Kemarahan anak terbuang 1

Setelah percakapannya dengan sang adik, wajah Rania berubah pucat, dia tidak menyangka wanita miskin dihadapan mereka ini bisa melakukan hal yang membuat perusahaan terguncang apalagi Rasya mengamuk ditelpon karena pemutusan kerjasama sepihak oleh Maya.

Rania dan juga ibu Rana tidak terima perlakuan Maya kepada perusahaan keluarga mereka. Rania maju untuk mencelakai Maya karena geram.

"Jangan pernah kurang ajar Maya, kau itu sejak dulu hanya benalu jadi jangan sok apalagi mau menghancurkan perusahaan kami, kau tidak akan bisa". Geram Rania mendekati Maya

Maya hanya tersenyum kecil karena tau apa yang akan terjadi saat ini, dia sudah menyiapkan serangan dan yang lainnya untuk membungkam mulut kurang ajar keluarga Erlangga itu.

"Menghancurkan bagaimana yah??, aku hanya tidak mau bekerjasama dengan perusahaan kalian terus apa masalahnya, itu kan hak saya sebagai pemilik perusahaan, tidak ada hubungannya dengan kalian". Ucap Maya memandang tajam mereka dengan senyuman mengejek.

" Dasar perempuan sialan dan tidak tahu malu, dulu kau menumpang dan makan dirumah kami seenaknya dan sekarang ini balasanmu". Teriak Rania .teriakan Rania itu mengundang orang-orang sekitar mall untuk menyaksikan mereka.

"Wawa.. Kalian memang sejak dulu hobby playing victim dan tidak berubah sama sekali. Apa kalian bilang tadi menumpang ya?? Kelihatannya kalian lupa jika kalian memperlakukan menantu itu seperti pembantu, jangankan untuk diberikan makanan bagus padahal dia sedang memiliki anak 3 yang membutuhkannya bahkan dengan teganya kalian membiarkan anak-anak itu kelaparan dan memukulnya serta menyiksanya jika hanya sedikit saja berbuat salah??

"Pukulan kalian bahkan masih berbekas di tubuh anak saya bahkan itu bisa dijadikan bukti kalau kalian selalu menganiayanya. Perlukah saya memperkarakan perlakuan kalian ke jalur hukum, kebetulan orang yang kalian siksa itu adalah calon dokter spesialis muda". Ucapnya dengan seringai sinis.

"Dokter spesialis muda?? Cicit mereka.

" Ya, dia sudah meraih gelarnya beberapa bulan lalu dengan predikat sempurna dan tahun ini juga langsung melanjutkan S2 dan spesialisnya dengan beasiswa full dari luar negeri dan usianya baru 17 tahun. Kenapa??, tidak menyangka??

Rania dan Bu Rana memperhatikan anak-anak dibelakang Maya dan mereka semua tumbuh menjadi anak yang cantik dan putih bersih bahkan sangat terawat.

"Bahkan anak yang kau hina bodoh, jelek dan tolol itu, mendapatkan beasiswa penuh jurusan arsitek diluar negeri diusianya yang masih 15 tahun dengan program S1 hanya 2 tahun saja. Dan anak yang kalian ingin bunuh dulu, sekarang peraih medali cerdas cermat matematika dengan tingkat luar negeri dan sekarang sudah mendaftar SMP tahun ini padahal usianya masih belum 10 tahun.

"Anak-anak yang kalian hina selama ini karena mereka perempuan tumbuh menjadi anak cerdas dan membanggakan. Dan paling penting mereka memliki kejelasan masa depan yang hebat, karena bahkan mereka sudah memiliki perusahaan sendiri padahal usia mereka sangat muda. Bahkan masih 10 tahun".

"Ala kamu cuma beromong kosong dan banyak halu itu, mana ada seperti itu".

"Terserah apa kata kalian, tapi anak-anak ku anak membanggakan dari usaha mereka sendiri, bukan meminta-minta seperti yang kalian lakukan kepada Rasya keluarga kalian itu".

" Dasar kurang ajar, biar sekolah tinggi tetap saja perempuan, mereka hanya akan tinggal dirumah dan jadi pembantu sepertimu". Hardik Bu Rana dengan sombong.

"Hahahaha. Kalian ini lucu sekali, seolah-olah kalian bukan seorang perempuan saja". Ucap Maya sambil tertawa keras menghina mereka berdua.

Rania yang tidak terima dihina dan ditertawakan pun maju kedepan dan akan menampar Maya tapi dengan sigap tangannya ditangkap oleh Sasya.

Dia menatap tajam perempuan yang paling dia benci dihadapannya ini. Dia memutar tangan itu kemudian mendorongnya dengan keras.

