
46 Makan malam
47 Dasar beo
48 Patah hati
49 Kecelakaan
50 Pernikahan batal
51 Bangun
52 Lupa tanya nama
53 Bunga
54 Cemburu
55 Duda
56 Mama?
57 Bicara penting
58 Rencana Lamaran
59 Kepergian Bunga
60 Bukan wanita baik
61 Masa lalu Melati
62 Keguguran
63 Menyesal
64 Aku nggak Peduli
65 Romantis
66 Attar
67 Dihajar
68 Pingsan
69 Attar lagi
70 Ketakutan
71 Trauma
72 Kantor polisi
73 Jangan tinggalkan aku
74 Sah
75 Kanker
76 Tidur sama istri
77 Warna favorit
78 Hadiah dari Mertua
79 Malam pernikahan
80 Sang penolong
81 Panggilan sayang
82 Mandi Bareng
83 Mimpi
84 Kutunggu Jandamu
85 Cemburunya Melati
86 Keramas
87 Assalamualaikum Istri
88 Maafkan Aku
89 Izin Menikah Lagi
90 Sok Romantis
91 Mode Galak
92 Sedang Tidak Ingin Diganggu
93 Terungkap
94 Bertahan Sayang
95 Melemah
96 Akhir dari kisah (Ending)
97 Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Reynard Aditya Narendra
2
Gadis Bunga
3
Bos gila
4
Pertemuan pertama
5
Calon istri
6
Burung beo
7
Karyawan
8
Duri Mawar
9
Siap Bidadariku
10
Mampir
11
Maling
12
Bidadari bukan burung beo
13
Pelanggan tampan
14
Cantik
15
Pesta orang kaya
16
Diganggu preman?
17
Nggak pantes
18
Jangan ganggu Melati
19
Itu siapa?
20
Bukan urusan kamu
21
Aku rela
22
Sup ayam
23
Gelang
24
Dewi Fortuna
25
Melamar
26
Kamu kenapa?
27
Diterima
28
Ternyata
29
Ditolak
30
Jadi imam
31
Kebakaran
32
Kepergian ayah
33
Jemput calon suami
34
Pelanggan rese
35
Amarah Reynard
36
Penghargaan
37
Mabuk
38
Ayo Kawin lari
39
Benturan
40
Masuk Rumah Sakit
41
Maaf
42
Keras kepala
43
kesal
44
Ayam bakar madu
45
Istri bawel
46
Makan malam
47
Dasar beo
48
Patah hati
49
Kecelakaan
50
Pernikahan batal
51
Bangun
52
Lupa tanya nama
53
Bunga
54
Cemburu
55
Duda
56
Mama?
57
Bicara penting
58
Rencana Lamaran
59
Kepergian Bunga
60
Bukan wanita baik
61
Masa lalu Melati
62
Keguguran
63
Menyesal
64
Aku nggak Peduli
65
Romantis
66
Attar
67
Dihajar
68
Pingsan
69
Attar lagi
70
Ketakutan
71
Trauma
72
Kantor polisi
73
Jangan tinggalkan aku
74
Sah
75
Kanker
76
Tidur sama istri
77
Warna favorit
78
Hadiah dari Mertua
79
Malam pernikahan
80
Sang penolong
81
Panggilan sayang
82
Mandi Bareng
83
Mimpi
84
Kutunggu Jandamu
85
Cemburunya Melati
86
Keramas
87
Assalamualaikum Istri
88
Maafkan Aku
89
Izin Menikah Lagi
90
Sok Romantis
91
Mode Galak
92
Sedang Tidak Ingin Diganggu
93
Terungkap
94
Bertahan Sayang
95
Melemah
96
Akhir dari kisah (Ending)
97
Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!