BAB 13. HAL TAK TERDUGA

"Ah, ah, stop call me like that, Princess," ucap Rion seraya melipat tangan di dada, menatap gadis di depannya yang kini sedang mengerutkan dahi karena protes.

"Tapi Anda atasan saya, bagaimana mungkin saya harus bersikap tidak sopan seperti itu dengan memanggil nama Anda secara tidak langsung," protes Lili yang entah telah berapa kali.

"Kau tidak sedang di kantor, tapi di rumahku. Dan aku tidak suka dengan segala formalitas seperti itu, panggil aku Rion dan berhenti memanggilku Bos, paham? Aku tidak menerima penolakan, jika tidak memanggilku dengan namaku maka kau dilarang makan es krim," ancam Rion dengan wajah serius, walau dalam hati pria itu tersenyum lebar melihat mimik wajah sang gadis saat ini.

Lili terdiam dengan wajah tidak setuju, ingin kembali protes tapi membungkam diri karena pria itu mengancam menggunakan hal yang paling Lili suka.

"Jika tidak mau ada larangan makan es krim di rumah ini, jadi dengarkan aku dan panggil aku dengan namaku mulai sekarang," ucap Rion lagi.

"Baik," sahut Lili yang akhirnya menyerah juga.

Jujur saja ingin rasanya Rion tertawa sekarang saat mendapati ancaman tidak masuk akal itu justru berhasil dengan sangat mudah. Sepertinya bicara dengan Robert mengenai Lili cukup efektif untuk tahu bagaimana menghadapi gadis keras kepala namun memiliki sisi kekanakan seperti ini.

"So try call my name now," pinta Rion, seolah tidak puas dengan melihat Lili yang kesal sekarang, dan justru ingin menggodanya lebih lagi.

Lili menatap Rion sebal, mungkin karena telah menggunakan makanan kesukaannya sebagai ancaman.

"I'm waiting, Princess." Rion berusaha mati-matian agar tidak tersenyum atau pun terkekeh saat ini.

"Rion," ucap Lili akhirnya, walau mengalihkan pandangan dari sang pria.

Punggung pria itu merinding seperti barusan disiram air es ketika mendengar sang gadis memanggil namanya. Ia tidak mengira efek gadis itu memanggil dirinya bisa membuatnya berdesir seperti ini.

Damn, Lili. Apa yang harus aku lakukan padamu? Aku tidak menyangka mendengarmu menyebut namaku saja bisa membuatku kembali berpikir seperti pria bejat! batin Rion.

Rion menghela napas untuk memudarkan pikirannya saat ini, kemudian berkata, "Pastikan memanggilku seperti itu. Aku berangkat ke kantor, tolong jaga Lucas."

"Baik," sahut Lili.

Pria itu meninggalkan rumah seperti biasa. Beberapa hari ini mood Rion benar-benar bagus setelah Lili menetap di rumahnya. Rasanya rumah besar itu tidak terlalu kosong, justru jauh lebih hidup. Setiap hari selalu ada yang menyapanya ketika pergi dan pulang kerja, dan lebih mengejutkannya lagi selalu ada makanan di meja. Entah berapa lama sejak terkahir kali ia memakan masakan rumah. Ia tahu kalau saat ini Lili hanyalah berstatus sebagai pengasuh sekaligus karyawannya, tapi tetap saja bolehkan Rion merasa senang dengan keberadaan gadis itu di rumahnya? Menganggap kalau gadis itu bagian dari keluarga kecilnya.

Ponsel pria itu berdering saat ia masih menuju ke kantornya. Air mukanya berubah seketika saat tahu siapa yang menelepon.

"Ada apa?" tanya Rion langsung saat ia mengangkat panggilan. Suara dingin dan menusuk terdengar jelas dari pria itu.

"Bos, ada pergerakan dari Red Dog. Mata-mata kita bilang kalau dia mengutus orang untuk melakukan sesuatu tapi belum diketahui apa niat mereka," lapor pria di seberang telepon.

"Terus awasi mereka. Jika bisa tangkap orang yang mereka utus dan bawa ke markas," titah Rion.

"Baik, Bos," sahut pria di seberang sana.

Rion mengakhiri panggilan, namun sepertinya otaknya dipenuhi akan sesuatu atas semua kemungkinan yang bisa saja terjadi. Berusaha menghindari kejadian yang tidak terduga apalagi sampai melibatkan orang-orangnya seperti Lucas terakhir kali. Ia tidak mau hal itu terjadi.

Sesampainya di kantor, Rion langsung memanggil Frans sang ketua departemen sistem di perusahaannya.

"Ada apa sampai memanggilku ke sini, Rion," tanya Frans begitu ia berdiri di depan meja atasan sekaligus atasannya.

"Aku butuh bantuanmu," jawab Rion.

Frans mengerti dengan jelas jika pria di depannya itu sudah mengatakan meminta bantuan, artinya itu perihal pekerjaan Rion di bidang yang hampir tidak ada orang yang tahu.

"Kali ini organisasi mana?" tanya Frans serius.

"Red Dog, bawahanku bilang kalau ada pergerakan dari mereka tapi tidak ada informasi yang bisa didapatkan tentang apa yang mereka akan lakukan. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu yang cukup berbahaya kali ini, carikan aku informasi itu, masuk ke jaringan mereka," kata Rion yang entah kenapa perasaannya memang tidak tenang kali ini tidak seperti biasanya.