Akh.. Teriak Rania histeris merasakan kesakitan ditangannya.

Dia mengibaskan tangannya yang hampir patah karena perilaku anak Maya itu.

"Jangan pernah kalian menyentuh bunda saya dengan tangan kotor kalian itu". Ucap Sasya menatap tajam penuh kemarahan kepada keduanya.

" Dasar anak kurang ajar, saya laporkan kalian kepolisi setelah ini". Teriak Bu Rana menghampiri sang anak yang terjatuh akibat dorongan Sasya.

"Silahkan saja, kami tidak takut, bahkan kami memiliki pengacara muda yang terkenal. Bahkan kami sejak tadi sudah mengumpulkan bukti jika kalian lah yang memulai ini sejak tadi. Dan jangan lupa disini banyak CCTV". Ucap Sonya yang sejak tadi diam.

Sedangkan Rara dan Salwa sejak tadi tak bersuara karena perintah dari bundanya untuk tidak ikut campur. Kedua wanita ini tak tahu jika semua anak Maya bahkan bisa beladiri.

"Kalian akan membayar mahal atas perlakuan kalian sama kami". Teriak mereka bersamaan dengan wajah yang sangat merah.

" Kami tunggu kalian melakukannya. Aku akan pastikan kalian membayar mahal semua yang kalian lakukan dulu kepada kami". Ucap Sasya mendorong wanita parubaya itu dengan kasar karena berusaha memukul sang ibu.

Mereka langsung pergi dari sana dan tidak lama mereka menerima telpon dari perusahaan mereka.

"Hallo, Ada apa??

"Gawat Bu perusahaan Aditama menyerang kita". Teriak sekretaris Maya dengan kepanikan.

" Perusahaan Aditama??

"Iya Bu, itu perusahaan istri dari pak Rasya. Beliau tidak terima jika kita menarik sepihak saham kita dari perusahaan Erlangga dan menyebabkan perusahaan itu diambang kebangkrutan.

" Baiklah, saya yang akan langsung menghadapi mereka dengan cara saya sendiri".

"Baik buk, kami tunggu ibu di kantor"

"Tidak perlu, saya akan ke perusahaan Aditama dan Erlangga setelah ini, akan ku buat mereka malu dan menyesal telah berurusan dengan ku". Maya tersenyum sinis dibalik telponnya.

" Kelihatannya kita sudah akan memulai ya Bunda, bagaimana kalau kami ikut??

"Boleh saja nak, kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau untuk membalas sakit hati kalian pada mereka".

" Lets play bunda".

Mereka langsung menuju perusahaan Erlangga untuk mencari perhitungan kepada Rasya karena mencari gara-gara pada mereka.

"Apa yang kau lakukan dan adukan manusia gila". Teriak Sasya kepada Rasya ketika mereka sampai di kantor perusahaan Erlangga.

" Apa maksud kalian?? Tanyanya dengan kening mengkerut.

Dia tidak menyangka jika dirinya didatangi oleh istri pertamanya itu. Dia terpana karena istrinya kini menjadi wanita yang sangat cantik dan anggun sangat berbeda saat menjadi istrinya.

"Hahaha, kau laki-laki yang selalu berlindung dibalik ketiak para perempuan dan dengan sombongnya selalu menghina anak perempuan. Dasar lelaki sampah". Teriak Sonya menghadapi ayah mereka dengan penuh amarah.

Sedangkan Maya hanya duduk menyaksikan anak-anak nya melampiaskan kemarahannya kepada Rasya.

"Bukankah kalian lebih dulu memulai, kenapa kalian marah jika dibalas??

"Makilah dia sepuas hati kalian nak dan lampiaskan segala sakit hati dan amarah kalian hari ini karena setelah ini tak akan adalah lagi dia sebagai sosok ayah kalian melainkan musuh kita".

Mata Rasya membola sempurna mendengar ucapan Maya, segitu benci kah mereka kepadanya sampai menganggap dirinya sebagai musuh??

