Pelanggan tampan

"Aku bantuin yaa" ujar Reynard pada Melati yang hanya dibalas anggukan oleh Melati

Setelah semuanya selesai Reynard berpamitan untuk pulang

"Mau aku anterin nggak" tanya Reynard pada Melati

"Nggak usah" jawab Sarah memotong ucapan Reynard

"Nggak usah aku sama Sarah aja" ucap Melati agar Reynard tidak tersinggung dengan ucapan Sarah

"Ya udah aku duluan yaa.. Assalamualaikum" ucap Reynard

"Waalaikum salam" jawab Melati dengan tersenyum

"Kamu jangan terlalu deket ya sama Rey!" Ujar Sarah saat keduanya berada diatas motor milik Sarah

"Iyya aku sama Rey cuma berteman baik kok" ujar Melati

"Aku cuma nggak mau kamu disakitin lagi sama cowok Mel" ucap Sarah dengan nada sedikit sedih

"Iyaa makasih yaa" ujar Melati lalu memeluk erat pinggang Sarah dia terharu dengan perhatian yang diberikan oleh sahabatnya itu

***

Rumah Reynard

Reynard baru saja sampai dirumahnya sejak sang ayah merestui Melati menjadi istrinya dia mulai nyaman berada dirumah

"Tuan muda sudah ditunggu dimeja makan!" Ujar salah seorang pelayan wanita pada Reynard. Reynard hanya diam sambil berjalan menuju meja makan disana sudah ada kedua orang tuanya

"Baru pulang sayang, dari mana aja?" Tanya sang ibu saat Reynard sampai dan menarik kursinya untuk duduk

"Iya Maa" jawab Reynard singkat

"Gimana Melati, kapan mau dikenalin sama Mama dan Papa?" William sang ayah memotong pembicaraan

"Papa serius mau ketemu Melati?" Tanya Reynard dengan semangatnya

"Iyalah masa sama calon mantu becanda sih" ujar sang ayah sedikit bercanda

"Yaa udah nanti aku ajak Melati ketemu sama Papa sama Mama" ujar Reynard bersemangat

"Gini aja, dua hari lagi kan anniversary Mama sama Papa kamu ajak Melati yaa!" Ujar sang ayah

"Papa serius?" Tanya Reynard

"Iya kamu undang Melati ke acara anniversary Mama sama papa! oke," jawab sang ayah

Merekapun melanjutkan kegiatan makan malam mereka William Aditya sudah lama menginginkan hal ini dimana dia makan malam bersama sang putra tunggal dengan penuh kehangatan sementara Larasati hanya diam dia memikirkan bagaimana perasaan Bela saat nanti Reynard datang ke acara anniversary itu bersama Melati bagaimanapun Bela adalah putri dari kolega bisnis ayah Reynard dia hanya takut itu berdampak pada hubungan bisnis suaminya

***

Didalam kamar Larasati coba bertanya dengan keputusan suaminya

"Papa yakin mau kenalan sama Melati?" Tanyanya sambil terus sibuk menggunakan lotion didepan cermin rias

"Yakin, kenapa emangnya?" Tanya Wiliam lagi

"Terus Bela gimana?" Ujar sang istri

"Bela siapa?" Tanya William lagi

"Bela anaknya Jimmy Bagaskara, dia kan pacarnya Rey" jawab Larasati

"Jimmy Bagaskara yang punya Bagaskara group?" Tanya Wiliam

"Iyalah Jimmy Bagaskara yang mana lagi" jawab Larasati

"Kalau Reynard mencintai Melati trus kita bisa apa Maa, masa mau dihalangi" ujar William lagi

"Terus Papa mau kehilangan uang milyaran kalau Bagaskara group menarik sahamnya dari perusahaan kita?" Ujar Larasati coba mengingatkan

"Jimmy Bagaskara bukan satu-satunya investor diperusahaan kita Maa, kita nggak akan jatuh miskin walaupun Bagaskara group menarik semua sahamnya" ujar William dengan tenangnya

"Lagian buat Papa kebahagiaan Reynard lebih penting dari pada harta" sambungnya menegaskan

"Ya udah terserah Papa aja Mama capek mau tidur" Larasati terlihat kesal karena ucapannya tidak diindahkan sang suami

***

Toko bunga

Keesokkan harinya Melati dan Sarah sudah disibukkan dengan pekerjaan toko Sarah sibuk dibagian depan sementara Melati disibukkan dengan bunga-bunga dibelakang saat salah seorang pelanggan datang

