Diganggu preman?

"Kamu benar-benar keterlaluan Maa" ujar William lalu meninggalkan sang istri dia benar-benar marah karena ini kesempatan untuk mengenalkan putranya pada semua investor mengingat ini pertama kalinya Reynard ikut acara seperti ini

Reynard menghempaskan tubuhnya pada tempat pembaringan itu dia tampak sangat marah pada dirinya sendiri karena seharusnya dia tidak meninggalkan Melati sendirian di pesta. Dia meraih ponsel yang berada diatas nakas lalu mencari nomor Melati guna mencari tau keberadaan Melati. Tapi tidak ada jawaban Melati bahkan tidak mengangkat teleponnya

"Melati pasti marah banget" batin Reynard lalu melempar ponselnya ke sembarang arah dia kemudian mengacak rambutnya karena sangat kesal dan frustasi

***

***

"Kok nggak diangkat?" Tanya Bima saat melihat Melati mengabaikan teleponnya yang berdering

"Nggak penting kok mas" jawab Melati

"Aku boleh tanya?"

"Ada apa mas?" Melati menoleh ke arah Bima

"Kamu dari mana? Kok rapi banget?"

"Tadi ada acara mas tapi aku pulang duluan"

"Emangnya kamu sendirian aja ke pesta?"

"Enggak kok aku sama temen mas, tapi aku pulang duluan"

"Tapi itu bahaya tau Mel, kalau kejadian kaya tadi lagi gimana? Untung tadi ada aku!"

"Iya makasih yaa mas udah bantuin aku, aku nggak tau tadi gimana jadinya kalau mas Bima nggak dateng"

Merekapun menuju rumah Melati untuk mengantarkan Melati pulang. Tak lama mobil mereka sampai tepat didepan rumah Melati

"Mas Bima mau mampir dulu!" Ajak Melati

"Nggak usah nanti lain kali aku pasti mampir" balas Bima

Melati tampak kesusahan melepas sabuk pengaman, dengan sigap Bima membantu Melati hingga mata mereka saling menatap Bima semakin terpesona manik hitam milik Melati tampak sangat indah. Matanya bahkan tak berkedip menatap kecantikan wajah Melati dari dekat

"Maaf mas" ucap Melati yang menyadarkan Bima dari lamunannya

"Saya minta maaf" ujar Bima lalu memperbaiki duduknya

"Iya, makasih yaa mas. Mas Bima hati-hati" ujar Melati lalu keluar dari mobil mewah milik Bima

Bima pun melajukan mobilnya meninggalkan rumah Melati. Selama perjalanan dia selalu memikirkan Melati, wajah cantik Melati yang tadi dipandangnya secara dekat selalu saja melintas dipikirannya

"udah pulang nak" suara sang ayah mengejutkannya

"Iya Yah, Ayah belum tidur?" Tanya Melati mencoba menyembunyikan kesedihannya

"Belum, Ayah nungguin kamu"

"Ayah udah makan?"

"Udah"

"Udah minum obat?"

"Udah nak"

"Ya udah Mel masuk dulu ya mau bersih-bersih" ujarnya lalu meninggalkan sang ayah yang duduk di ruang tamu sambil disibukkan dengan  Qur'an miliknya

Sesampainya di kamar Melati sudah mengganti gaun pesta miliknya dan menggantinya dengan piyama guna bersiap untuk tidur

Tiba-tiba hatinya mulai sakit mengingat apa yang terjadi di pesta tadi, dimana dirinya sangat merasa terhina dengan ucapan ibunda Reynard. Dia mulai merenungi ucapan sang ayah bahwa dia harus bersama dengan pria yang keluarganya juga menerimanya

" Yaa Allah apa aku harus menjauhi Reynard sedangkan aku mencintainya?" Melati memanjatkan doa berharap petunjuk

"Maaf Rey tapi ucapan ayah ada benarnya" ucap batinnya. Sepertinya Melati akan menjauh dari Reynard dia tidak ingin terbawa perasaan sedangkan keluarga Reynard tidak menerimanya

***

***

Pagi ini Reynard bergegas menuju toko bunga Melati untuk memberikan penjelasan tentang yang terjadi malam tadi

"Rey, ayo sarapan dulu" teriakan sang ibu menghentikan langkahnya. Reynard hanya menoleh lalu mengayunkan langkahnya meninggalkan rumah tanpa berbicara

"Ini yang Papa takutkan" ujar William

"Maksud Papa apa?" Tanya Larasati

"Reynard kembali pada sifat lamanya, keluarga ini jadi sepi lagi"

"Jadi maksud kamu ini salah aku?" Tanya Larasati menegaskan

"Kalau aja kamu terima Melati, keluarga kita pasti baik-baik aja"

"Aku ngelakuin ini buat kamu Paa, buat keluarga kita. Kamu mau ada perempuan sembarangan yang masuk ke keluarga ini?"

