Jangan ganggu Melati

Dengan cepat Reynard melajukan motornya menuju toko bunga untuk bertemu Melati dan menjelaskan semuanya

"Melaatii!!" Teriaknya sesaat setelah tiba di depan toko

"Apaan sih loe teriak-teriak. Berisik tau nggak" ujar Sarah menghentikan Reynard

"Melati mana?"

"Nggak ada Melati disini" ujar Sarah berbohong

"Loe bo'ong kan?"

"Apaan sih. Lagian loe mau ngapain lagi ketemu Melati?"

"Gue mau jelasin sesuatu ke Melati"

"Soal hinaan yang nyokap loe kasih buat Melati?"

"Hinaan? Sar, loe tau nyokap gue ngomong apa aja ke Melati?"

"Melati udah cerita semuanya ke gue. Jadi, gue minta loe jauhin Melati!" Perintah Sarah

"Gue nggak bisa jauhin Melati" bantah Reynard

"Trus loe mau ngelawan nyokap loe?"

"Gue bakal ngelawan siapa aja yang ngalangin hubungan gue sama Melati" ujarnya dengan yakin

"Ada apa Sar kok berisik banget?" Tanya Melati karena tidak tau bahwa yang membuat keributan adalah Reynard

"Mel aku mau jelasin semuanya ke kamu" ujar Reynard lalu memegang tangan Melati

"Rey? Kamu disini?" Tanya Melati

Sarah menghela nafasnya kasar melihat Melati masih saja bersikap lembut pada Reynard dan meninggalkan mereka berdua disana

"Mel serius aku nggak tau kalau Mama ngomong kaya gitu ke kamu" ujar Reynard

"Aku minta maaf" sambungnya

"Kamu ngapain minta maaf?"

"Mel tolong kamu jangan jauhin aku kayak gini!" Pinta Reynard dengan mata sedikit berkaca-kaca

"Maafin aku Rey, kayanya ini emang yang terbaik untuk kita"

"Enggak aku nggak mau kamu jauhin aku kayak gini" ujar Reynard

"Aku sayang sama kamu Mel" sambungnya

"Aku ngerti, tapi maafin aku.Aku nggak bisa ngebantah perintah Mama kamu" ujar Melati menjelaskan yang tentu saja tidak diterima oleh Reynard

"Perintah Mama buat kamu jauhin aku?" Tanya Reynard. Melati hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Reynard

"Meel, aku akan ngelawan siapapun untuk bisa sama kamu!"

"Termaksud Mama kamu?" Tanya Melati

"Iya" jawabnya dengan yakin

"Kamu nggak bisa seperti ini Rey, dia Mama kamu udah kewajiban kamu untuk turuti semua perintahnya" jelas Melati

"Aku nggak peduli" Reynard masih Keukeh

"Kamu pikirin lagi, dia itu Mama kamu. Lagian kan kamu ada Bella"

"Dia mantan aku. Aku udah nggak punya urusan apapun sama dia" tegas Reynard

"Tapi Mama kamu maunya kamu nikah sama dia" ujar Melati seraya menyembunyikan rasa sedihnya

"Tapi aku mau nikahnya sama kamu"

Melati hanya tersenyum menyikapi sifat keras kepala Reynard. Dia harus mencari cara agar Reynard mau menjauhinya..

***

"Assalamualaikum" Melati mengucapkan salam saat masuk kedalam rumahnya

"Waalaikum salam" jawab sang Ayah

Melati lalu mencium punggung tangan sang ayah

"Baru pulang nak"

"Iya Yah. Ini Mel udah beliin makanan, Mel siapin dulu trus kita makan bareng yaa Yah"

"Iya sayang" ujar sang Ayah diiringi Melati yang meninggalkan sang ayah untuk menyiapkan makan malam mereka

"Naak, kamu ada masalah apa sama Rey?" Tanya pak Rahmat membuyarkan keheningan di meja makan

"Nggak ada kok Yah" ujar Melati berbohong

"Kamu jangan bohong sama Ayah!"

