Jangan Mengaturku

Roda kehidupan terus berputar tidak terasa kini perpisahan dengan suaminya sudah 10 tahun berlalu.

Usia sang anak tertua telah memasuki usia peralihan antara remaja menjadi dewasa yaitu 17 tahun. Dengan kepandaian yang mereka miliki kini sang anak sulung menempuh kuliah jurusan kedokteran sedangkan sang anak angkat kini sama, sedang berkuliah jurusan hukum tepatnya Pengacara.

Keduanya mendapatkan beasiswa keluar negeri setelah mengikuti ujian beasiswa mengalahkan ribuan orang dari seluruh penjuru negeri. Sedangkan si anak tengah bersekolah di SMA terbaik di kota ini dengan program beasiswa pula. Dan si bungsu sudah memasuki usia 10 tahun dan tengah bersekolah di SD terbaik pula.

Sedangkan kehidupan sang suami sekaligus ayah mereka berbanding terbalik dengan kehidupan yang mereka jalani. Menikah dengan wanita pilihan ibunya membuat hidupnya semakin hancur.

"Apa kamu tidak tahu ini sudah jam berapa??". Hardiknya kepada sang istri ketika melihat istrinya baru datang saat memasuki pukul 12 malam.

"Tidak usah sok ngatur deh, urus saja perusahaan. Tidak usah mengatur ku!! ". Ucapnya dengan jengkel.

" Kau itu istriku, dari keluarga terhormat, apa kata orang nanti kalau tahu kelakuanmu yang seperti ini ??". Hardiknya dengan keras.

Dia sudah sangat marah dan tidak bisa mentoleransi sikap seenaknya istrinya itu. Anak-anak mereka bahkan hanya diurus oleh pengasuh padahal ibu mereka ada.

" Aku bilang tidak usah mengatur ku, ingat perusahaan ku bisa menghancurkan perusahaan mu dengan mudah, jadi jangan macam-macam!! ". Ancamnya kepada suaminya karena jengah selalu dikekang tanpa diperhatikan olehnya.

Cinta yang dulu dia rasakan kepada suaminya sudah terasa hambar, karena tidak pernah mendapatkan perhatian dan cinta seperti yang didambakannya selama ini.

Perhatian sebelum mereka menikah hanya topeng, pernikahan ini hanya mengikuti permintaan ibunya dan kerjasama perusahaan bukan karena mencintainya.

Kini dia seakan menyesal karena pernah jatuh cinta kepada orang yang tidak pernah menghargai ketulusan cintanya, walau pernikahan mereka memang perjodohan tapi dia sangat tulus mencintai suaminya.

"Jangan kurang ajar kamu, aku ini suamimu harus kamu hormati ". Hardiknya dengan keras. Emosinya terpancing mendengar ancaman istrinya.

Sejujurnya dia tidak perduli jika perjanjian bisnis itu berakhir, tapi dia tak mau mengulangi kesalahan seperti sebelumnya. Dia tidak mau berpisah dari istrinya ini apalagi anak-anak nya sudah mulai besar.

" Alah, tidak usah berdrama, toh ibumu juga tidak suka lagi kepadaku, kenapa??". Tantangnya dengan mata merah.

"Ibuku tidak seperti itu". Bantahnya dengan gugup

" Tidak usah menutupi kebusukan ibumu, aku tahu dia tidak pernah memperlakukan anak-anak ku selayak nya cucunya, hanya karena mereka semua perempuan, Apa yang salah dengan itu??, bukankah ibumu juga seorang perempuan?? ". Ucapnya dengan kemarahan yang sangat menembus jantung Rasya.

Perkataan istrinya itu bagai tamparan dan pukulan keras padanya. Dia teringat ketiga anaknya sebelumnya juga seorang perempuan dan ibunya juga berlaku sama.

" Harusnya kau tanya dirimu sendiri, Kau lah disini tidak becus menanam benih karena kedua istrimu semua melahirkan perempuan. Bahkan jika kamu menikah seribu kali, aku yakin kau hanya akan menghasilkan anak perempuan sialan". Umpatnya kasar melempar vas bunga kaca dihadapan suaminya itu.

Rasya yang melihat istrinya seperti itu sangat marah, Dia tidak terima dihina seperti itu oleh istrinya. Dia adalah pemimpin dan harus dan wajib dihormati apapun itu.

Plak.. Suara tamparan keras membuat tubuh Marsya terhuyung kesamping walau tak sampai terjatuh.

"Jangan kurang ajar Marsya, aku suamimu dan kepala rumah tangga disini. Kau wajib patuh dan hormat kepadaku". Ucapnya dengan berang mendekati sang istri dengan tatapan nyalang.

Marsya yang mendapatkan tamparan seperti itu menatap suaminya penuh kebencian . Wajahnya merah karena bekas tamparan yang jelas terlihat.

" Kau akan menyesal melakukan ini kepadaku Rasya Putra Erlangga, kau tidak tahu segila apa aku jika seperti ini?? ". Ucapnya menantang suaminya.

