BAB 3. BOS?

Kini Lili berdiri di depan sebuah rumah besar nan megah, dengan pekarangan besar juga terawat. Napas gadis itu seperti tersangkut di tenggorokan ketika mendapati kalau pria bernama Dante ini membawa dirinya ke tempat yang tidak pernah gadis itu sangka ketika mengatakan akan menemuiku dengan ayah Lucas.

Lucas sendiri masih bergelayut manja dalam gendongan Lili, melingkarkan tangan kecilnya pada leher sang gadis tanpa ada niat melepaskan. Namun bisa terlihat bocah itu tampak tenang, jauh lebih tenang ketika ia berada di rumah Lili pagi tadi.

"Tuan Lucas, biar saya yang menggendong Anda," kata Dante yang berdiri mendekat ke sang gadis seraya mengulurkan tangan untuk mengambil bocah lima tahun itu.

"Tidak mau, Dante jelek," tolak Lucas langsung.

Dante terdiam mematung mendengar penolakan dari majikan kecilnya itu. Tentu itu bukan penolakan pertama. Lucas tidak ingin digendong oleh Dante karena pria tinggi itu pernah memeluk sang bocah begitu erat dan membuatnya marah saking gemasnya pria tersebut kepada Lucas. Sejak itu Lucas selalu menolah harus digendong Dante jika tidak dalam kondisi darurat.

"Pfftt." Terdengar Lili yang tak sengaja hendak tertawa mendengar penolakan Lucas barusan. Ia berusaha mati-matian agar tidak tertawa di depan Dante walau ia bisa melihat kalau pria itu menatap protes Lili karena menertawakannya.

"Sebaiknya kita segera masuk ke dalam," suruh Dante akhirnya. Menyerah membujuk Lucas untuk mau dibawa oleh pria itu.

Kedua alis Lili terangkat ketika ia melihat bagaimana keadaan di dalam rumah itu. Mewah. Satu kata itu benar-benar menggambarkan suasana dalam rumah. Terkesan sederhana, namun jelas kalau barang-barang di dalamnya bukanlah barang murah. Ditata dengan luar biasa artistik, bersih dan wangi. Membuat Lili menelan ludah dan takut sekedar menginjakan kaki ke dalam rumah tersebut.

"Apa ini benar rumah Lucas?" tanya Lili ke Dante, tidak percaya.

"Benar. Tuan Lucas anak satu-satunya dari pemilik rumah ini. Dia tumbuh besar di sini sejak lahir," jawab Dante.

Lili mengangguk mengerti, dan semakin yakin ketika ia melihat foto-foto Lucas terpajang di figura indah di atas lemari pendek di sudut ruang tamu.

"Kita ke sini. Ayah Lucas sudah menunggu di ruang kerjanya." Dante mengarahkan Lili ke sebuah ruangan dekat tangga, berpintu kayu besar yang diukir sedemikian rupa hingga menyatu dengan gaya rumah ini.

Begitu Dante membuka pintu, bisa Lili lihat seorang pria duduk di balik meja kerjanya. Namun, sosok tersebut sanggup membuat Lili menghentikan langkah di ambang pintu dengan dahi berkerut.

Pria dengan tubuh tegap serta warna rambut serupa dengan Lucas tersebut kini mengangkat kepalanya dari kertas yang ia geluti sejak tadi. Mata biru menatap Lili dengan tajam, penuh penilaian dan raut marah di dalamnya.

LIli kenal dengan baik pria tersebut. Sosok yang jelas memiliki hubungan darah dengan Lucas, seakan versi Lucas dewasa. Tidak menyangka kalau Lili akan bertatap muka secara langsung dengan pria yang merupakan pemilik perusahaan ternama di San Fransisco, tempat dimana Lili bekerja.

"Bos?" ucap Lili spontan ketika melihat atasannya duduk di balik meja kerja tersebut.

Sebelah alis pria tersebut terangkat. Ia berdiri dari kursi kulitnya, berjalan menuju ke arah sang gadis yang sedang menggendong putra kesayangannya.

"Kenalkan Beliau adalah ayah Lucas, Rion Lorenzo. Dan Rion, ini Nona Liliana Larossa, orang yang menemukan Lucas serta yang menjaganya hingga detik ini," kata Dante yang memerkenalkan dua orang tersebut kepada masing-masing individu.

Rion terus menatap Lili, menilai gadis tersebut dari ujung rambut hingga kepala. Baginya tidak terlihat kalau gadis itu merupakan orang dengan niat jahat, namun ia tidak percaya dengan matanya.

"Lucas?" panggil Rion dengan suara bass namun terdengar lembut dan penuh sayang ketika menyebut nama bocah lima tahun tersebut.

Lucas yang sejak tadi bergelayut diam di gendongan Lili kini menoleh untuk memandang wajah sang ayah.

Rion mengulurkan tangan, mengambil Lucas dari gendongan Lili. Tentu Lucas langsung menyambut sang ayah hingga bocah itu kini telah berpindah ke gendongan pria berambut legam tersebut.

