BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI

Kertas dengan profil data gadis yang kini menarik perhatian seorang Rion terus pria itu tatapi dengan lekat. Pandangannya tak henti memandangi foto formal yang terlampir bersama kertas profil itu. Tak mengira kalau gadis bernama Liliana Larossa itu sungguh karyawannya yang telah bekerja di perusahan Lorenzo selama satu tahun lebih.

"Kau yakin kalau dia bukan mata-mata atau pun salah satu orang dari organisasi lain?" tanya Rion pada Dante.

"Aku sudah mencari tentang dirinya, dan semua tentangnya bersih tanpa cela. Mengejutkannya dia lulusan dari Massachusetts Institute Of Technology. Bisa dibilang dia cukup terbaik di bidang teknologi informasi dan komputer. Dia masuk ke perusahaan Lorenzo kurang lebih satu tahun lalu atas rekomendasi dari pimpinan departemen IT perusahaan. Dia sudah direkrut bahkan sebelum dia lulus. Dia hanya tinggal dengan ayahnya yang membuka restoran sederhana di Diego Street sejak lima belas tahun lalu dan aku tidak menemukan tentang ibunya," lapor Dante atas apa yang ia temukan tentang gadis tersebut.

"Kau yakin dia bersih? Tidak ada cela atau hal apa pun yang mencurigakan tentangnya?" Tampaknya Rion masih belum bisa memercayai gadis itu. Tentu dengan banyaknya hal yang terjadi selama ini, membuatnya sulit untuk percaya kalau ada orang yang mendekatinya dan keluarganya dengan niat tulus.

"Ada beberapa yang masih belum bisa kutemukan. Salah satunya kehidupannya sebelum kuliah, tidak ada data terkait dan pasti tentang gadis itu. Seolah apa pun mengenainya saat sebelum masuk masa kuliah tidak pernah ada datanya, bahkan sekolah dan orang-orang yang berhubungan dengan gadis itu. Dia juga tidak aktif di media sosial, dan jika ada hanya digunakan untuk melihat-lihat saja," kata Dante yang berhasil membuat Rion tertarik.

"Maksudnya semua tentang dia sebelum dia kuliah tidak pernah diketahui? Sekolah? Apa yang dia lakukan? Siapa saja temannya? Kekasihnya?" tuntut Rion.

"Benar. Bahkan aku meminta Fernando, hacker kita mencari data tentang gadis itu, tapi tidak ada jejak tentang kehidupannya sebelum masa kuliah. Tidak ada data, seolah dihapus dan tampak tidak pernah ada. Aku sendiri melihat ketika Fernando mencari data gadis itu dan tidak menemukan apa pun. Yang ditemukan hanya ketika ia berada pada masa kuliah." Jujur saja Dante pun tertarik akan hal ini. Belum pernah ia menemukan kasus tidak adanya data tentang diri seseorang sampai sesempurna ini.

"Kau bilang tadi dia lulusan MIT dan cukup baik di bidang teknologi dan komputer, bukankah artinya dia bisa melakukan hacking? Bagaimana jika semua data tentang gadis itu dihapus olehnya sendiri karena satu alasan yang tidak ingin ada orang melihatnya?" duga Rion, membuatnya semakin penasaran akan diri gadis itu.

Dante berpikir sebentar atas apa yang dikatakan oleh atasannya itu. "Kemungkinan besar benar dia melakukannya. Kau tahu, posisinya di perusahaan kita adalah wakil ketua di kelompok khusus untuk pembuatan sistem perusahaan dan juga untuk dijual ke perusahaan lain atas nama Lorenzo," katanya.