"Mel nggak bo'ong kok Yah" jawabnya tertunduk

"Orang tua Rey nggak nerima kamu?" Ucapan sang Ayah berhasil mengejutkannya

"Naak, kalau orang tuanya nggak nerima kamu, jangan dipaksakan" sambung pak Rahmat

"Iya Yah. Ayah tenang aja Mel berusaha kok untuk menjauhi Rey" ujar Melati menenangkan sang ayah

"Ya udah Mel ke kamar dulu. Obat Ayah udah Mel siapin di kamar

"Iya makasih ya nak" ujar pak Rahmat sambil tersenyum

"Beri hamba petunjuk yaa Allah.. apa yang harus hamba lakukan untuk menjauh dari Rey. Hamba nggak mau jika nanti keputusan yang hamba ambil menyakiti hati Ayah" ucap Melati dalam doanya setelah selesai mengerjakan shalat isya

Diapun mengambil Al-Qur'an yang berada diatas nakas dan membacanya beberapa ayat kemudian tidur..

Sementara itu Reynard yang baru saja tiba di rumahnya dan langsung mencari keberadaan Larasati. Dia ingin memberikan penjelasan pada ibunya itu untuk tidak menggangu hubungannya dengan Melati

"Selamat malam tuan muda" ucap seorang pelayan wanita menyambut kedatangan Reynard didepan pintu

"Mama mana?" Tanyanya pada pelayan tersebut

"Nyonya ada di kamarnya" jawab pelayan wanita tersebut

Tanpa menoleh Reynard langsung saja mengayunkan langkahnya menuju kamar sang ibu

"Mama" teriaknya tanpa mengetuk pintu

"Kamu ngagetin Mama aja" ujar Larasati  dia yang tengah sibuk pada layar ponselnya pun terkejut dengan kedatangan sang putra

"Ada apa sayang?"

"Aku mau ngomong sesuatu sama Mama"

"Ngomong apa?"

"Aku cuma mau bilang sama Mama untuk nggak gangguin Melati"

"Mama gangguin Melati?" Larasati terlihat heran

"Mama suruh Melati untuk jauhin aku kan!" Tegas Reynard

"Mama cuma minta dia untuk sadar diri aja"

"Sadar diri?"

"Ya. Masa anak pensiunan guru sama seorang pewaris sih, nggak setara dong" ujar Larasati dengan nada sombongnya

"Aku lebih milih hidup sama Melati dibanding jadi pewaris perusahaan keluarga ini"

"Kamu jangan ngomong sembarangan ya. Mama cuma mau yang terbaik kok untuk keluarga kita"

"Dan menurut Mama Melati bukan yang terbaik untuk keluarga kita" sambungnya dan kembali duduk pada sisi tempat tidur miliknya

"Rey" ujar sang ayah yang baru saja sampai

"Aku ingetin sama Mama. Untuk bisa hidup sama Melati aku rela keluar dari rumah ini!" Ujarnya dengan tegas

"Reynard" suara sang ayah cukup keras dia terkejut dengan ucapan nekat anak laki-lakinya itu

Tanpa menoleh sedikitpun dia meninggalkan kamar kedua orang tuanya. Amarahnya memuncak hingga dia tidak memperdulikan teriakan sang ayah yang terus memanggilnya

"Ada apa ini Mah" tanya William yang merasa heran dengan apa yang terjadi

"Rey lagi marah aja Pa, Papa tenang aja ya"

"Tenang gimana? Dia keliatannya marah banget!"

"Ini semua karena perempuan itu" ujar Larasati sekarang dia terlihat marah

"Maksud kamu Melati?" Tanya William

"Ya siapa lagi, dia pasti ngomong sesuatu sama Rey sampe dia marah gitu" ujarnya menyalahkan Melati

"Kamu bener-bener ya Ma. Kamu harus minta maaf sama Melati dan minta dia untuk tidak menjauhi Rey. Papa nggak mau sampai Reynard meninggalkan rumah ini" perintah William pada sang istri

"Aku pasti temuin perempuan itu bukan untuk minta maaf tapi untuk beri dia pelajaran" ucap batin Larasati

***

Hari ini seperti biasa Sarah dan Melati disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing tiba-tiba tepat didepan toko bunga mereka berhenti sebuah mobil mewah berwarna putih dari dalamnya turun seorang wanita dengan penampilan yang sangat elegan menggunakan sepatu high heels berwarna hitam berjalan menuju mereka