"Permisi mbak" sapa pelanggan itu

Sarah hanya bengong melihat ketampanan pelanggan yang datang penampilannya rapi dengan stelan jas lengkap

"Mbak.." ujarnya lagi yang mengejutkan Sarah dari lamunannya

"Ehh iya mau bunga apa ya mas" ujar Sarah yang masih terpesona dengan ketampanan pelanggannya itu

"Saya mau pesan buket bunga tapi semuanya bunga lili bisa?" Tanyanya

"Bisa mas sebentar yaa saya siapkan" ujar Sarah lalu meninggalkan pelanggan tampan itu sambil sesekali menoleh ke belakang

"Mel siapin  buket" suara Sarah mengejutkan Melati

"Mau bunga apa?" Tanya Melati

"Lili" jawab Sarah

"Ya udah bentar" ujar Melati lalu menyiapkan pesanan bunga lili milik seorang pelanggan

"Ya udah aku kedepan lagi yaa" ujar Sarah dengan semangat

Saat karangan bunga itu selesai Melati membawanya keluar untuk diserahkan pada pelanggan yang memesan betapa terkejutnya Melati saat melihat pelanggan tersebut yang sepertinya dikenalnya

"Mas Bima" sapa Melati yang membuat Sarah terkejut bagaimana bisa Melati mengenal pria tampan itu

"Melati" sapa Bima yang juga terkejut melihat Melati gadis yang sudah menyelamatkan ibunya hari itu dia memang ingin bertemu Melati lagi entah kenapa ada perasaan berbeda dihatinya saat bertemu Melati tempo hari

"Kok kalian udah saling  kenal sih?" Tanya Sarah merasa heran

"Iya, nanti deh aku cerita" ujar Melati

"Ooh iya ini bunganya mau dikasih ucapan apa?" tanya Melati

"Nggak usah tulis aja buat Mama" ujar Bima

"Yaa udah" ucap Melati sambil memberikan buket bunga itu pada Sarah untuk diberikan kartu ucapan

"Ohh iya Mamanya mas Bima suka bunga lili?" Tanya Melati mencoba memulai obrolan sambil menunggu pesanan bunga milik Bima siap

"Iya. Mama sebenarnya suka semua jenis bunga tapi lebih suka sama bunga lili" ujar Bima

"Ini toko punya kamu?" Tanya Bima mencoba mencari tau

"Iya ini toko aku sama Sarah belum lama sih bukanya" jawab Melati sambil tersenyum

Sepertinya ini bagus Bima bisa dengan mudah bertemu Melati dengan alasan memesan bunga sepertinya Bima jatuh cinta pada Melati dia tampak bahagia saat mengobrol dengannya

"Maaf mas bunganya" ujar Sarah memberikan bunga milik Bima yang mengejutkan keduanya

"Ooh iya jadi berapa yaa?" Tanya Bima

"Semuanya jadi 500 ribu mas" jawab Sarah masih dengan senyuman

Bima kemudian merogoh saku celananya mengambil dompet hitam miliknya lalu menyodorkan uang pada Sarah yang berada di belakang meja kasir

"Yaa udah aku pergi dulu" ujar Bima berpamitan yang dibalas senyuman oleh Melati

"Ooh iya aku bisa minta nomer kamu nggak biar nanti kalau ada apa-apa sama Mama aku bisa hubungin kamu?" Tanya Bima sembari menyodorkan ponselnya pada Melati dia menjadikan sang ibu sebagai alasan untuk mendapatkan nomor telepon Melati dengan lembut Melati mengambil ponsel milik Bima mengetik nomornya disana

"Ini mas" ujarnya saat selesai mengetik nomornya dan memberikan lagi ponsel milik Bima

"Makasih yaa" ucap Bima yang kemudian pergi dari sana saat selesai berpamitan

Saat hendak masuk kedalam mobil mewahnya Bima bertemu pandang dengan Reynard yang baru saja sampai di toko Melati. Reynard terus saja memandangi Bima dengan tatapan sinis hingga Bima masuk kedalam mobilnya dan berlalu pergi dari sana