Rion terkejut luar biasa atas apa yang ia dapatkan dari diri seorang Liliana Larossa. Gadis ini berbahaya. Itulah yang ada dipikiran Rion setelah mendapatkan laporan tentang sang gadis. Tidak menyangka kalau seorang gadis yang ia kira sibuk memercantik diri layaknya para perempuan pada umumnya, justru memiliki posisi setara dengan pria di perusahaan tersebut. Bodoh sekali Rion tidak pernah mendengar tentangnya padahal Lili karyawan yang telah lama berkerja untuk Lorenzo. Perusahan terbesar dan mendominasi di San Fransisco hingga ke dataran Amerika, dalam banyak bidang. Baik pusat perbelanjaan, importir barang, hotel, rumah sakit, hingga sekolah.

"Apakah kita perlu menurunkan orang untuk mengawasinya?" tanya Dante, tahu kalau atasannya itu telah menandai seorang Liliana Larossa sebagai salah satu ancamannya.

"Yah, lakukan. Pastikan untuk terus mengikutinya, dan lapor padaku kalau dia bertemu dengan seseorang di luar kantor, khususnya yang berhubungan dengan musuh dan saingan kita," perintah Rion.

"Lalu bagaimana dengan Lucas? Tampaknya dia begitu menyukai gadis ini," Dante bertanya setelah melihat kedekatan sang tuan mudah dengan Liliana.

"Kita akan menjauhkan mereka sementara ini. Aku tidak ingin apa yang terjadi pada Lucas dulu terulang lagi," ujar Rion ketika ia mengingat bagaimana anaknya itu untuk pertama kalinya mau dekat dengan seseorang setelah insiden mengerikan dulu yang terjadi pada bocah lugu itu.

"Bukankah itu akan membuat Lucas sedih dan terpuruk jika tahu kalau kau tidak mengizinkan dia untuk bertemu dengan Lili?" Dante cemas sebenarnya kalau-kalau Lucas akan tantrum jika bocah itu dilarang bertemu dengan Lili.

Bagi mereka berdua entah sudah berapa lama sejak terakhir kali melihat Lucas tersenyum dengan rona di wajahnya. Antusias terhadap orang lain dan tidak takut. Untuk Rion hal itu adalah yang paling ingin ia lihat sejak bertahun-tahun berusaha mengembalikan masa anak-anak Lucas yang sempat terenggut karena kejahatan satu orang. Tapi Rion juga tidak ingin menempatkan Lucas dalam bahaya dengan memercayakan ia pada orang yang tak dikenal. Terlebih lagi, setelah mendengar kalau ada yang tidak beres tentang Liliana.

"Lucas akan lupa dengan gadis itu jika lama tidak melihatnya. Jadi biarkan saja dan beritahu kalau gadis itu berbahaya dan tidak baik untuknya," jawab Rion atas pertanyaan Dante tadi.

Tepat ketika Rion mengatakan hal itu, pintu ruang kerjanya terbuka. Menampilkan sosok bocah lima tahun bermata biru bulat besar dalam balutan piyama.

"Dad?"

"Lucas, kau belum tidur?" Air muka Rion melembut ketika melihat anak laki-lakinya datang, menyuruhnya untuk datang kepadanya dengan gestur tangan.

Dengan langkah kecil menggemaskannya, Lucas berlari ke sang ayah. Memeluk pria itu dan duduk di pangkuan Rion.

"Aku mimpi buruk," jawab Lucas, menyenderkan tubuhnya ke Rion dengan santai. Bisa dilihat kalau bocah itu masih mengantuk, dan ketika melihat jam, waktu menunjukan jam dua belas malam.

"Bermimpi apa?" tanya Rion seraya memberikan sinyal kepada Dante untuk membuatkan susu hangat.

"Ada banyak orang mengerumuniku dan mereka semua memakai topeng seram," jawab Lucas, menyembunyikan wajahnya ke dada sang ayah, tak ingin mengingat mimpi yang membuatnya terbangun dalam keadaan takut. Beruntung ia tidak menangis.

"Tidak perlu takut, mereka tidak akan bisa menyakitimu. Mereka hanya mimpi." Rion mengelus kepala dan punggung Lucas, berusaha mengenyahkan ketakutan bocah itu karena mimpi buruk.