Tidak ada lagi rasa cinta dihatinya untuk suaminya ini, hanya tersisa rasa benci dan penyesalan karena pernah mencintainya begitu dalam.

Melihat wajah dan tatapan istrinya, Rasya seakan tersadar dari perbuatan yang dia lakukan. Wajah bengisnya kini berubah sendu. Dia kembali melakukan kesalahan dengan menyakiti istrinya seperti sebelumnya.

Dia berusaha belajar mencintai sang Istri tapi tidak bisa, rasa cintanya sudah terbawa oleh sang Istri pertama setelah ia menyadari bahwa perempuan yang dia nikahi pertama kali itu jauh lebih baik dari istrinya yang sekarang. Dan apa yang dituduhkan selama ini adalah salah.

"Maafkan aku, aku terbawa emosi sampai melakukan hal ini kepadamu!! ". Ucapnya mendekati sang istri untuk memeriksa wajahnya.

Melihat suaminya seperti itu, Marsya Mundur dengan tatapan sinis nya. Dia tak akan semudah itu menerima apa yang dilakukan suaminya kepadanya barusan.

" Kita lihat saja, ku pastikan setelah ini kau akan menyesal". Ucapnya meninggalkan suaminya keluar dari rumah.

Tujuan utamanya adalah rumah sakit karena dia akan melakukan Visum dan melaporkan suaminya. Dengan begitu suaminya tak akan berani macam-macam.

Melihat sang istri pergi, Rasya mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tahu apa yang akan dilakukan istrinya itu. Dan dia harus bersiap menghadapi kemurkaan mertuanya karena sang istri.

Dia berjalan ke ruang CCTV untuk menyalin video pertengkaran mereka untuk jaga-jaga karena dia sangat tahu sifat istrinya itu.

Mereka berdua tidak sadar jika pertengkaran yang mereka lakukan itu disaksikan oleh ketiga anak mereka dari awal hingga akhir.

Sedangkan diseberang sana tepatnya Kehidupan sang istri pertama.

"Bunda, Sonya dan Salwa pulang!! ". Teriak sang kakak berlari masuk dalam rumah.

" Assalamualaikum nak, kebiasaan kamu ini". Tegur sang bunda dengan lembut.

Yang ditegur hanya cengengesan menampilkan deretan gigi putihnya kepada sang bunda.

"Assalamualaikum bundaku sayang, maaf ya Sonya terlalu bersemangat". Ucapnya mencium pipi sang ibu dengan sayang.

Sang adik hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah random sang kakak yang tidak kenal umur itu. Dia menghampiri sang bunda kemudian mencium tangannya dan mengucapkan salam.

" Kok kalian cepat pulangnya nak??". Tanya sang bunda heran karena ini jam 1 siang.

"Aku minta izin bunda dan datang ke sekolah adek juga, Aku mau ikut bunda jemput kakak-kakak di bandara". Ucapnya dengan senyuman memelas berharap sang bunda memaafkannya.

Mendengar ucapan sang anak, ibundanya hanya menghela nafas karena tahu jika itu salah.

"Jangan ulangi ya nak, kan kamu akan ketemu kakak dirumah, jangan izin lagi kalau memang tidak terlalu mendesak yah ". Ucap Sang bunda memperingatkan sang anak untuk tidak mengulang kesalahannya.

" Iya bunda, maafin Sonya yah, Sonya hanya sangat merindukan kakak makanya Sonya izin". Ucapnya menundukkan kepalanya merasa bersalah.

Dengan senyum lembut dan menenangkan, Maya membelai kepala sang anak dengan sayang.

"Tidak apa sayangnya bunda, tapi lain kali jangan seperti itu, Bunda tahu kamu merindukan kakak-kakak mu, tapi sekolah juga sangat penting untuk hidup kalian kedepannya". Ucapnya membelai pipi sang anak.

" Iya bunda, Sonya mengerti dan tidak akan mengulanginya lagi ". Ucap Sonya memeluk sang bunda.

Inilah sosok bunda mereka yang sangat lembut dan penyayang. Dia hanya akan tegas jika anak-anak nya melakukan kesalahan tanpa membuat sang anak merasa dihakimi tapi sang anak sendiri yang merasa bahwa apa yang telah dilakukannya adalah salah.

"Iya sayang, bunda percaya sama anak bunda, sekarang kalian berdua ganti pakaian ya, setelah itu kita ke bandara menjemput kakak-kakak kalian ". Ucap sang bunda dengan lembut menyuruh sang anak beberes sehabis pulang sekolah.

Dia melihat kepergian kedua anaknya itu dengan sendu, dia sangat berharap kehidupan keempat anaknya itu kelak lebih baik dari kehidupannya dimasa lalu.

