BAB 10. KISAH YANG HILANG

Untuk beberapa saat, Rion masih terdiam setelah mendengar apa yang Robert katakan tentang Lili. Gadis penuh kasih sayang tapi juga tak gampang goyah itu, memiliki hal kelam yang tidak pernah Rion sangka. Tatapan mata penuh amarah ketika Rion menuduh gadis itu saat pertama kali bertemu di ruang kerja Rion, dan bagaimana gadis itu tanpa takut menarik kerah baju Rion dan menantang balik pria tersebut, telah mendapatkan pengalaman menyakitkan sebelumnya.

"Apa sekarang Anda berpikir Lili tidak pantas mengasuh putera Anda setelah mendengar tentangnya?" tanya Robert ketika mendapati Rion tidak juga bicara setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Robert mengenai Lili.

"Bukan, bukan tentang itu. Hanya saja saya masih tidak menduga kalau gadis setangguh dan selembut Liliana pernah mengalami hal menakutkan itu," jawab Rion jujur.

"Bahkan lebih buruk dari dugaan Anda," kata Robert.

Alis Rion bertaut. "Lebih buruk?"

"Hal itu terjadi ketika Lili masih sekolah tahun ke dua. Ada pria di sekolahnya yang tertarik dengan Lili, tapi Lili tidak menyukainya. Dan pria itu merencanakan hal keji itu bersama dengan teman-temannya yang lain. Menarik Lili ke gudang belakang sekolah dan melecehkannya, bahkan merekam aksi bejat itu dan menyebarkannya ke internet. Beruntung ada guru dan penjaga sekolah yang memergoki mereka sebelum berhasil memperkosa Lili. Tapi gadis itu telah mendapatkan kekerasan seksual, dilecehkan dan ditelanjangi. Mental Lili hancur saat itu, terutama setelah tahu yang terjadi pada dirinya di ekspos di internet." Terlihat jelas ada rasa sakit dan air mata yang menggenang netra Robert ketika ia mengingat kembali apa yang terjadi pada puteri kecilnya.

Rion merasakan amarah bergejolak dalam dirinya. Tangannya telah mencengkeram meja dengan kuat hingga mengeluarkan suara seperti patahan. Rion yang bahkan bekerja di bidang lain dimana hal ilegal ia lakukan, dirinya brengsek dan berdarah dingin untuk banyak orang, tapi tak pernah sekali pun ia menyakiti apalagi sampai melecehkan perempuan seperti itu. Bahkan kalau pun ia butuh untuk melampiaskan hasrat seksualnya, ia lebih baik membayar wanita malam di luar sana dibandingkan harus melakukan hal bejat layaknya binatang seperti itu.

"Butuh waktu lama untuk Lili bisa kembali ke aktivitasnya, harus pindah ke tempat dimana tak ada orang yang mengenal gadis itu. Menghapus semua jejak Lili di internet bahkan memutus hubungan dengan orang-orang lama. Beruntung ada sepupu Lili yang membuat gadis itu akhirnya dapat keluar dari depresinya. Tapi trauma gadis itu masih tetap ada. Kontak fisik dengan lawan jenis adalah trigger terbesarnya, membuatnya masuk ke panic attack. Begitu pula dengan berbagai macam kekerasan, walau ia sekedar melihat orang lain yang mendapatkannya," jelas Robert kembali.

Rion berusaha untuk menenangkan diri sendiri, tak ingin marah mengambil alih pikirannya saat ini dan membuatnya bersikap diluar rasional.

"Karena itu, jika setelah mendengar ini Anda masih mau menjadikan Lili sebagai pengasuh anak Anda, saya meminta beberapa hal itu kepada Anda. Sebagai seorang ayah saya hanya ingin puteri saya hidup dalam ketenangan. Anda pasti mengerti apa yang saya rasa terutama Anda juga seorang ayah," ucap Robert yang menatap Rion penuh harap. Ia tahu kalau Rion berasal dari kalangan atas dan tidak ingin sampai Liliana mendapatkan masalah karena kurangnya informasi tentang gadis itu bagi Rion.

Rion mengangguk. "Saya akan terima persyaratan Anda, ini juga demi Lucas. Dan saya tahu kalau Liliana adalah gadis baik-baik. Saya berjanji sebisa mungkin selama dia berkerja di bawah nama saya, akan saya pastikan keamanannya," ucap Rion.

Senyum Robert terulas di wajah dengan garis usia yang tak bisa di bohongi tersebut.

