BAB 20. PERASAAN RION

Rion berjalan gontai saat memasuki rumah. Karena begitu banyak yang terjadi hari ini, membuat pria itu merasa sedikit lelah. Mungkin karena kekhawatiran sang pria yang cukup tinggi dan juga beberapa hal yang memenuhi pikiran dirinya, membuat pria itu seakan memerlukan istirahat.

Ketika ia duduk di sofa ruang tamu, Rion terkejut saat mendapati Lili yang masih bangun dan berjalan menuju ke dapur dengan mangkuk es krim yang telah kosong.

"Apa yang kukatakan untuk tidak makan terlalu banyak es krim, Lilipad. Dan kau makan es krim sebanyak itu di tengah malam?" Rion menatap sang gadis tidak percaya.

Lili yang juga terkejut ketika mendapati Rion telah pulang, justru terdiam di tempat karena tertangkap basah yang tidak hanya belum tidur tapi juga memakan es krim di tengah malam.

"Come here now," perintah Rion.

Mau tak mau Lili berjalan ke tempat Rion berada, dan duduk di samping pria itu setelah menaruh mangkuk es krim yang ia pegang di atas meja.

"So, tell me why you are eating ice cream at midnight like this, Princess?" tanya Rion dengan pandangan menuntut.

"Karena aku ingin. Aku tidak bisa tidur dan sedikit lapar, jadi aku makan sedikit es krim sambil meneruskan pekerjaan," jawab Lili tanpa melihat ke arah Rion.

"Satu mangkuk seperti itu kau bilang sedikit? Kau bisa sakit gigi bahkan sakit perut jika kau makan es krim terlalu banyak apalagi tengah malam seperti ini, Lilipad," tegur Rion. "Ada banyak makanan dan snack, kau harusnya makan itu saja kalau sudah tengah malam dan kau lapar," sambungnya.

Ah, Lili benar-benar seperti anak kecil yang dimarahi ayahnya sekarang. Mengingatkannya dirinya akan sang ayah yang suka sekali memarahi Lili dengan kebiasaannya memakan es krim tanpa kenal waktu dan porsi.

"Kau mendengarkanku, kan? Kurangi makan es krim kalau sudah lewat tengah malam, mengerti?" ucap Rion.

"Mengerti," Lili hanya menuruti ucapan Rion, walau tidak yakin apa ia akan mengikutinya besok-besok. Toh kalau Lili memang ingin makan es krim ia akan tetap makan juga.

Tentu Rion tahu dengan jelas kalau gadis itu tidak sepenuhnya akan mengikuti apa yang disuruh oleh pria itu. Terbaca jelas di wajah sang gadis untuk Rion yang telah mengenal gadis itu cukup baik sekarang.

"Kukira kau tidak pulang malam ini," Lili berkata ketika ia melihat jam yang menunjukan pukul satu malam.

"Aku hanya mengurus penguntit itu dengan Dante," jawab Rion seraya menyandarkan dirinya di punggung sofa.

"Lalu apa yang kau dapatkan?" tanya Lili penasaran.

"Tidak banyak. Dia bahkan tidak tahu siapa yang menyuruhnya. Tapi dugaan terbesarku adalah orang dari Red Dog." Rion seakan enggan menjawab hal ini, menyebut nama Red Dog saja membuatnya ingin menembaki kepala semua anggota itu satu demi satu.

Lili bisa melihat kalau Rion sepertinya membutuhkan istirahat, terlihat sekali kalau pria itu lelah.

"Jika kau ada waktu, tolong cari tahu satu nomor yang ada di dalam sini. Dia mengirimkan fotomu ke seseorang yang menyuruhnya, tapi Dante tidak bisa melacak tentang nomor itu." Rion memberikan smartphone milik penguntit tadi ke Lili.

"Fotoku?" Lili tidak percaya kalau penguntit itu telah sampai sejauh itu, membuat Lili ingin cepat-cepat mencari tahu.

"Besok saja. Malam ini kau istirahat saja dulu, bukankah seharian kau sudah bermain bersama Lucas," suruh Rion yang tahu dengan jelas kalau gadis itu akan segera menuju komputernya dan melupakan waktu tidur demi mendapatkan informasi yang diinginkan.

