BAB 6. SAKIT

Dua hari setelah pembicaraan tentang Lili, Rion dikejutkan dengan kondisi Lucas yang memburuk sejak kemarin.

Lucas demam tinggi dan menolak untuk makan. Parahnya bocah kecil itu terus memanggil nama Lili bahkan dalam tidurnya. Sepertinya dampak ucapan dari Rion yang melarang Lucas bertemu dengan Lili, terlebih mengatakan kalau gadis itu jahat kepada Lucas, mampu membuat Lucas stress dan jatuh sakit.

Rion uring-uringan sudah sepanjang dua hari ini. Lucas menolak untuk makan dan terus menangis memanggil Lili. Hal itu membuat Rion luar biasa khawatir dan takut. Kalau-kalau sesuatu yang buruk terjadi pada sang anak.

"Mungkin sebaiknya kau memanggil Liliana ke sini untuk bertemu dengan Lucas. Kurasa Lucas kangen dengan gadis itu. Dan aku takut kalau keadaan Lucas akan semakin memburuk jika terus menolak makan dan demam yang tidak turun. Bisa jadi setelah bertemu dengan Liliana, Lucas akan membaik. Kudengar anak kecil akan sakit demam seperti ini ketika dia kangen dengan seseorang," saran Dante yang juga begitu khawatir dengan keadaan sang tuan muda.

"Dimana aku bisa menemukan gadis itu sekarang?" tanya Rion.

"Di perusahaan, kudengar dia sudah masuk kerja sejak kemarin," jawab Dante.

"Jaga Lucas. Beritahu aku jika sesuatu terjadi padanya, mengerti," perintah Rion yang segera mengenakan jasnya, kemudian mengelus kepala Lucas dan berkata, "Ayah akan membawa Lilipad-mu ke sini, jadi cepat sembuh, oke."

Dengan mata berair dan berusaha terbuka, ia menatap sang ayah lalu mengangguk lemah. Ada kelegaan dalam paras Lucas. Bocah itu berhenti menangis dan merengek, lalu memejamkan mata untuk tidur.

"Jaga Lucas," perintah Rion kepada Dante lagi sebelum ia meninggalkan kamar sang anak, beranjak keluar dari rumah untuk pergi ke tempat dimana Lili berada.

Mobil yang dikendarai Rion melesat begitu cepat di jalanan. Tak ingin membuang waktu lama sementara anaknya yang sakit menunggu di rumah. Ia hanya berdoa sesuatu tidak terjadi pada Lucas sampai ia membawa Lili untuk menemui bocah itu.

Begitu sampai di perusahaan, segera ia berjalan menuju ke departemen dimana Lili berada. Bisa dilihat semua orang yang terkejut dan segan ketika melihat sang pemilik perusahaan datang, bahkan berjalan menuju ke tempat yang sangat jarang ia datangi.

"Dimana gadis bernama Liliana Larossa?" tanya Rion kepada salah satu karyawan ketika ia berada dalam jangkauan departemen IT.

"Liliana? Ah, di ruangan yang dari sini lurus lalu belok ke kanan. Ruangan ke tiga sebelah kiri, Anda bisa bertemu dengan Liliana di sana," jawab karyawan tersebut sambil menunjuk arah mana yang harus pria itu ambil agar bisa bertemu dengan sang gadis.

Tanpa banyak berkata, Rion berjalan ke tempat yang di tunjukan. Mengabaikan para karyawan yang terkejut dengan kedatangan pimpinan mereka. Bahkan ada yang sebelumnya sedang duduk santai langsung salah tingkah dan buru-buru menyibukkan diri.

Langkah Rion terhenti tepat di depan sebuah ruangan dengan dinding dan pintu kaca. Bisa ia lihat di dalam ruangan tersebut berdiri seorang gadis yang ia cari sedang menulis sesuatu nan rumit seperti rumus di papan tulis putih. Wajah gadis itu tampak begitu serius, sebelum ia duduk di depan komputer dan laptop serta beberapa atribut di atas meja.

Coding. Itulah yang sedang gadis itu lakukan. Rion bisa menduga dari apa yang gadis itu kerjakan kalau Lili sedang membuat sebuah program dan sistem baru.

Kekaguman Rion akan kelihaian sang gadis di pekerjaannya harus segera ia tepis. Ia melangkah masuk ke ruangan hingga mendapat perhatian dari gadis itu.

"Bos?" Ada kebingungan ketika Lili mendapati atasannya datang langsung ke sini.

"Aku butuh bantuanmu," ucap Rion tanpa basa-basi.

Lili menatap lekat sang atasan, bingung kenapa tiba-tiba Rion datang langsung ke sini dan meminta bantuan kepada Lili.

"Bantuan apa?" tanya Lili, tahu kalau Rion terlihat serius dengan ucapannya. Lagipula pria itu langsung datang ke sini pastilah itu urusan penting.