"Kamu nggak pernah mikirin keluarga kita, yang kamu pikirin hanya harta dan kekuasaan. Iya kan?"

"Kamu salah paham Paa" ujar Larasati mencoba merendahkan nada bicaranya

"Terserah kamu aja sekarang" ujar sang suami lalu beranjak dan pergi dari sana tanpa menyentuh sarapan yang sudah disiapkan para pelayan

***

Sesampainya ditoko Reynard langsung masuk dan mencari keberadaan Melati

"Melati mana Sar?" Tanya Reynard pada Sarah

"Ada tuh dibelakang, emang kenapa?" Tanya Sarah dengan wajah bingung

Tanpa menjawab Reynard langsung kebelakang dimana Melati berada

"Maafin aku Mel" ujarnya yang sontak mengejutkan Melati

"Kenapa kamu minta maaf?" Tanya Melati bingung

"Aku minta maaf soal Mama"

"Aku ngerti kok, lagian Mama kamu juga ada benarnya"

"Emang Mama bilang apa?"

"Nggak ada, udah kamu tenang aja" ujar Melati melangkah meninggalkan Reynard

"Kamu jelasin dulu" teriak Reynard sambil menarik tangan Melati

"Aawwh" tiba-tiba saja Melati merintih kesakitan

"Astaga ini tangan kamu kenapa?" Tanya Reynard saat melihat tangan Melati terbalut perban

"Nggak pa-pa, ini kemarin aku nggak sengaja jatuh" ujar Melati

"Kamu bohong kan? Sekarang kasih tau aku ini kenapa!" Ujar Reynard sedikit memaksa

"Nggak pa-pa, udah aku mau kedepan lagi" ujar Melati lalu pergi dan diikuti Reynard dari belakang

Melati terkejut saat didepan sudah ada Bima yang berdiri seperti menunggu seseorang

"Mas Bima" ujar Melati saat berada dihadapan Bima

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Bima

"Iya udah nggak pa-pa kok"

"Tangan kamu gimana, masih sakit? Tanya Bima yang membuat Reynard merasa bingung bagaimana bisa Bima tau tentang tangan Melati yang sakit

"Udah nggak pa-pa, Mas Bima tenang aja" ujarnya sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja Reynard berdeham yang kemudian mengejutkan keduanya

"Ohh yaa Mas Bima kenalin ini Rey, Rey kenalin ini mas Bima" ujar Melati mengenalkan keduanya

"Bima" ujarnya seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman

"Rey" Reynard menyambut uluran tangan Bima

"Dia pacar kamu?" Tanya Bima sambil tersenyum meledek kearah Melati

"Enggak kok Mas, Rey ini temen aku" jawab Melati. Ada sedikit perasaan kecewa dihati Reynard saat Melati hanya memperkenalkannya sebagai teman

"Ohh yaa Mel aku kesini mau pesen bunga kaya biasa yaa" ujar Bima menjelaskan maksud kedatangannya

"Bunga lili kan?"

"Iya"

"Ya udah Mas Bima tunggu sebentar biar aku siapin dulu" ujarnya lalu pergi untuk menyiapkan bunga milik Bima

"Kenal Melati dari mana?" Tanya Reynard dengan nada sinis

"Ooh kita udah ketemu beberapa kali sih" jelas Bima

"Kok bisa tau kalau tangan Melati sakit?" Tanya Reynard lansung pada intinya

"Ooh itu semalam Melati digangguin preman pas dijalan" jawab Bima

"Digangguin preman?"