"Bukankah tadi Anda bilang, Liliana juga harus dijauhkan dari api?" tanya Rion kembali ketika ia mengingat poin yang disebutkan oleh Robert sebagai persyaratan.

"Lili kehilangan ibu dan adiknya dalam kecelakaan. Mobil yang dikendarai ibunya terbalik karena menghindari mobil yang hilang kendali dari lawan arah. Lili terpental ke luar tapi ibu dan adiknya masih terjebak di dalam mobil, lalu mobil itu meledak. Terbakar habis di depan mata Lili saat gadis itu berusia sepuluh tahun. Sejak saat itu setiap kali dia melihat api yang cukup besar, dia akan kalut," jawab Robert yang lagi-lagi harus membuka kenangan pahit padahal selama ini telah ia simpan rapat di ingatannya.

Oh God, kenapa kau sungguh kejam dengan gadis itu?! batin Rion menjerit ketika ia harus mendengar dua kasus mengerikan tentang Liliana Larossa. Bertanya-tanya kenapa Tuhan menghukum gadis itu dengan begitu menyedihkan, bahkan meninggalkan sisa yang tak dapat dihapuskan. Trauma yang permanen seumur hidup.

"Anda satu-satunya yang mendengar tentang Lili sekarang. Saya harap Anda menjaga Lili dengan baik seperti janji Anda. Dia gadis baik, penuh kasih sayang. Ia selalu suka dengan anak-anak seperti Lucas karena ia telah kehilangan adiknya yang seusia dengan Lucas. Saya harap Anda tidak menyakitinya, dia sudah cukup menderita selama ini. Jika Anda tidak membutuhkannya lagi suatu hari nanti, kembalikan dia dengan cara baik-baik ke saya seperti Anda meminta izin dengan cara baik-baik pula," kata Robert yang kini melembut, raut wajahnya tak lagi sesedih sebelumnya, walau sirat khawatir masih memenuhi netra senada dengan milik Lili.

"Saya akan menjaganya dengan baik. Ucapan Anda terdengar seolah aku sedang melamar anak Anda, Sir," canda Rion untuk mencairkan suasana.

Robert tertawa kecil mendengar penuturan dari Rion barusan. "Saya berani bertaruh kalau Anda datang ke sini bukan hanya karena Anda menginginkan Lili sebagai pengasuh Lucas. Tapi Anda memiliki ketertarikan dengan Lili, benar?" tebak Robert.

Netra Rion sedikit membulat, terkejut ketika Robert bisa mengatakan hal seperti itu. Dan hal itu benar. Walau Rion masih belum yakin apa yang ia rasakan saat ini terhadap gadis itu. Apakah tertarik karena hawa nafsu atau karena murni dari hatinya? Rion belum bisa memberikan jawaban.

"Menurut Anda kenapa saya menceritakan tentang masa lalu Lili, padahal jelas Anda orang asing bagi saya. Walau Anda bilang ingin mempekerjakan Lili sebagai pengasuh Lucas, tidak perlu saya beritahu apa yang terjadi tentang Lili-ku sedetail itu kepada Anda. Lagipula jika Anda ingin sekedar mempekerjakan Lili sebagai pengasuh Luca dan bekerja dari rumah, Anda tidak perlu repot-repot datang ke sini dan menemui saya langsung, kan. Jika bukan karena tertarik dengan Lili, sepertinya hal itu tidak perlu dilakukan," simpul Robert dengan senyum yang sejak tadi mengembang di wajahnya.

Rion tertangkap basah semudah itu ternyata. "Bagaimana Anda bisa tahu semudah itu?" tanya Rion.

"Aku seorang ayah, dan aku akan selalu tahu mana yang tertarik dengan puteriku mana yang tidak. Mana yang serius mana yang sekedar main-main," jawab Robert.

"Saya memang tertarik dengan puteri Anda, tapi belum yakin perasaan seperti apa. Saya hanyalah duda anak satu yang sudah lama tidak berinteraksi sedekat ini dengan perempuan. Anda pasti paham. Tapi saya berjanji untuk tidak menyakiti Liliana seperti yang Anda minta. Tidak akan melakukan hal yang tidak gadis itu inginkan. Sebisa mungkin saya akan melindunginya, dan tidak memaksa kehendak saya terhadapnya. Saya juga seorang ayah, jadi paham bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada anak," ucap Robert tulus.