"Lucas sakit. Dan dia terus memanggilmu. Dia ingin bertemu denganmu sejak kemarin dan menolak untuk makan. Kumohon, temui Lucas," jelas Rion dengan tatapan mengiba.

"Lucas sakit?!" Lili langsung bangkit dari tempatnya duduk, terkejut setengah mati ketika mendengar kabar barusan.

Rion mengangguk. "Kau mau menemuinya, kan?"

"Tentu saja."

"Bereskan barang-barangmu kita langsung ke rumah. Aku yang akan bicara langsung dengan kepala departemen soal absenmu," kata Rion bahkan sebelum gadis itu memikirkan soal izin untuk pergi di jam kerjanya ini.

Lili mengangguk dan segera bersiap-siap, memasukan laptopnya ke tas lalu berjalan ke luar ruangan setelah menggamit mantelnya, tak ingin membuat Rion menunggu lama.

Dengan cepat mereka bergegas pergi, terkesan sekali buru-buru dan ada sesuatu yang darurat ketika melihat langkah cepat keduanya. Karena itu pula ada banyak pasang mata penasaran, hingga bisik-bisik asumsi mengenai sang pimpinan dengan gadis departemen IT tersebut. Namun baik Rion dan Lili, keduanya tidak peduli. Otak mereka saat ini penuh dengan bagaimana kondisi Lucas.

Mobil Rion kembali melaju di jalanan yang panjang dengan begitu cepat. Menuju ke rumah dengan Lili yang berhasil ia bawa tanpa ada pergumulan berarti. Bersyukur karena gadis itu bersedia ikut dengan mudahnya ke rumah sang pria untuk menemui Lucas.

Mengejutkan Rion ketika sampai di rumah, Lili langsung berlari ke kamar Lucas. Kekhawatiran terlihat jelas di paras ayu sang gadis, membuat Rion tidak menyangka sama sekali kalau akan ada yang mengkhawatirkan Lucas sampai seperti itu kecuali Rion selaku sang ayah.

Lili membuka pintu kamar Lucas, mendapati bocah kecil itu terbaring tak berdaya di atas tempat tidur dengan Dante yang setia menjaga di sisi sang tuan muda dalam diam.

"Lucas?" Lili yang telah duduk di pinggir tempat tidur, memanggil nama bocah itu sambil mengelus kepala sang bocah.

Mata Lucas terbuka perlahan. Air mata mengalir dari kedua netra biru bocah tersebut begitu ia melihat Lili ada di sampingnya.

"Lili?" isak Lucas yang langsung duduk dan memeluk sang gadis.

Lili mengangkat tubuh bocah itu ke pangkuannya, memeluk Lucas begitu erat dan mengusap punggung serta kepala sang bocah. Mengejutkan Lili betapa panas suhu tubuh Lucas saat ini.

"Aku di sini. Jangan menangis, aku sudah datang," hibur Lili yang terus memeluk erat Lucas. Mencium pucuk kepala bocah tersebut berkali-kali untuk menenangkannya.

Rion dan Dante yang melihat pemandangan tersebut tidak mampu berkata apa pun. Belum pernah mereka berdua melihat Lucas semenempel itu kepada seseorang, terlebih sampai sakit karena merindukan gadis itu.

"Kenapa tidak membawa Lucas ke rumah sakit. Tubuhnya terlalu panas dan itu bisa berbahaya untuknya," protes Lili dengan air muka marah karena kedua pria ini membiarkan Lucas tidak ditangani oleh pihak dokter.

"Tenang, dokter pribadi keluarga sudah rutin datang sejak kemarin untuk memeriksa Lucas. Membawanya ke rumah sakit dalam keadaan seperti itu justru akan membuatnya tidak nyaman," jawab Rion tenang, tidak tersinggung dengan sikap Lili yang hanya khawatir terhadap anaknya itu.

Lili menghela napas, malu karena menjadi pemarah setelah melihat kondisi Lucas separah ini. Ia hanya duduk diam memeluk Lucas dalam pangkuannya. Mencoba menenangkan bocah itu terlebih dahulu sebelum memberikan perawatan kecil untuknya agar demamnya bisa sembuh.

Netra biru Rion tidak lepas memandangi Lili, sebersit pikiran muncul di kepala sang pria namun segera di tepis. Tidak ingin memikirkan hal lain kecuali tentang anaknya untuk saat ini. Walau pandangan mata Rion terhadap gadis itu tidak dapat disembunyikan. Namun satu hal yang terus muncul di kepalanya.

Bagaimana cara mengikat gadis itu di rumah ini.

Terpopuler

Comments

Diana Silaen

Diana Silaen

ntar bucin tau rasa

2025-04-04

2

Atik Marwati

Atik Marwati

di nikahi

2025-04-02

0

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Pakai tali bang 😎

2025-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!