BAB 19. INTEROGASI

Rion mengantarkan Lili dan Lucas pulang ke rumah setelah puas bertemu dengan Robert di restoran. Tak ingin melepaskan pandangannya dari dua orang tersebut setelah apa yang terjadi. Terutama dengan pesan masuk penuh ancaman yang tidak berani Rion beritahukan pada Lili. Takut kalau hal itu akan membuat sang gadis panik dan terburuknya memilih untuk tidak ingin berurusan lagi dengan Rion maupun Lucas.

"Aku masih akan mengurus beberapa hal. Pastikan untuk tidak keluar rumah, jika butuh sesuatu beritahu Flinz dan Nate saja, oke," ucap Rion yang berada di ambang pintu.

"Baik. Dan kau juga hati-hati." Masih ada kekhawatiran di wajah Lili, walau tidak sekentara sebelumnya.

Anggukan kepada Rion berikan. Melihat Lili masih dibaluti kekhawatiran ingin sekali ia memeluk sang gadis, namun tetap saja dirinya harus menahan diri. Tapi mungkin ia akan mengakui perasaannya kepada Lili sebentar lagi, meskipun ia tidak yakin apakah gadis itu memiliki perasaan yang sama kepadanya atau tidak. Jujur saja, ia tidak ingin instingnya sebagai pria yang tertahan membuat Rion kelepasan menyentuh bahkan melakukan hal yang tidak gadis itu inginkan dan tanpa izinnya. Untuk saat ini sekedar ingin menyentuh wajah gadis itu pun Rion ragu, takut kalau ia akan melewati batas.

"Rion?" panggil Lili ketika mendapati pria itu hanya terdiam layaknya patung.

"Yes, Princess?" sahut Rion, keluar dari lamunan kecilnya begitu mendengar suara sang gadis.

"Ada apa? Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Lili.

Senyum pria itu terulas. Ia memberanikan diri, mengangkat satu tangannya dan menyentuh pipi gadis itu, membelainya lembut ketika tak ada penolakan dari sang gadis. "Aku hanya mengkhawatirkan dirimu dan Lucas," katanya.

Untuk beberapa detik Lili terkejut ketika mendapati Rion membelai pipinya, namun tahu kalau Rion tidak memiliki niat jahat ia hanya membiarkannya saja. Lili bisa melihat netra aquamarine itu mengeras karena kekhawatiran, sama seperti Lili hari ini.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik," ucap Rion sebelum melangkah pergi meninggalkan rumah menuju ke mobil hitamnya.

Begitu banyak hal yang ingin ia katakan kepada gadis itu, namun untuk saat ini ia harus membereskan sesuatu terlebih dahulu.

Deru mobil yang ia kendarai sendiri kini tak menutupi amarah yang kembali melonjak dalam dirinya ketika mengingat hal sore tadi. Ia melesatkan mobil itu bagai peluru ke dalam remang malam yang telah turun satu jam lalu.

Ia membelokan mobilnya menuju ke toll 101 dan terus melesat memasuki area pelabuhan di timur San Fransisco. Tempat dimana markas dirinya dalam pekerjaannya yang lain berada, markas Phantom.

Begitu ia memberhentikan mobilnya di area pergudangan, ia di sambut dengan begitu banyak orang berjas hitam yang merupakan pada anak buah Rion. Semua menundukkan kepada penuh hormat ke pria berambut legam tersebut, tak ada yang berani untuk menangkat kepada sekedar melihat. Bahkan memandang bayangan pria itu saja mereka tak berani.

Rion berjalan memasuki gudang besar, dimana memiliki ruang rahasia yang digunakan pria itu untuk melakukan interogasi. Pintu ruangan interogasi tersebut terbuka, membuat Rion dapat mendengar jerit penuh kesakitan dari seorang pria. Membuatnya memercepat sedikit laju jalan, tak sabar mendengar apa yang ingin pria itu dengar.

"Dimana dia?" tanya Rion saat ia melihat siluet Dante di antara dua orang di sana.

"Ini penguntitnya," jawab Dante seraya menunjukan pria yang telah babak belur tergeletak di tanah.

Rion mendudukkan dirinya di kursi yang menjadi singgasana dirinya ketika berada di ruang interogasi. Menyandarkan tubuh di pungguh kursi, dan melipat kaki seraya menumpukan kedua tangan di lengan kursi.

"Dia diperintahkan oleh seseorang untuk memata-matai rumahmu dan orang yang ada di dalamnya. Dia telah melakukan itu selama empat hari belakangan. Aku juga mendapati rekaman CCTV dan benar kalau ia terus melakukan pengintaian di rumahmu sejak empat hari lalu. Dan ketika melihat Lili dan Lucas keluar dari ini, dia pun mengikutinya," lapor Dante yang telah mendapatkan informasi dari pria penguntit tersebut setelah beberapa saat melakukannya dengan pukulan dan paksaan.