Robert mengangguk, tahu kalau apa yang dikatakan oleh pria di hadapannya ini bukanlah sekedar omong kosong.

"Saya rasa itu saja yang ingin saya bicarakan dengan Anda. Liliana mungkin akan membicarakan hal ini kepada Anda." Rion menyudahi pembicaraannya, mengingat ia pun harus segera kembali ke kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang masih menumpuk.

"Ah, dan satu lagi. Pastikan untuk merahasiakan tentang obrolan kita mengenai Lili hari ini. Anggap Anda tidak tahu tentang Lili sampai mungkin ketika kalian berdua sudah cukup dekat untuk saling terbuka satu sama lain," pinta Robert.

"Pasti. Saya mengerti maksud Anda. Saya juga tidak ingin membuat Lili tidak nyaman saat tahu kalau saya tahu tentang masa lalunya. Terima kasih sudah memberitahu saya tentang Lili," balas Rion.

Robert mengangguk. Ia mengantarkan Rion menuju pintu masuk ketika pria itu pamit untuk segera kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaannya.

"Sepertinya candaanmu dulu, sekarang benar-benar terjadi, Ferdinan. Aku tidak menyangka kalau Tuhan akan mempertemukan mereka berdua dengan cara seperti ini, ketika keduanya saling membutuhkan," ucap Robert saat melihat mobil hitam milik Rion melesat pergi.

Robert mengingat orang yang menjadi teman baiknya, orang yang telah lama tidak ia temui. Dan mungkin akan ia temui segera walau entah kapan. Benar-benar tak menyangka kalau ungkapan dunia sesempit itu adalah benar.