"Akan kucoba. Setahuku Red Dog punya firewall tingkat atas untuk sistem mereka, akan membutuhkan banyak waktu untuk mengambil data dan mencari informasi dari mereka," Frans berkata dengan sikap yang kini memperlihatkan antara bawahan dan atasan sekarang.

"Kuserahkan padamu," ucap Rion.

Frans segera bergegas menuju kembali ke ruangannya, tak ingin membuang banyak waktu setelah mendengar permintaan temannya itu. Di mata orang lain Frans hanya ketua departemen pecinta kopi biasa yang ramah, namun siapa sangka kalau pria itu adalah sumber informasi dan jantung terpenting baik untuk Lorenzo Cooperation maupun Rion dan juga organisasi tersembunyi pria tersebut. Frans adalah orang yang bekerja di balik bayangan, namun lebih mematikan dibandingkan apa pun. Tak ada yang bisa menyentuhnya, tak ada yang bisa menemukannya, tak ada yang bisa melawannya, dan Rion orang paling beruntung yang bisa mendapatkan sosok Frans baik sebagai teman maupun bawahannya.

Rion mencoba untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya di kantor. Ada banyak hal yang harus diurus olehnya. Tumpukan pekerjaan telah menggunung, membuat kepala pria tersebut berdenyut sakit di awal hari setelah mendengar kabar dari musuh bebuyutannya, Red Dog. Namun ia berusaha untuk tetap profesional, mengingat sudah menjadi tugasnya mengurus perusahaan.

Siapa sangka di tengah kepenatan harinya, ia justru bisa merekahkan senyum ketika mendapatkan pesan tidak terduga.

Sesuai permintaan dari Rion untuk setiap hari memberikan update tentang kegiatan Lucas dan Lili di rumah. Dan kini ia mendapati Lili mengirimkan foto dirinya dan Lucas yang sedang membuat kue. Senyum terulas indah di wajah Rion dengan semu rona saat mendapati di foto Lucas tersenyum lebar seraya menunjukan kue dengan wajah belepotan.

Rion tidak menyangka kalau sekedar sebuah foto bisa menghangatkan hatinya seperti ini. Membuat segala ketakutan dan kepenatan harinya menghilang begitu saja. Menurut Rion mungkin ini rasanya punya keluarga utuh. Dengan ini Rion telah mengukuhkan hatinya bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada gadis bernama Liliana Larossa. Berniat sesuatu hari nanti pria itu akan menjadikan sang gadis miliknya, hanya miliknya. Ia tidak akan lagi menyangkal kalau ia memang menginginkan gadis itu lebih dari apa pun.

Seolah mendapatkan tenaga tambahan, Rion kembali mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Ia menghadiri pertemuan dengan para petinggi di sebuah restoran mewah bintang lima, mengumpulkan semua para penanggung jawab setiap perusahaan Lorenzo untuk mendapatkan update anak perusahaannya.

Ia mendapati pesan dari Frans yang mengatakan untuk berhati-hati bagi Rion dimana pun berada, karena sepertinya benar bahwa Red Dog sedang merencanakan sesuatu berbahaya untuk Lorenzo atau pun Rion.

"Perintahkan beberapa orang untuk berjaga di sekitar rumah dan perusahaan. Tangkap siapa pun yang terlihat mencurigakan. Pastikan kalau semua aman," perintah Rion kepada para anak buahnya melalui telepon.

Pria itu berjalan meninggalkan ruang pertemuan di restoran tersebut, ingin segera menindaklanjuti apa yang sedang Red Dog rencanakan.

Tangan Rion terhenti ketika hendak membuka pintu mobil saat ia mendapati telepon masuk dari Lili.

"Hai, Princess, ada apa?" Senyum pria itu lagi-lagi merekah ketika ia mengangkat panggilan tersebut, seolah sudah menunggu untuk mendengar suara sang gadis.

"Menjauh dari mobilmu sekarang!" seru Lili dari seberang telepon, terdengar panik luar biasa.

"Ada apa, Lili?" Rion bingung.

"Menjauh dari mobilmu, ada bom di dalam sana!" seru Lili lagi.

Mendengar hal itu netra Rion membulat. Dengan cepat Rion berlari ke kursi kemudi, membuka pintu dan menarik supirnya untuk keluar. Tanpa banyak bicara ia berlari sejauh mungkin dari mobilnya.

DUARR!!

Dan benar saja mobil mewah itu meledak dalam hitungan detik dengan kuat.

Netra Rion menatap horor mobil yang telah terbakar itu, pikirannya sedikit kosong saat ini. Nyawanya nyaris saja melayang. Jika ia tidak mengangkat telepon dari Lili, mungkin Rion telah tenggelam dalam kobaran api yang bergolak tanpa ampun itu.

"Bagaimana kau bisa tahu, Lilipad," gumam Rion yang masih mengumpulkan pikirannya atas apa yang terjadi dalam kurun waktu cepat barusan.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

kereeen lili...
ada jiwa keibuan ,cantik juga jenius...
penasaran thort....
visualnya lili

2025-04-08

1

Ina Karlina

Ina Karlina

Lilian juga ternyata sudah mengetahui nya ada yg bermaksud jahat terhadap Rion

2025-04-02

1

Diana Silaen

Diana Silaen

mantap 👍👍👍🌟🌟

2025-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!