Gadis itu hanya menurut, mungkin akan lebih baik besok saja Lili mencari tahu. Ia sendiri tak ingin berdebat dengan Rion yang sudah perlu istirahat.

"Lili?" panggil Rion dengan nada lembut, melihat ke arah gadis itu.

"Ya?"

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Rion tampak serius sekarang.

Lili mengangguk, menatap pria itu dengan pandangan penasaran.

"Apa kau pernah memiliki hubungan dengan pria sebelumnya? Kekasih maksudku?" tanya Rion yang kini duduk tegak menghadap sang gadis.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Aku tidak ... pernah pacaran," Lili mengaku malu-malu, karena untuk zaman sekarang tidak pernah pacaran adalah hal yang amat sangat jarang sekali kecuali kau seorang biarawati.

Rion menggenggam tangan Lili, membelai punggung tangan sang gadis dengan jempol. Memberikan waktu sebentar untuk gadis itu mencerna apa yang akan Rion katakan.

"Rion?" Perasaan Lili kalang kabut sekarang, tidak menduga kalau Rion akan seperti ini. Lili tidak bodoh untuk tahu kemana hal ini akan mengarah.

"Aku tahu kalau pertemuan kita barulah belum lama. Kupikir aku akan menahannya untuk beberapa lama, tapi setelah apa yang terjadi hari ini membuatku ingin memberitahumu. Tak ingin khawatir tapi aku tidak bisa memberitahumu kenapa," Rion berkata seraya menatap tangannya yang menggenggam tangan Lili di pangkuan gadis itu.

Lili seakan tidak tahu harus berkata apa sekarang. Dalam hati ia tahu kalau sikap Rion bukanlah sikap antara karyawan dan atasan, atau pengasuh anaknya. Sekali lagi, Lili bukan orang bodoh dengan tidak menyadari hal itu.

"I love you, Lili. I'm fucking love you since the first time we meet. Kukira mungkin karena aku telah lama tidak bersama dengan wanita, tapi tidak. Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Ini pertama kali untukku memiliki semua perasaan ini, bahkan sekarang aku takut kalau sesuatu terjadi padamu. Pertama kalinya aku merasa takut kehilangan seseorang setelah Lucas. I love you, Lilipad," ucap Rion dengan nada dan pandangan luar biasa lembut, bahkan lebih lembut dari satin.

Lili terdiam, memutar ucapan Rion barusan di kepalanya lagi dan lagi. Tak ada kebohongan di mata biru itu.

"I want to be your man, can i? Izinkan aku melindungimu dan mengkhwatirkanmu sebagai kekasihmu, Lili," Rion berkata tanpa ada nada menyuruh, dan lagi-lagi membiarkan gadis itu memilih. "Izinkan aku menyentuhmu tanpa membuatmu takut," sambungnya.

"Rion, aku ... ada banyak hal yang tidak kau tahu tentangku. Alasan kenapa aku tidak pernah memiliki pacar atau ...."

"Aku tahu, Lilipad. Aku tahu," Rion kini membelai pipi gadis itu, tahu ada ketakutan di netra gadis itu saat ini. "Aku tahu apa yang telah kau lalui dulu. Aku tahu semua ketakutanmu, semua luka, dan traumamu, aku tahu. Karena itu aku meminta izinmu agar aku bisa menyentuhmu tanpa membuatmu takut jika tiba-tiba aku memegang tanganmu atau memelukmu tanpa aku sadari. Aku tahu tentangmu, Princess."

Mata Lili melebar ketika mendengar hal itu. "Kau tahu? Kau tahu yang terjadi padaku? Bagaimana? Aku telah menghapus semua jejak itu di internet, bahkan tidak ada apa pun tentangku di sana, bagaimana bisa?" tanya Lili panik dan penuh ketakutan.

"Hei, hei, tenang. Tenang, oke. Ayahmu yang memberitahuku. Ayahmu menceritakan semua tentangmu. Tentang yang terjadi padamu dulu ketika kau sekolah. Robert memberitahuku agar aku tidak sampai melewati batas sebagai seorang pria kepadamu. Dan aku tahu kalau masih menyimpan ketakutan masa lalumu itu. Aku memperhatikanmu selama ini. Lilipad," ucap Rion yang kembali membelai pipi gadis itu, berusaha menenangkan sang gadis yang mulai panik karena tidak menyangka akan mendengar sesuatu yang telah lama ia kubur.