"Iya. Kayanya Melati baru dari acara pesta gitu, untung saya lewat jalan itu makanya bisa tolong dia kalau enggak.." ujar Bima tanpa menyelesaikan ucapannya

"Astaga" ujar Reynard dengan suara pelan

Episodes
1 Reynard Aditya Narendra
2 Gadis Bunga
3 Bos gila
4 Pertemuan pertama
5 Calon istri
6 Burung beo
7 Karyawan
8 Duri Mawar
9 Siap Bidadariku
10 Mampir
11 Maling
12 Bidadari bukan burung beo
13 Pelanggan tampan
14 Cantik
15 Pesta orang kaya
16 Diganggu preman?
17 Nggak pantes
18 Jangan ganggu Melati
19 Itu siapa?
20 Bukan urusan kamu
21 Aku rela
22 Sup ayam
23 Gelang
24 Dewi Fortuna
25 Melamar
26 Kamu kenapa?
27 Diterima
28 Ternyata
29 Ditolak
30 Jadi imam
31 Kebakaran
32 Kepergian ayah
33 Jemput calon suami
34 Pelanggan rese
35 Amarah Reynard
36 Penghargaan
37 Mabuk
38 Ayo Kawin lari
39 Benturan
40 Masuk Rumah Sakit
41 Maaf
42 Keras kepala
43 kesal
44 Ayam bakar madu
45 Istri bawel
46 Makan malam
47 Dasar beo
48 Patah hati
49 Kecelakaan
50 Pernikahan batal
51 Bangun
52 Lupa tanya nama
53 Bunga
54 Cemburu
55 Duda
56 Mama?
57 Bicara penting
58 Rencana Lamaran
59 Kepergian Bunga
60 Bukan wanita baik
61 Masa lalu Melati
62 Keguguran
63 Menyesal
64 Aku nggak Peduli
65 Romantis
66 Attar
67 Dihajar
68 Pingsan
69 Attar lagi
70 Ketakutan
71 Trauma
72 Kantor polisi
73 Jangan tinggalkan aku
74 Sah
75 Kanker
76 Tidur sama istri
77 Warna favorit
78 Hadiah dari Mertua
79 Malam pernikahan
80 Sang penolong
81 Panggilan sayang
82 Mandi Bareng
83 Mimpi
84 Kutunggu Jandamu
85 Cemburunya Melati
86 Keramas
87 Assalamualaikum Istri
88 Maafkan Aku
89 Izin Menikah Lagi
90 Sok Romantis
91 Mode Galak
92 Sedang Tidak Ingin Diganggu
93 Terungkap
94 Bertahan Sayang
95 Melemah
96 Akhir dari kisah (Ending)
97 Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Reynard Aditya Narendra
2
Gadis Bunga
3
Bos gila
4
Pertemuan pertama
5
Calon istri
6
Burung beo
7
Karyawan
8
Duri Mawar
9
Siap Bidadariku
10
Mampir
11
Maling
12
Bidadari bukan burung beo
13
Pelanggan tampan
14
Cantik
15
Pesta orang kaya
16
Diganggu preman?
17
Nggak pantes
18
Jangan ganggu Melati
19
Itu siapa?
20
Bukan urusan kamu
21
Aku rela
22
Sup ayam
23
Gelang
24
Dewi Fortuna
25
Melamar
26
Kamu kenapa?
27
Diterima
28
Ternyata
29
Ditolak
30
Jadi imam
31
Kebakaran
32
Kepergian ayah
33
Jemput calon suami
34
Pelanggan rese
35
Amarah Reynard
36
Penghargaan
37
Mabuk
38
Ayo Kawin lari
39
Benturan
40
Masuk Rumah Sakit
41
Maaf
42
Keras kepala
43
kesal
44
Ayam bakar madu
45
Istri bawel
46
Makan malam
47
Dasar beo
48
Patah hati
49
Kecelakaan
50
Pernikahan batal
51
Bangun
52
Lupa tanya nama
53
Bunga
54
Cemburu
55
Duda
56
Mama?
57
Bicara penting
58
Rencana Lamaran
59
Kepergian Bunga
60
Bukan wanita baik
61
Masa lalu Melati
62
Keguguran
63
Menyesal
64
Aku nggak Peduli
65
Romantis
66
Attar
67
Dihajar
68
Pingsan
69
Attar lagi
70
Ketakutan
71
Trauma
72
Kantor polisi
73
Jangan tinggalkan aku
74
Sah
75
Kanker
76
Tidur sama istri
77
Warna favorit
78
Hadiah dari Mertua
79
Malam pernikahan
80
Sang penolong
81
Panggilan sayang
82
Mandi Bareng
83
Mimpi
84
Kutunggu Jandamu
85
Cemburunya Melati
86
Keramas
87
Assalamualaikum Istri
88
Maafkan Aku
89
Izin Menikah Lagi
90
Sok Romantis
91
Mode Galak
92
Sedang Tidak Ingin Diganggu
93
Terungkap
94
Bertahan Sayang
95
Melemah
96
Akhir dari kisah (Ending)
97
Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!