"Itu siap ya Mel?" Tanya Sarah dengan suara pelan

"Itu Mamanya Rey" jawab Melati yang juga memelankan suaranya

Episodes
1 Reynard Aditya Narendra
2 Gadis Bunga
3 Bos gila
4 Pertemuan pertama
5 Calon istri
6 Burung beo
7 Karyawan
8 Duri Mawar
9 Siap Bidadariku
10 Mampir
11 Maling
12 Bidadari bukan burung beo
13 Pelanggan tampan
14 Cantik
15 Pesta orang kaya
16 Diganggu preman?
17 Nggak pantes
18 Jangan ganggu Melati
19 Itu siapa?
20 Bukan urusan kamu
21 Aku rela
22 Sup ayam
23 Gelang
24 Dewi Fortuna
25 Melamar
26 Kamu kenapa?
27 Diterima
28 Ternyata
29 Ditolak
30 Jadi imam
31 Kebakaran
32 Kepergian ayah
33 Jemput calon suami
34 Pelanggan rese
35 Amarah Reynard
36 Penghargaan
37 Mabuk
38 Ayo Kawin lari
39 Benturan
40 Masuk Rumah Sakit
41 Maaf
42 Keras kepala
43 kesal
44 Ayam bakar madu
45 Istri bawel
46 Makan malam
47 Dasar beo
48 Patah hati
49 Kecelakaan
50 Pernikahan batal
51 Bangun
52 Lupa tanya nama
53 Bunga
54 Cemburu
55 Duda
56 Mama?
57 Bicara penting
58 Rencana Lamaran
59 Kepergian Bunga
60 Bukan wanita baik
61 Masa lalu Melati
62 Keguguran
63 Menyesal
64 Aku nggak Peduli
65 Romantis
66 Attar
67 Dihajar
68 Pingsan
69 Attar lagi
70 Ketakutan
71 Trauma
72 Kantor polisi
73 Jangan tinggalkan aku
74 Sah
75 Kanker
76 Tidur sama istri
77 Warna favorit
78 Hadiah dari Mertua
79 Malam pernikahan
80 Sang penolong
81 Panggilan sayang
82 Mandi Bareng
83 Mimpi
84 Kutunggu Jandamu
85 Cemburunya Melati
86 Keramas
87 Assalamualaikum Istri
88 Maafkan Aku
89 Izin Menikah Lagi
90 Sok Romantis
91 Mode Galak
92 Sedang Tidak Ingin Diganggu
93 Terungkap
94 Bertahan Sayang
95 Melemah
96 Akhir dari kisah (Ending)
97 Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Reynard Aditya Narendra
2
Gadis Bunga
3
Bos gila
4
Pertemuan pertama
5
Calon istri
6
Burung beo
7
Karyawan
8
Duri Mawar
9
Siap Bidadariku
10
Mampir
11
Maling
12
Bidadari bukan burung beo
13
Pelanggan tampan
14
Cantik
15
Pesta orang kaya
16
Diganggu preman?
17
Nggak pantes
18
Jangan ganggu Melati
19
Itu siapa?
20
Bukan urusan kamu
21
Aku rela
22
Sup ayam
23
Gelang
24
Dewi Fortuna
25
Melamar
26
Kamu kenapa?
27
Diterima
28
Ternyata
29
Ditolak
30
Jadi imam
31
Kebakaran
32
Kepergian ayah
33
Jemput calon suami
34
Pelanggan rese
35
Amarah Reynard
36
Penghargaan
37
Mabuk
38
Ayo Kawin lari
39
Benturan
40
Masuk Rumah Sakit
41
Maaf
42
Keras kepala
43
kesal
44
Ayam bakar madu
45
Istri bawel
46
Makan malam
47
Dasar beo
48
Patah hati
49
Kecelakaan
50
Pernikahan batal
51
Bangun
52
Lupa tanya nama
53
Bunga
54
Cemburu
55
Duda
56
Mama?
57
Bicara penting
58
Rencana Lamaran
59
Kepergian Bunga
60
Bukan wanita baik
61
Masa lalu Melati
62
Keguguran
63
Menyesal
64
Aku nggak Peduli
65
Romantis
66
Attar
67
Dihajar
68
Pingsan
69
Attar lagi
70
Ketakutan
71
Trauma
72
Kantor polisi
73
Jangan tinggalkan aku
74
Sah
75
Kanker
76
Tidur sama istri
77
Warna favorit
78
Hadiah dari Mertua
79
Malam pernikahan
80
Sang penolong
81
Panggilan sayang
82
Mandi Bareng
83
Mimpi
84
Kutunggu Jandamu
85
Cemburunya Melati
86
Keramas
87
Assalamualaikum Istri
88
Maafkan Aku
89
Izin Menikah Lagi
90
Sok Romantis
91
Mode Galak
92
Sedang Tidak Ingin Diganggu
93
Terungkap
94
Bertahan Sayang
95
Melemah
96
Akhir dari kisah (Ending)
97
Mawar untuk Melati S2 (Aisyah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!