"Kau tahu dan kau masih ingin bersamaku?" tanya Lili.

Rion menganggukkan kepala dan berkata, "Yes, Princess. I still want you. Kepribadianmu, ambisimu, kerja kerasmu, dan kasih sayangmu, that's more than enough for me to fall in love with you. Berhenti berpikir kalau kau tidak cukup baik hanya karena apa yang terjadi di masa lalumu. Kau berhak untuk bahagia juga."

"Tapi aku mungkin tidak bisa seperti yang kau inginkan. Kau mungkin tidak bisa memelukku atau menciumku tanpa aku ketakutan. Aku bahkan tidak bisa membayangkan jika kita melakukan ... kau tahu maksudku," ucap Lili penuh keraguan.

"Bukan tidak bisa, tapi belum. Pelan-pelan, kita akan menjalaninya pelan-pelan. Aku yang akan membuatmu terbiasa denganku, dengan setiap sentuhanku sampai kau sendiri tidak perlu lagi takut. Lihatlah, buktinya aku bisa menyentuhmu sekarang, kan. Yang kau perlukan hanya kepercayaan kalau aku tidak akan menyakitimu," kata Rion yang sejak tadi menangkup pipi gadis itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih terus menggenggam tangan sang gadis.

Dan Lili baru menyadari hal itu. Entah sejak kapan ia tidak merasa takut ketika Rion menyentuhnya seperti ini. Jika diingat beberapa kali pria itu telah mengikis jaraknya pelan-pelan hingga bisa ke tahap dimana tangan besar itu kini berada di pipi Lili tanpa gadis itu merasa takut.

"Jadi, kau mau menerimaku?" tanya Rion yang telah mendekatkan dirinya kepada sang gadis.

Lili mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca. Tidak menyangka kalau pria di depannya ini telah berusaha untuk mengikis jaraknya selama ini perlahan kepada Lili tanpa gadis itu sadari.

"My Lili. My Princess," ucap Rion, mengikis jaraknya semakin dekat dengan sang gadis. Menatap bibir ranum yang telah ia dambakan sejak lama itu. Pelan-pelan, tak ingin membuat gadis itu terkejut dan takut.

Napas Lili memburu ketika tahu apa yang dipikirkan oleh Rion saat ini saat melihat pria itu mendekatkan wajahnya ke Lili. Takut, namun Lili mencoba untuk menenangkan diri. Menggenggam erat tangan besar Rion untuk menghapus segala ketakutan sang gadis.

Hingga jarak keduanya hanya beberapa centimeter saja.

"Lili?"

Suara lain yang terdengar mengejutkan Rion dan Lili, membuat keduanya saling pandang saat mendapati kalau Lucas terbangun dan berjalan ke luar dari kamar menuju kamar Lili.

Rion dan Lili saling tatap kemudian tertawa ketika mendapati momen mereka berdua harus terhenti karena terbangunnya Lucas. Melepas kecanggungan di antara mereka berdua.

"Sepertinya harus tertunda. Aku akan mengurus Lucas, kau tidur saja. Goodnight, Princess," ucap Rion yang mengecup dahi Lili sebelum bangun dari sofa dan berjalan menuju ke Lucas yang berada di kamar Lili untuk mencari sang gadis.

Merah padam sudah wajah Lili saat ini. Benar-benar malam yang tidak pernah ia sangka. Membuat gadis itu merasa seperti kembali di masa remaja kembali. Tak mengira kalau pria sesempurna Rion Lorenzo memiliki perasaan sedalam itu terhadap Lili.

Terpopuler

Comments

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Seneng bgt kalau Rion udh manggil lili dg sebutan PRINCESS. Maniiis sekali woii 😻

2025-03-30

2

Ina Karlina

Ina Karlina

haah lega rasanya mendapatkan respon Liliana yang positif semoga berjalan dengan lancar dan baik 👍👍👍

2025-04-02

1

Atik Marwati

Atik Marwati

so sweet...

2025-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!