Terpopuler

Comments

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

ya bunda kok gitu

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Ter Usir Dari Rumah
2 Adopsi
3 Kehidupan Baru
4 Jangan Mengaturku
5 Keluarga Yang Tersakiti
6 Keluarga Yang Tersakiti 2
7 Membalas Perlakuan Keluarga Suami
8 Rancangan Masa Depan Sasya dan Rara
9 Mertua Egois
10 Amarah Rasya
11 Tidak Mudah Memaafkan
12 Ipar dan mertua Jahat
13 Kesadaran Rasya 1
14 Kesadaran Rasya 2
15 Kebencian Anak Terbuang
16 Anak Perempuan Juga Bisa
17 Kemarahan Rasya dan Marsya
18 Amarah Rasya
19 Kemarahan anak terbuang 1
20 Kemarahan anak terbuang 2
21 Semua untuk Salwa
22 Pertengkaran keluarga
23 Kebingungan Keluarga Rasya
24 Rasya dan Salwa Sadar
25 Rencana Rania dan Ibunya
26 Berpura-pura baik
27 Nasib Keluarga Erlangga
28 Rasya Putra Erlangga
29 Pertemuan Maya dan Mahesa
30 Perbincangan saudara
31 Kembali Keluar Negeri
32 Setelah 3 Tahun Berlalu
33 Mengambil Ibu
34 Si Usil Hendra
35 Keadaan Rasya
36 Bertemu Salwa
37 Ibu Rena meninggal
38 Berkunjung kampung halaman Ibu
39 Pengangkatan Keempat anak Maya
40 Rara Jatuh cinta
41 Teman Lama Sasya
42 Hana Kembali Kerumah Orangtuanya
43 Cinta Pertama Sasya
44 Amarah Orangtua Hana
45 Bertemu kembali
46 Kami Tidak Butuh
47 Perjodohan Rara dan Reza
48 Luka Sasya
49 Memaafkan
50 Kaku dalam Interaksi
51 Pertengkaran Saudara
52 Keributan Dirumah sakit
53 Konflik Keluarga
54 Beratnya Jadi Ibu
55 Cara Menyelesaikan Masalah
56 Mencari jalan Keluar 1
57 Bertemu Ayah Rossa
58 Mencari Jalan Keluar 2
59 Perceraian Orang Tua Rossa
60 Roland menyerang Keluarga Maya
61 Perpisahan Sonya dan Rossa
62 Pembalasan Maya
63 Tuan Roland mati Kutu
64 Pembalasan Maya 2
65 Terancam Bangkrut
66 Penculikan Salwa
67 Terungkapnya Misteri kematian Adik Roland
68 Kematian Rossa
69 Luka Terdalam Sonya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Ter Usir Dari Rumah
2
Adopsi
3
Kehidupan Baru
4
Jangan Mengaturku
5
Keluarga Yang Tersakiti
6
Keluarga Yang Tersakiti 2
7
Membalas Perlakuan Keluarga Suami
8
Rancangan Masa Depan Sasya dan Rara
9
Mertua Egois
10
Amarah Rasya
11
Tidak Mudah Memaafkan
12
Ipar dan mertua Jahat
13
Kesadaran Rasya 1
14
Kesadaran Rasya 2
15
Kebencian Anak Terbuang
16
Anak Perempuan Juga Bisa
17
Kemarahan Rasya dan Marsya
18
Amarah Rasya
19
Kemarahan anak terbuang 1
20
Kemarahan anak terbuang 2
21
Semua untuk Salwa
22
Pertengkaran keluarga
23
Kebingungan Keluarga Rasya
24
Rasya dan Salwa Sadar
25
Rencana Rania dan Ibunya
26
Berpura-pura baik
27
Nasib Keluarga Erlangga
28
Rasya Putra Erlangga
29
Pertemuan Maya dan Mahesa
30
Perbincangan saudara
31
Kembali Keluar Negeri
32
Setelah 3 Tahun Berlalu
33
Mengambil Ibu
34
Si Usil Hendra
35
Keadaan Rasya
36
Bertemu Salwa
37
Ibu Rena meninggal
38
Berkunjung kampung halaman Ibu
39
Pengangkatan Keempat anak Maya
40
Rara Jatuh cinta
41
Teman Lama Sasya
42
Hana Kembali Kerumah Orangtuanya
43
Cinta Pertama Sasya
44
Amarah Orangtua Hana
45
Bertemu kembali
46
Kami Tidak Butuh
47
Perjodohan Rara dan Reza
48
Luka Sasya
49
Memaafkan
50
Kaku dalam Interaksi
51
Pertengkaran Saudara
52
Keributan Dirumah sakit
53
Konflik Keluarga
54
Beratnya Jadi Ibu
55
Cara Menyelesaikan Masalah
56
Mencari jalan Keluar 1
57
Bertemu Ayah Rossa
58
Mencari Jalan Keluar 2
59
Perceraian Orang Tua Rossa
60
Roland menyerang Keluarga Maya
61
Perpisahan Sonya dan Rossa
62
Pembalasan Maya
63
Tuan Roland mati Kutu
64
Pembalasan Maya 2
65
Terancam Bangkrut
66
Penculikan Salwa
67
Terungkapnya Misteri kematian Adik Roland
68
Kematian Rossa
69
Luka Terdalam Sonya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!