Episodes
1 Reynard Aditya Narendra
2 Gadis Bunga
3 Bos gila
4 Pertemuan pertama
5 Calon istri
6 Burung beo
7 Karyawan
8 Duri Mawar
9 Siap Bidadariku
10 Mampir
11 Maling
12 Bidadari bukan burung beo
13 Pelanggan tampan
14 Cantik
15 Pesta orang kaya
16 Diganggu preman?
17 Nggak pantes
18 Jangan ganggu Melati
19 Itu siapa?
20 Bukan urusan kamu
21 Aku rela
22 Sup ayam
23 Gelang
24 Dewi Fortuna
25 Melamar
26 Kamu kenapa?
27 Diterima
28 Ternyata
29 Ditolak
30 Jadi imam
31 Kebakaran
32 Kepergian ayah
33 Jemput calon suami
34 Pelanggan rese
35 Amarah Reynard
36 Penghargaan
37 Mabuk
38 Ayo Kawin lari
39 Benturan
40 Masuk Rumah Sakit
41 Maaf
42 Keras kepala
43 kesal
44 Ayam bakar madu
45 Istri bawel
46 Makan malam
47 Dasar beo
48 Patah hati
49 Kecelakaan
50 Pernikahan batal
51 Bangun
52 Lupa tanya nama
53 Bunga
54 Cemburu
55 Duda
56 Mama?
57 Bicara penting
58 Rencana Lamaran
59 Kepergian Bunga
60 Bukan wanita baik
61 Masa lalu Melati
62 Keguguran
63 Menyesal
64 Aku nggak Peduli
65 Romantis
66 Attar
67 Dihajar
68 Pingsan
69 Attar lagi
70 Ketakutan
71 Trauma
72 Kantor polisi
73 Jangan tinggalkan aku
74 Sah
75 Kanker
76 Tidur sama istri
77 Warna favorit
78 Hadiah dari Mertua
79 Malam pernikahan
80 Sang penolong
81 Panggilan sayang
82 Mandi Bareng
83 Mimpi
84 Kutunggu Jandamu
85 Cemburunya Melati
86 Keramas
87 Assalamualaikum Istri
88 Maafkan Aku
89 Izin Menikah Lagi
90 Sok Romantis
91 Mode Galak
92 Sedang Tidak Ingin Diganggu
93 Terungkap
94 Bertahan Sayang
95 Melemah
96 Akhir dari kisah (Ending)
97 Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Reynard Aditya Narendra
2
Gadis Bunga
3
Bos gila
4
Pertemuan pertama
5
Calon istri
6
Burung beo
7
Karyawan
8
Duri Mawar
9
Siap Bidadariku
10
Mampir
11
Maling
12
Bidadari bukan burung beo
13
Pelanggan tampan
14
Cantik
15
Pesta orang kaya
16
Diganggu preman?
17
Nggak pantes
18
Jangan ganggu Melati
19
Itu siapa?
20
Bukan urusan kamu
21
Aku rela
22
Sup ayam
23
Gelang
24
Dewi Fortuna
25
Melamar
26
Kamu kenapa?
27
Diterima
28
Ternyata
29
Ditolak
30
Jadi imam
31
Kebakaran
32
Kepergian ayah
33
Jemput calon suami
34
Pelanggan rese
35
Amarah Reynard
36
Penghargaan
37
Mabuk
38
Ayo Kawin lari
39
Benturan
40
Masuk Rumah Sakit
41
Maaf
42
Keras kepala
43
kesal
44
Ayam bakar madu
45
Istri bawel
46
Makan malam
47
Dasar beo
48
Patah hati
49
Kecelakaan
50
Pernikahan batal
51
Bangun
52
Lupa tanya nama
53
Bunga
54
Cemburu
55
Duda
56
Mama?
57
Bicara penting
58
Rencana Lamaran
59
Kepergian Bunga
60
Bukan wanita baik
61
Masa lalu Melati
62
Keguguran
63
Menyesal
64
Aku nggak Peduli
65
Romantis
66
Attar
67
Dihajar
68
Pingsan
69
Attar lagi
70
Ketakutan
71
Trauma
72
Kantor polisi
73
Jangan tinggalkan aku
74
Sah
75
Kanker
76
Tidur sama istri
77
Warna favorit
78
Hadiah dari Mertua
79
Malam pernikahan
80
Sang penolong
81
Panggilan sayang
82
Mandi Bareng
83
Mimpi
84
Kutunggu Jandamu
85
Cemburunya Melati
86
Keramas
87
Assalamualaikum Istri
88
Maafkan Aku
89
Izin Menikah Lagi
90
Sok Romantis
91
Mode Galak
92
Sedang Tidak Ingin Diganggu
93
Terungkap
94
Bertahan Sayang
95
Melemah
96
Akhir dari kisah (Ending)
97
Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!