Terpopuler

Comments

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

bunda maya memang the best dalam mendidik anak"nya

2025-03-03

0

Fitria Syafei

Fitria Syafei

Kk yang baik keren 😍😍😘

2025-01-27

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Semangat

2025-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Ter Usir Dari Rumah
2 Adopsi
3 Kehidupan Baru
4 Jangan Mengaturku
5 Keluarga Yang Tersakiti
6 Keluarga Yang Tersakiti 2
7 Membalas Perlakuan Keluarga Suami
8 Rancangan Masa Depan Sasya dan Rara
9 Mertua Egois
10 Amarah Rasya
11 Tidak Mudah Memaafkan
12 Ipar dan mertua Jahat
13 Kesadaran Rasya 1
14 Kesadaran Rasya 2
15 Kebencian Anak Terbuang
16 Anak Perempuan Juga Bisa
17 Kemarahan Rasya dan Marsya
18 Amarah Rasya
19 Kemarahan anak terbuang 1
20 Kemarahan anak terbuang 2
21 Semua untuk Salwa
22 Pertengkaran keluarga
23 Kebingungan Keluarga Rasya
24 Rasya dan Salwa Sadar
25 Rencana Rania dan Ibunya
26 Berpura-pura baik
27 Nasib Keluarga Erlangga
28 Rasya Putra Erlangga
29 Pertemuan Maya dan Mahesa
30 Perbincangan saudara
31 Kembali Keluar Negeri
32 Setelah 3 Tahun Berlalu
33 Mengambil Ibu
34 Si Usil Hendra
35 Keadaan Rasya
36 Bertemu Salwa
37 Ibu Rena meninggal
38 Berkunjung kampung halaman Ibu
39 Pengangkatan Keempat anak Maya
40 Rara Jatuh cinta
41 Teman Lama Sasya
42 Hana Kembali Kerumah Orangtuanya
43 Cinta Pertama Sasya
44 Amarah Orangtua Hana
45 Bertemu kembali
46 Kami Tidak Butuh
47 Perjodohan Rara dan Reza
48 Luka Sasya
49 Memaafkan
50 Kaku dalam Interaksi
51 Pertengkaran Saudara
52 Keributan Dirumah sakit
53 Konflik Keluarga
54 Beratnya Jadi Ibu
55 Cara Menyelesaikan Masalah
56 Mencari jalan Keluar 1
57 Bertemu Ayah Rossa
58 Mencari Jalan Keluar 2
59 Perceraian Orang Tua Rossa
60 Roland menyerang Keluarga Maya
61 Perpisahan Sonya dan Rossa
62 Pembalasan Maya
63 Tuan Roland mati Kutu
64 Pembalasan Maya 2
65 Terancam Bangkrut
66 Penculikan Salwa
67 Terungkapnya Misteri kematian Adik Roland
68 Kematian Rossa
69 Luka Terdalam Sonya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Ter Usir Dari Rumah
2
Adopsi
3
Kehidupan Baru
4
Jangan Mengaturku
5
Keluarga Yang Tersakiti
6
Keluarga Yang Tersakiti 2
7
Membalas Perlakuan Keluarga Suami
8
Rancangan Masa Depan Sasya dan Rara
9
Mertua Egois
10
Amarah Rasya
11
Tidak Mudah Memaafkan
12
Ipar dan mertua Jahat
13
Kesadaran Rasya 1
14
Kesadaran Rasya 2
15
Kebencian Anak Terbuang
16
Anak Perempuan Juga Bisa
17
Kemarahan Rasya dan Marsya
18
Amarah Rasya
19
Kemarahan anak terbuang 1
20
Kemarahan anak terbuang 2
21
Semua untuk Salwa
22
Pertengkaran keluarga
23
Kebingungan Keluarga Rasya
24
Rasya dan Salwa Sadar
25
Rencana Rania dan Ibunya
26
Berpura-pura baik
27
Nasib Keluarga Erlangga
28
Rasya Putra Erlangga
29
Pertemuan Maya dan Mahesa
30
Perbincangan saudara
31
Kembali Keluar Negeri
32
Setelah 3 Tahun Berlalu
33
Mengambil Ibu
34
Si Usil Hendra
35
Keadaan Rasya
36
Bertemu Salwa
37
Ibu Rena meninggal
38
Berkunjung kampung halaman Ibu
39
Pengangkatan Keempat anak Maya
40
Rara Jatuh cinta
41
Teman Lama Sasya
42
Hana Kembali Kerumah Orangtuanya
43
Cinta Pertama Sasya
44
Amarah Orangtua Hana
45
Bertemu kembali
46
Kami Tidak Butuh
47
Perjodohan Rara dan Reza
48
Luka Sasya
49
Memaafkan
50
Kaku dalam Interaksi
51
Pertengkaran Saudara
52
Keributan Dirumah sakit
53
Konflik Keluarga
54
Beratnya Jadi Ibu
55
Cara Menyelesaikan Masalah
56
Mencari jalan Keluar 1
57
Bertemu Ayah Rossa
58
Mencari Jalan Keluar 2
59
Perceraian Orang Tua Rossa
60
Roland menyerang Keluarga Maya
61
Perpisahan Sonya dan Rossa
62
Pembalasan Maya
63
Tuan Roland mati Kutu
64
Pembalasan Maya 2
65
Terancam Bangkrut
66
Penculikan Salwa
67
Terungkapnya Misteri kematian Adik Roland
68
Kematian Rossa
69
Luka Terdalam Sonya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!