Lucas mengangguk, kemudian berkata, "Aku kangen Lili."

Rion terdiam mendengar penuturan Lucas. Tampaknya anak laki-lakinya itu telah menemukan orang yang membuatnya nyaman. Tapi untuk Rion gadis itu masih belum diketahui apakah baik atau tidak. Ia tidak ingin menempatkan Lucas kembali pada orang yang salah hingga membuat bocah itu dalam ruang ketakutan lagi untuk waktu lama. Rion tidak ingin itu terjadi.

Dante masuk kembali ke ruangan bersama dengan susu hangat. Ia memberikannya kepada Rion, kemudian kembali duduk di tempatnya semula yang berseberangan dengan sang atasan di sofa.

"Minum ini dulu. Kau akan lebih tenang setelah meminumnya," suruh Rion seraya memberikan segelas susu hangat kepada sang anak.

Lucas menuruti ucapan Rion. Pelan-pelan ia menyesap susu hangat tersebut.

"Ayah ingin bertanya sesuatu? Bagaimana kau bisa bertemu dengan Liliana?" tanya Rion akhirnya setelah ia menahan diri untuk tidak bertanya karena takut mengguncang mental sang anak hari Lucas bertemu dengan Lili adalah hari yang sama bocah itu diculik.

"Saat itu hujan, aku jalan jauh sekali. Lalu karena lelah aku duduk, lalu Lili datang dengan payung dan membawaku ke rumahnya. Dia sangat baik, bahkan menemaniku tidur sambil memelukku," jawab Lucas dengan keluguannya.

"Dia sungguh baik? Dia tidak marah atau melakukan sesuatu kepadamu?" tanya Rion lagi.

Lucas menggelengkan kepalanya. "Tidak. Dia selalu menemaniku, bahkan kami nonton televisi dan bermain game bersama. Dia selalu tersenyum setiap kali bicara denganku. Dia suka menggendongku dan membelikanku pakaian. Dia tidak marah saat aku menangis tapi justru memelukku seperti yang ayah lakukan," ucap Lucas ketika ia mengingat dengan jelas bagaimana sikap Lili kepadanya.

Netra Rion melihat ke arah Dante, mendengar dengan baik informasi tambahan dari Lucas langsung. Anak kecil tidak akan berbohong dengan apa yang ia katakan.

Mungkinkah kalau gadis tersebut sebaik itu? pikir Rion.

"Boleh aku bertemu dengan Lili lagi?" tanya Lucas.

"Tidak. Untuk sekarang kau tidak boleh bertemu dengannya dulu. Ayah harap kau mau mendengarkan ucapan ayah ini, mengerti?" jawab Rion dengan nada sedikit tegas.

"Kenapa?" Lucas tidak senang mendengar jawaban tersebut.

"Bagaimana kalau ayah bilang Liliana itu orang jahat?" tantang Rion.

Namun siapa sangka, satu kalimat itu mampu mengubah air muka Lucas. Bocah itu tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang ayah. Dengan cepat ia turun dari pangkuan Rion, menatap Rion dengan mata berkaca-kaca dan marah.

"Lili tidak jahat! Pokonya Lilipad tidak jahat!" seru Lucas yang kemudian berlari pergi dari ruangan. Ngambek.

"Lilipad?" Sebelah alis Rion bertaut ketika mendengar Lucas menyebut Lili dengan sebutan tersebut.

Namun Rion tidak pernah tahu kalau kalimat yang ia lontarkan sebagai larangan Lucas bertemu dengan Lili justru berdampak fatal kepada sang anak. Hingga membuat pria berusia tiga puluh dua tahun itu kelabakan setengah mati. Dan mau tak mau menelan ludahnya sendiri dan menemui gadis itu langsung.

Terpopuler

Comments

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Ututuu ngambek nya lucu

2025-03-29

2

Alissia

Alissia

/Facepalm/

2025-03-16

0

Aerik_chan

Aerik_chan

ayo temui lilipad

2025-02-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!