"Bawa dia ke sini," perintah Rion dengan nada yang tidak ada ramah sama sekali. Justru terdengar menakutkan bahkan untuk Dante yang telah bekerja cukup lama dengannya. Tahu kalau jika Rion sudah seperti itu, maka pria itu sedang marah besar.

Dua pria yang menjaga pria penguntit itu segera menariknya hingga berada di hadapan Rion, tersimpuh di bawah kaki pria tersebut karena telah terkurasnya tenaga setelah dipukuli dan disiksa.

Rion dengan keras menginjak kepala pria itu, tak ada rasa kasihan di paras pria itu. Netra biru itu seakan membeku dan dingin bagai es ketika mengarahkan tubuh untuk bicara dengan penguntit tersebut. "Jadi katakan siapa yang menyuruhmu?" tanya Rion.

"A-aku tidak tahu. Aku hanya dibayar untuk mengawasi rumah itu dan orang yang ada di dalamnya dan memberikan informasi ke orang yang membayarku," jawab pria tersebut dengan susah payah dan penuh ketakutan.

"Kau tidak tahu? Tidak mungkin kau tidak tahu tentang orang yang menyuruhmu. Kau pasti tahu rumah siapa itu, kan?" tanya Rion lagi seraya menekan kakinya di kepala sang penguntit.

"Rumah pengusaha Lorenzo," jawabnya.

"Dan kau berani memata-matai kediamanku. Jadi katakan siapa yang menyuruhmu, tidak mungkin kau tidak tahu orangnya jika kau harus menguntit kediaman orang sekelas Lorenzo."

"Sungguh aku tidak tahu namanya. Dia hanya memberikanku uang yang besar tapi tidak boleh mencari tahu siapa dirinya. Yang kuingat pria itu memiliki luka di pipi dan juga tato di pergelangan tangannya," jawab pria itu lagi yang tak ingin berpura-pura tidak tahu ketika hidupnya di ujung tanduk.

"Tato seperti apa?" tanya Rion.

"Tato seperti serigala atau anjing, aku tidak yakin," jawab sang penguntit sebisa yang ia ingat.

"Apa yang sudah kau laporkan pada orang itu?" Rion bertanya dengan nada geram, seakan tahu siapa dalang di balik penguntit ini.

"Tidak banyak karena itu seperti kosong, hanya dua penjaga. Lalu aku melihat seorang wanita dan seorang anak kecil lalu melaporkannya."

Dengan keras Rion menendang penguntit itu ketika mendengar jawaban yang sangat tidak ingin Rion dengar. Murka sudah pria itu mendengar kalau dalang di balik penguntit ini telah mendapatkan informasi bahwa Lili terlibat dengan Rion.

"Dia mengirimkan foto Lili ke orang tersebut, dan setelah melakukan pelacakan, nomor itu tidak lagi bisa ditemukan. Tapi kemungkinan terbesar itu adalah anggota dari Red Dog, atau bahkan pimpinan Red Dog itu sendiri. Dan pria yang menguntit ini hanya seorang amatir. Preman yang pernah tinggal di daerah dekat Ocean Ave, memiliki banyak hutang karena judi," ucap Dante yang kembali memberikan laporan terkait penguntit dan juga orang yang menyuruhnya.

Rion mengambil ponsel pria penguntit itu, dan mengantonginya, tahu siapa yang akan bisa membantu lebih untuk mencari informasi.

"Apa yang ingin kau lakukan sekarang dengan pria ini?" tanya Dante ketika mendapati pria itu terus memohon ampunan kepada Rion dan yang lain, penuh ketakutan luar biasa.

"Bereskan, dan jangan tinggalkan jejak seperti biasa," perintah Rion yang kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut. "Dan perketat penjagaan di rumah, kantor, dan juga restoran ayah Lili. Jangan sampai ada penguntit seperti ini lagi," sambungnya sebelum benar-benar meninggalkan ruangan tersebut.

"Baik," jawab Dante tanpa bantahan sedikit pun. Telah terbiasa dengan pekerjaan yang tak mengenal belas kasihan ini.

Lagi, semua pria berjas hitam tersebut kembali menundukkan kepala ketika Rion berjalan di hadapan mereka untuk pergi. Semua orang tidak ada yang berani mengangkat kepala sampai mobil yang dikendarai oleh Rion melesat pergi meninggalkan pelabuhan. Semenakutkan itu Rion di mata mereka semua, karena merekalah yang tahu bagaimana kejamnya Rion yang menurut mereka berdarah dingin.

Walau sepertinya hanya Dante di sana yang tahu kalau pria berambut legam yang merupakan pimpinan dari Phantom, justru adalah pria yang memiliki banyak ketakutan dan juga kekhawatiran. Dan Dante juga tahu kalau kini, ketakutan Rion telah bertambah satu. Tak menyangka kalau pria yang telah menjadi atasannya itu akan melunak seperti sekarang. Namun hal itu juga hal yang dikhawatirkan Dante, karena seorang Rion Lorenzo saat ini memiliki dua kelemahan.

Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!