Terpopuler

Comments

Jane Adriana

Jane Adriana

Plotwist nya banyak banget jur

2025-04-02

1

Alfathir Paulina

Alfathir Paulina

wah ternyata ayah lili sm ayah rion berteman dan berniat menjodohkan👍👍☕

2025-02-27

3

Mawar Berdury

Mawar Berdury

mampir Thor jlan cerita nya bagus

2025-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. ANAK HILANG
2 BAB 2. LUCAS
3 BAB 3. BOS?
4 BAB 4. PENJELASAN
5 BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6 BAB 6. SAKIT
7 BAB 7. PERHATIAN
8 BAB 8. PENAWARAN
9 BAB 9. IZIN
10 BAB 10. KISAH YANG HILANG
11 BAB 11. PINDAH
12 BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13 BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14 BAB 14. HACKING
15 BAB 15. KEBENARAN RION
16 BAB 16. BACK UP
17 BAB 17. PENGUNTIT
18 BAB 18. PERINTAH
19 BAB 19. INTEROGASI
20 BAB 20. PERASAAN RION
21 BAB 21. TERLACAK
22 BAB 22. KETAKUTAN
23 BAB 23. TEROR
24 BAB 24. MURKA
25 BAB 25. BIANCA
26 BAB 26. PERMINTAAN
27 BAB 27. KABAR
28 BAB 28. LELANG
29 BAB 29. PENYERANGAN
30 BAB 30. PERLAWANAN
31 BAB 31. PULANG
32 BAB 32. SI KEMBAR
33 BAB 33. DANTE DAN RION
34 BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35 BAB 35. DEAL
36 BAB 36. PENGEJARAN
37 BAB 37. SIAPA DIA?
38 BAB 38. DITENANGKAN
39 BAB 39. TRAUMA
40 BAB 40. TAMU
41 BAB 41. OBROLAN
42 BAB 42. KELUARGA
43 BAB 43. PERTEMUAN
44 BAB 44. TIDAK NYAMAN
45 BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46 BAB 46. KASUS
47 BAB 47. INFORMASI
48 BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49 BAB 49. BERTEMU
50 BAB 50. EKSEKUSI
51 BAB 51. PANAS
52 BAB 52. MELARIKAN DIRI
53 BAB 53. PERKARA
54 BAB 54. PENANGKAPAN
55 BAB 55. PANIK
56 BAB 56. MENGOBROL
57 BAB 57. PINGSAN
58 BAB 58. ISTIRAHAT
59 BAB 59. CURHAT
60 BAB 60. RENCANA
61 BAB 61. DICULIK
62 BAB 62. TAKUT
63 BAB 63. PENGEPUNGAN
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. SADAR
66 BAB 66. SYUKUR
67 BAB 67. PUTUS?
68 BAB 68. PEMULIHAN
69 BAB 69. LAMARAN
70 BAB 70. SUKA CITA
71 BAB 71. NOTIF
72 BAB 72. BERANI
73 BAB 73. SIAPA DIA?
74 BAB 74. ORANG ITU
75 BAB 75. GAUN PENGANTIN
76 BAB 76. PERTEMUAN
77 BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78 BAB 78. GUGUP
79 BAB 79. PERNIKAHAN
80 BAB 80. IKRAR
81 BAB 81. BULAN MADU
82 BAB 82. CEMBURU
83 BAB 83. SANTAI
84 BAB 84. LIBURAN
85 BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86 BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87 BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88 BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89 BAB 89. AWAL BARU
90 BAB 90. KEPUTUSAN
91 BAB 91. BERUBAH
92 BAB 92. KABAR
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. ANAK HILANG
2
BAB 2. LUCAS
3
BAB 3. BOS?
4
BAB 4. PENJELASAN
5
BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI
6
BAB 6. SAKIT
7
BAB 7. PERHATIAN
8
BAB 8. PENAWARAN
9
BAB 9. IZIN
10
BAB 10. KISAH YANG HILANG
11
BAB 11. PINDAH
12
BAB 12. TEMPAT TINGGAL BARU
13
BAB 13. HAL TAK TERDUGA
14
BAB 14. HACKING
15
BAB 15. KEBENARAN RION
16
BAB 16. BACK UP
17
BAB 17. PENGUNTIT
18
BAB 18. PERINTAH
19
BAB 19. INTEROGASI
20
BAB 20. PERASAAN RION
21
BAB 21. TERLACAK
22
BAB 22. KETAKUTAN
23
BAB 23. TEROR
24
BAB 24. MURKA
25
BAB 25. BIANCA
26
BAB 26. PERMINTAAN
27
BAB 27. KABAR
28
BAB 28. LELANG
29
BAB 29. PENYERANGAN
30
BAB 30. PERLAWANAN
31
BAB 31. PULANG
32
BAB 32. SI KEMBAR
33
BAB 33. DANTE DAN RION
34
BAB 34. RENCANA PENANGKAPAN
35
BAB 35. DEAL
36
BAB 36. PENGEJARAN
37
BAB 37. SIAPA DIA?
38
BAB 38. DITENANGKAN
39
BAB 39. TRAUMA
40
BAB 40. TAMU
41
BAB 41. OBROLAN
42
BAB 42. KELUARGA
43
BAB 43. PERTEMUAN
44
BAB 44. TIDAK NYAMAN
45
BAB 45. DANIEL WELLINGTON
46
BAB 46. KASUS
47
BAB 47. INFORMASI
48
BAB 48. DI LUAR DUGAAN
49
BAB 49. BERTEMU
50
BAB 50. EKSEKUSI
51
BAB 51. PANAS
52
BAB 52. MELARIKAN DIRI
53
BAB 53. PERKARA
54
BAB 54. PENANGKAPAN
55
BAB 55. PANIK
56
BAB 56. MENGOBROL
57
BAB 57. PINGSAN
58
BAB 58. ISTIRAHAT
59
BAB 59. CURHAT
60
BAB 60. RENCANA
61
BAB 61. DICULIK
62
BAB 62. TAKUT
63
BAB 63. PENGEPUNGAN
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. SADAR
66
BAB 66. SYUKUR
67
BAB 67. PUTUS?
68
BAB 68. PEMULIHAN
69
BAB 69. LAMARAN
70
BAB 70. SUKA CITA
71
BAB 71. NOTIF
72
BAB 72. BERANI
73
BAB 73. SIAPA DIA?
74
BAB 74. ORANG ITU
75
BAB 75. GAUN PENGANTIN
76
BAB 76. PERTEMUAN
77
BAB 77. LUKA SEORANG AYAH
78
BAB 78. GUGUP
79
BAB 79. PERNIKAHAN
80
BAB 80. IKRAR
81
BAB 81. BULAN MADU
82
BAB 82. CEMBURU
83
BAB 83. SANTAI
84
BAB 84. LIBURAN
85
BAB 85. DANTE DAN BIANCA
86
BAB 86. DANTE DAN BIANCA
87
BAB 87. DANTE DAN BIANCA
88
BAB 88. DANTE DAN BIANCA
89
BAB 89. AWAL BARU
90
BAB 90. KEPUTUSAN
91
BAB 91. BERUBAH
92
BAB 92. KABAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!