Lili hanya melihat bagaimana Rion menggendong Lucas dengan baik, jelas kalau pria itu telah terbiasa menaruh Lucas dalam dekapan tangannya. Tak ada keraguan sedikit pun ketika ia menggendong Lucas apalagi tidak nyaman.

"Kau pasti ketakutan, kan? Kau membuatku khawatir setengah mati, Nak," ucap Rion sambil mengelus kepala Lucas.

"Orang jahat membawa Lucas pergi dengan mobil. Lucas tidak suka mereka jadi Lucas pergi," kata Lucas untuk pertama kalinya ia mengatakan apa yang terjadi.

"Berani sekali mereka menculikmu dariku, akan ayah pastikan mereka membayarnya dengan harga pantas," kata Rion berusaha menutupi nada marahnya, tak ingin sampai Lucas melihat sisi buruk Rion walau sedikit saja.

"Menculik?" Lili terkejut mendengar penuturan dari Rion barusan, tak menyangka kalau Lucas sampai terlantar di jalanan karena penculikan bukannya tersesat.

Rion menatap Lili, terlihat sekali ada banyak yang ingin ia katakan dan juga cari tahu dari gadis itu tentang Lucas dan bagaimana ia bisa bersama dengan anaknya tersebut.

"Lucas, ayah ingin bicara dengannya. Kau kembali ke kamar dan istirahat, oke," suruh Rion dengan nada selembut satin.

Lucas menatap Lili, tak ingin pergi tanpa gadis itu.

"Nanti ayah akan kembalikan Lili pada Lucas, kan?" tanya Lucas dengan wajah khawatir kalau-kalau gadis itu akan pergi begitu saja.

Rion menatap Dante dan mendapatkan anggukan dari tangan kanannya tersebut. "Iya, nanti akan ayah kembalikan. Kau kembali bersama Dante ke kamar," katanya.

Dahi Lucas berkerut menatap Dante, tidak suka dengan ide kalau pria itu yang akan mengantarnya ke kamar. Namun sebaliknya, Dante justru tersenyum lebar entah karena apa. Mungkinkah sekedar mengantar Lucas ke kamar dapat membuat pria jangkung itu senang setengah mati?

"Lucas jalan saja, tidak mau di gendong Dante."

Kekecewaan tergambar jelas di wajah Dante yang untuk kesekian kalinya mendapat penolakan dari Lucas yang tidak mau di gendong olehnya. Sepertinya kekesalan Lucas terhadap Dante benar-benar mendarah daging untuk bocah menggemaskan itu.

"Lili, nanti ke kamarku, ya. Aku punya banyak mainan," kata Lucas malu-malu.

Agh, ingin sekali Lili memeluk erat Lucas dan menciumi pipi gembulnya itu. Betapa menggemaskannya Lucas setiap kali bicara malu-malu dengan rona tipis di wajahnya itu. Pantas saja, semua orang di toko pakaian tadi begitu antusias ingin melihat Lucas dari dekat. Bocah itu memang sulit untuk ditolak kehadirannya.

"Iya, nanti aku akan ke sana jika di izinkan," jawab Lili dengan senyum terbaiknya.

Lucas hanya mengangguk, kemudian berjalan pergi meninggalkan ruangan bersama dengan Dante yang masih berusaha membujuk agar dapat menggendong tuan mudanya itu. Walau tentu saja berkali-kali pula di tolak oleh Lucas yang kesal dan justru menyuruh agar Dante menjaga jarak.

Suara langkah yang mendekat ke arahnya membuat Lili yang menatapi kepergian Lucas langsung menoleh ke sumber suara.

Ia terkejut ketika mendapati Rion telah berdiri di hadapannya. Lebih terkejut lagi ketika tiba-tiba pria tersebut mencengkeram leher Lili dengan kuat.

"Jadi katakan sekarang apa tujuanmu mendekati anakku? Aku yakin bukan kesengajaan kau menemukan Lucas dan mau menjaganya. Kau jelas tahu siapa Lucas, kan," kata Rion yang terus mencengkeram leher sang gadis.

Lili tercekat, masih memeroses apa yang sebenarnya terjadi. Namun cengkeraman di lehernya benar-benar tidak main. Ia berusaha untuk melepaskan tangan besar itu, namun sia-sia. Tatapan marah Rion terlihat jelas, membuat gadis itu gemetar takut hanya dengan sekali lihat.

"Le ... pas," pinta Lili dengan usaha keras untuk mengeluarkan suara. Ia mulai kesulitan bernapas sekarang.

Namun cengkeraman di leher itu tidak juga mengendur, justru semakin membuat Lili kekurangan oksigen yang masuk ke paru-parunya.

Sial, apa yang sebenarnya terjadi?! batin Lili menjerit keras atas apa yang ia dapatkan. Tidak mungkinkan pria di depannya ini akan membunuhnya di sini?

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

ngga tau terimakasih anaknya udah ditemukan

2025-04-08

1

Atik Marwati

Atik Marwati

aduh Rion sabar... tanya baik baik kenapa sih

2025-04-02

1

Mawar Berdury

Mawar Berdury

duuhhhh salah paham kan jadinya

2025-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!